Be Your Inspiration

Tuesday 9 January 2018

Gemulai Tari Lenggo Bima yang Memikat

 
Penampilan Penari Lenggo Bima yang gemulai
Tari Lenggo merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Bima. Tarian ini kerapkali dipertontonkan pada berbagai acara di Bima. Tarian ini menjadi salah satu budaya luhur di Bima yang masih lestari hingga saat ini. 

Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian. Pertama, Tari Lenggo Melayu  yang dimainkan oleh penari pria. Kedua, Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari wanita. Tarian Lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja.

"Biasanya kalau ada acara setingkat Kabupaten itu pakai Tari Lenggo. Ini juga bertujuan untuk dipertontonkan agar masyarakat bisa tahu bahwa mereka memiliki budaya yang harus dilestarikan hingga dimasa mendatang," kata penari asal Bima Nadya, di Mataram, Senin (8/1/2018).

Nadya mengatakan bahwa tarian ini pada zaman dahulu diciptakan khusus untuk upacara adat. Namanya Hanta Ua Pua yang diselenggarakan di Bima. Tari Lenggo Melayu ini dibawakan oleh para penari pria, sehingga masyarakat Bima menyebutnya Tari Penggunaan Mone. Sedangkan penari putri  dinamakan  Tari Lenggo Siwe.

Gerakan dalam Tari Lenggo Siwe ini merupakan hasil kreasi dan pengembangan dari Tari Lenggo Melayu. Tari Lenggo ini kemudian sering ditampilkan dalam acara adat Hanta Ua Pua, yaitu upacara peringatan masuknya agama Islam di Bima pada zaman dahulu. 

"Jumlahnya biasa genap. Karena biar sesuai dengan gerakan-gerakannya. Harapan saya di masa mendatang di setiap sekolah di Bima ada pelajaran menari. Berupa tarian nusantara. Jadi budaya kita ini bisa tetap lestari," harapnya. 

Tari Lenggo biasanya dimainkan oleh empat sampai enam orang penari. Dalam pertunjukannya, konsep tarian ini cenderung lebih mengarah pada tarian penyambutan. Dimana penari menari mengiringi kedatangan tamu atau para Penghulu Melayu saat acara adat Hanta Ua Pua. Gerakan Tari Lenggo didominasi dengan gerakan-gerakan pelan dan lemah gemulai mengikuti iringan musik pengiringnya.

"Kalau sejarahnya kurang lebih seperti itu. Karena penari juga biasanya diberitahukan tentang sejarah tariannya. Agar bisa lebih menjiwai tarian yang dibawakan," ujarnya. 

Tari Lenggo diiringi oleh musik tradisional dari Bima. Alat musik pengiring tersebut biasanya terdiri dari gendang na'e (gendang besar) kemudian Silu (serunai) dan gong.  Musiknya biasa berirama lembut dan pelan sesuai dengan gerakan tarian para penari. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive