Be Your Inspiration

Tuesday 5 December 2017

Ketika Pariwisata NTB Dihadapkan Dampak Erupsi Gunung Agung Bali

Awanadi Aswinabawa

ERUPSI Gunung Agung di Bali berpengaruh besar terhadap agen tiket perjalanan. Penurunan terjadi, sejak  Lombok International Airport (LIA) dan Bandara Ngurah Rai Bali menerapkan sistem buka tutup. Bahkan, sejumlah maskapai asing yang selama ini melayani rute LIA dan Ngurah Rai membatalkan penerbangan ke dua bandara ini.

Kondisi ini tentu saja berpengaruh terhadap agen perjalanan wisata. Pelaku usaha wait and see pada keadaan yang terjadi di Bali.  Akibatnya, bisnis ticketing anjlok hingga 30 persen dibanding keadaan akhir tahun 2016 lalu.

‘’Tak bisa dilawan, dan tak ada pihak yang harus disalahkan. Ini bencana alam, tetapi stakeholders pelaku pariwisata tak bisa tinggal  diam, semua bergerak, melakukan promosi secara masif,’’  kata Ketua  Asosiasi Perusahaan Agen penjual Tiket Penerbangan (Astindo), Awanadi Aswinabawa pada Ekbis NTB, Kamis (30/11/2017) .

Tidak hanya itu, tiket yang sudah di-booking mengalami perlambatan, sejak Gunung Agung menyemburkan abu vulkanik dan lahar dingin. Sejauh ini, belum dapat dihitung seberapa besar omzet yang menguap karena kejadian alam ini. ‘’Persoalannya karena pintu masuk pariwisata yang ikut mengalami masalah,’’ujarnya.

Penumpang di Lombok International Airport Praya saat melihat monitor di bandara terkait penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung, akhir November 2017

Meski demikian, pelaku usaha ticketing melihat ada harapan. Dalam beberapa hari terakhir cuaca cerah yang berpotensi mendukung kelancaran penerbangan. Namun, untuk memastikan keadaan harus meninjau kembali keadaan satu pekan ke depan.  “Kita lihat dulu seminggu ke depan. Semoga cuaca sekarang lebih positif dan lebih membuat kita optimis,”  ujar mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB ini.

Diakuinya, akibat erupasi Gunung Agung , semua penerbangan bermasalah, terutama penerbangan internasional. Jika keadaannya sudah membaik, akan lebih mudah meyakinkan keadaan. Fenomena alam ini menuntut semua elemen di provinsi ini untuk berbuat lebih keras lagi, berusaha lebih masif lagi. Usaha yang dilakukan, tentunya yang berkaitan langsung promosi.

Promosi harus dilakukan melalui semua media. Up dating perkembangan terbaru di Lombok dapat dilakukan oleh semua pihak. Tidak cukup hanya satu usaha terkait saja yang melaksanakan promosinya.

Ia berharap, semua pihak harus mengencangkan ikat pinggang dan semangat juang karena, situasi ini berat bagi orang. ‘’Tetapi ini bukan maunya siapa-siapa. Walaupun keadaannya begini, masak kita momot meco (diam dan berpangku tangan). Jangan patah semangat, lakukan promosi secara massif agar sektor pariwisata NTB tidak terganggu lebih besar,” ujarnya.

Dengan berpromosi, menurutnya harus diperkuat sasaran promosi dan targetnya siapa. Pihaknya tidak ingin, hal ini membuat semua industri pariwisata kalah dibandingkan dengan pihak lain. Sebab saingannya bukan saja soal melawan persaingan antar provinsi. Tapi melibatkan persaingan antarnegara, yakni Thailand, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya.

‘’Kalau kita diam dengan keadaan ini, otomatis peluang kita akan di rebut sama mereka. Oleh karena itu, tidak bisa diam dan berpangku tangan. Mari lebih semangat berpromosi dan yakinkan kepada wisatawan di manapun keadaan kita,’’  harapnya. (Bulkaini)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive