Be Your Inspiration

Monday 11 December 2017

Beda Rasa dengan Blender Modern, Cobek Batu Masih Jadi Pilihan

Cobek batu yang banyak dicari, meski teknologi blender makin modern, karena sensasi rasanya beda
SEMAKIN modernnya teknologi membuat pekerjaan masyarakat menjadi lebih praktis, seperti pekerjaan di dapur. Salah satunya dengan adanya blender yang berguna untuk menghaluskan bumbu, yang dulunya dilakukan dengan menggunakan cobek. Tetapi walau begitu, keberadaan cobek terutama yang terbuat dari batu masih banyak dicari oleh masyarakat.

Seperti yang diungkapkan oleh M. Hatib Sarbini, salah satu pengepul cobek batu di Mispalah, Praya, yang mengatakan bahwa permintaan cobek batu tetap tinggi. “Banyak yang berebut beli karena sekarang sudah termasuk langka,” terangnya.

Ia yang baru 3 bulan ini menjadi penjual menambahkan permintaan masyarakat yang tinggi, karena rasa bumbu yang dihasilkan blender dan cobek berbeda. “Banyak yang bilang hasil dan rasanya beda, lebih enak yang pakai cobek batu,” terangnya.

Cobek batu biasanya terbuat dari batu kali, batu bukit, atau batu gunung yang memiliki karakteristik yang berbeda. “Kalau cobek dari batu kali lebih kuat dia, sedangkan kalau pakai batu bukit lebih tipisan,” jelas Atib.
Pembuat cobek di Pusuk Lombok Barat
Proses pembuatan cobek pun cukup panjang hingga sampai ke tangan konsumen. “Tempat pembuatannya di Pusuk sana, yang hanya tinggal 2 perajin yang masih bertahan,” terangnya.
Pembuatan cobek batu dimulai dari pemotongan batu menjadi lempengan-lempengan kecil baru kemudian dibentuk. “Ukir batunya masih dilakukan secara manual, karena keterbatasan modal, makanya belum pakai mesin,” kata Atib. 

Dalam sehari, perajin cobek bisa membuat sampai 4 cobek/hari. “Tapi tergantung pada kondisi si perajinnya, kalau ada halangan bisa sampai semingguan jadi pesanan yang kita buat, soalnya kita juga rebutan dengan yang lain,” terangnya.

Atib mengatakan prospek pasar cobek batu masih terbuka lebar. Selain untuk penggunaan pribadi, juga banyak untuk kebutuhan rumah makan atau restoran, karena terkesan tradisionalnya. Meski permintaan banyak, ia mengaku sering menolak permintaan pembeli karena stok barang dari perajin kurang. “Kita pesannya juga lama, karena masih dikerjakan secara manual, mungkin kalau pakai mesin baru bisa stok banyak,” tukasnya.

Cobek batu juga lebih diminati konsumen karena lebih tahan lama dan perawatannya mudah. Harganya pun bervariasi tergantung ukuran, mulai dari Rp 50 – 85 ribu. “Di pasaran kan banyak yang cobek dari semen, untuk membedakannya dengan cobek batu rendam saja semalaman pasti beda warnanya,” kata Atib.

Selain direndam, juga bisa dengan mencoba menggiling beras di cobek, jika warnanya berubah berarti itu cobek semen. “Pasaran cobek batu ini sudah sampai pulau Sumbawa sana, di sekitaran Lombok masih banyak yang berminat,” jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Semaraknya Lomba Cipta Menu Lokal NTB di Inspiratif Expo 2017

Wagub NTB H. Muh. Amin bersama pimpinan OPD lingkup Pemprov NTB meninjau salah satu stan Lomba Cipta Menu dengan Kreasi dan Inovasi Tim Penggerak PKK 10 kabupaten/kota di NTB, Minggu (10/12/2017)
KEGIATAN Inspiratif Expo, Minggu (10/12/2017) semakin semarak dengan adanya Lomba Cipta Menu dengan Kreasi dan Inovasi Tim Penggerak PKK 10 kabupaten/kota di NTB. Mengusung tema menggerakkan generasi muda dalam membangun pertanian menuju Indonesia lumbung pangan dunia, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB menyelenggarakan lomba cipta menu dan menghadirkan penganan lokal dalam memperingati Hari Pangan Sedunia yang ke 37.

Penganan  lokal dalam lomba cipta menu ini dikreasikan dengan apik dan tentunya panitia pelaksana mematok standar pangan dengan komposisi Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Penganan yang disajikan ini memiliki komposisi seimbang dan dapat  dikonsumsi oleh berbagai kalangan. "Standar penilaian panganan lokal yang disajikan haruslah sesuai dengan B2SA dan dapat dikonsumsi oleh anak-anak, dewasa dan lansia," ungkap Kepala DKP NTB Ir. Hj. Budi Septiani
Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Hj. Budi Septiani memberikan sambutan pada Hari Pangan Sedunia Tahun 2017 di Panggung Inspiratif Expo, Minggu (10/12/2017)
Menurutnya, mempertahankan eksistensi penganan lokal dalam dunia kuliner dengan standar B2SA merupakan kiat dari DKP NTB membawa penganan lokal semakin dikenal publik. Menggerakkan generasi muda dalam memviralkan pertanian dan panganan lokal penting dilakukan. Oleh karenanya pada Hari Pangan Sedunia, generasi muda dilibatkan sebagai penggerak pertanian dan pangan Indonesia dan NTB khususnya.

"Penting halnya generasi muda kita dapat berperan aktif dalam kaitannya dengan pangan ini, dengan slogan B2SA. generasi muda dapat mengkonsumi makanan yang beragam, yang tentunya memiliki gizi yang seimbang dan aman dari kandungan zat kimia berbahaya," imbuhnya.

Setiap peserta lomba cipta menu menyediakan berbagai pangan yang dapat dikonsumsi berbagai kalangan dalam hidangan untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Dari 10 tim penggerak PKK dalam lomba cipta menu, Kabupaten Sumbawa berhasil meraih juara pertama dengan panganan khas Sumbawa yang berdasarkan pada standar B2SA. Disusul oleh  Kabupaten Bima sebagai runner up dan Kabupaten Lombok Barat di urutan ketiga. Pada event ini setiap kabupaten/kota memperkenalkan makanan khas masing-masing daerah.

Kehadiran penganan lokal di Inspiratif Expo selain dalam lomba cipta menu , panganan lokal juga turut dikenalkan kepada publik melalui stand yang disediakan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB dalam even inspiratif Expo.

Stan inspiratif Expo menyediakan meja kuliner. pekan ke 16 Inspiratif Expo kali ini penganan lokal merajalela. Dari setiap penjuru daerah NTB menawarkan makanan lokal yang dikemas dengan kemasan yang menarik. Jenis makanan pun beragam dari camilan, lauk dan berbagai minuman. (Diskominfotik NTB)
Share:

Wagub NTB H. Muh. Amin Hadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2017

Wagub NTB H. Muh. Amin bersama kepala OPD lingkup Pemprov NTB melepas merpati pada acara peringatan Hari Aids Sedunia dirangkai dengan Hari Pangan Sedunia di event Inspiratif Expo, Minggu (10/12/2017).

Masyarakat dan keluarga sebagai pranata sosial terkecil memiliki peran strategis dalam  penanggulangan HIV/AIDS. Keluarga dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus bersinergi dan berkolaborasi dalam  membebaskan diri  dan menihilkan bahaya HIV/AIDS dan narkoba dari kehidupan.

Demikian pesan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh. Amin, S.H., MSi., saat menghadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Provinsi NTB di area Car Free Day (CFD) dalam acara Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Jalan Udayana Mataram, Minggu (10/12/2017).

Wagub menyebut HIV AIDS sebagai penyakit yang sampai hari ini sulit dicarikan obatnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar tidak tertular penyakit ini adalah dengan menghindari perilaku yang dapat memicu tertular ataupun tersebarnya penyakit ini, yakni dengan menghindari pergaulan bebas dan penggunaan narkoba.

Wagub NTB H. Muh. Amin  memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2017

Ia berharap momentum  Hari AIDS Sedunia, dapat dijadikan ajang menumbuhkan sikap kritis untuk anti pergaulan bebas dan keteguhan komitmen untuk pemberantasan HIV-AIDS dan penyalahgunaan narkoba. “Kita harus terus melakukan upaya pencegahan bersama dan konsisten dalam melakukan upaya-upaya penanggulangannya," ujar wagub.

Peringatan Hari Anti AIDS Sedunia ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama Hari AIDS Sedunia dan pelepasan burung merpati. Wagub didampingi kepala OPD lingkup Provinsi NTB yang hadir kemudian melepaskan beberapa ekor burung merpati.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara dari Komisi Penanggulangan AIDS NTB, Marjito, melaporkan, obat bagi penderita HIV telah ditemukan. Anti retrovirus, ungkapnya, dapat menjaga penderita HIV AIDS agar dapat tetap sehat, produktif, mencegah penularan baru dan juga dapat memperpanjang umur harapan hidup penderitanya.

Untuk kasus HIV AIDS di NTB sendiri, hingga bulan Oktober 2017, secara akumulatif berjumlah 1.448 kasus, terdiri dari 632 kasus HIV dan 816 kasus AIDS. Jika dibandingkan dengan estimasi nasional sebanyak 3.900 kasus, artinya  capaian NTB baru 46%.  Diharapkannya ke depan NTB mampu mencukupi 54 % lagi, guna mendukung target Indonesia bebas HIV AIDS tahun 2030.
Hari AIDS Sedunia (HAS) mengangkat tema “Saya Berani Saya Sehat” tahun ini peringatannya  dikolaborasikan dengan Hari Kesehatan Nasional, Hari Bakti Pekerjaan Umum dan HUT NTB Ke – 59. Acara berlangsung meriah, dihadiri pejabat dan staf OPD lingkup Provinsi NTB dan masyarakat Kota Mataram.
Wagub NTB H. Muh. Amin dan pimpinan OPD lingkup Pemprov NTB pada menandatangani kepedulian pada penderita HIV/AIDS pada  peringatan Hari Aids Sedunia Tahun 2017.

DI HAS berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperingati HAS dan dirangkai dengan HUT NTB ke 59 antara lain misalnya, Advokasi kepada Pemda Kabupaten /Kota se NTB, Sosialisasi dilanjutkan dengan TES HIV dan IVA bagi ibu-ibu anggota Bhayangkara Polda NTB.

Kemudian Sosialisasi dilanjutkan dengan TES HIV  Mahasiswa dan siswa SMA/SMK maupun Madsarah Aliyah di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri. Talk show penyalagunaan obat, Narkoba, dan HIV-AIDS bagi siswa di Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB. Kegiatan bersama populasi kunci dan komunitas dalam malam renungan AIDS di BKKBN pada 3 Desember 2017.

Di sela acara Inspiratif expo panitia membagikan doorprize dan berbagai hadiah seperti sepeda dan hadiah menarik lainnya. Acara ini juga dimeriahkan penampilan perkusi dan gendang Beleq serta Tari dari siswa-siswi SMA 6 Kota Mataram menambah semarak Udayana di pagi hari.
Wakil Gubernur NTB, Kadis Kominfotik, Kadis Ketahanan Pangan dan Ketua Panitia HAS melakukan pembubuhan tanda tangan di atas baliho dan secara simbolis melepas burung merpati sebagai tanda pencanangan Hari Aids Sedunia sebagai rangkaian dari peringatan HUT NTB ke 59.  (Diskominfotik NTB)


Share:

Sunday 10 December 2017

Tawarkan Mandalika, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Temui Emir Qatar

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersama Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani  

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang ( TGB) Pagi ini, Minggu (10/12-2017 )  berkunjung ke Qatar Timur Tengah  dalam rangka menindaklanjuti penawaran Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kepada Emir Qatar untuk ikut berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat. Tiba di Qatar  Minggu pagi waktu setempat, Gubernur TGB diterima langsung  Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Amir di Doha.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Tuan Guru Bajang secara khusus menawarkan kepada Emir Qatar untuk berinvestasi di sisi timur dari kawasan Mandalika yang mencakup lahan sekitar 150 hektar. Kawasan sisi timur tersebut, kata TGB merupakan kawasan yang sangat indah  dengan garis pantai dan kontur berbukit yang sangat menawan, sehingga sangat prospektif bagi pengembangan investasi dan pembangunan resort wisata berkelas dunia.

Mendengar penjelasan langsung dari Gubernur NTB yang juga Al Hafidz tersebut, Emir Qatar  tampak sangat antusias dan tertarik dengan potensi investasi di KEK Mandalika Lombok. Beliau bahkan berjanji kepada Gubernur TGB, dalam waktu dekat akan segera mengirim tim Investasi untuk bertemu dengan pihak Indonesia.  Emir kemudian menanyakan tentang kelengkapan infrastruktur  untuk mendukung pengembangan KEK Mandalika.

Terkait dengan infrastruktur pendukung pariwisata NTB, khususnya pengembangan KEK Mandalika, Gubernur TGB  menginformasikan  kepada  Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani bahwa saat ini KEK Mandalika disupport oleh Bandara Internasional, infrastruktur jalan dan masterplan kawasan yang terpadu. TGB juga menyampaikan payung hukum berupa Peraturan Pemerintah dan Perda  yang telah tersedia secara memadai untuk dapat menjamin kepastian hukum dan kemudahan dalam proses layanan berinvestasi di kawasan itu. Pemerintahan Indonesia dan Pemda NTB, jelas Gubernur TGB  juga menyediakan insentif dan terus meningkatkan kelengkapan infrastruktur pendukung sehingga menjadikan Mandalika sangat atraktif.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Emir Qatar juga sempat menanyakan tentang perkembangan pariwisata NTB, berapa jumlah wisatawan mancanegara dan apa diferensiasi yang dikembangkan NTB.

Terhadap pertanyaan itu, Gubernur TGB menyampaikan bahwa NTB adalah provinsi pertama di Indonesia yang mengembangkan segmen muslim friendly tourism atau wisata halal sebagai satu bentuk diferensiasi Lombok Sumbawa.  NTB juga merupakan daerah yang pertumbuhan pariwisatanya selalu tertinggi tiga besar di Indonesia.

Di akhir pertemuan, Emir Qatar mengingatkan perlunya visi jangka panjang untuk membangun NTB. Qatar, kata Beliau, walaupun kecil namun bisa mewarnai kawasan regional maupun diplomasi dunia karena ditopang visi jangka panjang yang konsisten dilaksanakan. (Humas NTB)

Share:

Tuesday 5 December 2017

Andra and the Backbone Gebrak Mataram

Andra and the Backbone  di parkir Lombok Epicentrum Mall, Sabtu (2/12/2017)

Band papan atas, Andra and the Backbone menggebrak panggung di area parkir Lombok Epicentrum Mall, Sabtu (2/12/2017). Andra Ramadhan dan kawan-kawan “menghipnotis” ribuan penonton dengan lagu lagu hits mereka.

Tampil dipromotori Class Mild, konser gratis itu mengusung tema Authenticity untuk tour lima kota, termasuk Mataram. Band local bergenre Reggae, Amtenar tampil sebabai pembuka konser.

Andra and the Backbone kali ini tampil tanpa gitaris Stave Item, menggeber panggung dengan lagu lagu yang pernah mengisi tangga lagu nasional dari sejumlah album mereka. Seperti debut pada album Andra and the Backbone (2007), album Season 2 (2008) serta Love,  Faith, Hope (2010).

Deddy Lisan sang vokalis beberapa kali mengajak fans yang di depan stage maupun di tangga LEM jingkrak. Hampir semua lagu satu kor antara vokalis dengan penonton, termasuk lagu genre akustik "sempurna". Energi para penonton dieksplorasi Deddy saat menutup konser  dengan lagu "Hitamku".

Produser Evene Authenticity, Anes Rembes mengatakan, tour di Mataram merupakan kelima perhelatan musik authenticity. Panggung musik kali ini diharapkan menginspirasi musisi-musisi Indonesia khususnya lokal untuk terus mengembangkan potensi. Hadirnya Andra and the Backbone menurutnya tidak lepas dari request masyarakat Lombok yang memiliki basis penggemar tersendiri. “Ini merupakan hajatan masyarakat Lombok, mereka yang merequest kehadiran Andra and the backbone ini,” jelasnya (Haris Mahtul)
Share:

Dampak Cuaca Buruk Akhir 2017, Gubernur Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan masyarakat NTB untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.  Gubernur mengungkapkan, jika pada bulan Desember hingga akhir tahun ini cukup rawan. Di mana, intensitas hujan di beberapa tempat cukup tinggi. Selain itu, adanya perubahan siklon atau badai-badai berdampak terhadap cuaca ekstrem di NTB yang berpengaruh terhadap ketinggian ombak di laut.

‘’Melalui Dinas Perhubungan, kita selalu berkomunikasi dengan seluruh otoritas transportasi, baik darat, laut dan udara, khususnya laut untuk perubahan iklim,’’ ungkap gubernur di Kantor Gubernur NTB, Senin (4/12/2017)..

Selain cuaca ekstrem, NTB, khususnya Pulau Lombok dihadapkan dengan musibah letusan Gunung Agung di Karangasem Bali. Lokasi Gunung Agung yang berdekatan dengan Pulau Lombok atau di timur Pulau Bali berpengaruh besar terhadap dunia transportasi di NTB, khususnya penerbangan.

Gubernur mengaku, penerbangan 90 persen yang menuju NTB dari arah barat, sehingga dampak dari letusan Gunung Agung sangat berdampak. Namun, pihaknya bersyukur dalam beberapa hari terakhir, penerbangan di Lombok International Airport sudah mulai terlihat normal.

Terhadap situasi yang terjadi ini, ujarnya, Pemprov NTB sudah mulai melakukan mitigasi yang sudah ada standard operating procedure (SOP). Misalnya, meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bencana yang kemungkinan terjadi. Selain itu, safety first. Artinya, keselamatan yang utama.

‘’Itu sebabnya, mohon perhatian pada kita semua, apapun keputusan dari otoritas bandara maupun pelabuhan dalam waktu tertentu untuk menutup, jadi ikutilah. Jadi keselamatan itu tidak bisa dihargakan dengan apapun,’’ ujarnya mengingatkan.

Selain mitigasi, ujarnya, untuk memastikan dampak terhadap letusan Gunung Agung terhadap pariwisata tidak besar, terutama terhadap kunjungan tidak berpengaruh. Padahal di akhir tahun, ujarnya, kunjungan wisatawan ke NTB adalah high season. Namun, dengan letusan Gunung Agung banyak orang me-reschedule (menjadwalkan ulang) penerbangan ke Bali dan Lombok.

Gubernur mengharapkan tidak ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, gubernur tidak menampik, ada potensi terjadi penurunan jumlah wisatawan yang datang karena dampak letusan Gunung Agung. Untuk itu, pihaknya sudah bersurat pada pelaku pariwisata agar memberikan insentif pada wisatawan yang terkena dampak dari pembatalan penerbangan dan kesulitan melakukan agenda wisatanya.


‘’Kami sudah berkirim surat ke pelaku pariwisata minta supaya diberikan diskon. Kalau bisa di-free-kan lah. Bukan hanya hotel, tapi seluruh bagian yang ada di industri pariwisata itu. Paling tidak minimal dari publish rate, minimal 50 persen diskon terhadap wisatawan yang terkena dampak pembatalan penerbangan. Ini sebagai simpati dan penghargaan kita terhadap mereka ,’’ ujarnya. (Marham)
Share:

Wagub H. Muh. Amin Akui Erupsi Gunung Agung Pengaruhi Pariwisata NTB

Penumpang memilih tidur di LIA sambil menunggu kepastian pemberangkatan akhir November 2017

WAKIL Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., MSi., mengakui dampak erupsi Gunung Agung bagi dunia pariwisata di Bali dan NTB cukup besar. Bahkan, wagub menyebut dampak erupsi atau meletusnya Gunung Agung, terutama bagi pelaku pariwisata di Bali mencapai Rp 70 miliar sehari.  Industri pariwisata yang selama ini mengandalkan pemasukan dari geliat pariwisata untuk sementara kehilangan pendapatan, karena dampak dari bencana alam ini,

‘’Rp 70 miliar sehari di Bali. Kalau di NTB kita belum menghitungnya. Tapi yang jelas di Bali itu besar,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi usai menghadiri Grand Launching Gebyar HUT ke 59 NTB di Panggung Inspiratif Expo depan Kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Minggu (3/12/2017).

Wagub menyebut dampak yang dirasakan dari pembatalan sejumlah penerbangan luar negeri dan ditutupnya Bandara Ngurai Rai akibat meletusnya Gunung Agung sangat besar. Di mana, sejumlah event yang siap digelar kemungkinan besar tidak bisa terlaksana, karena wisatawan domestik dan mancanegara terkendala kedatangannya.  

‘’Jangan dikira, Bali tidak bisa terima, otomatis di kita akan memperoleh berkahnya. Tidak. Close - open (buka tutup) bandara itu merugikan,’’ tegasnya.

Melihat kondisi ini, wagub khawatir target kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 3,5 juta tidak akan tercapai. Namun, wagub berharap Gunung Agung segera normal dan operasional bandara, baik di NTB dan Bali kembali seperti semula.
Wagub NTB H. Muh. Amin

Selain itu, ujarnya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun penjual suvenir merasakan dampak dari meletusnya Gunung Agung. Di mana,produk-produk yang dimiliki dikhawatirkan tidak laku terjual, karena wisatawan mancanegara yang selama ini menjadi konsumen minim yang berkunjung ke NTB.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan SKPD teknis segera melakukan antisipasi terhadap dampak meletusnya Gunung Agung di berbagai bidang dan sektor. Menurutnya, koordinasi ini penting dilakukan, karena meletusnya Gunung Agung ini telah menimbulkan kerugian bagi pelaku pariwisata, memperlambat distribusi logistik bahan pokok-pokok di berbagai daerah.

Selain itu, koordinasi dengan Pemprov NTB dan Bali menjadi sangat penting kaitannya dengan beberapa warga yang mengungsi ke wilayah NTB.  Bahkan, saat dirinya masih kecil atau ketika Gunung Agung meletus tahun 1963, wagub menyebut banyak pengungsi asal Bali yang datang ke Sumbawa dan kini menjadi penduduk tetap. Itu artinya, penanganan pengungsi sekitar 54 tahun lalu sudah cukup bagus. Untuk itu, penanganan pengungsi di tahun 2017 ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya.  (Marham)
Share:

Ketika Pariwisata NTB Dihadapkan Dampak Erupsi Gunung Agung Bali

Awanadi Aswinabawa

ERUPSI Gunung Agung di Bali berpengaruh besar terhadap agen tiket perjalanan. Penurunan terjadi, sejak  Lombok International Airport (LIA) dan Bandara Ngurah Rai Bali menerapkan sistem buka tutup. Bahkan, sejumlah maskapai asing yang selama ini melayani rute LIA dan Ngurah Rai membatalkan penerbangan ke dua bandara ini.

Kondisi ini tentu saja berpengaruh terhadap agen perjalanan wisata. Pelaku usaha wait and see pada keadaan yang terjadi di Bali.  Akibatnya, bisnis ticketing anjlok hingga 30 persen dibanding keadaan akhir tahun 2016 lalu.

‘’Tak bisa dilawan, dan tak ada pihak yang harus disalahkan. Ini bencana alam, tetapi stakeholders pelaku pariwisata tak bisa tinggal  diam, semua bergerak, melakukan promosi secara masif,’’  kata Ketua  Asosiasi Perusahaan Agen penjual Tiket Penerbangan (Astindo), Awanadi Aswinabawa pada Ekbis NTB, Kamis (30/11/2017) .

Tidak hanya itu, tiket yang sudah di-booking mengalami perlambatan, sejak Gunung Agung menyemburkan abu vulkanik dan lahar dingin. Sejauh ini, belum dapat dihitung seberapa besar omzet yang menguap karena kejadian alam ini. ‘’Persoalannya karena pintu masuk pariwisata yang ikut mengalami masalah,’’ujarnya.

Penumpang di Lombok International Airport Praya saat melihat monitor di bandara terkait penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung, akhir November 2017

Meski demikian, pelaku usaha ticketing melihat ada harapan. Dalam beberapa hari terakhir cuaca cerah yang berpotensi mendukung kelancaran penerbangan. Namun, untuk memastikan keadaan harus meninjau kembali keadaan satu pekan ke depan.  “Kita lihat dulu seminggu ke depan. Semoga cuaca sekarang lebih positif dan lebih membuat kita optimis,”  ujar mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB ini.

Diakuinya, akibat erupasi Gunung Agung , semua penerbangan bermasalah, terutama penerbangan internasional. Jika keadaannya sudah membaik, akan lebih mudah meyakinkan keadaan. Fenomena alam ini menuntut semua elemen di provinsi ini untuk berbuat lebih keras lagi, berusaha lebih masif lagi. Usaha yang dilakukan, tentunya yang berkaitan langsung promosi.

Promosi harus dilakukan melalui semua media. Up dating perkembangan terbaru di Lombok dapat dilakukan oleh semua pihak. Tidak cukup hanya satu usaha terkait saja yang melaksanakan promosinya.

Ia berharap, semua pihak harus mengencangkan ikat pinggang dan semangat juang karena, situasi ini berat bagi orang. ‘’Tetapi ini bukan maunya siapa-siapa. Walaupun keadaannya begini, masak kita momot meco (diam dan berpangku tangan). Jangan patah semangat, lakukan promosi secara massif agar sektor pariwisata NTB tidak terganggu lebih besar,” ujarnya.

Dengan berpromosi, menurutnya harus diperkuat sasaran promosi dan targetnya siapa. Pihaknya tidak ingin, hal ini membuat semua industri pariwisata kalah dibandingkan dengan pihak lain. Sebab saingannya bukan saja soal melawan persaingan antar provinsi. Tapi melibatkan persaingan antarnegara, yakni Thailand, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya.

‘’Kalau kita diam dengan keadaan ini, otomatis peluang kita akan di rebut sama mereka. Oleh karena itu, tidak bisa diam dan berpangku tangan. Mari lebih semangat berpromosi dan yakinkan kepada wisatawan di manapun keadaan kita,’’  harapnya. (Bulkaini)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive