Empat penghargaan yang diraih Bank
NTB masing-masing, Top Pembina BUMD 2016
diraih Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi. Kemudian Bank NTB sebagai Top BPD
dan Top BUMD 2016 serta Top CEO BUMD 2016
-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Tuesday, 10 May 2016
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Raih Top Pembina BUMD 2016
Monday, 9 May 2016
Awal Juni 2016, Citilink akan Layani Lombok - Guangzhou
![]() |
Citilink |
Mulai Juni 2016 mendatang,
maskapai penerbangan nasional Citilink akan membuka penerbangan langsung
Guangzhou, Tiongkok menuju Lombok. Anak perusahaan Garuda Indonesia ini akan
melayani rute tersebut satu kali dalam seminggu.
“Yang jelas kita dapat carter
flight besok, sebentar lagi Juni mendatang dari Guangzhou ke LIA (Lombok International Airport), tapi itu
satu minggu sekali. Itu akan dilayani Citilink satu minggu sekali,”
Sunday, 8 May 2016
Juara MTQ Internasional, Motivasi Orang Tua Didik Anak Jadi Soleh
Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si, memberikan
apresiasi atas prestasi yang diraih L. Muhammad Khaerarrazaq yang telah
mengharumkan nama bangsa dan daerah di tingkat internasional, yakni sebagai
juara I Tahfidz Alqur’an se-Asia Pasifik
VII tahun 2016.
Prestasi ini, ujarnya, hendaknya dijadikan motivasi bagi para
orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh berguna bagi
agama dan bangsa khususnya bagi
masyarakat di NTB.
Friday, 6 May 2016
Tari Gandrung Sasak Digandrungi Penonton di Luar Daerah
![]() |
Tari Gandrung Sasak (istimewa) |
Tari Gandrung yang khas dari Lombok, Bali dan Banyuwangi
bersanding dalam ajang perayaan World Dance Day (Hari Tari Sedunia). Dalam
pementasan tersebut, Tari Gandrung Sasak yang berasal dari Pulau Lombok dinilai
sebagai kesenian yang digandrungi ribuan jiwa.
“Ribuan penonton dibuat gempar dengan sesi pengibingan
yang kita adakan. Masyarakat di pulau Jawa terlihat antusias
Gunung Rinjani Darurat Pencemaran Sampah
Gunung Rinjani |
Keberadaan sampah di lokasi perkemahan, tepi Danau Segara
Anak, Gunung Rinjani sangat meresahkan. Dalam jangka waktu satu bulan, seberat 95,2
ton tumpukan sampah tersebut berhasil diturunkan. Gunung Rinjani nampaknya saat
ini memasuki tahap darurat pencemaran sampah.
Keberadaan sampah di kawasan wisata minat khusus (pendakian)
itu dapat memicu kerusakan lingkungan.
Monday, 2 May 2016
Kerajinan Cukli Desa Sesela Lombok Barat
![]() |
Sofa dari cukli khas Sesela Lombok Barat |
Sesela merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar). Desa
Sesela memiliki 11 dusun atau lingkungan,
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pedagang. Selain itu
Sesela juga terkenal sebagai salah satu sentra usaha kerajinan ukir-ukiran di
wilayah Lobar, salah satunya adalah kerajinan ukir cukli.
Kerajinan
cukli
Mutasi Guru di Kabupaten/Kota Hambat Data Peralihan Dikmen ke Provinsi
![]() |
Sekretaris Dinas Dikpora NTB H. Wahibullah, SIP |
Kebijakan
mutasi terhadap guru SMA/SMK, pengawas dan tenaga administrasi di SMA/SMK di
kabupaten/kota berpengaruh besar terhadap data kepegawaian yang sudah disusun
di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB. Guru dan pengawas yang
sudah masuk datanya di provinsi harus berubah lagi, karena sudah digeser
pemerintah kabupaten/kota ke tempat lain.
Hal ini berakibat, data guru atau pengawas yang seharusnya masuk menjadi
pegawai provinsi setelah nanti diambil alih tetap menjadi pegawai
kabupaten/kota.
Benda Pusaka Lombok Utara yang Masih Tersisa
Tembikar bersejarah Lombok Utara |
Keberadaan
benda pusaka di masyarakat masih tersimpan sampai saat ini. Namun tidak sedikit
dari situs sejarah tersebut yang hilang karena dipinjamkan atau bahkan diperjualbelikan. Seperti
yang terjadi di Dusun Kerurak, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, belum lama
ini. Sebuah lempengan tembaga yang diyakini bertuliskan tinta emas, belakangan
telah kembali.
Lempengan tembaga ini disebut Takepan oleh masyarakat. Jumlahnya 7 lempeng. Tiap lempeng bertuliskan huruf kuno, yang hingga kini belum diketahui makna di balik pesan pembuatnya.
Lempengan tembaga ini disebut Takepan oleh masyarakat. Jumlahnya 7 lempeng. Tiap lempeng bertuliskan huruf kuno, yang hingga kini belum diketahui makna di balik pesan pembuatnya.
Hampir
di setiap Dusun di Lombok Utara, menyimpan benda pusaka peninggalan sejarah.
Termasuk di Kerurak, sedikitnya 35 jenis benda pusaka yang dikeluarkan seiring
prosesi tasyakuran ke balinya 7 lempeng (Takepan) peninggalan sejarah. Antara
lain, piagam (lempeng) tembaga 7 lembar, keris, tombak, guci, parang, keroncong
(biasa tergantung di leher sapi), sepatu kuda, gitar, takepan lontar dan takepan
bambu, mata bor (pertukangan), batu bekas telapak tangan (patih tempang), dan
lainnya.
Menurut
Sekretaris Pengurus Benda Pusaka Dusun Kerurak, Wira Maya Arnadi, seluruh benda
pusaka itu kini dikumpulkan menjadi satu. Benda-benda itu kemudian disimpan di
kediaman salah seorang tokoh masyarakat setempat, Inaq Tiren. Disimpan di sana
karena yang bersangkutan masih memiliki hubungan keluarga dengan leluhur yang
memegang benda pusaka pada zaman dahulu.
"Di
antara beberapa jenis benda pusaka, menceritakan tentang perjalanan Raja (Ratu)
Gangga dan Ratu Magada, untuk mengunjungi beberapa wilayah kekuasaan Kerajaan
Gangga.
Diperkirakan
benda tersebut digunakan sejak era Majapahit dan Singasari, dilihat dari nama
desa, nama pepohanan dan bentuk tulisan, maupun bahan material. Arkeolog
meyakini benda pusaka ini berasal dari Zaman Singosari dan zaman
Majapahit," kata Wira.
Termasuk
warga lokal, hingga kini masih belum bisa mendeskripsikan makna di balik
tulisan-tulisan yang tergores di 7 lempengan tembaga. Namun demikian, seiring
waktu pihaknya mengundang peneliti untuk mengetahui lebih jauh.
"Kami
persilahkan para peneliti untuk datang meneliti. Tetapi sebagaimana permintaan
masyarakat, benda pusaka ini tidak boleh dibawa keluar, penelitiannya agar
dilakukan di tempat," katanya.
Sementara
itu tokoh masyarakat Genggelang, Intiha, S.IP., sebelumnya mengakui benda
pusaka lempeng tembaga ini sempat hilang selama 2 tahun. Diyakininya, banyak
lagi benda pusaka yang diduga hilang sehingga tidak bisa diabadikan.
"Masih
banyak peninggalan sejarah di Genggelang ini yang belum sempat diabadikan.
Kurangpahamnya masyarakat akan benda pusaka dan sejarah, sehingga banyak yang
dirusak bahkan mungkin diperjualbelikan. Semoga dengan kembalinya pusaka ini
akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai sejarah yang ada," harap
Intiha.
Situs
sejarah Dusun Kerurak, sejatinya menjadi cagar budaya yang dapat diintegrasikan
dengan sektor pariwisata. Sebab di Dusun Kerurak, terdapat air terjun Tiu Pupus
yang bisa menjadi magnet masuknya wisatawan. Terlebih, masyarakat memiliki
rencana untuk melakukan ritual pencucian benda pusaka setiap setahun sekali.
"Kami
ada rencana untuk menggelar ritual pencucian benda pusaka setiap tahunnya.
Rencananya akan kita mulai pada 27 Rajab, semoga tidak ada halangan,"
tambah Wira.
Dukungan Perda/Perbup Benda Pusaka
Terpisah,
Wakil Bupati Lombok Utara, Sarifudin, SH., menegaskan keberadaan benda pusaka
di Lombok Utara patut untuk dilestarikan. Sebagai bukti peninggalan nenek
moyang, benda pusaka tidak hanya diyakini mengandung nilai mistis tetapi juga
artistik.
"Atas
nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, saya sampaikan yang tinggi kepada tokoh
adat, tokoh masyarakat, yang telah melestari benda sejarah di KLU. Insya Allah,
Pemda akan menindaklanjuti dengan membuat Perda dan Perbup sebagai tindak
lanjut untuk melestarikan apa yang kita miliki ini," sebut Sarifudin.
Dikatakannya,
benda pusaka merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat luar biasa
yang dimiliki oleh KLU. Peninggalan sejarah ini memiliki arti penting sebagai
alat pemersatu masyarakat KLU. Oleh karenanya, ia memiliki kebijakan bahwa
benda-benda pusaka ini tidak akan dimuseumkan atau diserahkan ke lembaga lain.
Benda tersebut dipercayakan tetap di tangan masyarakat untuk dijaga dan
dirawat, sehingga sewaktu-waktu bisa dikunjungi oleh wisatawan.
"Saya
tegaskan bahwa benda sejarah ini tidak akan kita serahkan ke Museum NTB. Pemda
akan membangunkan museum yang dihajatkan untuk menyimpan dan melestarikan
benda-benda sejarah yang ada di KLU," demikian Sarifudin. (johari/SN)