Be Your Inspiration

Tuesday 10 May 2016

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Raih Top Pembina BUMD 2016

BANK NTB memborong empat penghargaan sekaligus dalam ajang Top BUMD 2016 yang diserahkan di Jakarta, Kamis (5/5/2016) lalu. Prestasi gemilang yang diraih bank milik masyarakat NTB ini karena dinilai memiliki prestasi dan kinerja yang baik serta berkontribusi tinggi dalam pembangunan, terutama di daerah.

Empat penghargaan yang diraih Bank NTB masing-masing, Top Pembina BUMD 2016 diraih Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi. Kemudian Bank NTB sebagai Top BPD dan Top BUMD 2016 serta Top CEO BUMD 2016
Share:

Monday 9 May 2016

Awal Juni 2016, Citilink akan Layani Lombok - Guangzhou

Citilink

Mulai Juni 2016 mendatang, maskapai penerbangan nasional Citilink akan membuka penerbangan langsung Guangzhou, Tiongkok menuju Lombok. Anak perusahaan Garuda Indonesia ini akan melayani rute tersebut satu kali dalam seminggu.

“Yang jelas  kita dapat carter flight besok, sebentar lagi Juni mendatang dari Guangzhou ke LIA (Lombok International Airport), tapi itu satu minggu sekali. Itu akan dilayani Citilink satu minggu sekali,”
Share:

Sunday 8 May 2016

Juara MTQ Internasional, Motivasi Orang Tua Didik Anak Jadi Soleh


Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih L. Muhammad Khaerarrazaq yang telah mengharumkan nama bangsa dan daerah di tingkat internasional, yakni sebagai juara I Tahfidz Alqur’an  se-Asia Pasifik VII tahun 2016.

Prestasi ini, ujarnya, hendaknya dijadikan motivasi bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh berguna bagi agama dan bangsa khususnya  bagi masyarakat di NTB.
Share:

Friday 6 May 2016

Tari Gandrung Sasak Digandrungi Penonton di Luar Daerah

Tari Gandrung Sasak (istimewa)
Tari Gandrung yang khas dari Lombok, Bali dan Banyuwangi bersanding dalam ajang perayaan World Dance Day (Hari Tari Sedunia). Dalam pementasan tersebut, Tari Gandrung Sasak yang berasal dari Pulau Lombok dinilai sebagai kesenian yang digandrungi ribuan jiwa.

“Ribuan penonton dibuat gempar dengan sesi pengibingan yang kita adakan. Masyarakat di pulau Jawa terlihat antusias
Share:

Gunung Rinjani Darurat Pencemaran Sampah

Gunung Rinjani
Keberadaan sampah di lokasi perkemahan, tepi Danau Segara Anak, Gunung Rinjani sangat meresahkan. Dalam jangka waktu satu bulan, seberat 95,2 ton tumpukan sampah tersebut berhasil diturunkan. Gunung Rinjani nampaknya saat ini memasuki tahap darurat pencemaran sampah.

Keberadaan sampah di kawasan wisata minat khusus (pendakian) itu dapat memicu kerusakan lingkungan.
Share:

Monday 2 May 2016

Kerajinan Cukli Desa Sesela Lombok Barat

Sofa dari cukli khas Sesela Lombok Barat
Sesela merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar). Desa Sesela memiliki 11 dusun atau lingkungan, sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pedagang. Selain itu Sesela juga terkenal sebagai salah satu sentra usaha kerajinan ukir-ukiran di wilayah Lobar, salah satunya adalah kerajinan ukir cukli.
Kerajinan cukli
Share:

Mutasi Guru di Kabupaten/Kota Hambat Data Peralihan Dikmen ke Provinsi

Sekretaris Dinas Dikpora NTB H. Wahibullah, SIP

Kebijakan mutasi terhadap guru SMA/SMK, pengawas dan tenaga administrasi di SMA/SMK di kabupaten/kota berpengaruh besar terhadap data kepegawaian yang sudah disusun di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB. Guru dan pengawas yang sudah masuk datanya di provinsi harus berubah lagi, karena sudah digeser pemerintah kabupaten/kota ke tempat lain.  Hal ini berakibat, data guru atau pengawas yang seharusnya masuk menjadi pegawai provinsi setelah nanti diambil alih tetap menjadi pegawai kabupaten/kota.

Share:

Benda Pusaka Lombok Utara yang Masih Tersisa

Tembikar bersejarah Lombok Utara

Keberadaan benda pusaka di masyarakat masih tersimpan sampai saat ini. Namun tidak sedikit dari situs sejarah tersebut yang hilang karena dipinjamkan atau bahkan diperjualbelikan. Seperti yang terjadi di Dusun Kerurak, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, belum lama ini. Sebuah lempengan tembaga yang diyakini bertuliskan tinta emas, belakangan telah kembali.

Lempengan tembaga ini disebut Takepan oleh masyarakat. Jumlahnya 7 lempeng. Tiap lempeng bertuliskan huruf kuno, yang hingga kini belum diketahui makna di balik pesan pembuatnya.



Hampir di setiap Dusun di Lombok Utara, menyimpan benda pusaka peninggalan sejarah. Termasuk di Kerurak, sedikitnya 35 jenis benda pusaka yang dikeluarkan seiring prosesi tasyakuran ke balinya 7 lempeng (Takepan) peninggalan sejarah. Antara lain, piagam (lempeng) tembaga 7 lembar, keris, tombak, guci, parang, keroncong (biasa tergantung di leher sapi), sepatu kuda, gitar, takepan lontar dan takepan bambu, mata bor (pertukangan), batu bekas telapak tangan (patih tempang), dan lainnya.
 
Tembikar purbakala Lombok Utara
Menurut Sekretaris Pengurus Benda Pusaka Dusun Kerurak, Wira Maya Arnadi, seluruh benda pusaka itu kini dikumpulkan menjadi satu. Benda-benda itu kemudian disimpan di kediaman salah seorang tokoh masyarakat setempat, Inaq Tiren. Disimpan di sana karena yang bersangkutan masih memiliki hubungan keluarga dengan leluhur yang memegang benda pusaka pada zaman dahulu.

"Di antara beberapa jenis benda pusaka, menceritakan tentang perjalanan Raja (Ratu) Gangga dan Ratu Magada, untuk mengunjungi beberapa wilayah kekuasaan Kerajaan Gangga.


Diperkirakan benda tersebut digunakan sejak era Majapahit dan Singasari, dilihat dari nama desa, nama pepohanan dan bentuk tulisan, maupun bahan material. Arkeolog meyakini benda pusaka ini berasal dari Zaman Singosari dan zaman Majapahit," kata Wira.

Termasuk warga lokal, hingga kini masih belum bisa mendeskripsikan makna di balik tulisan-tulisan yang tergores di 7 lempengan tembaga. Namun demikian, seiring waktu pihaknya mengundang peneliti untuk mengetahui lebih jauh.



"Kami persilahkan para peneliti untuk datang meneliti. Tetapi sebagaimana permintaan masyarakat, benda pusaka ini tidak boleh dibawa keluar, penelitiannya agar dilakukan di tempat," katanya.

Sementara itu tokoh masyarakat Genggelang, Intiha, S.IP., sebelumnya mengakui benda pusaka lempeng tembaga ini sempat hilang selama 2 tahun. Diyakininya, banyak lagi benda pusaka yang diduga hilang sehingga tidak bisa diabadikan.

"Masih banyak peninggalan sejarah di Genggelang ini yang belum sempat diabadikan. Kurangpahamnya masyarakat akan benda pusaka dan sejarah, sehingga banyak yang dirusak bahkan mungkin diperjualbelikan. Semoga dengan kembalinya pusaka ini akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai sejarah yang ada," harap Intiha.
 
Tulisan masa lalu di lempengan baja, peninggalan bersejarah
Lombok Utara


Situs sejarah Dusun Kerurak, sejatinya menjadi cagar budaya yang dapat diintegrasikan dengan sektor pariwisata. Sebab di Dusun Kerurak, terdapat air terjun Tiu Pupus yang bisa menjadi magnet masuknya wisatawan. Terlebih, masyarakat memiliki rencana untuk melakukan ritual pencucian benda pusaka setiap setahun sekali.

"Kami ada rencana untuk menggelar ritual pencucian benda pusaka setiap tahunnya. Rencananya akan kita mulai pada 27 Rajab, semoga tidak ada halangan," tambah Wira.

Dukungan Perda/Perbup Benda Pusaka

Terpisah, Wakil Bupati Lombok Utara, Sarifudin, SH., menegaskan keberadaan benda pusaka di Lombok Utara patut untuk dilestarikan. Sebagai bukti peninggalan nenek moyang, benda pusaka tidak hanya diyakini mengandung nilai mistis tetapi juga artistik.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, saya sampaikan yang tinggi kepada tokoh adat, tokoh masyarakat, yang telah melestari benda sejarah di KLU. Insya Allah, Pemda akan menindaklanjuti dengan membuat Perda dan Perbup sebagai tindak lanjut untuk melestarikan apa yang kita miliki ini," sebut Sarifudin.
 
Lontar bersejarah  Lombok Utara


Dikatakannya, benda pusaka merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh KLU. Peninggalan sejarah ini memiliki arti penting sebagai alat pemersatu masyarakat KLU. Oleh karenanya, ia memiliki kebijakan bahwa benda-benda pusaka ini tidak akan dimuseumkan atau diserahkan ke lembaga lain. Benda tersebut dipercayakan tetap di tangan masyarakat untuk dijaga dan dirawat, sehingga sewaktu-waktu bisa dikunjungi oleh wisatawan.


"Saya tegaskan bahwa benda sejarah ini tidak akan kita serahkan ke Museum NTB. Pemda akan membangunkan museum yang dihajatkan untuk menyimpan dan melestarikan benda-benda sejarah yang ada di KLU," demikian Sarifudin. (johari/SN)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive