Be Your Inspiration

Thursday 19 April 2018

Menteri BUMN Rini Soemarno Ingatkan Agar Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Harus Beri Manfaat

Menteri BUMN Rini Soemarno melihat maket Paramount Hotel usai groundbreaking di KEK Mandalika, Rabu (18/4/2018). 
Menteri BUMN Rini Soemarno, menegaskan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika harus benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar. Jangan sampai, pengembangan KEK Mandalika justru memastikan masyarakat sekitar, karena pembangunan dilaksanakan, itu demi kepentingan masyarakat.

Untuk itu, Rini mengingatkan kepada ITDC selaku pengelola kawasan Mandalika agar tetap memperhatikan masyarakat sekitar dengan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat. Agar bagaimana kemudian masyarakat bisa ikut berkembang seiring dengan berkembangnya kawasan Mandalika.

“Ekonomi masyarakat di kawasan ini harus berkembang seiring dengan berkembangnya kawasan Mandalika,”  ujarnya saat groundbreaking Paramount Hotel di KEK Mandalika, Rabu (18/4/2018). Selain pembinaan dan pelatihan, masyarakat sekitar kawasan hendaknya juga bisa disiapkan fasilitas serta ruang-ruang untuk berkembang.

Untuk itu, antara perkembangan kawasan Mandalika dengan ekonomi masyarakat di lingkar kawasan bisa seiring dan selaras. “Jangan hanya kawasan saja yang berkembang. Sementara ekonomi masyarakat tidak ikut berkembang,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, menegaskan pihaknya sangat memberikan perhatian serius terhadap perkembangan ekonomi masyarakat lingkar kawasan, sehingga ada beberapa program yang telah dipersiapkan oleh ITDC guna mendorong perkembangan ekonomi masyarakat di lingkar kawasan.

Selain dengan melakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan, tahun ini ITDC sudah mulai membangun area khusus bagi pelaku UKM di lingkar kawasan. Yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UKM untuk menjalankan aktivitas ekonominya. Begitu pula dalam hal penyediaan area-area publik, tetap jadi perhatian khusus. “Kita tetap sediakan area publik yang bisa diakses oleh masyarakat luas dan wisatawan. Di area ini pula kita siapkan fasilitas-fasilitas pendukung ekonomi masyarakat, sehingga perekonomian masyarakat bisa ikut berkembang,”  ujarnya.  (Munakir/Suara NTB)
Share:

Paramount Group Bangun Paramount Hotel di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika

Menteri BUMN Rini Soemarno bersama pejabat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Arab Saudi di Jakarta melihat maket Paramount Hotel usai groundbreaking di KEK Mandalika, Rabu (18/4/2018). 
Kawasan Mandalika menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang paling cepat progres perkembangannya dibandingkan dengan KEK lainnya di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan mulai dibangunnya tiga hotel hanya dalam jangka waktu enam bulan saja sejak KEK Mandalika resmi beroperasi. Setelah Pullman dan Royal Tulip, Rabu (18/4/2018), Paramount Hotel mulai dibangun.


Groundbreaking hotel bintang lima ini dilakukan langsung Menteri BUMN, Rini Soemarno. Sejumlah pejabat dari sejumlah kementerian hadir pada acara tersebut ditambah beberapa pejabat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Saudi Arabia. “Kita berharap masuknya investasi di kawasan Mandalika bisa semakin mendorong kemajuan kawasan pariwisata ini,”  terang Menteri BUMN, Rini Soemarno.

KEK Mandalika mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan akan terus mendukung pengembangan kawasan Mandalika, sehingga kawasan Mandalika bisa benar-benar menjadi kawasan wisata andalan nasional.   


“Ini hotel ketiga yang dibangun di KEK Mandalika, setelah resmi beroperasi bulan Oktober 2017 lalu,” tambah Direktur Utama PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, kepada wartawan saat konferensi pers usai acara.

Ia menjelaskan, Paramount  Hotel ini akan dibangun dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Hotel ini akan dibangun selama dua tahun dan sudah bisa operasi pada bulan Desember 2020 mendatang.


 “Total akan ada lima hotel yang akan dibagun tahun ini. Setelah Paramount, dua hotel lagi akan menyusul dibangun,”  klaimnya. Dengan dibangunnya hotel-hotel tersebut nanti di akhir tahun 2019, sudah ada sekitar 1.600 kamar hotel yang tersedia. Bahkan bisa jadi lebih. Mengingat, ada beberapa caloh investor yang juga akan masuk dan membangun di kawasan Mandalika.

Untuk membangun hotel pihak investor yang merupakan gabungan investor asal Dubai serta Singapura bakal menggandeng PT. PP salah satu BUMN yang bergerak disektor jasa kontruksi. “Kita sebagai mitra berkomitmen menyelesaikan pembangunan hotel ini sesuai target yang ada. Baik itu dari sisi kualitas pekerjaan maupun ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan,” tambahnya.


Di tempat yang sama, Deputi  Infrastruktur  dan Pengembangan Wilayah  Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan KEK Mandalika merupakan satu-satunya KEK di Indonesia yang progres perkembangan sangat pesat. Sehingga diharapkan  KEK Mandalika bisa menjadi contoh bagi KEK-KEK yang lain.

‘’Yang paling penting sekarang, bagaimana lingkungan di dalam maupun sekitar kawasan Mandalika dijaga. Agar tetap terjadi kelestariannya. Jangan sampai rusak. Karena kalau lingkungan di kawasan Mandalika sudah rusak, maka kawasan Mandalika tidak akan menarik lagi,’’ ujarnya mengingatkan.  (Munakir/Suara NTB)

Share:

Tuesday 17 April 2018

Komit Bangun Daerah, Pemprov NTB Beri Penghargaan pada Bupati/Walikota

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan penghargaan kepada Pjs Bupati Lotim, H. Ahsanul Khalik didampingi Plt Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dan Bupati KSB, H.W. Musyafirin yang juga memperoleh penghargaan serupa dengan kepala daerah lainnya di NTB dalam acara Musrenbang di Mataram, Senin (16/4/2018).

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memberikan penghargaan kepada bupati/walikota yang dinilai berprestasi serta memiliki komitmen kuat membangun daerah. Gubernur memberikan penghargaan tersebut saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB, di Hotel Lombok Raya, Senin (16/4/2018).


 Penghargaan diberikan atas sejumlah pencapaian dan prestasi yang dilakukan bupati/walikota. Penghargaan itu dinilai berdasarkan kategori sebagai berikut, yaitu Kabupaten Dompu dinilai paling progresif menurunkan angka kemiskinan. Kota Mataram merupakan kota paling progresif meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama empat tahun, stabil di atas rata-rata provinsi dan nasional.

  
Kota Bima adalah kabupaten paling progresif meningkatkan usia kawin pertama perempuan. Kabupaten Lombok Utara dinilai paling progresif meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Lombok Timur dinilai paling optimal mendorong pemanfaatan dana desa untuk pembangunan rumah tidak layak huni dengan kebijakan pembangunan rumah tidak layak huni rata-rata 20 rumah per desa. Sedangkan Kabupaten Sumbawa Barat dinilai paling progresif mewujudkan bebas buang air besar sembarangan.


 Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten paling progresif menurunkan prevalensi gizi buruk. Kabupaten Bima merupakan daerah paling progresif mendorong pengembangan wisata budaya dan Geopark Tambora. Kemudian Kabupaten Lombok Tengah dinobatkan sebagai kabupaten paling progresif mendukung pengembangan desa wisata. (Humas NTB)

Share:

Potensi Besar, KEK Mandalika Bisa Lebih Maju Dari Nusa Dua Bali

The Mandalika Kuta Lombok
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diakui memiliki potensi yang luar biasa besar sebagai destinasi pariwisata. Karena potensi itulah kawasan Mandalika diprediksikan bisa lebih maju dari kawasan Nusa Dua Bali yang merupakan kawasan pariwisata andalan pulau Dewata dan nasional tersebut.

Demikian diungkapkan Manager Director Indonesia Tourism Development Corporatin (ITDC), Wayan Karioka saat menerima kunjungan Sekda Lombok Tengah (Loteng), H.M. Nursiah, bersama rombongan Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) dan Paguyuban Duta Lingkungan Lombok Tengah di kantor ITDC Nusa Dua Bali, Jumat (13/4/2018).

Selain itu, pemerintah pusat nyatakan sangat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan KEK Mandalika, sehingga tidak akan butuh waktu lama bagi KEK Mandalika untuk bisa berkembang menjadi kawasan pariwisata andalan nasional. “Progres perkembangan kawasan Mandalika luar  biasa cepat dari empat KEK yang menjadi prioritas pusat,” terangnya.

Bagaimana tidak, sejak pembangunan fisik sarana pendukung kawasan mulai dikerjakan tiga tahun yang lalu, sudah ada hotel yang kini sedang dibangun. Bandingkan dengan Nusa Dua, mulai digarap tahun 1973, hotel pertama baru dibangun 10 tahun kemudian. Itupun hanya satu hotel saja.
Kemudian dari sisi investor yang masuk, rata-rata investor kelas internasional. Ada yang dari Timur Tengah, Eropa hingga Amerika. Artinya, peluang bagi KEK Mandalika untuk berkembang menjadi destinasi pariwisata nasional melebihi kawasan lainya, termasuk Nusa Dua terbuka lebar.

Karena dari sisi lokasi sendiri, potensinya luar biasa. Investor yang masuk juga, terbukti jelas kualitasnya. “Dan, ini salah satu anugerah bagi masyarakat Loteng khususnya dan NTB pada umum. Karena punya kawasan yang luas biasa, seperti KEK Mandalika ini,” ujarnya.

Meski demikian, tentu bukan berarti KEK Mandalika dan Nusa Dua nantinya bakal bersaing. Justru KEK Mandalika akan saling mengisi dengan Nusa Dua. Apa yang mungkin belum dimiliki kawasan Nusa Dua, itu ada di KEK Mandalika. Begitu pula sebaliknya, karena baik KEK Mandalika maupun Nusa Dua, dikelola oleh BUMN yang sama yakni ITDC.

Tinggal sekarang, bagaimana masyarakat setempat mendukung penuh proses pengembangan KEK Mandalika dan mengambil peluang yang ada. Karena kalau KEK Mandalika sudah berkembang, ekonomi masyarakat akan terdongkrak dan pada akhirnya masyarakat juga akan sejahtera. “KEK Mandalika ini dikembangkan demi masyarakat. Jadi kita sebagai bagian dari masyarakat harus menjaga kawasan Mandalika. sesuai fungsi dan tugas masing-masing,” timpal Kareoka.

Di tempat yang sama, Sekda Loteng, H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., menegaskan pemerintah dan masyarakat Loteng sangat mendukung pengembangan KEK Mandalika dan siap berkontribusi sesuai tugas dan fungsi yang ada guna memajukan kawasan Mandalika. “KEK Mandalika ada milik kita semua. Jadi semua elemen harus mendukung pengembangan KEK Mandalika demi kemajuan kita bersama,”  ujar mantan Asisten III Setda Loteng ini. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Tren Kaos #2019 GantiPresiden, Usaha Sablon di Lombok Panen Untung

Kaos #2019GantiPresiden yang lagi banyak dicari pembeli

Beberapa minggu belakangan, di media sosial sedang dihebohkan oleh beredarnya kaos dengan tagar #2019GantiPresiden yang ramai dibicarakan masyarakat. Permintaan akan kaos ini pun mulai meningkat seiring tingginya permintaan dari masyarakat yang ingin memilikinya. Tidak heran, pesanan kepada para pengusaha konveksi terutama sablon meningkat drastis dengan adanya permintaan ini.


Seperti yang disampaikan Ahmad Ritaudin Itok, pemilik UD Dhita Agency di Batu Kuta, Narmada, mengaku dalam 2 minggu ini pesanan akan kaos ini meningkat drastis. “Mulanya kan heboh itu di sosial media, terus saya coba-coba design dan promo ke sosmed, ternyata responnya bagus dan banyak yang pesan,” terangnya saat dijumpai di tempat usahanya, Rabu (11/4/2018) lalu. Saat hari pertama dirinya mengunggah produk kaos ini, sudah ada yang memesan dengan jumlah yang cukup banyak.

Ia menerangkan, pesanan mulai meningkat karena animo masyarakat tinggi serta momen pemilu yang semakin dekat. Trend kaos #2019GantiPresiden ini, kata Itok, saat pertama dikenal mulanya dipesan dari Jawa, karena belum ada yang menyetak di sini, sehingga dirinya mengambil peluang itu. “Dalam sekali produksi, kami bisa mencetak sampai 500 kaos setiap harinya karena kita memang tidak menargetkan produksinya berapa. Tergantung dari pesanan saja,” imbuhnya.

Bahan yang digunakan Itok untuk kaos buatannya bermacam-macam, mulai dari katun biasa sampai katun combat kualitas distro yang menentukan harga produk. “Kami ambil barangnya langsung di Surabaya karena pesanan yang di kami cukup banyak. Bahkan tim suksesnya TGB sudah beberapa kali pesan disini,” ceritanya. Ada 4 desain yang dibuatnya untuk tagar kaos #2019GantiPresiden  ini, tetapi memang kata #2019GantiPresiden  ini yang paling diminati masyarakat. Harga yang dipatoknya untuk kaos buatannya juga bervariasi mulai dari Rp 35 ribu untuk katun biasa dan Rp 60 ribu untuk katun combat.


Meski terbilang baru, ia mengatakan bahwa keuntungan yang diperolehnya dari penjualan kaos #2019GantiPresiden ini sangat memuaskan. “Keuntungannya bisa 200% dari modal awal, karena memang ini kita menjual kreativitas,” terang Itok.

Pembeli kaos #2019GantiPresiden buatannya, imbuhnya, banyak berdatangan dari sekitaran Lombok Barat, Mataram, bahkan sampai Lombok Timur sana untuk kemudian dijual kembali. Para pembeli tahu kaos buatannya ini lebih banyak melalui sosial media yang memudahkannya dalam menggaet konsumen. “Ordernya lebih banyak dari Facebook, mungkin ada 60% pesanan saya dari sana saja,” kata Itok. Pembeli juga tidak dikenakan minimum order dalam memesan karena alat yang dimiliki termasuk lengkap, sehingga dirinya tidak membatasi pembeli. Selain kaos, mug dan gantungan kunci bertagar #2019GantiPresiden juga banyak diminati masyarakat. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)

Share:

Kerajinan Miniatur Tripleks Khas Lombok

Kerajinan dari tripleks, made in Lombok

Kreativitas manusia memang tidak ada batasnya, ide bisa bermunculan darimana saja. Siapa yang menyangka, bahan tripleks yang selama ini digunakan untuk pembuatan perabotan dan konstruksi rumah bisa diubah menjadi suatu kerajinan bernilai seni tinggi. Hal inilah yang dilakukan oleh Lalu Taufan Sanjaya Putra yang sejak 4 tahun belakangan ini mulai membuat kerajinan miniatur dan mainan dari tripleks. Usaha yang bermula dari iseng-iseng semata ini tidak disangka memiliki banyak peminat, karena keunikan bentuknya.

“Awalnya memang dari hobi, di mana mulanya saya hanya mencoba membuat miniatur mobil-mobilan dan pesawat. Itu murni untuk koleksi pribadi, bukan untuk dijual,” terang pria 34 tahun ini saat ditemui di galeri kerjanya yang sederhana di Lingkungan Karang Kelok, Monjok Barat, Mataram, Rabu (11/4/2018).

Kemudian ia tertarik membuat bobor senapan angin yang saat itu sedang hits di tengah masyarakat. Ternyata banyak yang merespon positif akan mainan bobor senapan angin buatannya, sehingga pesanan pun mulai berdatangan.

Tetapi seiring berjalannya waktu, Taufan menceritakan bahwa tren bobor senapan angin mulai kurang diminati masyarakat sehingga dirinya pun sempat vakum membuat. Dirinya pun kembali memutar otak untuk membuat kreasi lainnya dari tripleks yang sekiranya bisa diminati oleh orang. “Baru saya buat yang mainan seperti mobil-mobilan, pesawat dan kerangka dinosaurus yang mulanya untuk koleksi pribadi. Mulanya buat satu, tapi karena ketagihan jadinya buat banyak, eh ternyata banyak yang mau,” pungkas pria yang sebelumnya bergelut di dunia travel ini. Dari situlah usaha kerajinan tripleksnya dimulai sampai sekarang.

Bahan baku yang digunakan Taufan merupakan tripleks biasa ukuran 6 mm yang membutuhkan 2 kali proses plitur. Tripleks dilapisi dengan pernis plitur yang kemudian dijemur kering baru kemudian dipernis lagi dan tripleks siap dipotong. “Waktunya bisa sampai 1 minggu untuk persiapannya,” ungkapnya. Baru kemudian tripleks digambar sesuai bentuk yang diinginkan lalu dipotong sesuai ukurannya.
 L. Taufan Sanjaya Putra dengan kerajinan hasil karyanya berbahan baku tripleks.
Kerangka desain biasanya terdiri dari beberapa potongan tripleks yang disatukan menggunakan paku. Dulunya tripleks disatukan menggunakan lem, tetapi karena biaya yang dikeluarkan tinggi serta hasilnya yang tidak rapi, ia beralih menggunakan paku sehingga gampang saat dipotong.

Setelah dipotong, rangkaian triplekss tersebut dilem dan diamplas baru kemudian dirakit yang semua proses ini membutuhkan waktu 3 hari lamanya. Selembar triples, kata Taufan, bisa menjadi 8 buah kerangka dinosaurus ukuran kecil atau 4 buah ukuran besar. Saat ditanyakan miniatur yang proses pembuatannya paling sulit, ia mengatakan pembuatan mobil dan motorlah yang paling sulit. “Kalau buat dinosaurus pas pemotongan kalau salah potong tidak masalah, tapi kalau motor dan mobil ini tidak boleh salah potong, lurus ya lurus, kelihatan kalau dipotong bengkok,” jelasnya. Ia mengakui proses pembuatan kerajinan tripleks ini masih dilakukan secara manual, sehingga produksinya juga masih terbatas.

Dalam seminggu, Taufan bisa memproduksi 4 mainan berukuran kecil atau 2-3 mainan berukuran besar. “Kadang kita porsir tenaga sampai malam untuk ngerjainnya,” ujarnya. Harga yang dibanderolnya untuk karyanya ini terjangkau bagi semua kalangan, mulai dari Rp 35 ribu saja. Karena harganya yang terjangkau ini, tidak heran banyak pembeli yang tertarik untuk membeli bahkan sampai mengoleksi semua model kerajinannya. Ia menceritakan ada seorang pelanggan setianya memiliki hampir semua model miniatur yang dibuatnya, karena banyak pelanggan yang menilai harganya yang murah dan desainnya unik.

Taufan masih mengandalkan pemasaran melalui mulut ke mulut serta memajang produknya di sebuah lapak sederhana persis di samping kantor Bawaslu Provinsi. “Kalau untuk pasarin lewat internet belum saya lakukan, karena lebih efektif lewat mulut ke mulut. Selain itu juga lurah saya sering bantu promo juga untuk dibawa pameran,” imbuhnya.

Meski produksinya masih terbatas, ia mengaku pesanan juga datang dari dunia pariwisata seperti hotel ataupun perkantoran dengan model sesuai keinginan mereka. Sekarang ini, ia sedang berupaya untuk membuat miniatur ikon Lombok seperti peresean yang masih dalam tahap ujicoba. “Sudah saya buat, tetapi jatuhnya seperti tentara Romawi, sehingga masih butuh banyak proses,” kata Taufan. Ia menginginkan ke depannya miniatur itu bisa menjadi oleh-oleh khas Lombok yang diminati oleh para wisatawan. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
Share:

Thursday 12 April 2018

Saat Promosi Film Teman Tapi Menikah di Lombok, Adipati Dolken Ingin Keliling Lombok

Adipati Dolken yang berperan sebagai Ditto dan Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Ayu saat bertemu dengan penggemar sekaligus penonton film Teman Tapi Menikah, di CGV Cinemas Mataram, Senin (9/4/2018).
ARTIS peran Adipati Dolken berkeinginan untuk keliling Lombok pada suatu hari nanti. Selama ini, ia tidak pernah bisa bebas berkeliling karena urusan pekerjaan. Ia berharap suatu saat bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata yang ada di Lombok.

"Harapan saya ke depannya saya bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata di Lombok. Sebenarnya sudah sering ke Lombok. Tapi karena selalu datang karena urusan pekerjaan," ujarnya saat promosi Film Teman Tapi Menikah di Mataram, Senin (9/4/2018).

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah jatuh cinta dengan Lombok. Ia berharap bisa berkeliling Lombok dan menikmati berbagai destinasi wisata yang ada.

"Pengen aja gitu keliling Lombok dan lihat keindahan alamnya. Saya harap bisa mendapatkan banyak pengalaman dari hal itu," ujarnya.

Laki-laki kelahiran 19 Agustus 1991 ini memang suka jalan-jalan. Terlihat dari unggahan di media sosialnya yang banyak memperlihatkan foto dan video jalan-jalannya.

"Saya sudah pernah ke gili, sudah sering malah. Jadi saya mau berkeliling Lombok saja. Kayaknya seru," ujarnya.

Ia ingin berkunjung ke pantai, ke desa adat dan banyak lainnya. Kunjungan sebelumnya ia berkunjung ke Pantai Pink. Ia melihat Pantai Pink sangat indah. Sehingga ia merasa sangat nyaman dengan kunjungannya. Ia juga berharap kondisi yang sama di destinasi wisata lainnya. Sehingga ia bisa menikmati kunjungannya nanti.

"Semoga ada kesempatan untuk berkunjung lagi. Saya berharap benar-benar bisa berkeliling Lombok," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Pantai Loko Piko di Lombok Utara, Pantai yang Cocok untuk Berwisata

Keindahan Pantai Loko Piko yang ada di Lombok Utara. 
Kabupaten Lombok Utara menyimpan banyak destinasi wisata yang indah. Salah satunya Pantai Loko Piko yang indah namun tidak terlalu banyak wisatawan yang datang berkunjung. Berbeda dengan pantai lainnya di KLU, Pantai Loko Piko ini berpasir hitam. Meski begitu, pemandangan di sekitarnya sangat indah. Deretan pohon kelapa di sepanjang tepi pantai semakin menambah nuansa alami di pantai ini.


Air pantainya berwarna biru dan berombak kecil. Topografi pantainya sangat landai sehingga sangat aman bagi wisatawan untuk berenang atau hanya bermain-main dengan ombak pantai. Gulungan awan di langit biru semakin menyempurnakan keindahan alam pantai ini. Suasana yang sepi karena memang tidak banyak pengunjung yang semakin membuat pantai ini seolah seperti milik pribadi.
“Orang mikirnya di Lombok Utara itu yang bagus cuma gili saja. Padahal Pantai Loko Piko juga bagus. Mungkin karena orang beranggapan kalau pantai yang bagus itu harus berpasir putih," kata warga Lombok Utara Ardian Kusuma, Rabu (11/4/2018).


Kabupaten Lombok Utara tidak hanya memiliki gili, namun juga banyak air terjun dan pantai yang indah. Salah satunya Loko Piko yang saat ini belum menjadi destinasi wisata prioritas di KLU. Sehingga wisatawan masih bisa menikmatinya dengan lebih leluasa, karena tidak banyak wisatawan yang datang berkunjung.

“Pemandangannya juga bagus. Tidak ada salahnya berkunjung dulu sebelum ke gili. Pantainya juga tidak kalah dari gili," ujarnya. Ia menyarankan bagi wisatawan yang suka dengan wisata yang tenang dan tidak banyak orang agar berkunjung ke pantai ini. Selain tidak banyak orang, di pantai ini juga tidak banyak sampah. Sehingga wisatawan bisa menikmati waktunya sambil melihat pemandangan yang menakjubkan, bersih tanpa kotoran atau sampah.

Akses menuju pantai ini juga cukup mudah. Karena lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan utama. Wisatawan bisa dengan mudah menjangkau pantai ini. Selain itu, wisatawan juga bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata lainnya di dekat pantai ini. Sehingga wisatawan bisa berkunjung ke banyak tempat sekaligus. “Dekat juga dengan destinasi lain. Jadi satu kali perjalanan bisa berkunjung ke banyak tempat,” ujarnya. 


Sama halnya dengan Ririn Sintani, wisatawan asal Kota Mataram yang sudah berkunjung ke pantai ini. Ia melihat pantai ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Suasananya yang tidak terlalu ramai sangat cocok untuk wisatawan menghabiskan waktu bersama orang terdekatnya.
"Pantainya bagus, suasananya juga bagus. Saya sangat merekomendasikan wisatawan untuk berlibur ke pantai ini. Karena dijamin pasti menyenangkan," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB) 

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive