Pembukaan Latihan Integritas Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke 42 di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Sabtu (14/5/2022) menjadi salah satu ajang memperkenalkan potensi daerah, baik berupa kesenian daerah hingga kuliner khas NTB. Apalagi para taruna TNI/Polri dan Praja yang berasal dari seluruh Indonesia ini merupakan calon pemimpin bangsa ke depan, sehingga perlu diperkenalkan potensi yang dimiliki daerah.
Usai Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membuka Latsitarda ke 42 dan balik ke tempat kehormatan dan bergabung bersama Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan petinggi TNI dari berbagai angkatan dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy dan jajaran gubernur akademi taruna setiap angkatan dan gubernur akademi kepolisian, ratusan gadis cantik berbaris dari 10 SMA/SMK di Kota Mataram dan Lombok Barat membawa dulang di atas kepala berisi jajan tradisional NTB masuk ke lapangan.
Meski tanpa menggunakan alas kaki di tengah kondisi cuaca panas tidak menyurutkan gadis-gadis cantik yang merupakan siswi SMA di Lombok Barat dan Kota Mataram ini menyuguhkan dulang ke tamu undangan yang duduk di tempat kehormatan dan taruna/praja dari berbagai kesatuan.
Begitu juga, warga yang datang menyaksikan langsung di Lapangan Bumi Gora ikut mencicipi makanan tradisional, seperti pisang, nagasari dan cerorot.
Sejumlah staf dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB di bawah koordinasi Saepullah Sapturi mengatur agar semua tamu undangan yang hadir bisa mencicipi makanan tradisional yang disajikan.
Budayawan NTB ini menjelaskan, jika sajian yang diberikan ini merupakan penghormatan pada tamu luar daerah dan menyajikan simbol-simbol dari kesuburan kita.
‘’Kesuburan yang dibagi pada tamu undangan. Kalau kita punya acara-cara yang ada kaitannya dengan tradisi, kita juga menyiapkan ini,’’ ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd.
Menurutnya, Dinas Dikbud NTB mendapat kesempatan ini untuk memeriahkan pembukaan Latsitarda ke 42 dengan menyajikan atraksi. Dalam hal ini, ujarnya, ada 2 momen atraksi utama, yaitu gendang beleq berasal dari SMKN 1 Lembar dan SMKN 3 Mataram.
‘’Kemudian ada 10 sekolah di zona Lombok Barat-Mataram ini kita gerakkan. Masing-masing 10 siswa minimal dan ada 150 dulang yang kita sajikan. Apa pesan yang ingin kita sampaikan? Bahwa anak-anak dalam masa pendidikan ini diajar untuk berbagi,’’ ujarnya.
Selain itu, tambahnya, kesempatan ini dimanfaatkan untuk menunjukkan NTB memiliki banyak tradisi. Tradisi itu, kalau ada tamu kita sajikan sesajian. ‘’Yang ketiga kita memperkenalkan makanan tradisional kita kepada Panglima TNI, petinggi TNI/Polri serta Taruna, praja dari seluruh Indonesia. Semua itu adalah bentuk gotong royong Dikbud bersama sekolah. Kita menggerakkan sekolah untuk berpartisipasi dalam setiap level kegiatan,’’ terangnya.
Diakuinya, sejak Sabtu Budaya digelar. Siswa-siswi di NTB siap mengikuti berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional. Artinya, ketika ada momen yang ada di NTB, siswa yang ada siap untuk berpartisipasi. ‘’Tidak perlu latihan lama-lama, cukup gladi bersih langsung bisa tampil,’’ ujarnya bangga. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment