Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memecat Fahri Hamzah dari keanggotaan partainya. Partai itu kecewa dengan sikap Fahri yang tak sejalan dengan partai.
-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Thursday 7 April 2016
Fahri Hamzah Melawan
H. Fahri Hamzah saat menghadiri Seminar BEM Se Indonesia di Universitas Mataram, Rabu (6/4/2016) |
Fahri Hamzah, SE, tidak tinggal diam atas
keputusan DPP PKS yang mencabut keanggotaannya dari partai. Ia
pun langsung melakukan perlawanan balik dengan melayangkan gugatan hukum ke pengadilan
atas keputusan pemberhentiannya sebagai anggota partai yang telah ia dirikan
itu.
“Negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan dan hukum bertujuan untuk melindungi masyarakat. Nah saya sebagai warga negara memiliki hak untuk diperlakukan adil. Untuk itulah saya memutuskan menuntut partai, karena partai telah melakukan kebohongan publik tentang klarifikasi yang pernah dilakukan terhadap saya,” ujar Fahri saat ditemui di Mataram, Rabu (6/3/2016).
“Negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan dan hukum bertujuan untuk melindungi masyarakat. Nah saya sebagai warga negara memiliki hak untuk diperlakukan adil. Untuk itulah saya memutuskan menuntut partai, karena partai telah melakukan kebohongan publik tentang klarifikasi yang pernah dilakukan terhadap saya,” ujar Fahri saat ditemui di Mataram, Rabu (6/3/2016).
Wednesday 6 April 2016
Hj. Khaeratun Fauzan Khalid Dilantik sebagai Ketua TP PKK Lombok Barat
Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi melantik Hj. Khaeratun Fauzan Khalid sebagai Ketua TP PKK Lobar, Rabu (6/4/2016) |
Ketua Tim Penggerak PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi tidak punya keraguan dengan kemampuan Ketua TP PKK Lombok Barat yang baru dilantik dalam mengurus TP PKK Lombok Barat.
''Saya sudah cukup lama
bekerja sama dengan
Beliau. Apalagi TP. PKK Kabupaten Lombok Barat baru-baru ini
menorehkan prestasi,” ungkapnya saat Pelantikan Ketua TP. PKK Lombok
Barat Masa Bhakti 2016-2019
di
Pendopo Tengah Gubernur NTB, Rabu (6/4/2016).
Begasingan di Lombok Dijadikan sebagai Sarana Pengikat Persaudaraan
Proses pembuatan gasing Lombok di Lombok Timur |
Mengenang permainan anak yang
biasa dimainkan saat masih kecil merupakan kenangan terindah dan lucu. Beberapa
permainan yang mungkin kita mainkan saat masih kecil, misalnya seperti
permainan “begasingan” jika ditelusuri saat ini, maka akan sangat mudah
ditemukan.
Bahkan, permainan yang semula digemari oleh anak-anak kecil saat ini digemari pula oleh kalangan remaja bahkan orang dewasa. Kayu asam yang diukir menjadi gasing diyakini dapat menjadi sarana olahraga, termasuk pengikat persaudaraan.
Bahkan, permainan yang semula digemari oleh anak-anak kecil saat ini digemari pula oleh kalangan remaja bahkan orang dewasa. Kayu asam yang diukir menjadi gasing diyakini dapat menjadi sarana olahraga, termasuk pengikat persaudaraan.
Seni Kayu Ukiran Gasing Lombok Timur yang Berbeda dengan yang Lain
Gasing Lombok dari Dusun Bangket Daya Desa Kumbang Masbagik Lombok Timur |
Pada masa kini terdapat gasing yang dibuat dengan menggunakan
paku dan bahan plastik yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik. Namun, gasing
tradisional dibuat dengan menggunakan kayu yang diukir oleh tangan-tangan
pekerja yang andal dan memiliki kreativitas tinggi. Untuk saat ini, seni kayu
ukiran gasing memang tergolong musiman untuk dikerjakan, karena bersaing dengan
pesatnya pertumbuhan teknologi yang mampu membuat gasing dari plastik.
Misalnya di salah satu tempat pembuatan gasing di Bangket Daya Desa Kumbang Kecamatan Masbagik Lombok Timur (Lotim). Para pekerja di sini harus beralih profesi ketika tidak sedang musim “begasingan”. Mereka terpaksa harus bekerja sebagai mekanik alat-alat kontraktor.
Misalnya di salah satu tempat pembuatan gasing di Bangket Daya Desa Kumbang Kecamatan Masbagik Lombok Timur (Lotim). Para pekerja di sini harus beralih profesi ketika tidak sedang musim “begasingan”. Mereka terpaksa harus bekerja sebagai mekanik alat-alat kontraktor.
Namun, jika musim “begasingan” tiba seperti sekarang ini.
Mereka bisa meraup keuntungan yang sangat besar per harinya hingga jutaan.
“Kami sudah mengerjakaan pembuatan gasing ini sudah tiga keturunan,” ungkap Amaq
Kar salah satu pembuat seni kayu ukiran gasing di Lombok Timur.
Proses pembuatan gasing di Dusun Bangket Daya Desa Kumbang Kecamatan Masbagik Lombok Timur |
Siapapun yang berkunjung ke lokasi ini, mereka akan langsung
dimanjakan dengan teknik-teknik yang ditunjukkan oleh para tangan pengukir yang
memiliki kreativitas tinggi. Segala
macam model, jenis gasing yang diinginkan pemesan akan mampu disuguhkan oleh
mereka yang mampu menaklukkan kaum bermodal dengan kreativitas yang
dimilikinya.
Adapun, bahan yan digunakan untuk membuat gasing menggunakan
kayu bukanlah kayu sembarangan. Melainkan salah satu satu kayu yang biasa
digunakan adalah jenis kayu asam dan kayu-kayu yang bisa tahan banting jika
dipukul ataupun kena pukulan. Untuk mendapatkan kayu asam sebagai bahan baku,
Amaq Kar biasa mendapatkan dari beberapa tempat di Pulau Lombok bahkan Pulau
Sumbawa. Meski bahan baku ini sulit ditemukan, namun yang paling dijaga adalah
ketersediaan bahan baku berupa kayu.
Baginya, risiko tangannya terluka akibat membentuk kayu
menjadi gasing merupakan hal biasa, karena porses pembuatan satu unit gasing sangatlah
rumit dan membutuhkan waktu 1 sampai 3 jam.
Gasing Lombok |
Namun, sebelum proses pembuatan gasing dilakukan, kayu asam
yang sudah dipotong-potong akan langsung dijemur agar kering. Bahkan, proses
pengasapan juga akan dilakukan untuk menjamin kekeringan dan kepadatan dari
kayu. Jika tidak, maka gasing yang sudah jadi total akan retak dan mudah hancur,
jika terkena pukulan atau bantingan dari gasing lain. “Kayu harus benar-benar
dijamin kering agar kayu yang diukir menjadi gasing ini kuat dan tanah
banting,” tambah Adit salah satu perajin lainnya.
Gasing Lombok |
Jika satu unit gasing sudah jadil total disertai dengan
sampling dan pasaknya, maka harga gasing itu berkisar antara Rp 500 ribu sampai
jutaan lebih tergantung besar ukuran gasing itu. Jika gasing berukuran 18 cm,
maka harganya mencapapai Rp 600 ribu lebih. “Semakin besar, tentu harganya
semakin tinggi pula,” jelasnya.
Untuk menambah indah rupa parasnya, proses
pengecatan akan dilakukan oleh pemilik gasing sesuai dengan motif yang
diinginkan. Barulah gasing yang diukir itu bisa digunakan menggunakan tali
khusus yang terbuat dari pandan, benang dan lainnya. (Yoni Ariadi)Tuesday 5 April 2016
Gubernur NTB Minta Regulasi Penghambat Sektor Pariwisata Harus Dipangkas
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi |
Gubernur NTB, Dr.
TGH. M. Zainul Majdi meminta bupati/walikota di daerah ini untuk memangkas
regulasi-regulasi yang dapat menghambat pengembangan sektor pariwisata. Ia
mengharapkan, Pemda kabupaten/kota jangan terlalu banyak membuat regulasi yang
menyulitkan tumbuhnya sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif termasuk di masing-masing
kabupaten/kota di NTB.
“Kita Pemda,
bagian kita adalah memfasilitasi. Saya minta bupati/walikota, agar untuk sektor
pariwisata ini minimkanlah regulasi di tingkat kabupaten/kota,’’ harap gubernur
dihadapan bupati/walikota yang hadir pada pembukaan Musrenbang NTB 2016 di
Mataram, Senin (4/4/2016).
Swiss, Siap Bantu Pengembangan Politeknik Pariwisata NTB
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Linggawati Hakim didampingi Kepala Disbudpar NTB H. L. Moh. Faozal meninjau lokasi pembangunan Politeknik Pariwisata di Lombok Tengah, Senin (4/4/2016) |
"Model pendidikan di Swiss bisa diadopsi terkait
aktivitas belajarnya atau disiplinnya. Nanti Swiss akan bantu untuk TOT dan
sejumlah pelatihan untuk tenaga pengajar," kata Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata NTB H. Lalu Moh. Faozal S.Sos, M.Si.
Monday 4 April 2016
Rakornas KPI 2016, Semangat dari NTB untuk Penyiaran yang Lebih Baik
Logo Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) |