Be Your Inspiration

Thursday 26 May 2016

Potensi Besar, Investor Jepang Siap Kembangkan Pijar

Bupati Dompu di lahan jagung
Investor asal Jepang mulai melirik potensi Sapi, Jagung dan Rumput Laut (Pijar) yang dimiliki NTB. Jajaran manajemen PT. SBCS Indonesia,  fasilitator investor asal Jepang yang berinvestasi di Indonesia, menemui Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk menjajaki dan melihat potensi-potensi dalam bidang agrikutur yang dimiliki NTB.

“Sekarang ini kita melihat lokasi investasi  di luar pulau Jawa , potensi masing-masing daerahnya bagaimana, kita cari tahu neednya bagaimana.
Share:

Wednesday 25 May 2016

Kapal Cepat Bali – Trawangan Diarahkan ke Pulau Lombok

Wisatawan yang menyeberang menuju Gili Trawangan
menggunakan boat atau fast boat lewat Pelabuhan Bangsal
Banyaknya kapal cepat dari Bali ke Trawangan dikeluhkan oleh sejumlah pelaku pariwisata. Hal ini dianggap tidak benar. Sebab para pelaku pariwisata di Bali membuat paket tour Bali ke Trawangan tanpa melibatkan pelaku pariwisata yang ada di NTB. Pemerintah daerah dituntut untuk membatasi penyeberangan kapal cepat itu.

"Trawangan itu penuh dengan fast boat dari Bali. Yang banyak promosikan Trawangan itu malah dari Bali. karena banyak juga wisatawan yang dari Bali mau langsung ke Trawangan.
Share:

Tuesday 24 May 2016

Rekomendasi Rinjani Jadi Bagian dari Geopark Dunia Ditentukan September 2016

Danau Segara Anak Gunung Rinjani (Sahmat Darmi)
Dua orang asesor  UNESCO telah melakukan evaluasi  lapangan terkait dengan usulan Rinjani menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Rombongan asesor UNESCO itu dipimpin Maurizio Burlando asal Italia dan Soo Jae Lee dari Korea Selatan telah mengunjungi sejumlah situs Geopark Rinjani di Pulau Lombok pada pekan kedua Mei 2016. Nasib Rinjani menjadi bagian dari jaringan geopark dunia berada di tangan kedua asesor ini.

Share:

Plakat Lombok Bersaing dengan Plakat Modern

Plakat Khas Lombok
Plakat yang dibuat perajin lokal masih terhitung plakat sederhana. Bahan dasarnya hanya dari kayu, kerang dan beberapa unsur bahan baku kombinasi yang rata-rata tersedia di dalam daerah. Disisi lain, plakat-plakat tradisional ini harus siap bersaing dengan plakat-plakat yang dibuat secara modern dan bahan baku modern.

Meski demikian, diyakini plakat hasil karya kerajinan tangan perajin masih mampu eksis ke depannya.

Alasannya, karena tradisionalnya adalah ciri khas yang justru diminati, terutama oleh para wisatawan.

Untuk plakat modern, dalam sebuah laman dijelaskan, biasanya dibuat dari bahan resin, resin bening dan resin warna. Resin bening digunakan untuk plakat yang berwarna bening, seperti kaca. Sedangkan resin warna digunakan untuk bagian plakat yang berwarna. Beberapa jenis bahan untuk pembuatan plakat resin ini di antaranya, resin warna, katalis resin, kertas duplex, silicon, katalis silikon.

Dengan cara pembuatan, terlebih dahulu buat cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk bentuk standar seperti kotak dapat menggunakan kertas duplex sebagai cetakannya. Tetapi untuk bentuk yang rumit, maka dibuat dulu cetakannya berdasarkan master yang ada menggunakan silikon yang sudah dicampur dengan katalisnya.

Lalu buat buat adonan resin yang dicampur dengan katalis. Untuk bagian plakat yang bening, maka gunakan resin yang bening, untuk bagian plakat yang berwarna maka gunakan resin warna.

Tuangkan adonan resin ke dalam cetakan dan tunggu sampai kering, setelah kering maka plakat dapat dilepas dari cetakannya dan dilanjutkan dengan proses finishing, yaitu pemotongan dengan gerinda untuk menghilangkan bagian-bagian yang tidak rata, dilanjutkan dengan pengamplasan, lalu terakhir digosok agar mengkilat.

Berbeda halnya untuk pembuatan plakat tradisional, menurut Ketua Pasar Seni Sesela, Lombok Barat, Fatahul Anwar Atta dibuat sederhana, dan ada beberapa proses dalam pembuatannya. Mulai dari pengadaan bahan baku,menentukan sketsa, pemotongan kayu sesuai bentuk, perakitan kayu, pemasangan cukli, pemasangan kulit kerang, pengukiran plakatan, mengolabororasikan dengan campuran bahan lain, lalu finishing.

Alat-alat yang digunakanpun tergolong alat-alat sederhana, serutan kayu, gergaji, pahat dan alat-alat finishing lain pada umumnya. “15 sampai 20 persen plakat ini memberikan kontribusi penghasilan kepada ratusan seratutan perajin di bawah pengelolaan Pasar Seni Sesela. Ini artinya masih besar harapan plakat kita diminati pasar, meskipun plakat-plakat modern mulai banyak dijumpai,” ujarnya.

Untuk mempertahankan pasarnya, ataupun meningkatkannya, Atta mengapresiasi dukungan pemerintah dalam bentuk pesanan rutin. Selain itu, dalam setiap kegiatan kunjungan resmi dan seminar-seminar, plakat hasil kerajinan tradisional masih tetap dicari.

Untuk pesanan ke luar negeri sejauh ini belum ada permintaan rutin, masih sebatas permintaan retail dari beberapa wisatawan yang berkunjung dari negara-negara Eropa, Amerika, Jepang, Malaysia, dan Negara-negara Timur Tengah.

Beberapa hotel yang rutin memesan plakat ini sebagai cinderamata kepada tamu-tamunya, seperti Villa Ombak, Svarga, dan diharapkan yang lain-lain mengikuti untuk mendukung eksistensi kerajinan lokal. Dalam hal ini, diharapkan peran pemerintah untuk memberikan instruksi ataupun dalam bentuk surat edaran.

“Pengaruh pemerintah itu tidak kecil, kita berharap ada kebijakan khusus bagi seluruh pihak untuk saling mendukung menyamakan suara untuk menggunakan plakat kerajinan lokal sebagai suvenir. Karena itu secara tidak langsung akan memberi manfaat bagi kawan-kawan yang menggantungkan perekonomiannya dari kerajinan,” demikian Atta. (Bulkaini)
Share:

Menjual Lombok Lewat Plakat

Plakat Khas Lombok
Plakat khas Lombok adalah hasil karya seni sederhana yang saat ini masih dipertahankan oleh sekumpulan perajin. Meski dibuat atas dasar orientasi bisnis, plakat adalah simbol kerajinan paling sempurna menjual provinsi ini.

Menjual dalam makna positif, plakat menjadi media untuk mempromosikan NTB, Lombok khususnya. Dijadikan cinderamata baik dalam konteks formal maupun non formal. Karena tidak saja dari unsur pemerintahan yang meminatinya.
Share:

Miris, Siswa MI Ma’arif Riyadul Falah Lombok Timur Belajar di Gubuk Reot


Siswa MI Ma'arif Riyadul Falah belajar di emperan rumah
MIRIS rasanya saat menyaksikan aktivitas belajar mengajar siswa kelas jauh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Riyadul Falah, Dusun Bornong, Desa Aik Perapa, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Tidak adanya bangunan yang representatif membuat belasan siswa ini terpaksa belajar di sebuah gubuk reot yang dipinjam dari warga. Tidak hanya itu tak mampu menampung seluruh siswa, memaksa sebagian siswa harus belajar di lantai emperan rumah warga.

Masri, guru di MI Maarif Riyadul Falah menuturkan,
Share:

Dubes Australia untuk Indonesia Paul Grigson Dukung Program Air Bersih di Indonesia

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson
(news.viva.co.id)
Australia bergabung dengan para anggota senior Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, dengan perwakilan dari Palembang dan Makassar, untuk menandatangani dokumen rancangan rekayasa proyek pengolahan air limbah di kedua kota tersebut.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar program seperti ini sungguh-sungguh mengubah kehidupan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.
Share:

Monday 23 May 2016

Rute Perth - Lombok akan Dibuka Lagi

Rute Penerbangan AirAsia ke dunia
Rute penerbangan internasional dari Perth, Australia menuju Lombok International Airport (LIA), sedang diupayakan untuk dibuka kembali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB meyakinkan maskapai Air Asia agar berkenan menjajaki rute yang pernah dilalui oleh Jetstar tahun 2014 - 2015 lalu.


"Air Asia sudah kita yakinkan agar mau menjajaki rute Perth - BIL secara direct fligth (penerbangan langsung, red). Kami telah bertemu dan membahas ini dengan manager marketing manajemen Air Asia di Jakarta," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB, H.L. Moh. Faozal, S.Sos.,M.Si, di  Senggigi, Kamis (19/5/2016).

Dikatakan, dana marketing fund yang telah disiapkan untuk maskapai Air Asia berjumlah Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut akan diserahkan kepada pihak maskapai, segera setelah menyepakati penjajakan jalur penerbangan internasional ini. Anggaran untuk marketing fund tersebut akan dialokasikan dari kas Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB tahun ini.

Sebagai hasil pertemuan awal, maskapai Air Asia akan menjajaki rute tersebut setelah melakukan analisis pasar. Waktu yang dibutuhkan oleh pihak manajemen Air Asia, kata Faozal hanya sekitar empat bulan. Jangka waktu tersebut relatif lebih singkat ketimbang kebutuhan waktu untuk menganalisis pasar yang dilakukan oleh maskapai Garuda. ‘’Penerbangannya, lebih cepat lebih baik. Tetapi kemungkinan mereka akan mulai pada September besok. Mereka butuh waktu empat bulan untuk mengkaji rute, menganalisis pasar. Lebih singkat daripada Garuda, Garuda malah mintanya tahun depan, dan itu pun belum tentu,’’ katanya.

Faozal mengatakan, Kantor Marketing Manajemen Air Asia telah berpindah dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Hal ini memudahkan akses jangkauan bagi pihaknya untuk membuka komunikasi demi membangun relasi. Upaya meciptakan konektivitas dari luar menuju dalam negeri ini dilakukan demi mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan asing ke daerah ini.

Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pembukaan rute penerbangan langsung dari Australia menuju Lombok, untuk mengambil kesempatan bandara bebas visa. Menurut Kadisbudpar, akan sangat sia - sia kebijakan bandara bebas visa tersebut tanpa adanya akses penerbangan internasional.


"Bandara kita sekarang sudah bebas visa, akan sia - sia rasanya ketika tidak ada penerbangan internasional secara langsung. Kita coba manfaatkan situasi ini demi meningkatkan angka kunjungan wisatawan,’’ katanya. (met/Suara NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive