Be Your Inspiration

Thursday 22 March 2018

Ayo Perjuangkan Tambora Agar Dapat Kategori Cagar Biosfer dari Unicef

Gunung Tambora dengan awan putih yang menyelimutinya

Kepala Taman Nasional Gunung Tambora Agus Budi menargetkan agar Tambora bisa mendapatkan kategori Bisphere Reserves (Cagar Biosfer) dari Unicef. Saat ini, pihaknya bersama Pemerintah tengah berupaya agar Tambora dapat disejajarkan dengan cagar biosfer lainnya di dunia.

“Tambora tahun ini juga akan kita proses untuk mendapatkan status dari Unesco berupa Biosphere Reserves (Cagar Biosfer) dan sekaligus sebagai Universal Global Geopark,” kata Agus Budi melalui pesan singkat, Senin (19/3/2018).

Mantan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani ini tengah berupaya untuk membawa nama Tambora mendunia seperti yang dilakukan pada Rinjani. Ia berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh TNGT bersama Pemda dan masyarakat sekitar, Tambora bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Ini tujuannya tidak lain untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Cagar biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang keberadaannya diakui dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keberadaan cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan. “Semoga ini berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat lebih dari keberadaan TNGT ini,” harapnya.

Tahun ini, pihaknya juga menargetkan untuk mendatangkan setidaknya 5.000 wisatawan ke Tambora. Diketahui bahwa pada tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Tambora masih kurang menggembirakan. Angkanya bahkan berada di bawah 2.000 kunjungan. Namun dengan adanya berbagai upaya promosi dan berbagai status TNGT yang saat ini tengah diupayakan, diharapkan bisa meningkatkan pamor TNGT sebagai salah satu destinasi wisata. “Untuk Tambora akan ada historical trail (jejak bersejarah) juga,” ujarnya.

Dengan demikian, wisatawan akan diinformasikan tentang sejarah Gunung Tambora. Sehingga wisatawan bisa mengetahui bahwa gunung yang sedang didaki dan dikunjungi itu memiliki sejarah panjang di mana letusannya bahkan dirasakan hingga lintas benua. Ia juga berharap jejak sejarah ini mampu memikat lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive