Be Your Inspiration

Sunday 24 November 2019

Mencari Jejak Kerajaan Kuno di Desa Sintung Lombok Tengah


 
Tim peneliti Balai Arkeologi Bali tengah melakukan penelitian terkait temuan benda kuno tersebut. Tim peneliti saat turun di Desa Sintung, Jumat (22/11/2019)
Satu tim peneliti diterjunkan Balai Arkeologi Bali wilayah Bali, NTB dan NTT untuk melakukan penelitian terhadap jejak kehidupan kuno di abad ke 11 hingga 13 yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sebelum Gunung Samalas – sekarang Gunung Rinjani meletus tahun 1257 M silam.  Dengan titik fokus penilitian di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata.

‘’Untuk tahap awal, ada satu tim peneliti yang kita terjunkan,’’ ungkap Kepala Balai Arkeologi Bali, I Gusti Ngurah Suarbhawa, kepada Suara NTB, Jumat (22/11/2019). Diakuinya, tim peneliti sudah berada di Loteng sejak Kamis (21/11/2019). Dan, sudah melakukan kegiatan observasi awal untuk pengenalan lapangan.

Tim peneliti berada di Loteng sampai hari Minggu (24/11/2019) guna mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti awal terkait kehidupan kuno di wilayah tersebut. Baru setelah itu pihaknya akan menentukan langkah selanjutnya. Apakah akan terus melanjutkan penelitian atau seperti apa nantinya.

Dikatakan, pihaknya sudah mengantongi beberapa bukti awal terkait kehidupan kuno di wilayah Desa Sintung, seperti arca dan beberapa benda artefak lainnya yang diperoleh dari masyarakat. Benda-benda tersebut sebelumnya ditemukan oleh warga beberapa waktu. Yang kemudian oleh warga temuan tersebut dilaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Loteng.

“Sebenarnya kita tidak ada agenda untuk turun melakukan penelitian di Loteng. Tetapi karena ada permintaan resmi dari Disparbud Loteng sejak pertengahan September kemarin, akhirnya kita turun sekarang,” ujarnya.

Surbhawa menjelaskan, kehidupan kuno tersebut diperkirakan ada pada antara abad 11 hingga 13 atau sekitar 1000 tahun silam. Kehidupan kuno tersebut diperkirakan hilang setelah Gunung Samalas meletus dan mengakibatkan wilayah di sekitar lereng Gunung Samalas tertimbun lava.

Pun demikian, pihaknya mengaku belum bisa memastikan seberapa wilayah kehidupan kuno yang ada tersebut, karena data dan keterangan yang tersedia masih sangat minim. Sehingga butuh pendalaman dan kejadian lebih detail untuk bisa menggambarkan kondisi kehidupan kuno tersebut. ‘’Keterangan dari warga sekitar juga sangat kita butuhkan. Sebagai keterangan tambahan untuk bahan penelitian,’’ tambahnya.

Disinggung apakah jejak kehidupan kuno di Desa Sintung tersebut ada kaitanya dengan temuan benda-benda kuno kawasan galian C di Desa Aik Berik sebelumnya, Surbhawa mengaku belum bisa memastikan. Tapi ada kemungkinan punya keterkaitan. Mengingat, kedua kehidupan kuno tersebut diduga sama-sama hilang setelah Gunung Samalas meletus.

‘’Prinsipnya karena ini masih sangat awal, kami butuh pendalaman lebih. Seperti apa hasilnya nanti kita ekspose,’’ ujarnya. Termasuk kemungkinan untuk dilakukan penggalian jika memang dalam prosesnya ditemukan jejak bangunan kuno di wilayah tersebut. (Munakir/Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive