Be Your Inspiration

Thursday 2 November 2017

Sharp Mobil Learning Station Rambah Lombok Timur

PT. Sharp Elekronics Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang bertajuk Sharp Mobil Learning Station (SMLS) di Lombok Timur Indonesia. 

Penanaman kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini tak hentinyan dilakukan PT. Sharp Elekronics Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang bertajuk Sharp Mobil Learning Station (SMLS). Setelah melampaui puluhan kota di Indonesia, kini mobil belajar keliling milik Sharp Indonesia mengunjungi NTB, tepatnya di Lombok Timur, Senin (30/10/2017).

PR CSR dan Promotion Manager PT. Sharp Indonesia,  Pandu Setio, menjelaskan, SMLS hadir menemani murid di SDN 4 Pancor. Dipandu oleh tim Sharp Indonesia langsung, para siswa mendapat beragam pengetahuan mengenai konservasi lingkungan, perkembangan teknologi hingga keanekaragaman hayati yang dikemas secara menyenangkan. Masih dalam rangka Hari Listrik Nasional pada, 27 Oktober lalu 2017, SEID pun menyisipkan materi berupa informasi mengenai kelistrikan, manfaat serta bahaya listrik.

"Hadirnya Sharp untuk memenuhi pengetahuan siswa dengan materi yang ringan namun berbobot. Ini juga merupakan kegiatan SMLS pertama yang dilakukan di NTB, " ujarnya.

Selain dengan pengajaran interaktif, Sharp juga menghadirkan lomba mewarnai bertema lingkungan hingga mengajak para siswa untuk memilih buku bacaannya sendiri di mobil pintar SMLS. Seluruh aktivitas ini bertujuan untuk membuat siswa dan siswi berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan minat baca serta kreatifitas anak-anak usia sekolah dasar.

Kehadiran Sharp tidak hanya disambut baik melalui antusiasme siswa, tetapi juga diapresiasi oleh guru-guru di SD setempat. Seperti diungkapkan Suaibun,S.Pd, MPd, selaku Kepala SDN 4 Pancor. Diakuinya kegiatan yang dilakukan oleh Sharp sangat bermanfaat, karena memberikan pembelajaran bagi siswa yang tidak menutup kemungkinan belum diberikan oleh guru.

Selain itu, penyajian materi dengan menggunakan alat elektronik yang dilakukan oleh Sharp dapat meningkatkan gairah dan semangat siswa dalam belajar. Diharapkan, penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh Sharp dapat dicontoh oleh para guru yakni bermain sambil belajar agar siswa tidak cepat bosan. Diakuinya, antusiasme siswa dapat dilihat keingintahuan mereka yang semakin terasah selama pengajaran berlangsung yang dilakukan oleh Sharp. (Yoni Ariadi)
Share:

Mencari Jejak Letusan Gunung Samalas di Pantai Tebing Lombok Utara

Pantai Tebing Kabupaten Lombok Utara. Di lokasi ini diklaim ada jejak letusan Gunung Samalas. (Istimewa)

Pantai Tebing merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Dusun Luk, Desa Sambi Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Belakangan destinasi ini semakin banyak dikunjungi wisatawan karena keindahannya. Bukan saja keindahan pantainya, namun tebing yang ada di sekitarnya juga menambah keindahan kesan seni saat berkunjung. Wisatawan dapat mandi di pantai dan berfoto dengan latar tebing yang indah.

Pantai Tebing berada di jalan utama menghubungkan Desa Bayan dan Mataram. Dari jalan raya itu ada jalan tanah sepanjang 200 meter sebagai pintu masuk. Sebelum tiba di pantai, para pengujung disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Wisatawan dapat menikmati keindahan pantai tebing sambil berjalan di tepi pantai dengan pasir putih yang lembut.

“Kabarnya memang di sini ada jejak letusan Gunung Samalas puluhan atau ratusan tahun yang lalu,” kata salah satu warga Kabupaten Lombok Utara Indra Bangsawan kepada Suara NTB, di Tanjung, Senin (30/10/2017).

Tebing pasir itu sendiri disebut sebagai bukti letusan dahsyat Gunung Rinjani Tua atau Samalas tahun 1257. Letusan Samalas pernah diungkap dalam kajian ilmiah jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences terbitan akhir September 2013 dalam artikel Source of the Great AD 1257 Mystery Eruption Unveiled, Samalas Volcano, Rinjani Volcanic Complex, Indonesia (Tempo, 17/11/2013).

Artikel itu adalah hasil penelitian 15 peneliti gunung api dunia dengan ketua tim Franck Lavigne dari Departemen Geografi Universitas Paris 1 Pantheon-Sorbonne, Perancis. Letusan Samalas dinilai terbesar pada periode 7.000 tahun terakhir. Muntahan materialnya lebih dari 40 kilometer kubik. Sementara tebing yang ada di Pantai Tebing ini disebut-sebut sebagai salah satu jejak letusan Gunung Samalas di Lombok Utara.

Disebutkan bahwa tebing pasir itu adalah singkapan endapan piroklastik letusan Gunung Samalas. Berketebalan 50 meter, berwarna abu-abu cerah, dan membentuk struktur pelapisan dengan komponen antara lain batu apung. Singkapan itu terbentuk dari endapan awan panas, aliran piroklastik yang masuk ke laut. Awan panas yang bertemu dengan dinginnya air laut menimbulkan letusan sekunder, lalu terlontar ke daratan dan endapannya diduga membentuk bukit di Pantai Tebing itu.

“Kalau dari cerita dari turun-temurun sih memang begitu. Jadi tebing ini adalah salah satu letusan Gunung Samalas. Tapi ini hanya cerita yang berkembang di masyarakat, kalau kebenarannya saya tidak tahu. Meski begitu, saya meyakini bahwa cerita itu benar,” akunya.

Warga sekitar Pantai Tebing berencana untuk membuat cerita itu sebagai promosi untuk mendatangkan wisatawan. Sebab selain berwisata, wisatawan juga dapat melihat secara langsung jejak dari letusan Gunung Samalas yang terjadi ratusan tahun lalu. (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Monday 30 October 2017

RSUP NTB dan Dinas Pariwisata NTB Bersatu di Panggung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB

Penampilan tim rudat yang dipersembahkan Dispar NTB di Panggung Inspiratif Expo.

SEJAK awal diadakannya Inspiratif Expo Minggu (20/8/2017) lalu, gawe besar mingguan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB di Car Free Day Udayana ini memang dirancang khusus untuk menjadi panggung event-event besar SKPD lingkup Provinsi NTB juga tempatnya Generasi Muda Berprestasi tunjuk aksi.

Tak tanggung-tanggung, beberapa SKPD sudah memilih Inspiratif Expo sebagai tempat merayakan hari-hari besarnya, seperti beberapa waktu lalu RSJ Mutiara Sukma yang merayakan puncak Hari Kesehatan Jiwa Dunia.
Penampilan tari tradisional di Panggung Inspiratif Expo.

Kali ini di pekan ke 10-nya, Minggu (29/10/2017), Panggung Inspiratif Expo kedatangan RSUP NTB untuk  hadir merayakan puncak hari Kanker Sedunia dan Dinas Pariwisata NTB dengan kampanye Pesona Lombok Sumbawanya.

Dalam penampilannya pihak RSUP tak hanya melakukan sosialisasi bahaya kanker payudara kepada para penonton.  Mereka juga membuka stand cek kesehatan gratis kepada masyarakat, flash mob dan sosialisasi pentingnya penguasaan CPR, atraksi senam cuci tangan, pembagian dan penyematan pin kepada Kadis Diskominfoik NTB dan Kadis Dinas Pariwisata sebagai simbol peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia. “Biar bapak-bapak juga peduli kanker payudara!” seru dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., selaku Direktur RSUP NTB.
Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno, Kepala Dispar NTB H. L. Moh. Faozal dan Direktur RSUP NTB L. Hamzi Fikri foto bersama usai penyematan pin sebagai symbol peringatan Hari Kanker Sedunia di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Minggu (29/10/2017).

RSUP juga memperkenalkan kepada masyarakat program terbarunya berupa Medical Tourism yang nantinya diharapkan dapat menjadi rumah sakit yang ramah terhadap pariwisata NTB. RSUP NTB berharap ke depannya dapat menjadi pilot dalam berjalannya program tersebut.

Penampilan dari Dinas Pariwisata pun tak tanggung-tanggung. Dinas yang dikepalai oleh H. L. Moh. Faozal, MSi., ini bahkan memiliki panggung tersendiri yang berada tepat di depan panggung utama Inspiratif Expo.

Pada kesempatan ini Dinas Pariwisata mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai Pesona Lombok Sumbawa khususnya mengenai Geopark Gunung Rinjadi dan Desa Wisata Sengkoah Desa Labulia Lombok Tengah.

Panggung ini juga dimeriahkan oleh penampilan Rue Rase Projek sebuah band yang mengkolaborasikan antara musik modern dengan musik tradisional Sasak Gamelan dan Tari Tradisional.

Penampilan dari sekolah-sekolah pun tak pernah ketinggalan. SMAN 7 Mataram dan SMKN 2 Mataram kembali hadir memeriahkan acara dengan  menampilkan Joy Fernando,  juara 1 vocal solo Nasional FLS2N 2017 dan Nikita Devie juara 1 di tingkat provinsi.

Hadir juga Mayung Duta Damai Sosial Media yang mengkampanyekan tolak konten negatif di sosial media. Sementara itu stan Inspiratif Expo diramaikan dengan komunitas Cinta Baca Djendela dan stan-stan kuliner lainnya. (Marham)

Share:

Gelibar, Tudung Saji Mini Khas Masyarakat Sasak

Gelibar, tudung saji khas masyarakat Sasak Lombok
Tanaman lontar sejak dahulu digunakan oleh nenek moyang masyarakat Sasak sebagai salah satu bahan baku dalam membuat kerajinan tangan. Apalagi pohon ini gampang ditemukan di Lombok dan digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah pembuatan tudung saji untuk menutup makanan dari gangguan serangga. Selain tembolak, masyarakat Sasak juga mengenal gelibar, tudung saji mini yang masih digunakan sampai sekarang.


Menurut Baiq Nursehan, pengepul gelibar di Desa Suradadi, Terara, Lombok Timur, jika gelibar ini masih banyak diminati sampai sekarang. “Peminatnya tetap ada, karena tiap minggu selalu ada yang cari,” ujarnya saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan jika pengrajin daun lontar biasanya mengerjakan gelibar ini saat ada pesanan saja. “Kalau dibuat sehari-hari, mereka cenderung buat yang banyak dibutuhkan seperti tas dan keranjang,” tambahnya.

Sehan, panggilan akrabnya, mengatakan jika gelibar ini berfungsi untuk menutup makanan seperti nasi yang ditaruh ke dalam kemek atau gentong tanah liat. “Kalau sekarang banyak digunakan oleh umat Hindu untuk sembahyang, biasanya untuk menutup sesajennya,” jelasnya.
Tumpukan gelibar, tudung saji khas masyarakat Sasak Lombok

Jadi tidak heran, pesanan untuk gelibar ini banyak datang dari Bali atau Mataram. “Penjualnya datang langsung ke sini untuk ambil barangnya tetapi jumlahnya tidak banyak,” ucapnya.

Pembuatan gelibar ini, kata Sehan, seperti kerajinan lontar ini membutuhkan waktu yang tidak lama jika perajinnya sudah berpengalaman. “Sehari bisa jadi 2-3 buah karena sulit saat pembuatan pinggirnya,” tukasnya.

Daun lontar sendiri didatangkan dari Bima karena memiliki serat daun yang gampang dibentuk. Hal ini disebabkan daun lontar lokal susah dibentuk menjadi kerajinan karena seratnya yang kasar. “Banyak juga perajin lontar dari Lombok Tengah yang beli lontar di sini, seperti pembuat tembolak, ambilnya di sini untuk bahan bakunya,” tambahnya.


Biasanya Sehan mengambil dalam jumlah banyak kepada perajin untuk dijual kembali. “Paling 2-3 kodi gelibar ini, yang harganya Rp 2.000/buah,” tambahnya. Gelibar ini, tambahnya, bisa bertahan lama asal digunakan dan dirawat dengan baik. “Bisa sampai 1 tahun atau lebih, tetapi biasanya kalau sudah digunakan untuk sembahyang, mereka beli lagi,” ujarnya. (Uul Efriyanti Prayoba)


Share:

Friday 27 October 2017

Di Universitas Kristen Indonesia, Zainul Majdi Paparkan Tentang Kejujuran, Agama dan Karakter Pancasila

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Jumat (27/10/2017) 

Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan kejujuran merupakan pondasi atau sumbu yang menentukan kadar integritas sesorang. Sedangkan integritas atau karakter yang baik merupakan modal utama dalam upaya mewujudkan bangsa yang kuat dan berkemajuan.

Sebab dengan kejujuran maka seseorang memiliki Integritas yang nantinya akan dicari oleh siapapun. Termasuk menanamkan sifat kejujuran pada diri sendiri. Karenanya untuk mencapai kemajuan yang besar di segala bidang, maka Bangsa  ini harus didukung dan dibangun oleh generasi muda yang memiliki karakter kuat. Yakni generasi muda yang memiliki integritas pribadi dan sosial yang baik, moralitas yang kuat serta kejujuran yang tinggi.

Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat sebagai modal dasar membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi swafoto bersama mahasiswa dan Rektor UKI Maruarar Siahaan usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Gubernur TGB memaparkan hal itu saat memenuhi undangan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Maruarar Siahaan, SH.MH sebagai narasumber pada kuliah umum mahasiswa  UKI, di Kampus UKI di Jakarta, Jumat (27/10/2017), dengan tema "Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Milenial".

Di hadapan sekitar 200 mahasiswa, TGB mengungkapkan pandangannya tentang agama dan hubungannya dengan Pancasila. Tuan Guru Bajang memaknakan Pancasila  sebagai " Kemanusiaan  yang Berketuhanan Yang Maha Esa".  Menurutnya, agama merupakan modal terpenting dan utama dalam membangun bangsa. Dan nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di dalam wadah NKRI ini, termasuk Pancasila bersumber dari norma dasar dan meta norma  yang diambil dari nilai nilai ajaran agama.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kanan) menerima cinderamata dari pihak UKI usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Oleh karena itu, Pancasila kata TGB adalah modal penting untuk membangun bangsa. Karena tidak ada  satupun nilai yang terdapat pada pancasila sebagai dasar negara yang bertentangan dengan agama. Bahkan, nilai-nilai tersebut sangat fundamen dalam kehidupan manusia. Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.  Terlebih Pancasila ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa sebagai modal sosial bagi warga negara. TGB meyakini dengan modal ini, Bangsa Indonesia ke depan akan lebih maju seiring dengan semakin cerdasnya para pemuda memandang dan mencermati modal sosial tersebut.

“Maka, ketika ada yang bertanya kepada saya, Tuan Guru, kalau dalam satu kalimat menurut Tuan Guru, Pancasila itu apa? Saya sampaikan, kalau dalam satu kalimat bagi saya, Pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan,” ungkapnya.

Karena menurut TGB, dari lima sila yang ada di Pancasila tersebut, empat diantaranya berbicara tentang kemanusiaan dan satunya berbicara tentang ketuhanan.

Sebagai modal sosial dan hasil konsensus para pendiri bangsa, TGB mengajak  seluruh mahasiswa yang hadir untuk betul-betul menghiasi ranah kehidupan dengan nilai-nilai baik yang ada dalam Pancasila. Termasuk, jika suatu saat nanti para mahasiswa terjun ke dunia politik dan mengemban tugas besar untuk memperbaiki bangsa.

Praktik-praktik politik yang baik harus ditradisikan mulai saat ini, ajaknya. Generasi muda juga perlu mambangun karakter yang baik sejak dini dengan menjalankan ajaran agama,” tegas TGB. Apalagi saat ini, generasi muda sudah masuk ke era milenial, dimana seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia dapat diakses oleh siapapun. Namun, menurutnya era milenial tidak perlu dilawan atau dijadikan ancaman. Justru momentum itu harus dijadikan peluang untuk menyebar dan berbagi informasi tentang pengalam-pengalaman hebat kit. Generasi milenial, jelas TGB merupakan generasi yang membangun kebersamaan melalui persahabatan dan pertemanan.

Sebelumnya Rektor UKI, Dr. Maruarar Siahaan menyampaikan terima kasih pada TGB karena dapat menghadiri undangan sekaligus berbagi pengalaman dan wawasan kepada seluruh mahasiswanya. Kehadiran TGB tersebut harus dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa untuk menyerap dengan baik ilmu dan pengalaman yang disampaikan TGB. Ia berharap, pengalaman TGB yang sukses memimpin NTB serta wawasan kebangsaan yang dimilikinya dapat dijadikan modal bagi para mahasiswa jika suatu saat menjadi pemimpin di negeri ini.  Hadir juga saat itu Warek I, Dr. Wilson Rajaguguk Warek III, Dr Dhaniswara Harjono, Wakil Dekan Kerdid Simbolon dan ratusan mahasiswa UKI dan umum. (Humas Setda NTB)
Share:

Thursday 26 October 2017

Warna Sasambo Meriahkan pawai Taaruf MTQ 27 Tingkat Provinsi NTB di Bima

Pawai Taaruf  MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima Tahum 2017

Ribuan masyarakat Bima menyemut di sepanjang Jalan Garuda dari depan Kantor Camat Woha Kabupaten Bima hingga ke ujung cabang Perempatan Talabiu Kecamatan Belo Bima. Mereka antusias menyaksikan beragam corak busana adat khas daerah masing-masing kontingen dari seluruh kabupaten/kota se-NTB dalam memeriahkan pawai ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-27 Tingkat Provinsi NTB tahun 2017 yang dipusatkan di kantor baru Pemerintah Kabupaten Bima di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Pawai ta’aruf tersebut diikuti 519 orang dengan mengambil start  di Jalan Garuda, tepat di depan Kantor Camat Woha dan finish di Perempatan Talabiu dekat Bandara Sultan M. Kaharuddin Bima. Para peserta pawai ta’aruf terlihat tampil beda dari biasanya karena hampir semua mengenakan busana adat dari berbagai strata sosial, sehingga tampak indah dan  menyedot perhatian masyakat. Dimulai pukul 09.00 dan baru berakhir pada pukul 12.00 Wita menjelang Salat Dzuhur, Kamis (26/10/2017), pawai berlangsung meriah.
Peserta pawai taaruf kontingen MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima

Kontingen terbanyak dan terheboh adalah dari Kabupaten Lombok Tengah. Karena selain seluruh kontingennya mengenakan  beragam corak busana adat masyarakat Sasak di Lombok Tengah, juga kontingen dipimpin langsung Bupati dan Wakil Bupatinya yang menurunkan jumlah kontingen paling banyak dibandingkan daerah lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan MTQ tersebut, juga disiarkan secara langsung dari lokasi acara oleh RRI Regional Mataram. Sehingga masyarakat dapat menyimak lantunan Ayat-ayat suci Al-Qur'an dari kediaman masing-masing.

Sebelumnya rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 27 Tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Bima sudah diawali dengan malam Ta’aruf, di Parugana’e Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (25/20/2017).
Bupati Bima Hj. IDP, Sekda NTB H. Rosiady Sayuti menonton pawai taaruf di Bima

Saat itu, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, selaku Ketua LTPQ Prov. NTB berharap agar pelaksanaan MTQ ke 27 tingkat Prov NTB bisa berjalan sukses dan mengandung nilai-nilai keberkahan. Tidak saja bagi masyarakat Kabupaten Bima, tetapi juga masyarakat NTB secara keseluruhan. Meski saat ini sudah memasuki musim hujan, namun Sekda yakin bahwa kondisi tersebut tidak menghalangi suksesnya kegiatan tersebut.

Didampingi Kepala Biro Kesra Setda Prov. NTB. Ahmad Masyhuri, SH., Pak Ros sapaan akrab Sekda NTB menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Bima beserta seluruh jajaranya, panitia dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Atraksi seni tradisional khas Bima di MTQ NTB ke 27 tahun 2017

“Semoga hujan yang mengguyur Kabupaten Bima saat Plaksanaan MTQ nanti tidak besar-besar amat,  cukup gerimis saja biar menjadi berkah,” ungkapnya di hadapan para dewan hakim dan perwakilan para kafilah dari seluruh kabupaten/kota se-NTB yang hadir.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang telah mempercayakan Kabupaten Bima sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Dengan terlaksananya kegiatan tersebut menurut IDP, maka gema tilawatil Quran akan sentiasa membawa keberkahan serta suasana religi yang begitu baik di tengah masyarakat. “Ini akan menerangi dan mencerahkan nilai kebaikan di Bumi Mbojo ini,” ungkap bupati. (Humas Setda NTB)


Share:

Wednesday 25 October 2017

15 Konsulat Uni Eropa Terpikat Pesona Wisata NTB

Kunjuungan Konsulat Uni Eropa ke Kantor Gubernur NTB diterima Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Rabu (25/10/2017)

Mengaku kagum dan terpikat dengan pesona destinasi wisata NTB, Rabu (25/10/2017) sebanyak 15 konsulat yang mewakili 30 negara Uni Eropa datang langsung di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Kunjungan para konsulat yang mengaku merasa penasaran akan keunikan pariwisata Lombok Sumbawa itu diterima resmi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh. Amin, SH M.Si didampingi, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

Rombongan konsulat Uni Eropa yang dipimpin Minister/Deputy Head of Delegation Chair EU Consular Group, Charles Michel Geurts, mengaku senang sekali dapat hadir di Lombok bersama 15 perwakilan negara Eropa, mewakili 30 negara Uni Eropa, yakni Belgia, Bulgaria, Finlandia, Spanyol, Kroasia, Italia,Belanda, Polandia, Portugal, Swedia, Jerman, Republik Slovakia dan Inggris.
Charles Michel Guerts mengaku akan sangat gembira jika 500 juta orang di 30 negara itu bisa datang ke Lombok.  Ia mengungkapkan, NTB merupakan daerah tujuan ketiga bagi para  turis Eropa, setelah Jawa dan Bali. 

Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemprov NTB untuk mensegerakan pembukaan rute penerbangan internasional langsung ke Lombok, sehingga Lombok bisa menjadi tujuan utama para wisatawan mancanegara, tanpa harus singgah terlebih dahulu di daerah lain.

Ia dan rombongan mengunjungi Lombok, untuk melakukan pendekatan otoritas lokal, terkait kekonsuleran sekaligus guna melihat secara lebih dekat potensi wisata di Provinsi Seribu Masjid ini. Atas tingginya ketertarikan akan pesona Lombok, ia dan perwakilan semua negara yang hadir mengaku telah turut mempromosikan Lombok di negaranya. "Kami sudah mempublish di web travel advice tentang Pesona Lombok," tuturnya.


Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan warga negaranya, mewakili rombongannya, Charles mengaku, pihaknya begitu concern memperhatikan "nasib" warga negaranya, saat berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, kesempatan bertatap muka langsung dengan para pemangku kebijakan di NTB itu ia kemudian mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak Pemprov NTB, untuk menggali informasi.  (Marham/Humas Setda NTB)
Share:

2018, Telkom akan Bangun 40.000 Satuan Sambungan Fiber Optic di NTB

General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin  bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB Drs. Tri Budiprayitno di acara Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017) 
PT. Telkom Wilayah NTB komit menjadikan seluruh NTB bebas dari daerah blank spot. Daerah-daerah yang selama ini belum ada akses telekomunikasi menjadi salah satu prioritas PT. Telkom untuk membangunnya. Salah satu upaya yang dilakukan PT. Telkom adalah membangun jaringan-jaringan fiber optic baru di seluruh NTB. Bahkan pada tahun 2018, PT. Telkom akan membangun 40.000 jaringan fiber optic baru di seluruh NTB.

‘’Pada tahun 2018, Telkom akan membangun jaringan fiber optic sekitar 40.000. Dan sekarang bulan Oktober sudah direncanakan final pembangunannya. Saya kira itu sumbangan Telkom untuk pembangunan di Nusa Tenggara Barat,’’ ujar General Manager PT. Telkom Wilayah NTB  B. Hendrianto  didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin pada Suara NTB di Mataram, Minggu (22/10/2017).

Pembangunan jaringan fiber optic ini, tambahnya, tidak hanya di dua pulau besar, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Telkom, juga akan membangun jaringan fiber optic di pulau-pulau kecil, termasuk Gili Trawangan dan  Gili Air. Adanya pembangunan fiber optic ini, setidaknya daerah-daerah yang selama ini masih blank spot akan bertahap bisa teratasi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dua kewajiban. Kewajiban pertama, Telkom bagaimana menjalankan bisnis usahanya supaya profit. Namun, Telkom juga adalah agen pembangunan. Di mana, Telkom akan membangun daerah-daerah yang tertinggal maupun wilayah perbatasan dengan negara lain.

‘’Kehadiran layanan Telkom di daerah-daerah tertinggal dan juga wilayah perbatasan tersebut tentu saja subsidi silang dengan penghasilan-penghasilan Telkom di kota-kota besar di Indonesia dipakai membangun daerah-daerah perbatasan atau daerah tertinggal. Untuk wilayah NTB, Telkom komit membangun NTB melalui bidang pembangunan fasilitas telekomunikasi , termasuk layanan internet kecepatan tinggi di dalamnya,’’ terangnya.

Pada bagian lain, B. Hendrianto, melihat perkembangan teknologi khususnya internet adalah sesuatu yang pasti. Itu artinya, perkembangan teknologi, mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diikuti. Khusus pada generasi muda, diiingatkan agar menggunakan internet untuk kegiatan-kegiatan positif. Dicontohkannya, ketika ada event-event yang melibatkan generasi muda dan menampilkan bakat yang dimiliki, internet bisa dimanfaatkan.

Kegiatan-kegiatan positif ini, ujarnya, bisa diunggah ke internet dengan menggunakan banyak media sosial.  Jika sudah diunggah ke internet bisa ditonton oleh banyak orang. Sekarang ini, banyak orang yang memiliki bakat-bakat unik dan tidak semua orang bisa melakukannya. Beda halnya dengan zaman dahulu, sebelum ada internet, sangat sulit untuk terkenal ke seluruh dunia. Paling-paling hanya terkenal di RT/RW dan sulit langsung lompat ke dunia internasional. 

‘’Sementara sekarang ini, dengan adanya Internet , dalam hitungan detik bisa dikenal dan diketahui di seluruh dunia. Tapi syaratnya, adik-adik dan anak-anak muda giat berlatih. Terus berlatih, bakatnya diasah, supaya memiliki kemampuan yang bisa diakui dunia,’’ ujarnya. (Marham)


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive