Sebulan sudah Prabu Santana meninggalkan keluarga dan rakyatnya. Namun, bagi Putri Faradila, kematian ayahnya masih belum bisa diterima. Rasa dendamnya pada Pangeran Kumara yang telah membunuh ayahnya masih terus membayangi dirinya.
Bayang-bayang sang ayah membelai rambutnya dan memanjakannya selama masih hidup seakan tak pernah dilupakannya.