Lagu ini cukup bagus bagi siapapun yang mendengarnya. Meski baru mendengar lagu ini di awal September 2016, lagu ini tidak bosan untuk didengar. Terima kasih pada penciptanya, Mbak Christine Panjaitan dan yang sudah upload lagu ini di Youtube.
-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Friday, 9 September 2016
Christine Panjaitan, Tempatmu Di Sisiku
Lagu ini cukup bagus bagi siapapun yang mendengarnya. Meski baru mendengar lagu ini di awal September 2016, lagu ini tidak bosan untuk didengar. Terima kasih pada penciptanya, Mbak Christine Panjaitan dan yang sudah upload lagu ini di Youtube.
Gubernur NTB Lepas Atlet PON 2016 ke Bandung
Atlet NTB cium bendera merah putih. |
Perhelatan akbar
olahraga nasional 4 tahunan, Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 19 digelar 17 September 2016 di Provinsi Jawa barat. Dengan persiapan
maksimal 2 tahun 9 bulan, Kontingen PON Nusa Tenggara Barat penuh percaya diri
menargetkan 15 belas emas untuk diraih pada PON kali ini. Semangat juang atlet
pun terus dipupuk KONI NTB dengan mengundang para pejabat daerah, keluarga dan
kerabat para atlet untuk memberikan motivasi pada pelepasan Kontingan Atlet PON
NTB.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan pataka NTB pada Ketua Kontingen NTB Andy Hadianto pada acara pelepasan atlet, Kamis (8/9/2016) malam. |
Gubernur NTB, Dr.
TGH M. Zainul Majdi sebelum melepas para atlet di lapangan Bumi Gora Kamis (8/9/2016)
malam, memberikan motivasi kepada 112 atlet NTB yang akan bertanding pada 23 cabang
olahraga.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi salaman dengan atlet PON NTB |
“Tuhan adalah
kekuatanku. Yakinlah Allah SWT akan yang memberikan yang terbaik pada saat nya.
Insya Allah pada saat berkompetisi nanti tidak ada yang tidak baik, kalian
nantinya Akan menunjukkan performa yang baik sebagai puncak latihan” seru gubernur
kepada para atlet.
Gubernur NTB memotivasi pelatih agar terus mendampingi atlet saat pertandingan |
Lebih lanjut,
Gubernur NTB juga mengajak para atlet untuk menjunjung sportivitas, menjalin
persaudaraan dengan kotingen atlet daerah lain dan menjadi duta NTB, menunjukkan
keramahtamahan NTB di kancah nasional.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, Kapolda NTB, Danrem 162 Wira Bhakti, Danlanud Rembiga pose bersama atlet PON NTB |
Setelah memberikan motivasi,
Gubernur NTB menyerahkan Pataka NTB kepada Ketua Kontingen Atlet NTB yakni
Ketua Koni NTB, Andy Hadiyanto sebagai tanda pelepasan. “Panji - Panji NTB akan
kami kibarkan dan akan mendapatkan 15
lebih medali emas,” janjinya.
Sebagai penutup
acara, para atlet memberikan penghormatan terakhir kepada daerah dengan mencium
bendera merah putih dan lambang Provinsi NTB dan bersalaman dengan Gubernur dan
Forum Koordinasi Pimpinan daerah NTB seperti Wakil Ketua DPRD NTB, Mahali
Fikri, Kapolda NTB, Danrem 162 Wira Bakti, Danlanal Mataram, Danlanud Rembiga. (marham)
TNI dan Pemkab Bantu Perahu Siswa di Gili Re dan Gili Beleq Jerowaru Lombok Timur
![]() |
Siswa di Gili Re berangkat sekolah ke Gili Beleq Desa Pare Mas Jerowaru Lombok Timur pergi ke sekolah menggunakan perahu bantuan. Tampak seorang anggota TNI membantu mendayung perahu. |
Pemkab Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lotim memberikan bantuan sebanyak 3 perahu ke
siswa di Gili Re dan Gili Beleq Desa Pare Mas Kecamatan Jerowaru. Bantuan
perahu itu, dihajatkan untuk membantu siswa di dua pulau terpencil itu sebagai
moda transportasi menyeberangi lautan untuk bersekolah.
Dikonfirmasi di Gili Beleq, Kamis, (8/9/2016) Kadis Dikpora Lotim, Lalu Suandi mengatakan,
pemberian bantuan berupa tiga unit perahu oleh Pemda Lotim untuk memenuhi kebutuhan
siswa dalam menuntut ilmu. Pasalnya, siswa yang berada di Gili Re diketahui
berenang membelah lautan menuju sekolah yang terletak di Gili Beleq. Kondisi itu tentunya sangat membahayakan
keselamatan siswa.
"Pemda sudah berikan bantuan sebanyak tiga sampan
sebagai transportasi siswa pada bulan Juli lalu. Sehingga nanti kita tidak
terdengar lagi siswa pergi bersekolah dengan cara berenang ataupun jalan
membelah lautan,"ujarnya.
Terkait dengan perahu itu, lanjutnya, mantan Kadis
Hubkominfo Lotim ini meminta kepada pihak sekolah, siswa dan masyarakat pada
umumnya untuk menjaga dan merawat sebaik-baiknya agar bisa bertahan lama
mengingat manfaat tiga unit perahu tersebut cukup besar. siswa yang berada di
Gili Re, baik tingkat SD dan SMP sebelumnya harus menyeberangi lautan menuju
sekolah di Gili Beleq dengan cara berjalan kaki membelah lautan.
Ia menyebut, jumlah siswa SD-SMP Satap 8 Jerowaru sebanyak
94 orang terbagi dalam SD sebanyak 66 orang dan SMP 28 orang siswa dengan jarak
antara giliri Re dan gili Beleq sekitar 234 meter.
Selain bantuan perahu diberikan oleh Pemda Lotim, Danrem 162
WB, bersama purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat secara langsung kembali
menyerahkan bantuan perahu sebanyak satu unit.
Sementara Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf. Farid Makruf,
mengharapkan dapat dijaga, dan dirawat oleh sebaik-baiknya dan bukan milik
perseorangan. Keberadaan perahu ini, kata Danrem, selain sebagai transportasi
anak sekolah, masyarakat juga bisa memfungsikannya untuk kepentingan yang lain.
Salah satu guruSD-SMP Satap 8 Jerowaru, Burhanudin, mengaku
sangat bersyukur dengan adanya bantuan tiga unit perahu dari Pemda Lotim dan
satu unit dari Danrem. Adanya bantuan perahu ini, katanya, ke depan wali murid merasa lebih aman melihat
buah hatinya pergi menuntut ilmu dengan menaiki perahu terutama siswa-siswa
yang berada di Dusun Gili Re. "Kita sangat bersyukur, siswa sudah tidak
berenang lagi berangkat sekolah,"ujarnya. (Yoni Ariadi Lombok Timur)
Thursday, 8 September 2016
Gubernur NTB Terima Dubes Yordania untuk Indonesia
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi pose bersama Dubes Yordania untuk Indonesia Mr. Walid Abdel Rahman Jaffal Al Hadid |
Gubernur Nusa
Tenggara Barat Dr. TGH.M. Zainul Majdi didampingi Sekretaris Daerah NTB, H.
Rosiadi Sayuti, Kepala Biro Humas dan Protokol H. Yusron Hadi, dan Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Budi Septiani, menerima kunjungan Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Yordania Untuk Indonesia, Mr. Walid Abdel
Rahman Jaffal Al Hadid , di ruang kerjanya, Rabu (7/9/2016).
Dijelaskan kepala
Biro Humas dan Protokol H. Yusron Hadi, pada kunjungannya kali ini, Dubes Walid
menyampaikan kekagumannya akan Indonesia, yang dinilai sangat unik dengan
keberagaman suku serta budayanya. Walau pemeluk agama Islam jumlahnya besar,
namun tingkat toleransi kepada minoritas juga sangat tinggi. Ia juga
menjelaskan, hubungan kerjasama antara Indonesia dan Yordania harus
dipertahankan dan ditingkatkan, sebab Indonesia adalah patner penting bagi
Yordania. Indonesia dan Yordania akan saling mengisi dengan kerjasama yang
menguntungkan. Kerjasama yang potensial menurutnya antara lain kerjasama bidang
investasi, pendidikan juga pariwisata.
Dalam pertemuan yang
berlangsung hangat itu juga dibahas peningkatan investasi Yordania di
Indonesia. “Para pelaku usaha di Nusa Tenggara Barat dapat memanfaatkan upaya
yang dilakukan oleh Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementerian
Perdagangan RI, melalui kerjasama dengan Investmen
Commision The Hashemite Kingdom Of Jordan, untuk meningkatkan potensi
daerah,” ujar Dubes.
Ia menambahkan, NTB
sangat potensial dari segala sisi. Berbagai produk unggulan daerah bahkan
tempat wisata yang ada di NTB tidak kalah saing dengan daerah lain di
Indonesia, namun untuk optimalisasi promosinya, NTB harus punya duta (ambassador), yang siap mempromosikan
segala potensi dan keunggulan NTB,” terang sang Dubes pada kesempatan bincang
hangatnya dalam bahasa Arab dengan Gubernur Zainul Majdi.
Namun demikian, ia
menekankan, bahwa potensi saja tidak cukup untuk membuat NTB dikenal dunia,
melainkan harus ditunjang oleh networking/
jaringan yang kuat. “Masalah jaringan, seringkali menjadi satu kelemahan yang
menghambat kita dalam memperkenalkan suatu “produk”. Kita punya potensi, kita
punya keunggulan, tapi kepada dan
melalui siapa keunggulan itu harus disampaikan, inilah yang terpenting,”
jelasnya.
Pada kesempatan itu,
Gubernur menyambut baik rencana Yordania untuk mengembangkan investasinya di
Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Ia yakin, akan ada banyak ruang
untuk terus meningkatkan kerjasama kedua negara di berbagai bidang. Hal senada
juga diungkap Gubernur, bahwa salah satu upaya mengoptimalisasi promosi produk
unggulan daerah, NTB harus memiliki sumber informasi atau panduan, dapat berupa
buku yang berisi list berbagai produk
unggulan NTB, lengkap dengan rincian jumlah suplay dan volume yang tersedia,
peta lokasi, hingga kontak person yang dapat dihubungi, sehingga ketika ada
pihak yang tertarik, akan jelas menghubungi siapa. Intinya, buku itu dapat
menjadi rujukan informasi yang dibutuhkan pihak luar atas NTB,” kata Gubernur.
Sementara itu,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Hj. Budi Septiani, mengungkap bahwa
untuk tahap awal, ada beberapa produk ekspor NTB yang menarik perhatian
Yordania antara lain produk cukli, mutiara, aksesoris mutiara, rinjani kopi,
jajanan yang dibuat dari biji-bijian, gerabah. Khusus untuk kemasan rinjani
kopi dan gerabah dengan desain yang berbeda, akan mendapat pendampingan dari
Kementerian Perdagangan RI.
Setelah
silaturrahimnya dengan Gubernur itu, dijadwalkan Dubes Walid akan menghadiri
pertemuan dengan segenap pelaku industri produk unggulan daerah, di hotel Aston
Lombok. (Humas NTB)
PTKIN, Wahana Evaluasi dan Alokasi Penganggaran Tata Kelola
![]() |
Wagub NTB H. Muh. Amin pose bersama FGD PTKIN di Hotel Santosa Senggigi, Selasa (6/9/2016) malam. |
Wakil Gubernur NTB, H Muh. Amin SH. M.Si membuka secara resmi Focus
Group Discussion Perencanaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
2016 Di Hotel Santosa Senggigi, Selasa (6/9/2016) malam. Forum perencanaan UIN,
IAIN dan STAIN seluruh Indonesia ini mengangkat Tema Perencanaan berkualitas
bekerja secara profesional, proporsional, transparan dan Akuntabel. Hadir pula
pada kesempatan tersebut Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof Dr.
H . Komaruddin Amin dan Seluruh Civitas Akademika Perencanaan PTKIN seluruh
Indonesia yang saat ini berjumlah 11 UIN, 25 IAIN dan 19 STAIN.
Dalam sambutan pengantarnya, ketua Forum Perencanaan PTKIN
se-Indonesia Ridwan, M.PD menyatakan FGD ini merupakan FGD dengan jumlah
peserta terbanyak sejak forumnya
terbentuk pada tahun 2011. “Pada malam hari ini seluruh perwakilan civitas
akademika PTKIN seluruh Indonesia tidak ada yang absen, hadir semua”
ungkapnya.
Ia juga memaparkan bahwa tujuan penyelenggaraan FGD ini
adalah untuk mengevaluasi dan mematangkan kembali perencanaan dan pengalokasian
penganggaran tata kelola PTKIN masing-masing. “forum ini dilaksanakan untuk
mengatasi keresahan-keresahan perencana dengan melihat kembali regulasi keungan
dan perencanaan agar dapat merencanakan anggaran dengan aman sesuai ketentuan
sehingga Pelaksanaan juga aman untuk semua pihak pelaksana” tegasnya.
Sedangkan rektor IAIN sebagai tuan rumah penyelengga acara
diwakili oleh wakil rektor Dr. H. Masnun Tahir menyatakan bahwa rakor ini
sangat penting dengan Urgensi isu tuntutan global lembaga PTKIN pada
khususunya. “rakor ini sangat Strategis dengan adanya pemotongan anggaran agar
tidak berdampak sistemik terhadap berkurannya esensi program” ungkapnya.
Lebih lanjut ia berharap Rakor berjalan dengan produktif dan dapat
memberikan kotribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas PTKIN
Indonesia. “perencanaan pendidikan
memilki peran penting dalam meningkatkan
kualitas PTKIN agar sejajar dengan Perguruan Tinggi Umum lainnya”.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Komaruddin Amin juga menambahkan
Perencana punya peran fundamental pada Tata kelola pendidikan PTKIN dengan
terbatasnya jumlah anggaran yang di miliki oleh PTKIN. “saat ini banyak jumlah
perguruan tinggi dengan anggarannya terbatas namun anggaran tidak terserap karena perencanaan
yang kurang baik. Perencanaan itu sederhana tapi fundamental sehingga Forum ini
penting untuk meningkatkan
kinerja perencana dan kinerja perguruan tinggi” jelasanya.
Ia juga memaparkan PTKIN mengemban 3 tugas besar yakni (1)
mencerdaskan anak bangsa dengan mencetak sarjana yang pintar dan berakhlak serta
berkontribusi meningkatkan daya saing bangsa; (2) mempertahankan dan rawat
islam Indonesia dan (3) Mentransformasikan nilai Keagamaan menjadi implementasi
perilaku keagamaan. “untuk dapat menunaikan tugas fundamental PTKIN,
dibutuhkan Korelasi perencanaan yang baik, perencanaan harus bermutu dan
berkualitas. Jangan Copy Paste, Pelibatan kolektif Civitas
Akademika sangat dibutuhkan” tegasnya.
Unram Gelar Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah 2016
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan sambutan pada pembukaan FREKS XV di Universitas Mataram |
Dalam
rangka mengembangkan dan mendorong ekonomi dan keuangan syariah, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bersama IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam) dan Universitas Mataram
menggelar Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XV yang
penyelenggaraannya merupakan agenda rutin setiap 6 bulan sekali . Acara yang
digelar di Auditorium Yusuf Abu Bakar Universitas Mataram, Selasa (6/9/2016) bertema
“mengangkat keunikan keuangan syariah dalam era persaingan industri jasa
keuangan yang semakin ketat”.
Gubernur
NTB, Dr. TGH. M Zainul Majdi yang hadir pada saat itu mengungkapkan bahwa
sistem keuangan syariah adalah bagian dari kepercayaan sebagai muslim,”karena
Allah sebagai Dzat yang memerintahkan ummatnya melaksanakan Shalat wajib lima
waktu, Ia juga memerintahkan manusia membuat sistem keuangan yang menjauhkan
kita dari riba,” ungkapnya.
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro pose bersama dengan kalangan akademisi |
Gubernur
meminta kepada segenap ahli keuangan yang hadir pada hari itu untuk membuat sistem
yang mudah dimengerti oleh masyarakat. “Masyarakat masih banyak yang belum
mengerti tentang Ekonomi syariah, karena sistem ataupun kalimat yang digunakan
tidak sepenuhnya umum didengar atau dimengerti oleh masyarakat luas. Agar lebih
dekat dengan masyarakat, saya minta agar kalimat pada program ini nantinya
gampang dipahami oleh masyarakat kita, sehingga mereka bisa menerima dengan
mudah sistem ekonomi syariah ini,” ujar pria nomor satu di NTB.
Pada
kesempatan yang sama, Wakil Rektor Universitas Mataram, Prof Dr. Ir. Lalu Wirasapta Karyadi, MP
mengharapkan acara ini bisa mencapai tujuan yang mensejahterakan
masyarakat NTB. “Kalau bicara keuangan syariah, maka kita harus mulai memandang
keuangan syariah ini sebagai sebuah sistem yang bisa mencapai kondisi
kemaslahatan. Oleh sebab itu mari kita persepsikan sistem ini secara arif dan
bijaksana menuju kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Nusa
Tenggara Barat ini,” harapnya.(Humas NTB)
Gubernur NTB Harap Akreditasi RSJ Mutiara Sukma Objektif
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan sambutan pada Survei Akreditasi Versi 2012 di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB |
Gubernur NTB Dr. TGH M Zainul Majdi membuka acara survei akreditasi versi 2012 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Rumah Sakit Jiwa
(RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB, Selasa (6/9/2016).
Tim Surveyor KARS terdiri dari: Dr. Dyah Wiryastini,
MARS Surveyor Manajemen, Dr. Aminullah Moeloek, Sp.KJ, MM Surveyor Medis,
Gandauli Panggabean, SKM, MARS Surveyor Keperawatan.
Menghadapi survei akreditasi versi 2012 ini,
beberapa kegiatan telah dilakukan oleh RSJ Mutiara Sukma, antara lain
pembentukan: tim akreditasi, bimtek dari KARS, sosialisasi kepada seluruh staf
dan pasien serta keluarga pasien, monitoring dan evaluasi serta beberapa
pelatihan dan workshop baik internal maupun eksternal yang terkait dengan
standar berupa pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI), bantuan hidup dasar
(BHD), teknik evakuasi dan penyelamatan pasien, asset dan dokumen, pemakaian
alat pemadam api ringan, serta pelatihan mutu dan keselamatan pasien.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB berharap kepada Tim
Surveyior KARS dapat melihat dan menilai secara objektif, sehingga dapat
memberikan akreditasi Paripurna ke RSJ Mutiara Sukma. Menurutnya, Inti dari
pembangunan terletak pada ikhtiar membangun manusia. Hal ini perlu dilakukan agar
manusia yang menghuni Republik Indonesia sehat lahir dan batin. “Dengan
demikian, RSJ Mutiara Sukma sebagai salah satu perangkat di baris depan untuk mewujudkan
ikhtiar membangun manusia NTB yang sehat lahir dan batin dapat memberikan
pelayanan publik terkait dengan tupoksinya,” ujarnya.
Gubernur juga berharap kepada seluruh jajaran RSJ
Mutiara Sukma dapat turun ke bawah, menggandeng para pemangku amanah
pembangunan yang lain, tokoh masyarakat, dan kelompok lain yang memiliki
pengaruh agar menjadikan kesehatan jiwa sebagai perhatian utama bagi kita semua.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur menekankan agar RSJ
Mutiara Sukma dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Tak lupa
juga Gubernur mengucapkan selamat berjuang kepada RSJ Mutiara Sukma atas pengajuan
Akreditasi Paripurna yang pertama di Provinsi NTB. “Bagi saya proses akreditasi
tidak hanya berarti pengakuan formal dari alat negara pada kualitas pelayanan
bagi rumah sakit, tetapi juga menunjukkan semangat pelayanan yang Insya Allah lebih baik lagi di masa akan
datang. Semoga semua ikhtiar yang dilakukan ini membawa kebaikan untuk
masyarakat NTB,” pungkasnya. (Humas NTB)
Wednesday, 31 August 2016
Tradisi Perang Timbung Ala Masyarakat Pejanggik Lombok Tengah
![]() |
Inilah makam Serewe di Pejanggik Lombok Tengah yang diklaim sebagai lokasi pemakaman Raja Pejanggik. Sekarang ini, lokasi makam ini dijadikan sebagai lokasi perang Timbung |
Perang Timbung,
oleh masyarakat Pejanggik dimaknai sebagai peringatan tragedi perang yang
terjadi pada zaman kerajaan. Selain demikian, tradisi itu juga dilakukan
sebagai bentuk pengejawantahan keriangan masyarakat. Para penduduk
mengejawantahkan kebahagiaan atas hasil panen yang berlimpah usai bercocok
tanam.
Konon, tradisi ini dimulai
ketika kerajaan pejanggik telah tidak ada. Denek Pemban Aji Mraja Kusuma yang
menjadi pimpinan terakhir Kerajaan Pejanggik diperkirakan menghilang. Ia
menghilang dalam satu insiden penyerbuan yang dilakukan tentara Belanda. Raja
Pejanggik terakhir ini diyakini meninggalkan petilasan persis di lokasi Makam
Serewe di Desa Pejanggik sekarang.
Makam yang kemudian dijadikan tanah pemakaman tersebut, kini dijadikan lokasi pusat penyelenggaraan tradisi Perang Timbung. Dalam hal ini, permainan perang yang dilakoni para remaja tersebut menjadi bentuk penghormatan atas pengorbanan yang dilakukan oleh sang raja. Petilasan terakhir raja pejanggik itu dijadikan tempat pemakaman para almarhum pepatih – pepatih yang setia mengabdi pada kerajaan.
Makam yang kemudian dijadikan tanah pemakaman tersebut, kini dijadikan lokasi pusat penyelenggaraan tradisi Perang Timbung. Dalam hal ini, permainan perang yang dilakoni para remaja tersebut menjadi bentuk penghormatan atas pengorbanan yang dilakukan oleh sang raja. Petilasan terakhir raja pejanggik itu dijadikan tempat pemakaman para almarhum pepatih – pepatih yang setia mengabdi pada kerajaan.
“Kenapa makamnya disini,
karena dalam sejarahnya di tanah Serewe inilah yang mulia raja Pejanggik itu
dinyatakan menghilang. Pada waktu itu terjadi perang penyerbuan istana
kerajaan,” tutur Amanah, warga pejanggik yang kini mengabdikan diri sebagai
penjaga makam ketika diwawancara, Jumat (26/8/2016).
Lebih jauh, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Loteng, H.L. Putria yang menghadiri
kegiatan tersebut mengemukakan, tradisi masyarakat yang telah berusia ratusan
tahun itu ingin dilestarikan. Tujuannya ialah agar dapat ditonjolkan sebagai
daya tarik dalam bidang industri pariwisata.
Perang Timbung di Pejanggik Lombok Tengah NTB |
“Sebetulnya sangat mudah, masyarakat
cukup sekadar merawat, memelihara tradisi maupun cagar budaya mereka agar tetap
terlestarikan. Itu bisa menjadi asset yang diandalkan dalam dunia pariwisata.
Selain kita mengendepankan pemeliharaan aspek kebersihan dan menciptakan
keamanan,” katanya.
Tradisi masyarakat yang
sempat punah tersebut sejatinya mulai dilakukan sejak tahun 2004 silam. Kala
itu, L. Putria tengah menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayaan di Disbudpar
kabupaten setempat. Pihaknya mulai menggalakkan tradisi itu, dengan misi
pelestarian dan pemberdayaan.
“Seperti sekarang ini,
masyarakat cukup duduk – duduk saja. Tamu yang datang luar biasa. Disini ada
hadir Sultan Bulungan Raja Muda H. Datu Dissan Maulana Djalaluddin sebagai tamu
utama. Ia datang bersama rombongannya,” tuturnya.
Dissan
Maulana Djalaluddin dari Kesultanan Bulungan, Kalimantan Utara tersebut,
menyempatkan diri untuk menghadiri ruatan masyarakat sasak tersebut. Ia bersama
rombongan, secara khusus menghadiri kegiatan itu sebagai bentuk jalinan
silaturahmi antar masyarakat di nusantara. (Sahmat Darmi)