Be Your Inspiration

Monday, 26 March 2018

Tari Gegeruk Tandak, Tarian Tradisional Lombok Utara yang Harus Dilestarikan


 
Tarian Gegeruk Tandak yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara.
Salah satu tarian yang belakangan semakin jarang dipertontonkan adalah Gegeruk Tandak. Tarian ini merupakan kesenian tradisional asal Kabupaten Lombok Utara. Ini dianggap perlu dilestarikan sebab menjadi salah satu warisan budaya asal NTB.

Pada tahun 2016 lalu, pemerintah telah menetapkan puluhan warisan budaya tak benda dari berbagai daerah. Tarian Gegeruk Tandak yang merupakan warisan budaya masyarakat Lombok menjadi salah satunya.
“Sekarang memang jarang ada yang mau menarikan tarian tradisional. Namun demikian kita tetap berusaha untuk mengajarkan kepada anak-anak kita akan pentingnya melestarikan budaya leluhur kita,” kata penari asal Lombok Utara Ismail, di Mataram, Selasa (20/3/2018).

Gegeruk tandak merupakan yaitu tarian kesenian tradisional yang diperkirakan ada sejak abad 16 silam. Konon, tarian ini dilakukan oleh masyarakat adat Bayan Beleq untuk mengusir binatang yang akan menggangu tanaman para petani. Pada zaman dulu salah satu penghulu alim (tokoh agama) dapat menyamar menjadi salah satu binatang yang menyerupai Mayung Puteq (menjangan putih). Setelah penyamaran dilakukan Mayung Puteq tersebut mengumpulkan semua binatang buas yang akan merusak tanaman masyarakat.

Setelah itu, dilakukan begundem (musyawarah) yang diiringi dengan melakukan sebuah tarian (gegeruk). Berkat kesaktian yang dimiliki penghulu alim yang sedang melakukan penyamaran, semua binatang buas dapat dipengaruhi. Sehingga niat untuk merusak tanaman atau mengganggu manusia pun hilang.

Gegeruk Tandak ini biasa dilakukan pada acara atau ritual adat tertentu seperti, begawe beleq, begawe Alif, memayas dan nyunatang (khitanan). Bisa pula dilakukan pada saat bercocok tanam pare oma atau pare rau (padi bulu) yang dilakukan pada proses penanaman dan diperagakan dengan berbalas pantun.

“Ini adalah warisan budaya kita yang harus kita jaga. Jangan sampai perkembangan zaman ini membuat kita menjadi lupa tentang kewajiban kita melestarikan budaya yang sudah diwariskan turun temurun,” ujarnya.

Kesenian tradisional Gegeruk Tandak dimainkan oleh 13 orang yang menari membentuk formasi barisan memanjang atau lingkaran. Dimana semuanya menari dan melawas atau menembang, hingga saling berbalas pantun. Mereka tidak menggunakan alat musik pengiring. Musik pengiring hanya bunyi-bunyian yang ke luar dari bibir masing-masing. Tarian tersebut merupakan suatu gabungan ekspresi seni sastra, seni suara dan seni tari yang merupakan hasil olah pikir dan rasa. Dalam kesenian tersebut, satu orang berperan sebagai oncek yaitu orang yang dipercaya sebagai penyamaran penghulu alim yang berwujud sebagai mayung puteq. Sedangkan 12 orang penari lainnya hanya berperan sebagai penari pengiring semata. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Friday, 23 March 2018

Penuhi Kebutuhan Konsumen Lewat Garuda Travel Fair

Direktur  Marketing dan Teknologi PT. Garuda Indonesia Nina Sulistyowati pukul gong di acara Garuda Travel Fair di Lombok Epicentrum Mall, Jumat (23/3/2018).

Maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia Branch Office Lombok  kembali mengadakan Garuda Indonesia Travel Fair, di mana pertama kali diadakan sejak 2016 silam di Mataram. Acara yang dilaksanakan mulai tanggal 23-25 Maret 2018 di Lombok Epicentrum Mall dengan kembali menggandeng Bank BCA sebagai bank partner. Penyelenggaran Garuda Indonesia Travel Fair  2018 untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata di NTB. Sehingga dapat mengoptimalkan pasar potensial khususnya yang berada di wilayah Lombok dan sekitarnya.



Direktur  Marketing dan Teknologi PT. Garuda Indonesia Tbk Nina Sulistyowati, menyatakan, target transaksi di Garuda Travel Fair terus bertambah setiap tahunnya. “Khusus Lombok ini, targetnya memang tiap tahun bertambah. Di mana untuk tahun ini target kami mencapai Rp 5 miliar,” jelasnya. 

Nina mengatakan kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair ini diselenggarakan 2 kali setahun karena tingginya permintaan dari masyarakat yang menyambut antusias acara ini. Ia menyoroti bahwa di Lombok permintaan terbang ke wilayah Timur Tengah sangat luar biasa terutama untuk wisata religi, seperti Umrah dan haji.

“Sebenarnya umrah dan haji memang lebih baik untuk penerbangan langsung, tapi memang kita belum bisa langsung karena harus mempertimbangkan animo masyarakat,” jelasnya. Sehingga penerbangan ke Timur Tengah baru bisa dilakukan mulai Lombok-Jakarta-Jeddah. Ke depan Garuda indonesia Travel Fair akan terus diselenggarakan lebih baik agar para calon konsumen mendapatkan harga terbaik. “Karena dalam GATF kali ini, merupakan one stop shoping bagi para pelanggan, karena selain menjual tiket penerbangan, juga ada penawaran hotel, paket tour hingga barang perlengkapan liburan lainnya,tambah Nina.

Kepala Cabang Utama BCA Cakranegara Rudy Tinton Soeprapto, mengapresiasi kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair dan mendukung penuh program ini. “Semoga di tahun 2018 ini dapat menjadikan angka - angka penjualan menjadi lebih baik. Peningkatan pariwisata NTB di tahun ini semakin membaik,” jelasnya. Ia menambahkan, jika sekarang banyak tamu yang mulai datang ke Lombok tanpa diundang tidak seperti beberapa tahun sebelumnya.



Dalam kesempatan yang sama, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda NTB, Drs. H. Imhal, MM sangat berterimakasih kepada Garuda Indonesia karena turut andil dalam memperkenalkan pariwisata NTB ke seluruh dunia. “Salah satu tujuannya dengan menghadirkan wisatawan baik luar negeri maupun lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Kegiatan travel fair ini, kata Imhal, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk NTB terutama dalam pengentasan kemiskinan. Apalagi di tahun 2018 ini, pemerintah provinsi NTB menargetkan 4 juta wisatawan, 2 juta wisatawan lokal dan 2 juta wisatawan mancanegara. “Garuda Indonesia Travel Fair merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan akan mempercepat tercapainya wisatawan di NTB,” tuturnya. Target ini juga akan berupaya menggaet wisatawan untuk lebih mengenal desa-desa wisata baru yang sedang berkembang di samping tempat wisata yang sudah lebih dahulu dikenal.

“Dengan berkembangnya pariwisata ini, otomatis semua kegiatan masyarakat akan ikut berpengaruh karena semua lini sektor akan berkembang,” kata Imhal. Melalui Garuda Indonesia Travel Fair ini, calon konsumen akan mendapatkan berbagai macam penawaran menarik yang dapat dinikmati. Mulai harga-harga tiket terbaik, waktu liburan yang tepat serta berbagai paket yang menarik. Selain menjual tiket penerbangan, Garuda Indonesia Travel Fair juga memberikan penawaran hotel, paket tour, dan perlengkapan liburan lainnya yang disediakan oleh berbagai tenant yang ada. (Uul Efriyanti Prayoba/Suara NTB)
Share:

Kembangkan KEK Mandalika, ITDC Butuh Tambahan Modal Rp4 Triliun

Kawasan Pantai Kuta yang sedang dalam proses penataan Maret 2018
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membutuhkan tambahan modal sekitar Rp4 triliun lebih untuk membangun berbagai fasilitas penunjang dalam rangka pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Salah satu sumber tambahan modal tersebut diharapkan dari penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pemerintah pusat.

General Affair KEK Mandalika ITDC, I Gusti Lanang Bratasuta, saat dikonfirmasi Suara NTB, via ponselnya, Rabu (21/3/2018), menjelaskan, saat ini besaran PMN dari pemerintah pusat yang sudah masuk baru Rp250 miliar saja. Dan, ada rencana pemerintah pusat akan menambah PMN-nya di KEK Mandalika. Hal ini sebagai bentuk keseriusan dari pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan KEK Mandalika.

“PMN yang sudah masuk tersebut saat ini sudah digunakan untuk membangun beberapa fasilitas di KEK Mandalika. Termasuk untuk menata kawasan Pantai Kuta,” terangnya.

Ia mengaku peluang penambahan PMN di KEK Mandalika terbuka lebar. Terlebih setelah anggota Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, sempat meninjau pengembangan KEK Mandalika dan sudah berkomitmen untuk mendukung penambahan PMN guna mendukung pengembangan KEK Mandalika.

“Beberapa waktu lalu Komisi VI DPR RI sudah datang meninjau KEK Mandalika. Rencananya hari ini (Rabu kemarin,red), Banggar DPR RI juga direncanakan datang untuk melihat proses pengembangan KEK Mandalika,” terangnya.

Dengan luas kawasan mencapai lebih dari 1.200 hektar, ujarnya, butuh dana yang tidak sedikit untuk membangun dan mengembangkan KEK Mandalika. Terlebih KEK Mandalika sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata andalan nasional, sehingga pengembangannya tidak boleh main-main.


Lebih lanjut Brata menjelaskan, selain dari PMN pemerintah pusat, ITDC nantinya juga akan mencari sumber-sumber pembiayaan lainnya. Jika memang tambahan PMN nantinya tidak mencukupi kebutuhan anggaran yang ada. “Tapi pengembangan KEK Mandalika inikan secara bertahap. Jadi pemenuhan kebutuhan anggarannya juga bertahap. Sesuai kebutuhan yang ada di masing-masing tahap pengembangan,”  ujarnya. (Munakir/Suara NTB)
Share:

Thursday, 22 March 2018

Ayo Perjuangkan Tambora Agar Dapat Kategori Cagar Biosfer dari Unicef

Gunung Tambora dengan awan putih yang menyelimutinya

Kepala Taman Nasional Gunung Tambora Agus Budi menargetkan agar Tambora bisa mendapatkan kategori Bisphere Reserves (Cagar Biosfer) dari Unicef. Saat ini, pihaknya bersama Pemerintah tengah berupaya agar Tambora dapat disejajarkan dengan cagar biosfer lainnya di dunia.

“Tambora tahun ini juga akan kita proses untuk mendapatkan status dari Unesco berupa Biosphere Reserves (Cagar Biosfer) dan sekaligus sebagai Universal Global Geopark,” kata Agus Budi melalui pesan singkat, Senin (19/3/2018).

Mantan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani ini tengah berupaya untuk membawa nama Tambora mendunia seperti yang dilakukan pada Rinjani. Ia berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh TNGT bersama Pemda dan masyarakat sekitar, Tambora bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Ini tujuannya tidak lain untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Cagar biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang keberadaannya diakui dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keberadaan cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan. “Semoga ini berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat lebih dari keberadaan TNGT ini,” harapnya.

Tahun ini, pihaknya juga menargetkan untuk mendatangkan setidaknya 5.000 wisatawan ke Tambora. Diketahui bahwa pada tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Tambora masih kurang menggembirakan. Angkanya bahkan berada di bawah 2.000 kunjungan. Namun dengan adanya berbagai upaya promosi dan berbagai status TNGT yang saat ini tengah diupayakan, diharapkan bisa meningkatkan pamor TNGT sebagai salah satu destinasi wisata. “Untuk Tambora akan ada historical trail (jejak bersejarah) juga,” ujarnya.

Dengan demikian, wisatawan akan diinformasikan tentang sejarah Gunung Tambora. Sehingga wisatawan bisa mengetahui bahwa gunung yang sedang didaki dan dikunjungi itu memiliki sejarah panjang di mana letusannya bahkan dirasakan hingga lintas benua. Ia juga berharap jejak sejarah ini mampu memikat lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Kastaf Kepresidenan akan Berikan Pembekalan pada Perwira TNI Milenial di Seskoad Bandung

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dijadwalkan akan memberikan kuliah umum di hadapan perwira siswa (Pasis) Pendidikan Reguler Angkatan LVI tahun ajaran 2018 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Gedung Gatot Subroto Seskoad, Bandung,  Jumat, 23 Maret 2018. Para siswa peserta merupakan perwira pilihan yang diproyeksikan akan menjadi generasi penerus pimpinan TNI masa depan. Mereka dituntut memiliki kemampuan akademik yang tinggi, fisik yang prima, moral yang baik, dan memiliki semangat perjuangan bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Para siswa ini terdiri atas ketiga kesatuan TNI yakni Pasis TNI AD sebanyak 267 orang, Pasis TNI AL 2 orang, dan Pasis TNI AU 2 orang. Selain itu, pada pendidikan angkatan ini, terdapat pasis dari tentara negara sahabat sebanyak 10 orang yakni dari negara Aljazair, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Thailand, dan Tiongkok.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Panglima TNI tersebut akan membekali para siswa dengan materi mengenai tantangan geopolitik dan ekonomi dalam lingkungan yang berubah cepat. Dewasa ini, TNI menyadari perlu adanya penguatan dalam hal pewarisan nilai-nilai kepemimpinan TNI yang berlandaskan 11 azas, mengingat proses tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten. Hal itu dapat dirasakan dengan masih adanya perwira TNI yang kurang berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.

Lebih jauh, Moeldoko akan memaparkan pentingnya membangun TNI yang solid menghadapi tahun pesta demokrasi yang ditandai dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di 171 wilayah pada tahun 2018, dan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2019.

“Saya juga akan memaparkan bagaimana para perwira TNI yang masih muda, sebagian termasuk golongan atau generasi milenial, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan kebutuhan dalam organisasi TNI yang modern,” kata Moeldoko. (Tim Media KSP)
Share:

Monday, 19 March 2018

Makin Menjanjikan, Banyak Investor Siap Berinvestasi di Sekotong di Bidang Pariwisata


 Pemandangan di kawasan Sekotong yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi. Dalam waktu dekat ada beberapa investor siap membangun bungalow dan restoran. 
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Lombok Barat (Lobar) mencatat beberapa destinasi pulau wisata di wilayah ini, seperti Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Gili Sudak, Gili Layar, Gili Rengit siap mendunia. Keberadaan destinasi tersebut dinilai sangat potensial untuk dipromosikan. Bahkan beberapa investor berinvestasi membangun bungalow dan restoran di Sekotong.

“Pekan ini saja, sudah ada tiga perusahaan yang meminta untuk berinvestasi non fasilitas berinvestasi di Sekotong, membangun bungalow dan restoran,”  kata Plt Kepala DPM-PTSP Lobar H. Dulhair, Jumat (16/3/2018)

Ia menjelaskan, dalam menjaring investasi ini tentu daerah harus menawarkan kemudahan-kemudahan berinvestasi bagi investor guna menumbuhkan angka investasi di daerah. Kemudahan yang diberikan antara lain, pihaknya mempermudah dari sisi perizinan.

Begitu investor tertarik dengan spot-spot wisata, DPM-PTSP mengarahkan investor mendapat rekomendasi dari Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Lobar. “Bila cocok dengan instansi terkait, izin prinsip ini lagsung diberikan BKPRD,” katanya.

Setelah izin prinsip dikantongi, sambungnya, DPM-PTSP memberikan kemudahan kepada investor berupa pengusulan beberapa izin sekaligus. Misalnya, Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (IPPT), Izin Lingkungan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol (ITPMB).

Kemudahan lainnya, DPM-PTSP sudah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam mengubah status tanah. Dari hak milik menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Guna Usaha (HGU). Di samping itu, jika investasinya PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) ada fasilitas yang diberikan. Seperti ada insentif untuk mereka (investor) dari segi pajak, kemudahan memasukkan barang-barang impor dari luar negeri.

Berbagai upaya pun dilakukan, termasuk mengikuti pameran dalam mempromosikan destinasi wisata. Tanggal 3 Desember ini, pihaknya diutus untuk ikut pameran di Batam Provinsi Kepulauan Riau. Meski demikian, setelah sekian banyak kemudahan yang diberikan dari Pemkab Lobar ini tentu diharapkan rencana investasi segera terealisasi. DPM-PTSP pun gencar menjaring investor-investor nakal atau spekulan. Agar tidak terjadi pemindahatanganan investasi yang kerap membuat investasi melambat.(Heru Lombok Barat/Suara NTB)

Share:

Tanjung Aan Lombok Tengah, Lokasi Wisata Favorit Keluarga Saat Liburan

Pesona Pantai Tanjung Aan di KEK Mandalika yang indah dan memesona. Pantai ini menjadi tujuan wisatawan lokal, domestik dan mancanegara untuk berlibur
PANTAI Aan yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi satu tujuan wisatawan lokal, Nusantara dan mancanegara berlibur di akhir pekan kemarin. Akhir pekan yang bertepatan dengan libur Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu membuat sejumlah tempat wisata di KEK Mandalika, khususnya Pantai Aan jadi tujuan berlibur.

Bagi wisatawan yang belum pernah mengunjungi pantai-pantai yang ada di selatan Lombok Tengah merasa takjub dengan pasir putih dan pemandangan alami di kawasan itu. Bahkan, sejumlah wisatawan mengaku tidak pernah bosan mengunjungi pantai yang menyuguhkan pemandangan alami nan mempesona itu.

Nurman, misalnya. Pengunjung asal Banyuwangi Jawa Timur ini mengaku beberapa kali berkunjung ke sejumlah objek wisata di Lombok Tengah, khususnya Pantai Aan. Menurutnya, pantai yang ada di kawasan ini sangat indah dan tidak pernah bosan dikunjungi. Bahkan, saat dirinya memuat foto-foto dengan latar belakang Pantai Aan, Pantai Kuta termasuk Masjid Nurul Bilad Mandalika mendapat respons yang cukup bagus dari keluarga dan teman-temannya, baik yang ada di Pulau Lombok maupun di daerah asalnya Banyuwangi.

‘’Saat saya posting foto-foto di Pantai Kuta atau Tanjung Aan banyak yang respons dan banyak yang protes, karena tidak diajak,’’ ujarnya saat liburan di Tanjung Aan, Sabtu (17/3/2018).

Dirinya sengaja mengajak keluarganya berlibur ke Pantai Tanjung Aan, karena arus laut tidak begitu deras dibandingkan pantai-pantai lain di KEK Mandalika. Menurutnya, pantai ini sangat cocok bagi keluarga yang membawa anak-anak kecil untuk mandi dan berenang di laut, karena ombaknya yang kecil dan tidak menyeret ke tengah.

Diakuinya, potensi objek wisata yang ada di Pulau Lombok cukup bagus. Namun, infrastruktur ke daerah wisata, khususnya ke Pantai Tanjung Aan, Pantai Gerupuk sekarang ini masih rusak. Dirinya mengharapkan, pembangunan jalan segera dilakukan, karena banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang berkunjung. Selain itu, ujarnya, penataan Pantai Kuta yang sedang dilakukan diharapkan segera selesai dan bisa dialihkan ke Pantai Tanjung Aan, Pantai Merese dan kawasan yang masuk KEK Mandalika. 

Hal senada disampaikan Icha, pengunjung asal Mataram. Meski sebagai orang lokal Lombok, Icha mengaku 2 kali ke Pantai Aan. Semasa kuliah 8 tahun lalu dan Sabtu kemarin. Dirinya merasa takjub dengan perkembangan pantai-pantai yang ada di Lombok Tengah bagian selatan, karena sudah mulai dilakukan penataan.

‘’Nanti saya akan kembali lagi untuk berkunjung ke tempat ini,’’ janjinya, seraya mengaku selama ini hanya berkunjung ke objek wisata di Lombok Barat dan Kota Mataram.

Namun, Icha menyayangkan akses jalan menuju kawasan ini masih belum diperbaiki. Dirinya mengharapkan pihak yang dipercaya mengelola kawasan ini (Indonesia Tourism Development Corporation- ITDC) segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak, terutama yang menuju Pantai Tanjung Aan, Teluk Awang dan lainnya segera diprioritaskan. (Marham)
Share:

Thursday, 15 March 2018

Awal 2018, Wisatawan asal Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Lombok

Tim Promosi Pariwisata NTB saat mengikuti Matta Fair di Negeri Sembilan Malaysia Tahun 2017 lalu. Kunjungan wisatawan ke NTB masih didominasi wisatawan asal Malaysia di awal 2018
SUDAH semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB. Kujungan wisman terbanyak masih didominasi oleh wisatawan dari Malaysia. Mereka cenderung suka berkunjung ke pantai dan suka melakukan wisata kuliner.

Sebelumnya Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Djoka mengatakan selama ini kunjungan wisatawan Malaysia masih cukup stabil. Banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai dan menikmati aneka hidangan kuliner khas NTB. Apalagi karakter makanan yang disukainya sangat sesuai dengan hidangan khas dari NTB.

“Kunjungan terbanyak memang masih dari Malaysia. Kita harus rawat dengan baik pasar Malaysia ini sembari kita menjajaki pasar dari negara lain,” ujarnya.

Ia melihat Pasar Malaysia ini memiliki potensi yang cukup baik di masa mendatang. Sebab karakter destinasi wisata yang disukainya sangat sesuai dengan destinasi wisata yang dimiliki NTB. Sehingga pihaknya terus berupaya untuk berpromosi dan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan adakan Rinjani Travel Mart yang ketiga. Banyak juga buyers dari Malaysia, selain karena kita undang, ada juga yang mendaftar sendiri. Tentu saja ini merupakan respons yang cukup baik,” ujarnya.

Selama ini Pemda NTB beberapa kali sudah melakukan promosi ke Malaysia. Selain itu, Pemda juga terus menjajaki peluang kerjasama baru di masa mendatang. Sehingga hubungan kedua negara terus baik dan kunjungan wisatawan dari Malaysia juga bisa semakin banyak.

Hal yang sama diungkapkan pelaku pariwisata asal Lombok Timur Beri Putra. Ia mengatakan selama ini yang banyak menggunakan jasanya adalah wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah wisatawan yang berasal dari Malaysia. Menurutnya, wisatawan Malaysia sangat cocok dengan karakter destinasi wisata yang dimiliki NTB.

“Mereka itu suka ke pantai dan suka belanja. Mereka juga suka makan, terutama makanan yang agak pedas. Jadi sudah sangat cocok dengan karakter destinasi wisata kita. Selain itu, kuliner kita juga sangat pas untuk mereka,” ujarnya.


Ia berharap ke depan akan semakin banyak wisatawan dari Malaysia yang berkunjung. Bukan itu saja, ia juga berharap penerbangan langsung dari Malaysia dan beberapa negara lainnya bisa diperbanyak. Sehingga bisa lebih mempermudah akses wisatawan menuju NTB, khususnya Lombok. (Linggauni/Suara NTB) 
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive