Be Your Inspiration

Sunday, 11 February 2018

Vena Melinda Dorong NTB Bangun Perpustakaan Manuskrip Keagamaan Islam

Koleksi Al Qur'an kuno di Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur

Komisi X DPR RI mendorong agar Provinsi NTB membangun perpustakaan manuskrip keagamaan Islam. Itu sejalan dengan konsep pengembangan wisata halal yang kini tengah dikembangkan pemerintah daerah.

Anggota DPR RI Komisi X Venna Melinda mendorong agar NTB segera memiliki sebuah perpustakaan manuskrip keagamaan Islam. Menurutnya, NTB yang kini sudah punya brand wisata halal, perlu membangun perpustakaan manuskrip keagamaan agar tujuan wisata halal tidak saja ke pantai, namun juga bisa ke koleksi manuskrip keagamaan Islam.

Lebih jauh dikatakan Vena Melinda, ada banyak contoh pembangunan manuskrip keagamaan Islam yang dapat dijadikan contoh. Seperti di Mesir, Afrika, dan Turki. Mereka memiliki perpustakaan manuskrip keagamaan Islam yang merupakan bagian kekayaan lokal masyarakat setempat. Melihat hal itu, NTB kata dia punya potensi besar memiliki sebuah perpustakaan manuskrip keagamaan Islam tersebut terlebih banyak ulama lahir di NTB ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengaku, kekayaan literasi di Indonesia luar biasa. Baik itu perjuangan masyarakat NTB di Indonesia maupun di luar negeri. Seperti Imam Abdullah Qadi Abdus Salam. Salah seorang Imam yang membangun masjid pertama di Afrika Selatan pada tahun 1794.

Bangsa Indonesia harus bangga karena masjid ini dibangun oleh orang Indonesia yang bernama Imam Abdullah Kadi Abdus Salaam, atau yang lebih terkenal dengan julukkan tuan guru. Saat ini manuskripnya sedang dijajaki. Dia pun mengajak agar masyarakat Indonesia lebih mengenal tokoh dan figur sejarah masa lalu melalui manuskrip yang terkumpul. "Jadi kekayaan kita luar biasa, namun cuma bagaimana merawatnya," tuturnya.


Menurutnya, untuk mengumpulkan manuskrip dan membangun sebuah perpustakaan ini harus didiskusikan dengan pihak terkait. Tidak hanya pemerintah pusat atau provinsi saja. Kemudian tidak hanya lintas sektoral saja. Ia menyebutkan, minat baca bisa saja muncul dari taman belajar masyarakat (TBM), sementara yang memproduksi TBM Kemendikbud. (Darsono)
Share:

Penundaan Pilrek Unram Jadi Atensi Komisi X DPR RI akan Panggil Menristek Dikti

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih
Pemilihan Calon Rektor Universitas Mataram (Unram) yang mengalami penundaan hingga dua kali sangat disayangkan. Pasalnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) tidak memberikan penjelasan apapun terkait penundaan itu.

Komisi X DPR RI pun siap memanggil Menristek Dikti guna meminta keterangan lebih jauh. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Dr. Abdul Fikri Fakih, MM., saat datang ke Mataram, Rabu (7/2/2018).

Dikatakan Fikri, banyak catatan diberikan Komisi X DPR RI terhadap kinerja Menristek Dikti. Tidak saja di Unram, penundaan pemilihan rektor hingga pelaksana tugas (Plt) terjadi di berbagai tempat. "Memang Kemendikti banyak PR, di UNJ juga terpaksa di PLT kemudian di sini kita juga dengar ada penundaan," ungkapnya.

Salah satu sebab yang nanti akan digali ialah besarnya kewenangan yang dimiliki menteri sebesar 35 persen dari jumlah suara. Sehingga berakibat pada adanya calon rektor yang menang di pemilihan tahap pertama, namun tidak dilantik menteri. "Nah suara menteri diarahkan kemana.  Itu kemenangan menteri, meskipun bukan pemenang di situ, sehingga bagi pemenang bisa jadi lain dilantik," ungkapnya.

Untuk sementara, pihaknya masih menampung satu demi satu persoalan yang muncul di dunia pendidikan tinggi. Termasuk persoalan saat pemilihan rektor berlangsung. "Dikumpulkan jadi satu. Di NTB, Papua, Jakarta dan sebagainya," ujarnya.

Dia pun meminta agar civitas akademika Unram membuat surat protes yang ditujukan terhadap Menristek Dikti yang ditembuskan ke Komisi X DPR RI. Dengan demikian akan mempermudah lembaga legislatif itu memanggil dan mengevaluasi segala persoalan di dunia pendidikan tinggi.  "Kalau perlu nanti disampaikan, kalau tidak ada aspirasi, dari Komisi X (sulit). Kebetulan ada Panja Evaluasi Pendidikan Tinggi," sambungnya.

Dia pun enggan berkomentar jika ada anggapan Menteri bermain politik saat pemilihan rektor. "Bisa saja asumsi seperti itu, bisa saja kita gali nanti pada evaluasi menyeluruh pada pendidikan tinggi. Termasuk mengevaluasi kewenangan itu. Kita minta secara tertulis itu disampaikan. Untuk dibahas saat raker bersama menteri," tukasnya. (Darsono)


Share:

Friday, 9 February 2018

Pantai Pasir Seperti Merica Hanya Ada di Pantai Serangan Lombok Tengah

Pantai Serangan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.memiliki pasir seperti merica


Pantai Serangan merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Pantai dengan pasir putih berbentuk merica ini memiliki panorama yang indah. Meski saat ini belum banyak wisatawan yang datang berkunjung.



“Pantainya masih sepi. Sedikit wisatawan yang datang. Ini juga karena jalan ke pantai ini tidak bagus. Jadi mungkin orang malas datang. Tapi kalau sudah sampai, serasa di surga. Pantainya bagus sekali,” kata wisatawan asal Kota Mataram, Ririn, Selasa (6/2/2018).

Panorama di pantai ini memang tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan pantai lainnya. Wisatawan dapat mengambil gambar sepuasnya. Selain itu, wisatawan juga dapat bermain air dan menikmati keindahan bawah laut dengan melakukan snorkeling. Banyak hal yang dapat dilakukan setelah sampai di pantai ini.

Bagi wisatawan yang berniat untuk melihat dari dekat keindahan pantai Serangan, harus bersiap untuk menghadapi terjalnya jalan menuju pantai ini. Jalanan kecil yang berdebu dan dengan kelokan tajam. Tidak hanya itu, beberapa ruas jalan tak beraspal dengan kondisi menurun juga perlu untuk diantisipasi. Pastikan juga mesin kendaraan yang digunakan dalam kondisi yang baik agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan saat perjalanan. Terlebih jalan yang dilalui menuju pantai ini rusak parah.

“Harus kuat di perjalanan. Karena jalannya rusak berat. Tapi karena jalannya yang rusak inilah jarang ada yang datang. Hasilnya, destinasinya terlihat masih sangat alami,” ujarnya.

Pasirnya yang putih seperti biji merica sama dengan di Pantai Tanjung Aan. Garis pantainya panjang dengan ombak tidak terlalu besar. Di pantai ini juga ada sebuah resort bernama Umbak Segare. Sehingga bisa menjadi pilihan tempat menginap saat berlibur ke destinasi ini.

Wisatawan dapat menempuh perjalanan selama 2 jam dari Kota Mataram menuju pantai ini. Wisatawan direkomendasikan menggunakan kendaraan roda dua. Sebab akses ke pantai ini jauh lebih mudah menggunakan kendaraan roda dua daripada menggunakan kendaraan roda empat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lalu Putria mengatakan bahwa masih banyak potensi pariwisata yang dimiliki Lombok Tengah. Hanya saja belum terekspos semua. Ia berharap wisatawan bisa menikmati waktu berliburnya di destinasi wisata yang ada di Lombok Tengah saat ini.  (Linggauni/Suara NTB)




Share:

Bangun Sirkuit MotoGP di Lombok, Vinci Construction Grand Projects Siapkan Rp 6 Triliun

Dirut ITDC menandatangani MoU dengan Perwakilan Vinci terkait pembangunan Sirkuit Moto GP di KEK Mandalika. 
Salah satu perusahaan terbesar asal Perancis, Vinci Construction Grand Project (VCGP) siap menginvestasikan dananya hingga Rp 6 triliun untuk membangun sirkuit MotoGP di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesia Toursim Development Corporation (ITDC) selaku pengelola KEK Mandalika, terkait pembangunan sirkuit tersebut sudah dilakukan. 

 Deputi Project Director KEK Mandalika, H. Adi Sujono Purwanto, kepada Suara NTB, Selasa (6/2/2018) menjelaskan, MoU pembangunan sirkuit Moto GP di dalam kawasan Mandalika sudah ditandatangani awal Bulan Januari lalu antara ITDC dengan Vinci. Itu artinya, sirkuit Moto GP sudah hampir pasti bakal dibangun,’’ terangnya.

Setelah MoU ditandatangani, Vinci selanjutnya akan mengajukan rancangan dan desain sirkuit Moto GP yang akan dibangun tersebut. Untuk kemudian akan dikaji dan disesuikan dengan masterplan pengembangan KEK Mandalika serta ketentuan lainnya yang ada.

Selain itu, Vinci akan membentuk Special Purpose Vehicles (SPV), sebuah perusahaan dengan tujuan khusus bersama ITDC serta Operating Company yang ditempatkan di KEK Mandalika. Yang nantinya akan mengelola sirkuit Moto GP tersebut. Baru setelah semua persyaratan disepakati, pembangunan fisik sirkuit Moto GP bisa dimulai.

‘’Target kita tahun ini, pembahasan soal rencana pembangunan sirkuit Moto GP tuntas. Sehingga tahun 2019 mendatang, pembangunan fisik sirkuit Moto GP sudah dimulai oleh investor bersangkutan,’’ terangnya.

Sebagai persiapan, tahun ini pihak ITDC akan memulai proses pembuatan badan jalan untuk keperluan sirkuit Moto GP tersebut. Karena untuk pembangunan jalan sirkuit itu menjadi tanggung jawab pihak investor. Termasuk semua fasilitas pendukung lainya.


Pasalnya, standar jalan untuk sirkuit jelas berbeda dengan standar jalan yang ada pada umumnya. ‘’Seperti untuk jenis aspal yang digunakan, beda dengan yang lain. Itu ada standarnya. Tidak sembarang seperti aspal untuk jalan pada umumnya,’’ terang Adi seraya menambahkan, untuk lokasi pembangunan sudah disepakati antara kedua belah pihak. Tinggal pembahasan detail kesepakatan saja.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, nilai investasi yang akan ditanamkan oleh Vinci menjadi yang terbesar di KEK Mandalika nantinya. Mencapai angka Rp 6 triliun lebih. Hanya untuk satu sirkuit Moto GP saja. Sehingga akan menjadikan KEK Mandalika sebagai satu-satunya KEK di Indonesia yang memiliki sirkuit Moto GP di dalamnya.

Soal event balapan Moto GP sendiri, sudah bisa dipastikan akan digelar di KEK Mandalika. Mengingat, Vinci sendiri merupakan operator utama dari gelaran Moto GP dunia. ‘’Setelah sirkuit terbangun, pastinya akan diikuti dengan event balapan. Karena buat apa investor membangun dengan anggaran begitu besar, kalau tidak ada event nantinya. Terlebih Vinci merupakan operator yang mengatur agenda balapan Moto GP dunia,’’ tandasnya. (Munakir/Lombok Tengah)



Share:

Tahun 2030, KEK Mandalika Ditarget Serap 56 Ribu Tenaga Kerja

Kawasan KEK Mandalika Lombok Tengah

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang saat ini tengah dikembangkan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 56 ribu orang pada tahun 2030 mendatang. Target ini bisa terealisasi, jika prediksi jumlah kamar hotel yang terbangun mencapai 12 ribu kamar.

“Rencana pengembangan KEK Mandalika itu ditarget selama 15 tahun sampai tahun 2030 mendatang. Dengan prediksi tenaga kerja yang mampu diserap mencapai lebih dari 56 ribu orang. Itupun tenaga kerja di dalam kawasan saja. Belum termasuk tenaga kerja yang terserap di lingkar luar kawasan,’’ ungkap Deputi Project Director KEK Mandalika, H. Adi Sujono Purwanto, kepada Suara NTB, Selasa (6/2/2018).

Artinya, kata dia, KEK Mandalika ke depan bisa menjadi ladang bagi para pencari kerja di daerah ini. Syaratnya, masyarakat di daerah ini tentunya harus mempersiapkan diri dengan skill dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi lapangan kerja yang ada di KEK Mandalika nantinya.

Jika tidak, maka bersiap-siaplah masyarakat luar bakal masuk dan menyerbu kawasan Mandalika. Sehingga bisa jadi, masyarakat di daerah ini hanya akan jadi penonton di tengah kemajuan KEK Mandalika nantinya. “Jadi jangan sampai hal itu terjadi. Untuk itu, mulai sekarang masyarakat di daerah ini harus mempersiapkan diri. Supaya bisa menjadi pelaku tidak hanya penonton nantinya,” jelas Adi.

 Saat ini proses pengembangan KEK Mandalika terus berjalan. Sejumlah investor yang telah menandatangani kesepakatan investasi tahun ini sudah mulai membangun fasilitas pariwisata. Seperti hotel dan fasilitas lainya. Untuk itu, di akhir tahun 2020 mendatang, di kawasan Mandalika nantinya sudah terbangun sebanyak 2 ribu kamar hotel.

Dari sisi fasilitas pendukung kawasan, juga terus dipacu oleh pihak ITDC. Bahkan, pembangunan Masjid Agung Mandalika sudah selesai. Pembenahaan kawasan Pantai Kuta pertengahan tahun ini juga sudah tuntas. Termasuk pembangunan akses jalan utama dibeberapa lokasi juga akan tuntas tahun ini.


 “Kalau fasilitas penunjang kawasan sudah selesai, maka akan diikuti pula dengan proses pembangunan lainnya di dalam kawasan,” terangnya. Dan, selama proses pengembangan berjalan itu juga butuh tenaga kerja yang tidak sedikit. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Thursday, 8 February 2018

NAM Air Pun Mendarat Mulus di LIA

Pesawat Boeing 737 seri 500 milik makapai NAM Air mendarat perdana di LIA, Rabu (7/2/2018). 


Maskapai NAM Air, Rabu (7/2/2018)  resmi membuka rute penerbangan Lombok – Bima. Maskapai yang merupakan member dari Sriwijaya Air Group ini menjadi maskapai kesembilan yang beroperasi di Lombok International Airport (LIA). Selain Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Wings Air, Travira Air, Silk Air, AirAsia Malaysia dan AirAsia Indonesia.



Direktur Operasional NAM Air, (Capt) Danil Aditya, saat penerbangan perdana NAM Air di LIA, mengatakan, pihaknya membuka rute penerbangan di Lombok karena melihat perkembangan penumpang pesawat yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Ia pun memastikan, ke depan NAM Air tidak hanya akan melayan rute penerbangan Lombok-Bima saja. Tetapi rute-rute lainnya juga berpotensi untuk digarap.

‘’Melihat potensi yang besar, kita tidak hanya akan terpaku di satu rute saja. Beberapa rute penerbangan lainnya juga tengah kita pertimbangkan untuk kita buka,’’ terangnya. Menurutnya, banyak rute penerbangan dari dan menuju Lombok yang potensial untuk digarap NAM Air. Namun tentu itu bertahap. Tidak bisa sekaligus.



Ia mencontohkan, untuk rute penerbangan perdana sekarang ini saja tingkat keterisian penumpang mencapai 99 persen, untuk rute Bima-Lombok. Sedangkan untuk rute sebaliknya, Lombok-Bima mencapai 95 persen. ‘’Penumpang yang datang sekarang sebanyak 119 orang. Sementara penumpang yang berangkat mencapai 113 orang. Artinya, keterisian penumpang di atas 90 persen,’’ sebutnya.

Sehingga menurutnya, rute penerbangan dari dan menuju Lombok merupakan pasar potensi yang sangat bagus untuk digarap. “Kita tidak akan berhenti sampai di sini. Rute penerbangan yang potensial, ke depan juga akan kita isi,’’ tegasnya.

Sementara itu, General Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I LIA, I Gusti Ngurah Ardita, menambahkan, masuknya NAM Air ke Lombok membuat masyarakat kini punya banyak pilihan maskapai penerbangan. Terutama bagi masyarakat yang hendak terbang ke Bima atau sebaliknya. 

Yang tentunya akan semakin mempermudah dan memperlancar mobilitas masyarakat.
Tentu pihaknya berharap, NAM Air tidak terpaku pada satu rute saja. Masih banyak rute lainnya yang bisa dibuka. “Salah satunya rute Bali-Lombok. Dan, pihak maskapai sendiri sudah mengatakan ketertarikannya untuk membuka rute tersebut,” ujar Ardita.

Tinggal sekarang menunggu ketersedian slot time di Bandara Ngurah Rai Denpasar. Karena slot time di Bandara Ngurah Rai terbatas. Kalau untuk slot time di LIA, tidak jadi persoalan. “Kalau untuk slot time di LIA tidak jadi masalah. Yang jadi soal slot time di Bandara Ngurah Rai,’’ pungkasnya. (Munakir/Lombok Tengah)


Share:

Tuesday, 6 February 2018

Wisatawan Asal Malaysia Timur Puji Keindahan Lombok


Keindahan Pantai Pink yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan Malaysia.

Malaysia memang menjadi salah satu pasar wisatawan potensial bagi Lombok. Wisatawan asal Malaysia ini selain menyukai keindahan Lombok juga menyukai makanan khas Lombok. Tidak heran jika banyak wisatawan yang rela berkunjung kembali karena merasa kagum dengan keindahan Lombok.

"Ini kedua kalinya saya berkunjung ke Lombok. Entah kenapa Lombok ini seperti memilik magnet yang membuat saya ingin kembali lagi. Saya sangat senang karena Lombok ini indah dan makanannya juga sedap," kata wisatawan asal Malaysia Timur, Samuel, di Mataram, Minggu (4/2/2018).

Ia melihat destinasi wisata di Lombok ini unik dan indah. Sangat berbeda dengan wisata di berbagai tempat di Indonesia. Selain itu ia juga mengagumi budaya masyarakat Lombok yang dinilai unik dan menarik. Apalagi penduduknya juga sangat ramah kepada wisatawan yang datang.

"Orang di sini sangat baik kepada wisatawan. Saya senang karena memiliki banyak teman di sini, mereka menunjukkan saya destinasi wisata yang bagus untuk dikunjungi. Mereka semua orang-orang yang baik. Pantainya juga sangat bagus,” ujarnya.

Ia berencana untuk kembali lagi dengan membawa keluarga dan kerabatnya. Sebab menurutnya Lombok merupakan destinasi yang sangat cocok dijadikan sebagai destinasi berlibur bagi keluarga. Meski saat ini merupakan kunjungan kedua kalinya, namun ia tetap berencana untuk berkunjung kembali.

“Saya akan merekomendasikan siapapun untuk berkunjung ke Lombok. Di Lombok, alamnya sangat indah, warganya sangat ramah dan makanannya sangat sedap. Sesuai dengan selera saya. Saya berharap pariwisata di Lombok bisa terus maju,” ujarnya.

Sebagai pelaku pariwisata Malaysia, ia bisa mengetahui destinasi yang benar-benar bagus. Sebab selama ia berkunjung ke berbagai negara dan berbagai destinasi, terdapat berbagai hal yang menjadi catatannya. Meski pariwisata di Lombok belum seperti Bali, namun ia memiliki keyakinan bahwa pariwisata Lombok ini akan terus berkembang.

“Saya sebelum bekerjasama dengan berbagai travel agent dari berbagai negara, saya akan pergi melihat dan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Pertama kali ke Lombok, pada awal tahun 2017 lalu saya sudah senang. Akhirnya saya mulai membuat paketnya dan bekerjasama dengan travel agent Lombok,” ujarnya.

Ia melihat kebutuhan pariwisata yang diinginkan oleh wisatawan Malaysia dapat terpenuhi oleh pariwisata di Lombok. Sehingga ia selalu menawarkan Lombok terlebih dahulu kepada wisatawan yang ingin berwisata ke Indonesia. “Banyak yang ingin ke Bandung dan Bali. Tapi saya selalu rekomendasikan Lombok terlebih dahulu,” ujarnya (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Menikmati Sensasi Air Terjun Batu Perau di Sekotong

Lokasi wisata Air Terjun Batu Perau Desa Cendimanik Sekotong

Lokasi wisata lokal di daerah Sekotong Lombok Barat terus bermunculan. Lokasi wisata ini kebanyakan berupa air terjun dan wisata religi. Baru baru ini, sebuah tempat pemandian berupa air terjun ramai dikunjungi oleh warga Desa Cendimanik Kecamatan Sekotong. Bahkan semenjak boming melalui media sosial,  warga luar desapun banyak yang berdatangan untuk berwisata merasakan segarnya percikan air yang jatuh dari  ketinggian sekitar 10 meter tersebut. Pengunjung pun memanfaatkan momen di lokasi wisata itu dengan berswafoto.

Adalah wisata air terjun Batu Perau menyedot perhatian warga sekitar. Konon nama lokasi wisata ini diambil dari legenda perjalanan seorang pedagang Cina yang singgah melepas lelah di lokasi air terjun, setelah berjualan pinang ke rumah warga desa. Untuk tiba di lokasi air terjun yang kini ramai ini, harus menempuh jarak sekitar 1 kilometer dari jalan raya. Untuk sampai ke sana masih melalui jalan setapak yang masih rusak. Lokasi wisata  ini  berbatasan langsung dengan Desa Mareje Kecamatan Lembar di sebelah selatan.

Sekretaris Desa Cendi Manik, Sanilah, S.Pd., mengatakan Air Terjun Batu Perau ini sudah ada sejak lama dengan debit airnya tetap ada meskipun di musim kemarau. Namun sejak booming di media sosial banyak warga kemudian datang untuk berwisata ria. "Insya Allah untuk jalan ke lokasi air terjun akan kami buka melalui DD," kata Sanilah lewat pesan singkat.

Sekdes juga mengatakan akan mengupayakan bersama warga agar debit Air Terjun Batu Perau ini tidak berkurang di musim kemarau. Sehingga bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata alam di Kecamatan Sekotong. "Untuk itu sangat kami harapkan dukungan semua pihak terutama warga sekitar agar menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung," harap Sekdes yang baru beberapa bulan dilantik ini. (Heru Lombok Barat) 


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive