Be Your Inspiration

Thursday 13 June 2019

Tradisi Lebaran Topat di Pulau Lombok, Perpaduan Adat, Budaya dan Religi

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan istri bersama Wabup Hj. Sumiatun saat nyekar di Makam Batulayar sebagai salah satu ritual inti Lebaran Topat, Rabu (12/6/2019). 

Lebaran Topat sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Lombok umumnya dan Lombok Barat (Lobar) khususnya sejak dahulu kala. Perayaan Lebaran Topat ini merupakan perpaduan tradisi masyarakat Sasak di hari ketujuh pada bulan Syawal 1440 Hijriyah dengan budaya lokal serta religi. Lebaran yang oleh masyarakat Suku Sasak disebut juga dengan Lebaran Nine (perempuan, red) ini biasanya dijadikan penutup setelah menunaikan ibadah puasa sunnah Syawal.

PADA hari Lebaran Topat ini, masyarakat suku Sasak mengunjungi banyak tempat yang dianggap mempunyai nilai-nilai sakral. Terutama mengunjungi makam-makam yang dianggap keramat. Di tempat ini, masyarakat menggelar doa dan ruwah (ruwatan) yang sering kali disebabkan oleh kaul (janji, red) demi menghormati leluhur atau cikal bakal dakwah Islam di Pulau Lombok. Di makam yang dianggap keramat itu, biasanya perayaan Lebaran Topat digandeng dengan prosesi ngurisang (potong rambut bayi, red) atau bahkan syukuran sunatan untuk anak-anak mereka.

Saat ini, prosesi budaya tersebut sudah bergeser tidak hanya menjadi prosesi ritual kebudayaan, namun menjadi event pelesiran keluarga pasca puasa di bulan Ramadhan dan puasa Syawal. Di Lobar, Lebaran Topat dipusatkan di Pantai Duduk senggigi. Prosesi sakral ini diawali dengan prosesi ziarah makam oleh Bupati Lobar H Fauzan Khalid didampingi istri bersama Wakil Bupati (Wabup) Lobar Hj. Sumiatun dan Camat Batulayar, para pemangku adat, tokoh agama.



Di Makam Batulayar, bupati bersama wabup melakukan nyekar.  Ziarah kubur ini juga masuk dalam acara inti perayaan Lebaran Topat. Didampingi sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, bupati menggelar doa di makam tersebut.

Menurut bupati, ziarah kubur merupakan proses standar yang harus masuk dalam perayaan Lebaran Topat. Selain itu, ada proses dulang pesaji yang berisi makanan ketupat yang dimakan oleh para tamu. Setelah prosesi nyekar, bupati dan wabup menuju lokasi acara perayaan Lebaran Topat menggunakan cidomo yang sudah dihias. Sekitar beberapa menit perjalanan menggunakan cidomo bersama wabup, rombongan bupati pun tiba di lokasi acara dan disambut oleh tokoh adat diiringi tarian rudat dan dikalungkan sorban. Di lokasi acara, bupati dan wabup telah ditunggu oleh para tamu undangan. 
Suasana Lebaran Topat di Pantai Duduk Batulayar, Rabu (12/6/2019)
Sebelum prosesi puncak lebaran topat, diawali dengan tarian Praja Topat Agung disuguhkan oleh para penari. Setelah penampilan seni tari ini dilanjutkan dengan penjemputan Praja Topat Agung yang dipimpin oleh pemucuk diiringi oleh teruna dedara yang membawa ceret, pisau pemotong ketupat dan piranti lainnya sebagai simbol dimulainya event Lebaran Topat.  Selanjutnya pemotongan ketupat dilakukan oleh bupati dan menyerahkan potongan ketupat ke mantan Bupati Lobar. Lalu dilanjutkan pemotongan ketupat oleh wabup dan menyerahkan potongan ketupat ke Plt Sekda NTB Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih. Pemotongan ketupat dilanjutkan dengan buka tambolaq (penutup) pesaji,  prosesi ini menjadi tanda berakhirnya rangkaian tradisi Lebaran Topat.

Menurut Pemerhati Budaya Lobar, Sahnan kegiatan Lebaran Topat yang diadakan Pemda Lobar dinamakan Lebaran Adat, karena lebaran ini sudah dianggap Kiyai Sasak. Lebaran ini diadatkan dan masuk dalam unsur religi warga Lombok. Lebaran ini, jelasnya, menjadi tradisi, di dalamnya terkandung berbagai makna. Misalnya, tradisi lebaran ini dipentaskan dalam bentuk seni trali. Trali di sini artinya tradisi dan religi, di mana tradisi ini adalah kesenian bernuansa lokal sedangkan religi bernuansa agama.


Sementara Kepala Dinas Pariwisata Lobar Ispan Junaidi, M.Ed., mengatakan berbagai prosesi lebaran topat ini menggambarkan budaya dan religi. Diawali dengan prosesi naik cidomo dari kantor Camat Batulayar menuju Makam Batulayar untuk melaksanakan ziarah makam.
Ziarah makam ini sebuah prosesi sakral budaya yang diwarisi turun temurun. Di mana budaya bercidomo ini sudah jarang dilakukan oleh anak cucu. Seperti halnya budaya begau (membajak tanah) yang dulu menggunakan alat tradisional kini sudah ditinggalkan dan memanen padi dengan rangkap (alat tradisional). “Jika ini tidak dipertahankan dan dilestarikan maka akan punah,” jelas dia.

Lalu proses begibung menyantap hidangan dulang pesaji sebagai salah satu spirit membangun kebersamaan dan sopoq angen (satu hati) seluruh kekuatan etnis dan entitas membangun Lobar. Diharapkan spirit ini bukan saja sebagai tuntunan hidup, namun juga tontonan budaya.

Untuk itu, ujarnya, dua fungsi dari Lebaran Topat ini, sebagai tuntutan membangun karakter dan sebagai tontonan yang unik dilihat oleh para wisatawan. Lebaran Topat ini menggambarkan Lobar sebagai miniatur masyarakat yang toleran, tergambar dari adanya pura di bagian sebelah barat Senggigi, sebelah timur ada Makam Batulayar. (Heru Zubaidi/Lombok Barat) 

Share:

2 komentar:

cindy armaya said...

Numpang ya bossku ^^

HANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus Welcome Untuk New Member:
- Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
- Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
- Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
- Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
- Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000s
- Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
REAL PLAYER VS PLAYER !!!

Syarat Klaim bonus yaitu menghubungi CS kami di
WHATSAPP : +855966139323, +85585426330
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER . COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER . COM

Nanda Yulia said...

Ijin Post Yahh
Tunggu Apalagi Segera Daftar dan Depositkan Segera Di E D E N P O K E R . X Y Z
- Minimal Deposit 15.000
- Bonus New Member 10.000
- Bonus Next Deposit 5%
- Bonus Rollingan 0,5%
- Bonus Refferal 10% (Seumur Hidup)
REAL PLAYER VS PLAYER !!!
www(.)edenpoker(.)xyz

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive