Be Your Inspiration

Saturday, 10 November 2018

Asosiasi Dubes untuk Indonesia Bangun Masjid untuk Korban Gempa di KLU

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah menerima asosiasi dubes untuk Indonesia di Pendopo Gubernur NTB, Jumat (9/11/2018) malam

Sebanyak 100 Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Duta Besar untuk Indonesia, peduli recovery Lombok. Sebagai wujud dari program peduli yang bertajuk Ambassador's Diplomatic Tour For Lombok Recovery tersebut, sebayak 17 Duta Besar perwakilan yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Darussalam, Karang Langu, Desa Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jum'at, (9/11/2018).

Wamenlu mengatakan, dipilihnya pembangunan Masjid sebagai wujud kepedulian para Duta Besar, karena Lombok merupakan Pulau Seribu Masjid, dan Masjid merupakan salah satu fasilitas umum, yang menjadi tumpuan harapan masyarakat sebagai salah satu sarana untuk beribadah.

Fachir menjelaskan, dana untuk pembangunan Masjid tersebut bukan dari APBN atau APBD, namun bersumber dari dana yang dikumpulkan Asosiasi Duta Besar luar negeri yang ada di Indonesia.

"Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian para Duta Besar terhadap recovery Lombok pasca dilanda musibah gempa. Dan ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian luar negeri melalui duta besarnya yang ada di Indonesia", ujarnya.

Menurutnya kedatangan tamu dari luar negeri yang merupakan Duta Besar, merupakan bagian dari rahmat. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk tidak pernah berburuk sangka, sembari mengajak masyarakat selalu sabar dan teguh dalam menghadapi musibah.

Selain itu, kepedulian tersebut juga merupakan bagian dari wujud solidaritas muslim, solidaritas sesama manusia, karena banyak saudara-saudara non muslim yang juga ikut menyumbang.

Dana sebesar 450 juta untuk pembangunan Masjid,  agar dapat dikawal oleh pemerintah. Selain pemerintah, masyarakat juga diminta untuk ikut menjadi pengawas dalam proses pembangunan Masjid.

"Saya minta dicarikan kontraktor yang bisa mengawal dan bertanggung jawab, masyarakat juga diminta ikut menjadi pengawas dalam proses pembangunan Masjid. Mari kita terus bersyukur dan terus membangun kemudian kita sayangi sesuai dengan motto KLU, Tioq Tata Tunak", tandasnya.

Selain pembangunan Masjid, sebagai wujud peduli recovery lombok, Wamenlu juga akan mengajak para duta besar untuk men-twit melalui akun twitter para Dubes, bahwa lombok aman untuk dikunjungi.

"Ini merupakan wujud kepedulian dalam rangka mempromosikan pariwisata Lombok melalui para Dubes negara, yang ada di Indonesia", pungkasnya.

Usai peletakan batu pertama Masjid Darussalam, para Duta besar yang tergabung Ambassador's Diplomatic Tour For Lombok Recovery, melakukan kunjungan ke lokasi terdampak gempa di KLU. (Humas NTB)
Share:

Di Hadapan 100 Dubes Negara Sahabat, Gubernur NTB Promosikan Potensi Daerah


Wamenlu AM Fachir menerima cinderamata dari Bupati KLU H. Najmul Akhyar saat berkunjung ke KLU, Jumat (9/11/2018).

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc. menggelar Gala Dinner dengan sejumlah Duta Besar, di Pendopo Gubernur NTB, Jum'at (09/11/2018).

Para Dubes yang hadir malam itu adalah, Dubes Austria, Helen Steinhausl, Dubes  Azerbaijan,Dr. Tamerlan Garayev, Dubes Serbia, Slobodan Marinkovic,  Dubes Thailand, SongPhol Sukchan, Dubes Vietnam, Pham Vinh Quang dan sejumlah diplomat.

Gubernur yang lebih akrab disapa Doktor Zul itu mengajak para Dubes tersebut untuk melirik potensi NTB sebagi lokasi berinvestasi. Sebab menurutnya, NTB memiliki banyak lokasi potensial untuk berinvestasi. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Mandalika I think, is not only project for Indonesia but also for Internasional project," Jelas Gubernur.

Saat ini jelas Doktor Zul, Pemerintah Provinsi telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung para investor. Termasuk sejumlah infrastruktur, seperti jalan.

Doktor Zul berharap, kehadiran dubes ke NTB itu memberi pesan kuat bahwa NTB sudah mulai pulih. Ia merasa optimis, NTB pada saatnya akan kembali berbenah menjadi sebuah daerah yang maju.

"Enjoy and spend your time ini Lombok," Ungkap Gubernur.

Wakil Menteri Dalam Negeri, A.M. Fahir menyampaikan banyak Dubes yang ingin datang ke NTB. Namun, karena sejumlah agenda, para Dubes tersebut menunda kunjungannya.

Namun pesan kuat yang ia sampaikan saat itu adalah terkait cerita-cerita selama para Dubes itu berada di Lombok. Yaitu mengajak para Dubes itu menikmati keindahan Lombok, kemudian mengambil foto dan menyebarkannya melalui media sosial.

Ia juga menjelaskan kunjungan para Dubes itu, di samping untuk menyalurkan bantuan. Namun juga untuk menunjukkan bahwa NTB telah kembali pulih.

Hadir juga saat itu Danrem 162/WB, Wakapolda NTB, Kabinda NTB, sejumlah Kepala OPD Lingkup Pemprov. NTB. (Humas NTB)
Share:

Friday, 9 November 2018

Sulap Sampah Organik Jadi Pakan Ternak dengan Lalat Hitam

Lokasi pengolahan sampah di Lingsar Lombok Barat menggunakan lalat hitam

Pemprov NTB menggandeng mantan Deputi Menteri BUMN, Prof. Agus Pakpahan menyulap sampah organik menjadi pakan ternak. Proyek percontohan dilaksanakan di lahan milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat (Lobar).
Ditemui di sela-sela pembukaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan training pemuda peduli sampah di Unit Pengolahan Sampah Organik di Lingsar, Lobar, Kamis (8/11/2018), Agus Pakpahan mengatakan, patut disyukuri adanya makhluk tropika yang disebut lalat hitam. Dengan adanya lalat hitam ini, memberikan teknologi bagi kita.
‘’Bukan saja mendapatkan kompos, tapi juga protein, pakan ternak. Sumber pakan ternak itu mahal karena kita impor. Bayangkan, dari sampah bisa menjadi protein. Karena pemanfaatan lalat,’’ katanya.
Dengan adanya bioteknologi dengan memanfaatkan lalat hitam dalam pengolahan sampah. Berbagai penyakit yang dapat diakibatkan oleh sampah yang dibuang sembarangan dapat dicegah.
Dengan bantuan ’pasukan lalat hitam (black soldiers fly), bukan hanya mendekomposisi sampah. Tetapi juga menyehatkan. Karena bakteri-bakteri berbahaya dapat dibasmi. Hasil pengolahan sampah menggunakan teknologi lalat hitam ini kemudian dapat dikembangkan untuk pertanian organik.
Di Unit Pengolahan Sampah dengan teknologi pasukan lalat hitam ini, dapat menghasilkan bioteknologi. ‘’Kita di sini menghasilkan bakteri. Langsung saja dilepas, maka dia akan menghasilkan nitrogen dari udara,’’ terangnya.
Ia mengatakan, teknologi pengolahan sampah organik seperti ini dapat dikembangkan berskala rumah tangga dan desa. Tinggal mengorganisasikan pabrik penghasil telur lalat hitam dan penghasil sampah. ‘’Kalau penghasil sampah dan penghasil telur lalat disatukan, jadi tempat pengolahan sampah,’’ ujarnya.
Lalat-lalat hitam yang jadi pengurai sampah organik jadi pakan ternak.
Ia menyebutkan, pengolahan sampah organik menggunakan teknologi lalat hitam ini dapat membuka lapangan pekerjaan. Karena selain menghasikan pupuk kompos, juga menghasilkan pakan ternak.
Dari  kapasitas 4 ton sampah sehari, kata Agus, baru terpenuhi 5 kuintal. Pasokan sampah organik ke unit pengolahan itu masih terkendala pemilahan sampah. Banyak sampah-sampah yang belum dipilah masyarakat.
Terpisah, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengaku sangat bahagia dengan adanya unit pengolahan sampah organik dengan bantuan lalat hitam tersebut. Menurutnya, persoalan sampah kerap menjadi masalah terutama di kota-kota besar, termasuk NTB.
‘’Dengan kemajuan bioteknologi kita menemukan cara yang sangat baik, tidak menimbulkan efek negatif. Dengan lalat, mampu melahap sampah, untuk kemudian digunakan untuk peternakan,’’ katanya.
Menurut gubernur, teknologi seperti ini perlu digiatkan. Diharapkan apa yang dilakukan provinsi dapat menjadi inspirasi pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan hal serupa.
‘’Sehingga masalah sampah tidak lagi momok bagi kita semua. Kalau ini jalan, sukses,  masyarakat akan mudah mengikutinya. Harus dikembangkan, ini harus jadi contoh dulu. Baru dikembangkan di kabupaten, kecamatan, desa sampai rumah tangga,’’ tandasnya. (Muhammad Nasir/Suara NTB)
Share:

Thursday, 8 November 2018

Garuda Indonesia Buka Kantor Layanan Kargo di Mataram


Supriyono dan manajemen Garuda Indonesia Branch Office Lombok beserta manajemen PT. Anugerah Kawitana Kargo meresmikan CSC Mataram, Rabu (7/11/2018)


PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara resmi membuka kantor Cargo Service Center (CSC) di Jalan Bung Karno Lingkungan Bukit Ngandang Pagutan Timur, berseberangan dengan SPMN 7 Mataram. Kantor layanan kargo pertama di luar bandara ini diharapkan akan mendekatkan maskapai penerbangan milik pemerintah ini dengan masyarakat penggunanya.

Kantor layanan kargo ini resmi dibuka Rabu (7/11/2018)  oleh General Manager Garuda Indonesia Branch Office Lombok, Supriyono, didampingi Novian, Manager Marketing,  Manager Sales dan Service, Novian.  Manager Sales dan Services Cargo Garuda Indonesia Branch Office Denpasar, Denny Perdana Wirawan, beserta stakeholders lainnya. Termasuk pelaku usaha juga turut hadir.


Dengan hadirnya CSC ini di Mataram, pemerintah daerah akan terbantu mendukung pengembangan pelaku usaha lokal, UMKM maupun eksportir memenuhi kebutuhan bahan baku dan pemasaran produknya.

Seluruh jenis barang dapat dikirimkan melalui CSC ini, selama barang-barang tersebut diperbolehkan lalu lalangnya oleh negara. Keberadaan CSC di Mataram ini, lanjut Supriyono, dapat menjadi angin segar baru para pelaku di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, kelautan perikanan maupun handicraft.

“Sekarang lagi musim durian. Bagi yang ingin menjualnya ke berbagai daerah. Bisa juga menggunakan cargo Garuda. Atau bisa juga kirim cabai. Asalkan kemasannya sesuai standar,” ujarnya.

Beberapa pilihan paket pengiriman disediakan. Misalnya, pengiriman dalam tempo sehari barang kiriman sampai, atau pilihan sampai dua tiga hari.  Pelayanan ditambah dengan pilihan, barang diterima di bandara tujuan, barang di terima langsung di rumah/kantor tujuan. Bisa juga barang diambil di rumah pengirim, dan diterima langsung di rumah tujuan pengiriman.


Banyak pilihan layanan kata Supriyono. Ada juga pertanyaan UMKM tentang tarif pengiriman, serta sistem pembayaran. Supriyono menjelaskan soal mekanisme pembayaran jasa pengiriman secara bulanan, menurutnya bisa – bisa saja dikomunikasikan. Termasuk untuk jam pelayanan. Sementara ini dibuka sesuai ketentuan waktu efektif. Dan bila mana permintaan pasar membutuhkan waktu pelayanan hingga malam hari, dapat disesuaikan kemudian.

Supriyono menjelaskan, Garuda Indonesia sedang memprioritaskan penambahan outlet  CSC di wilayah Indonesia tengah, salah satunya CSC Mataram.  Secara keseluruhan, total outlet CSC 97 buah. Dari 97 itu, 53 CSC itu ada di kantor dan sisanya 44 ada di bandara.

CSC Mataram ini kerjasama antara Garuda Indonesia dengan PT. Anugerah Kawitana Kargo sebagai pengelolanya. Kota Mataram adalah salah satu daerah yang terus berkembang. Sistem pemesanan barang dengan online sudah menjadi hal yang biasa. Hadirnya CSC di Mataram ini diharapkan akan memudahkan siapapun untuk pengiriman dan pemesanan barang-barang kebutuhannya. (Bulkaini/Suara NTB)

Share:

Wednesday, 7 November 2018

Proyek Mercusuar Zul-Rohmi Itu Bernama STIP Banyumulek

STIP Banyumulek yang akan dikembangkan menjadi pusat pengembangan sains, teknologi dan industri. Beberapa fasilitas sudah terbangun di STIP Banyumulek yang terletak di by pass BIL II Lombok Barat
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengaku pusing juga dengan menurunnya  target pendapatan dalam RAPBD 2019, mencapai Rp102 miliar dibandingkan APBD 2018. TAPD terpaksa akan mengorbankan program-program rutin Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggarannya akan diarahkan untuk program-program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd (Zul - Rohmi).


Sekda NTB yang juga Ketua TAPD, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.sc, Ph.D., pihaknya akan menyisir belanja-belanja rutin OPD. Seperti perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK) dan lainnya. ‘’Tentu banyak program yang tidak boleh tidak kita anggarkan. Sedang kita evaluasi dengan kawan-kawan di Bappeda,’’ kata Sekda dikonfirmasi di Mataram, Selasa (6/11/2018).

Dalam KUA-PPAS  2019. Dari sisi pendapatan, RAPBD NTB 2019 terjadi penurunan.  Pada APBD 2018, jumlah pendapatan Rp5,346 triliun. Sedangkan dalam RAPBD 2019, pendapatan ditargetkan  Rp5,243 triliun. Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan. Pada APBD 2018, PAD  NTB ditargetkan sebesar Rp 1,767 triliun, sedangkan  tahun 2019, PAD ditargetkan Rp1,682 triliun. Berkurang sebesar Rp85 miliar.


Dana perimbangan pada 2018 sebesar  Rp3,317 triliun. Sedangkan pada 2019 Rp3,475 triliun. Naik Rp157 miliar. Lain-lain pendapatan daerah  yang sah Rp260 miliar pada 2018. Dalam RAPBD 2019 sebesar Rp86 miliar, berkurang Rp174 miliar. Selanjutnya, belanja tidak langsung RAPB 2019 diproyeksi mengalami peningkatan. Pada APBD 2018, belanja tidak langsung sebesar  Rp 3,015 triliun. Sedangkan belanja tidak langsung dalam  RAPBD 2019 Rp3,092  miliar. Bertambah Rp77 miliar.

Sementara, belanja langsung APBD 2018 Rp2,763 triliun, sedangkan RAPBD 2019 Rp2,151 triliun. Berkurang sekitar  Rp611 miliar lebih. Kemudian pembiayaan daerah pada APBD  2018 sebesar Rp 432 miliar lebih. Dalam RAPBD 2019 hanya Rp 20 miliar. Selisihnya dibandingkan APBD 2018 sebesar  Rp412 miliar lebih. ‘’Memang pendapatan kita yang berkurang dari tahun lalu. Pertama, dulu kita dapat dari DMB, sekarang sudah tak ada. Terus ada pajak dari dana perimbangan, dulu ada sekarang ndak ada. Itu sekitar Rp100 miliar lebih itu (berkurang),’’ jelasnya.


Sekda menjelaskan, prioritas RAPBD 2019 adalah penanganan bencana dan mewujudkan visi misi gubernur dan wakil gubernur. ‘’Prioritasnya ke sana juga (pro gram gubernur baru). Kita harapkan tentu dengan keterbatasan anggaran, itu tetap menjadi prioritas. Sehingga yang kita korbankan program-program rutin di OPD,’’ jelasnya.

Dikatakan, anggaran perjalanan dinas, ATK dan lain-lainnya yang bersifat rutin  akan dilakukan rasionalisasi atau penghematan. Sekarang, TAPD sedang mengecek atau menyisir belanja-belanja rutin OPD yang dapat dilakukan penghematan. Mengenai program mencusuar pembangunan Science, Technology, Industrial Park (STIP) Banyumulek Lombok Barat, mantan Kepala Bappeda NTB ini mengatakan itu menjadi salah satu program prioritas yang akan dianggarkan dalam RAPBD 2019. Namun, alokasi anggaran untuk pembangunan STIP Banyumulek tak akan dilakukan sekaligus melihat keterbatasan fiskal daerah.


‘’STIP bertahap. Tentu ndak mungkin sekaligus kita anggarkan satu tahun. Tahun ini mungkin Rp30-40 miliar untuk memulai saja dulu,’’ katanya.

Dari desain yang sudah dibuat, kebutuhan anggaran pembangunan STIP Banyumulek sekitar Rp300 miliar. Menurut Sekda, Pemda akan mengalokasikan dana untuk tahap awal untuk memancing anggaran pusat. ‘’Apakah dari LIPI, Kemenristekdikti. Itu kita harapkan. Sehingga dari Rp300 miliar itu mungkin porsi NTB, daerah Rp50-60 miliar. Selebihnya kita harapkan dari pusat," tandasnya. (Muhammad Nasir/Suara NTB)

Share:

Tuesday, 6 November 2018

Pembalap NTB Dominasi Juara di Kejurnas Motor Prix Region 3 2018

Kejurnas Motor Prix Regional III Seri 3 di Sirkuit Balap Motor Selagalas Mataram, Minggu (4/11/2018)
Kejurnas Motor Prix (MP) Regional III Seri-3 telah berakhir di sirkuit balap motor Selagalas Mataram, Minggu (4/11/2018). Pembalap NTB mendominasi juara di kejuaraan regional tiga yang melibatkan pembalap Bali, NTB dan NTT itu.

Pembalap NTB mendominasi juara di kejuaraan paling bergengsi dari tujuh kelas yang dilombakan  secara resmi di event itu. Selain mempertandingkan tujuh kelas resmi event itu, juga dipertandingkan tujuh kelas sporting.

Di kelas Motor Prix (MP) 2 misalnya, atlet unggulan NTB, Alvin Saputra berhasil merebut finis pertama di lomba yang melibatkan pembalap Bali, NTT dan NTB itu. Selanjutnya peringkat kedua diraih pembalap Asal Jatim, Aldiaz dan I Ketut Madiasta di peringkat tiga.

Begitu juga kelas MP 1 di balapan motor region tiga itu juga didominasi oleh pembalap NTB. Di mana juara pertama diraih oleh Aldiaz asal Jatim, Faisal asal Jatim diperingkat kedua dan M. Yogi Febrian di peringkat tiga.

Ketua Umum Pengprov IMI NTB, M. Nur Haedin, menjelaskan, kejurnas MP 3 merupakan ajang adu cepat untuk pembalap asal NTB, Bali dan NTT.  Sejumlah pembalap asal tiga provinsi tersebut akan mengincar poin tertinggi untuk bisa lolos ke balapan  level yang lebih tinggi lagi. "Para atlet NTB mendominasi juara di balapan ini. Alvian SP merebut juara satu di MP2," ucapnya.

Sementara itu juara di MP1 direbut oleh pembalap asal Jatim, meski atlet Jatim merebut posisi satu, namun tidak dihitung poin. Dalam hal ini hanya pembalap  Bali, NTT dan NTB yang berkompetisi mengejar poin dalam balapan tersebut. Dan atlet NTB berhasil merebut poin tertinggi di kelas paling bergengsi, yakni MP1 dan MP2. (Fandi/Suara NTB) 
Share:

Monday, 5 November 2018

Ikhtiar Duo Doctor Jadikan BUMD di NTB Berlari Kencang

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., dan Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., sejak dilantik memiliki semangat kuat untuk membangun daerah dari berbagai aspek. Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), salah satunya menjadi perhatian. Pasangan ini menginginkan agar bagaimana BUMD mampu menjadi solusi di tengah persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Seperti apa upaya dua doktor (Dr. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjadikan BUMD ‘’berlari kencang’’ dan memberi kontribusi besar terhadap perekonomian daerah?

BUMD di masa mendatang diharapkan bisa mandiri. BUMD tidak lagi harus selalu bergantung pada APBD. Karena keberadaannya diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa pendapatan asli daerah (PAD). BUMD juga diharapkan mampu kreatif dan memanfaatkan anggaran yang sudah diberikan untuk mengembangkan usahanya. Jangan sampai BUMD tiap tahun hanya mengandalkan dana APBD dengan anggaran yang tidak sedikit, tapi kontribusinya minim.

Di lingkup Pemprov NTB ada dua BUMD yang mendapat perhatian. Pertama PT. Gerbang NTB Emas (GNE) dan PT. Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida). Dua BUMD yang menjadi ‘’saudara kandung’’ PT. Bank NTB  (kini Bank NTB Syariah),  diketahui memberi kontribusi kepada daerah di bawah standar keuntungan yang ditargetkan pemegang saham. Padahal, alokasi anggaran yang diberikan pada dua BUMD ini sangat besar.

Doktor Zul – sapaan akrab--Gubernur NTB dalam Rapat Koordinasi BUMD, Rabu (24/10/2018) lalu menegaskan bahwa kontribusi BUMD dalam APBD sangat dibutuhkan. Namun, mencari uang di zaman sekarang tidak gampang. Ia mengharapkan, BUMD milik Pemprov NTB yang ada sekarang harus lebih baik. Karena itu menjadi tuntutan keadaan yang tidak bisa dihindari. Meski menganggap kontribusi BUMD yang ada sekarang ini sudah cukup, bukan berarti jajaran komisaris dan direksi setiap BUMD berhenti berkreasi. Justru seperti disampaikan gubernur, BUMD harus mampu menemukan bisnis baru dan memberikan keuntungan maksimal buat daerah.
BUMD yang memberikan keuntungan bagi daerah tentu harus meningkatkan kinerja dan mencari strategi baru agar usahanya meningkat. Sementara, BUMD yang setiap tahun selalu disuntik anggaran harus dirombak atau jajaran direksinya harus disegarkan. Perombakan direksi dan komisaris di BUMD ini juga mendapat lampu hijau dari gubernur. Bahkan, orang nomor satu di NTB ini mengibaratkan, orang yang sakit, maka perlu diberikan obat dan diperiksa oleh dokter. 

Meski demikian, gubernur mengatakan dirinya bukan tipe orang yang mudah mengganti orang. Dikatakan, orang yang punya loyalitas pengabdian tidak boleh dilupakan. ‘’Tapi ke depan (BUMD)  harus ‘’berlari lebih kencang’’,  itu pasti. Harus lebih banyak anak-anak muda profesional mengisi BUMD-BUMD kita,’’ katanya.

Penyegaran direksi BUMD katanya, akan menghormati orang-orang yang sudah berjasa dalam pengembangan BUMD sebelumnya. Namun akan dibuat kesinambungan kepengurusan BUMD yang bagus ke depannya.

Ke depan, kata Dr. Zul keberadaan BUMD harus hadir dalam menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat. Misalnya, banyak harga komoditas pertanian yang anjlok di musim panen. Maka BUMD harus hadir mengatasi kegagalan pasar yang ada. BUMD masuk ke unit usaha yang tidak ada orang tertarik di sana.

‘’Jadi BUMD itu tak boleh maknanya ditarik ke profit saja. Oleh karena itu saya setuju harus diisi oleh orang-orang muda yang profesional. Mungkin hanya menyediakan ruang bagi mereka berekspresi,’’ kata gubernur.

Gubernur menjelaskan keberhasilan pemerintah dalam membangun suatu daerah, salah satunya ditentukan dari kemajuan dunia usaha. Bagaimana pemerintah dapat memaksimalkan peran BUMD dan mendinamiskan peran tersebut dengan tujuan pembangunan daerah.
Paving Block, produksi PT. GNE NTB

Untuk itu, tugas pemerintah adalah memastikan lingkungan di daerah aman, nyaman, bersahabat serta menyenangkan bagi hadirnya dunia usaha untuk berinvestasi. Kenyamanan bekerja itu, dengan sendirinya  akan membawa kemajuan bagi perusahaan.

Sebagai gubernur yang spesialisasinya di bidang ekonomi, gubernur berbagi resep langgengnya sebuah perusahaan. Umur perusahaan  bisa panjang jika perusahaan itu memiliki empat karakter di dalamnya.

Pertama,  harus sensitif dan bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Kedua, perusahaan harus memiliki identitas yang jelas. Ketiga harus memiliki conservative in finance, artinya selektif dalam membelanjakan uang perusahaan.  Dan terakhir, harus bisa bertoleransi, memberikan peluang yang flexible pada individu marginal.

Menurutnya, dari semua faktor tersebut yang tak kalah penting untuk menjadi modal bagi keberlangsungan umur perusahaan adalah  memandang perusahaan sebagai sebuah entitas yang hidup, yang akan tumbuh, berkembang dan suatu saat nanti akan mati.

Di situlah tugas bersama seluruh komponen perusahaan, untuk menjaga bagaimana agar perusahaan tetap bisa hidup sehat. Selayaknya mahluk hidup yang butuh pola hidup sehat melalui asupan makanan, olahraga, dan pikiran sehat untuk bisa berumur panjang.  ‘’Kenapa seringkali perusahaan mati? Karena seringkali perusahaan dijadikan sebagai mesin penghasil uang. Profit atau keuntungan, diibaratkan seperti oksigen  yang kita perlukan untuk hidup. Tapi, tujuan hidup bukan berarti untuk mencari oksigen,’’ jelas gubernur.

Untuk itu, ia mengajak seluruh jajaran BUMD untuk tidak memaknai bisnis BUMD sebagai sarana mencari profit. Bukan mencari oksigen tapi carilah tujuan yang lebih luas. Dengan begitu,  keuntungan yang lebih besar pasti akan menyertainya.

Siapkan Rencana Bisnis

Sementara Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta jajaran BUMD untuk menyiapkan business plan (rencana bisnis). Ia menegaskan, BUMD berhak menentukan nasibnya sendiri ke depan. Maka, perlu disusun business plan dan target yang ingin dicapai. ‘’BUMD yang ada sekarang harus dibenahi, dengan mempersiapkan business plan yang baik dan matang ke depannya,’’ katanya Sabtu (27/10/2018).
Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah
Selain itu, Ummi Rohmi juga menyampaikan bahwa BUMD di NTB memiliki progress berbeda. Menurutnya, masa depan BUMD NTB yang diinginkan adalah masa depan yang cerah dan membuat bangga NTB terhadap BUMDnya. Oleh karena itu, BUMD tak perlu banyak. Asalkan dapat membanggakan dan diandalkan. Begitu pula orang yang mengelolanya, haruslah memiliki kecintaan dan kemampuan untuk mengelolanya.

Wagub berharap BUMD ke depan, melalui dukungan semua pihak, dapat ‘’berlari kencang’’ mengejar ketertinggalan. ’’Kalau orang lain bisa mengapa kita tidak? Itulah perlunya kita dengan kerendahan hati untuk selalu belajar dan belajar,’’  ujarnya mengingatkan.

Hal senada disampaikan Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc., PhD. Menurutnya, BUMD di lingkup Pemprov NTB memiliki sejumlah tujuan. Tidak hanya untuk tujuan menghasilkan profit, namun juga untuk penciptaan lapangan kerja. Karena itulah BUMD tetap harus dibantu agar terus mampu berproduksi dengan baik dan memiliki nilai tambah bagi sosial.

Sekda mencontohkan, salah satu BUMD di Pemprov NTB adalah PT.Jamkrida. Kesuksesan Perusda ini bukan semata-mata diukur dari seberapa besar perusahaan ini memberikan kontribusi dalam bentuk PAD. Namun seberapa banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa difasilitasi oleh perusahaan ini. ‘’BUMD kita tidak semata-mata profit oriented ya. Namun lebih kepada penciptaan lapangan kerja,’’ kata  Sekda.

Ia mengatakan, khusus untuk PT. Jamkrida, nantinya Pemprov NTB akan memberikan penyertaan modal sebesar Rp10 miliar di APBD Murni 2019 mendatang. Dana tersebut akan digunakan untuk membuat unit usaha syariah yang selama ini menjadi kebutuhan Jamkrida. Jika tidak memiliki unit penjaminan syariah, Jamkrida akan sulit untuk bermitra dengan BUMD lain yang sudah terlebih dahulu konversi ke syariah seperti PT.Bank NTB. (Ekbis NTB)
Share:

TNI Sukses Gelar TNI International Marathon 2018

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menyerahkan hadiah kepada juara TNI Marathon International kelas 42K, Josh W, asal Kenya, Minggu (4/11/2018)
Gelaran perdana event TNI Marathon International 2018 di kawasan The Mandalika Kuta, Lombok Tengah (Loteng), Minggu (4/11/2018)  berlangsung sukses. Dengan suksesnya event tersebut,  TNI Marathon International  akan dijadikan kegiatan tahunan yang digelar pada tiap perayaan HUT TNI.



Demikian disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Diakuinya, meski masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam hal penyelenggaran, namun secara umum pelaksanaan event TNI Marathon International 2018 berjalan sesuai harapan. ‘’Dan, kita berencana setiap tahun ingin mengadakan event marathon seperti ini,’’ ujarnya.

Hanya saja, akunya, untuk lokasi penyelenggaran event TNI Marathon berikutnya kemungkinan tidak dilaksanakan di kawasan The Mandalika lagi. Tapi akan digilir di destinasi-destinasi wisata nasional yang ada. Terutama di tujuh destinasi wisata yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai prioritas pengembangan pariwisata.
Peserta TNI International Marathon sampai di garis finish, Minggu (4/11/2018) 
Bisa di Pulau Komodo, Raja Ampat atau di destinasi-destinasi wisata nasional yang butuh untuk diangkat (dipromosikan). Tidak meski lomba lari marathon saja. Bisa juga dipadukan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peringatan HUT TNI di masa yang akan datang. ‘’Yang jelas di destinasi-destinasi wisata yang perlu diangkat. Tidak menutup kemungkinan juga digelar lagi di kawasan The Mandalika,’’ ujar Panglima TNI.



Untuk event di kawasan The Mandalika sendiri memang sedikit tertunda pelaksanaannya. Dari semua yang direncakana pada tanggal 23 September. Mundur hingga tanggal 4 November. Mengingat, kondisi NTB dan Pulau Lombok pada khususnya yang tengah dilanda bencana gempa. Sehingga mau tidak mau harus diundur.
Atraksi tim Jupiter Aerobic Team memeriahkan TNI Marathon International 2018 di The Mandalika Lombok
Disinggung soal kesan beberapa peserta asing pada event TNI Marathon International, Panglima TNI mengaku cukup baik. Bahkan hampir semua peserta mancanegara mengaku sangat puas. Baik itu dari sisi pelaksanaannya maupun layanan yang diberikan. ‘’Yang paling berkesan dari para peserta ialah lokasi penyelenggaraan yang sangat indah. Ditambah dengan masyarakat yang begitu ramah,’’ imbuhnya.



Namun yang penting dari semua itu, lanjut Hadi, ialah bagaiaman event TNI Marathon International tersebut bisa mendukung recovery pariwisata Lombok pada khususnya dan NTB pada umumnya. Karena melalui event tersebut, bisa menunjukkan kepada dunia internasional  bahwa NTB aman dan bisa menerima wisatawan. ‘’Meski baru saja dilanda bencana, tapi dengan adanya event ini menunjukkan kalau Lombok bisa menerima wisatawan dan aman untuk dikunjungi,’’ tegasnya. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive