Be Your Inspiration

Friday 25 August 2017

Situs Tapak Kaki Raksasa dan Air Terjun Tiu Purit Lombok Utara yang Mempesona

Tapak kaki raksasa diduga situs sejarah yang ada di Dusun Tangga Kecamatan Kayangan Lombok Utara yang misterius. 

 Bagi pecinta wisata air terjun, kini mereka bisa mengakses alternatif kekayaan alam lain yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selain air terjun Sendang Gile yang lebih dulu populer, KLU juga punya dua objek wisata baru di Kayangan. Air terjun apa saja itu?

SITUS Telapak Kaki dan 2 air terjun (Tiu Purit dan Air Terjun Arangan Balok), merupakan dua air terjun baru yang baru-baru ini dikembangkan masyarakat. Letaknya di Dusun Tangga, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan. Dusun Tangga merupakan Dusun terdalam di Desa itu. Dulunya dusun ini merupakan langganan krisis air bersih. Namun berkat perjuangan dan kekompakan warga, kini 150-an KK dusun ini teraliri oleh pipa yang dibangun secara swadaya.

Pelan namun pasti, warga juga mulai mengembangkan potensi ekonominya. Dari hasil kebun/Hkm berupa kemiri, begitu juga potensi wisatanya. "Objek wisata ini sebenarnya sudah lama diketahui warga, namun baru kali ini kami membuka akses ke lokasi. Harapannya objek ini bisa menarik kunjungan wisatawan," ungkap mantan Kepala Dusun Tangga, Luji Hartono, Jumat (18/8/2017).

Untuk dimaklumi, menuju Dusun Tangga sedikit menantang. Jarak tempuhnya relatif. Untuk mencapai Dusun Tangga, pengunjung bisa masuk melalui pertigaan setelah Pasar Tradisional Tampes. Dari pertigaan pengunjung menempuh perjalanan sekitar 10 km atau lebih hingga ke Dusun Tangga.
Air terjun Tiu Purit  di Dusun Tangga Kayangan Lombok Utara

Sebagai dusun pedalaman, akses jalannya sedikit bergelombang. Aspal hotmix hanya melewati setengah perjalanan ke Dusun Tangga. Sebagian jalan lapen hancur terkelupas, bahkan tertimbun debu. Namun untuk mencapai akses ini, pengunjung masih bisa menggunakan kendaraan roda 4.
Setiba di Dusun Tangga, pengunjung bisa meminta bantuan Pokdarwis setempat sebagai guide. Dari titik Kantor Dusun Tangga, warga setidaknya harus menggunakan sepeda motor sejauh 4 km. 

Setelahnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 700 meter.  "Setelah 700 meter, kita akan jumpai Air Terjun Tiu Purit. Tetapi sebelum Tou Purit kita bisa mampir di Air Terjun Arangan Balok," ungkapnya.

Dusun Tangga juga menyimpan situs yang relatif baru diungkap oleh masyarakat. Yaitu, sebuah jejak atau bekas Telapak Kaki. Sekilas, jejak telapak kaki ini tidak biasa. Ukurannya hampir 4 sampai 5 kali ukuran kaki manusia normal. Dengan kedalaman antara 10-15 cm. Warga yang menemukan situasi ini, belum bisa menjawab misteri yang ada dari peninggalan sejarah tersebut. "Mungkinkah jejak tersebut bekas tapak kaki jin, atau manusia purba zaman dulu?," demikian pertanyaan yang masih menggantung di benak warga.

Selain Situs Tapak Kaki, seakan Dusun Tangga di zaman dulu memiliki peradaban. Terbukti dari deretan batu nisan atau kuburan yang jumlahnya tidak sedikit. Sebagian dari pekuburan ini bentuk dan susunannya sudah tidak teratur. Namun masih bisa dikenali bahwa batu-batu yang tersusun itu adalah murni kubur manusia. Saking lamanya, batu nisan ini terpaksa dijadikan jalur sepeda motor. Karena letaknya pun berada persis di punggung jalan.

"Kami sudah tanya ke orang yang paling tua di dusun ini, beliau menjawab tidak mengetahui asal usul dari kubur tersebut," imbuhnya. Warga menduga, kuburan tersebut milik nenek moyang. Membuktikan itu tentu harus melalui pembuktian ilmiah oleh ahlinya. "Kami harap ada ahli yang bersedia meneliti pekuburan ini, begitu juga tapak kaki, supaya kami bisa menjaga dan merawatnya sebagai bukti sejarah," demikian Luji Hartono.

Nah bagi Anda yang penasaran dengan jejak Tapak Kaki dan Air Terjun Dusun Tangga, warga dusun setempat akan dengan senang hati menyambut para pengujung. (Johari Lombok Utara)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive