Be Your Inspiration

Tuesday 16 January 2018

Mencari Sepeda Bekas di Kota Toea Ampenan

Sepeda bekas yang ada di balik bangunan peninggalan zaman Belanda di Kota Toea Ampenan. 
SEPEDA merupakan salah satu alat transportasi yang masih banyak diminati karena dapat digunakan juga untuk berolahraga. Harga barunya yang cukup mahal menjadikan masyarakat banyak yang tertarik untuk membeli sepeda bekas.

Salah satu tempat yang biasa dikunjungi untuk mencari sepeda bekas adalah di kawasan kota tua Ampenan atau sebelum lampu merah Simpang Lima Ampenan. Deretan sepeda bermacam merk dengan berbagai kualitas, mulai dari sepeda anak-anak sampai sepeda gunung, dapat dengan mudah kita temukan disini.

Lukman, salah satu penjual sepeda bekas di tempat tersebut mengatakan, tempat penjualan sepada bekas telah ada sejak puluhan tahun lalu. “Dari di Mataram masih mengandalkan cidomo sebagai kendaraannya sampai sekarang berganti jadi motor,” selorohnya.

Ia sendiri mengaku sudah belasan tahun berjualan sepeda bekas, turun-temurun dari orangtuanya yang juga dulunya berjualan sepeda bekas di lokasi yang sama.

Sepeda-sepeda ini, kata Lukman, diperolehnya langsung dari tangan pertama atau pemilik asli sepedanya. “Itu dilakukan agar barang yang dijual jelas asal-usulnya, takutnya kalau beli dari sembarang tempat terjadi hal yang tak diinginkan,” jelasnya.

Jika ada pemilik sepeda yang ingin menjual sepeda miliknya, maka mereka akan langsung menghubunginya. “Kan kita ada punya kartu nama, jadinya kalau ada yang mau jual tinggal telepon dan langsung kita ambil di rumahnya,” terangnya.

Kebanyakan sepeda bekas yang dijualnya, imbuh Lukman, berasal dari sekitar wilayah kota Mataram.”Paling dari daerah Lingkar, soalnya di sana kan banyak perumahan terus sampai Lombok Timur juga ada,” tukasnya.

Untuk peminat sepeda bekas, tambahnya, tetap selalu ada meskipun sekarang orang lebih memilih menggunakan sepeda motor. “Cuman sejak akhir bulan Maulid kemarin, pasarannya agak sepi. Ini saja dari tadi pagi belum ada yang laku sepedanya,” terangnya.

Peminat sepeda bekas ini, aku Lukman, berasal dari berbagai kalangan mulai pekerja kantoran sampai anak sekolah. “Anak kuliah juga banyak yang beli untuk kuliah, biasanya yang perempuan belinya yang sepeda keranjang," jelasnya.

Harga untuk sepeda bekas ini, tambahnya, tergantung keadaan pembeli. "Kalau lagi ramai, harganya untuk sepeda keranjang ini paling murah Rp 750 ribu, sedangkan sepeda gunung bisa mencapai Rp 1,5 juta. Kalau lagi sepi seperti sekarang, paling murah kita beri Rp 450 ribu, yang penting laku," jelasnya.

Lukman mengatakan pasaran sepeda bekas ini bukan hanya di sekitar Mataram saja, tetapi peminatnya datang dari seluruh pulau Lombok. "Bahkan ada yang dari Bangko-Bangko, Sekotong beli ke sini dan dibawa sendiri," jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive