| Wisatawan dari Australia memetik anggur di Desa Senanggalih Kecamatan Sambelia Lombok Timur |
Desa Senanggalih Kecamatan
Sambelia diklaim sudah bebas dari stunting atau
ketinggian anak di bawah normal. Sekitar 300 anak di Desa
Senanggalih ini tidak ada kasus stunting, termasuk kasus gizi buruk. Kepala Desa Senanggalih,
H. M. Suparlan
mengatakan, Senanggalih bebas stunting karena mengkonsumsi
anggur.
Kepala desa ini
menuturkan, jumlah penduduk Senanggalih sebanyak 2.350 jiwa atau sebanyak 675 KK. Klaim tidak ada stunting, karena sebagian
besar konsumsi anggur yang diyakini bisa mencegah stunting.
Desa Senanggalih, diketahui beberapa waktu
lalu sudah dikukuhkan oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah sebagai
salah satu desa wisata dengan
unggulan produksi anggur. Saat disambangi Suara NTB, sejumlah wisatawan sudah berdatangan ke
Desa Senanggalih ini melihat dan memetik langsung anggur yang ditanam di
halaman rumah warga.
Disebutkan, saat ini hampir separuh KK di Senanggalih
sudah menanam anggur di halaman rumahnya. Aktivitas warga yang menjadikan
halaman rumah sebagai tempat budidaya anggur hijau ini sudah berlangsung cukup
lama, sehingga
konsumsi anggur ini pun berimplikasi pada Senanggalih bebas stunting.
Untuk itu, hasil dari pengecekan Puskesmas Sambelia, di Desa Senanggalih ini bebas
dari stunting.
Tidak ada anak di Desa Senanggalih yang mengalami kekurangan gizi hingga
terlihat kerdil dan cebol karena mengidap stunting.
Tidak saja anggur, kata Kades, Senanggalih ini
juga banyak tanaman buah-buahan di halaman dan kebun-kebun milik warga.
Buah-buahan ini memiliki kandungan gizi yang banyak. Tanam buah-buahan itupun
dibudidayakan tanpa bahan kimia. “Semua menggunakan bahan organik
pemupukannya,” ucapnya.
Melihat anggur sebagai salah satu potensi besar yang bisa
dikembangkan, Kades menggiring desanya menjadi salah satu desa wisata.
Harapannya ke depan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Anggaran dari pemerintah desa sendiri sejauh ini
diakui belum bisa maksimal. Kemampuan anggaran sementara Rp 50 juta untuk
pengembangan wisata. Anggaran lainnya sebutnya masih banyak diperuntukkan untuk
fisik dan non fisik.
Untuk wisata, secara perlahan coba dibangun
bersama masyarakat. Selain wisata anggur, Senanggalih ternyata memiliki
beberapa potensi wisata lain. Ada hutan desa yang merupakan tempat
monyet-monyet bergelantungan. Kawasan ini pun kata Kades akan dijadikan salah
satu tempat menarik untuk memancing minat wisatawan datang. (Rusliadi/Lombok Timur)
















