Be Your Inspiration

Tuesday 26 June 2018

Pertamina Jadi Percontohan Pelestarian Rusa Timor di NTB

Operation Head Pertamina TBBM Ampenan, La Imbo dan Kepala BKSDA NTB, Ari Subiantoro, empat dari kiri dan jajaran serta pemerintah dasa setepat menujukkan simbol pelestarian saat penyerahan tiga ekor rusa timor di TWA Gunung Tunak 
PT. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan penangkar yang menjadi contoh pelestarian rusa timor (cervus timorensis) di NTB. Perusahaan pelat merah ini menyadari betul, bahwa ia harus berkontribusi mempertahankan populasi hewan yang menjadi maskot Provinsi NTB yang rentan punah ini.


Minggu (24/6/2018), Operation Head (OH) Pertamina TBBM Ampenan, La Imbo beserta jajaran, secara sukarela menyerahkan  tiga ekor rusa hasil penangkaran di area TBMM Ampenan. Rusa-rusa ini diserahkan langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB, disaksikan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah yang diwakili pemerintah desa setempat di TWA Gunung Tunak, Lombok Tengah.

Kepala BKSDA Provinsi NTB, Ari Subiantoro, beserta jajaran, dan pemerintah desa setempat menyambut gembira kepedulian Pertamina terhadap pelestarian rusa timor. Penambahan tiga ekor dari Pertamina ini sekaligus memperkuat keberadaan TWA Gunung Tunak dalam mendukung pelestarian dan pariwisata daerah.

Sejak empat tahun terakhir, Pertamina melakukan penangkaran. Jumlah yang ditangkarkan lebih dari sepuluh ekor.Laporan juga rutin disampaikan ke BKSDA. Untuk mensukseskan penangkaran ini, Pertamina bahkan melibatkan dokter hewan agar rusa-rusa yang ditangkarkan terjamin kesehatannya. Tidak saja rusa, kedepan, Pertamina bersedia mendukung pelestarian alam, baik untuk pelestarian terumbu karang maupun pelestarian penyu dan burung .


“Ini menjadi bagian dari komitmen CSR (Corporate Social Responsibility) Pertamina. Karena dimanapun, Pertamina harus berkontribusi terhadap lingkungan, lebih-lebih di NTB adalah daerah pariwisata,” demikian La Imbo.

Dengan keterlibatan Pertamina melakukan pelestarian ini, sangat diharapkan kesimbangan alam terjaga, sekaligus menjadi nilai jual bagi pariwisata NTB. “Orang datang berwisata akan senang ketika alam kita terjaga, habitatnya terjaga. Pagi-pagi bisa mendengarkan suara burung, atau orang bisa menyaksikan endemik spesial di daerah. Pastinya akan lebih betah. Karena itu kami berkeinginan tetap menjaga kelestariannya,” ujarnya.

Apalagi, rusa adalah maskot daerah ini yang harus dijaga keberadaannya. Kepala BKSDA Provinsi NTB, Ari Subiantoro menyampaikan terimakasih dan apresiasinya. Pertamina menurutnya adalah perusahaan milik pemerintah yang dapat dijadikan percontohan.

Saat ini jumlah populasi rusa timor di NTB tak lebih dari 2.000 ekor. Populasinya menurun drastis dari keadaan sebelum-sebelumnya dengan popuasi mencapai lebih dari seratusan ribu ekor. Perburuan liar dan minimnya kesadaran untuk melestarikan habitatnya menjadi tantangan terbesar menjaga maskot NTB ini tidak punah. Sementara jumlah SDMnya sangat terbatas untuk melakukan pengendalian.

Di NTB terdapat sebanyak hampir 60 jumlah penangkar. Baru Pertamina TBBM Ampenan yang menunaikan kewajibannya untuk mengembalikan sepuluh persen ke alam, dari jumlah populasi yang ditangkarkan. Karena itulah, komitmen Pertamina ini diharapkan diikuti oleh masyarakat atau para penangkar baik perseorangan maupun perusahaan yang telah diberikan izin. (Bulkaino/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive