Be Your Inspiration

Tuesday 17 April 2018

Komit Bangun Daerah, Pemprov NTB Beri Penghargaan pada Bupati/Walikota

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan penghargaan kepada Pjs Bupati Lotim, H. Ahsanul Khalik didampingi Plt Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dan Bupati KSB, H.W. Musyafirin yang juga memperoleh penghargaan serupa dengan kepala daerah lainnya di NTB dalam acara Musrenbang di Mataram, Senin (16/4/2018).

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memberikan penghargaan kepada bupati/walikota yang dinilai berprestasi serta memiliki komitmen kuat membangun daerah. Gubernur memberikan penghargaan tersebut saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB, di Hotel Lombok Raya, Senin (16/4/2018).


 Penghargaan diberikan atas sejumlah pencapaian dan prestasi yang dilakukan bupati/walikota. Penghargaan itu dinilai berdasarkan kategori sebagai berikut, yaitu Kabupaten Dompu dinilai paling progresif menurunkan angka kemiskinan. Kota Mataram merupakan kota paling progresif meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama empat tahun, stabil di atas rata-rata provinsi dan nasional.

  
Kota Bima adalah kabupaten paling progresif meningkatkan usia kawin pertama perempuan. Kabupaten Lombok Utara dinilai paling progresif meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Lombok Timur dinilai paling optimal mendorong pemanfaatan dana desa untuk pembangunan rumah tidak layak huni dengan kebijakan pembangunan rumah tidak layak huni rata-rata 20 rumah per desa. Sedangkan Kabupaten Sumbawa Barat dinilai paling progresif mewujudkan bebas buang air besar sembarangan.


 Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten paling progresif menurunkan prevalensi gizi buruk. Kabupaten Bima merupakan daerah paling progresif mendorong pengembangan wisata budaya dan Geopark Tambora. Kemudian Kabupaten Lombok Tengah dinobatkan sebagai kabupaten paling progresif mendukung pengembangan desa wisata. (Humas NTB)

Share:

Potensi Besar, KEK Mandalika Bisa Lebih Maju Dari Nusa Dua Bali

The Mandalika Kuta Lombok
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diakui memiliki potensi yang luar biasa besar sebagai destinasi pariwisata. Karena potensi itulah kawasan Mandalika diprediksikan bisa lebih maju dari kawasan Nusa Dua Bali yang merupakan kawasan pariwisata andalan pulau Dewata dan nasional tersebut.

Demikian diungkapkan Manager Director Indonesia Tourism Development Corporatin (ITDC), Wayan Karioka saat menerima kunjungan Sekda Lombok Tengah (Loteng), H.M. Nursiah, bersama rombongan Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) dan Paguyuban Duta Lingkungan Lombok Tengah di kantor ITDC Nusa Dua Bali, Jumat (13/4/2018).

Selain itu, pemerintah pusat nyatakan sangat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan KEK Mandalika, sehingga tidak akan butuh waktu lama bagi KEK Mandalika untuk bisa berkembang menjadi kawasan pariwisata andalan nasional. “Progres perkembangan kawasan Mandalika luar  biasa cepat dari empat KEK yang menjadi prioritas pusat,” terangnya.

Bagaimana tidak, sejak pembangunan fisik sarana pendukung kawasan mulai dikerjakan tiga tahun yang lalu, sudah ada hotel yang kini sedang dibangun. Bandingkan dengan Nusa Dua, mulai digarap tahun 1973, hotel pertama baru dibangun 10 tahun kemudian. Itupun hanya satu hotel saja.
Kemudian dari sisi investor yang masuk, rata-rata investor kelas internasional. Ada yang dari Timur Tengah, Eropa hingga Amerika. Artinya, peluang bagi KEK Mandalika untuk berkembang menjadi destinasi pariwisata nasional melebihi kawasan lainya, termasuk Nusa Dua terbuka lebar.

Karena dari sisi lokasi sendiri, potensinya luar biasa. Investor yang masuk juga, terbukti jelas kualitasnya. “Dan, ini salah satu anugerah bagi masyarakat Loteng khususnya dan NTB pada umum. Karena punya kawasan yang luas biasa, seperti KEK Mandalika ini,” ujarnya.

Meski demikian, tentu bukan berarti KEK Mandalika dan Nusa Dua nantinya bakal bersaing. Justru KEK Mandalika akan saling mengisi dengan Nusa Dua. Apa yang mungkin belum dimiliki kawasan Nusa Dua, itu ada di KEK Mandalika. Begitu pula sebaliknya, karena baik KEK Mandalika maupun Nusa Dua, dikelola oleh BUMN yang sama yakni ITDC.

Tinggal sekarang, bagaimana masyarakat setempat mendukung penuh proses pengembangan KEK Mandalika dan mengambil peluang yang ada. Karena kalau KEK Mandalika sudah berkembang, ekonomi masyarakat akan terdongkrak dan pada akhirnya masyarakat juga akan sejahtera. “KEK Mandalika ini dikembangkan demi masyarakat. Jadi kita sebagai bagian dari masyarakat harus menjaga kawasan Mandalika. sesuai fungsi dan tugas masing-masing,” timpal Kareoka.

Di tempat yang sama, Sekda Loteng, H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., menegaskan pemerintah dan masyarakat Loteng sangat mendukung pengembangan KEK Mandalika dan siap berkontribusi sesuai tugas dan fungsi yang ada guna memajukan kawasan Mandalika. “KEK Mandalika ada milik kita semua. Jadi semua elemen harus mendukung pengembangan KEK Mandalika demi kemajuan kita bersama,”  ujar mantan Asisten III Setda Loteng ini. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Tren Kaos #2019 GantiPresiden, Usaha Sablon di Lombok Panen Untung

Kaos #2019GantiPresiden yang lagi banyak dicari pembeli

Beberapa minggu belakangan, di media sosial sedang dihebohkan oleh beredarnya kaos dengan tagar #2019GantiPresiden yang ramai dibicarakan masyarakat. Permintaan akan kaos ini pun mulai meningkat seiring tingginya permintaan dari masyarakat yang ingin memilikinya. Tidak heran, pesanan kepada para pengusaha konveksi terutama sablon meningkat drastis dengan adanya permintaan ini.


Seperti yang disampaikan Ahmad Ritaudin Itok, pemilik UD Dhita Agency di Batu Kuta, Narmada, mengaku dalam 2 minggu ini pesanan akan kaos ini meningkat drastis. “Mulanya kan heboh itu di sosial media, terus saya coba-coba design dan promo ke sosmed, ternyata responnya bagus dan banyak yang pesan,” terangnya saat dijumpai di tempat usahanya, Rabu (11/4/2018) lalu. Saat hari pertama dirinya mengunggah produk kaos ini, sudah ada yang memesan dengan jumlah yang cukup banyak.

Ia menerangkan, pesanan mulai meningkat karena animo masyarakat tinggi serta momen pemilu yang semakin dekat. Trend kaos #2019GantiPresiden ini, kata Itok, saat pertama dikenal mulanya dipesan dari Jawa, karena belum ada yang menyetak di sini, sehingga dirinya mengambil peluang itu. “Dalam sekali produksi, kami bisa mencetak sampai 500 kaos setiap harinya karena kita memang tidak menargetkan produksinya berapa. Tergantung dari pesanan saja,” imbuhnya.

Bahan yang digunakan Itok untuk kaos buatannya bermacam-macam, mulai dari katun biasa sampai katun combat kualitas distro yang menentukan harga produk. “Kami ambil barangnya langsung di Surabaya karena pesanan yang di kami cukup banyak. Bahkan tim suksesnya TGB sudah beberapa kali pesan disini,” ceritanya. Ada 4 desain yang dibuatnya untuk tagar kaos #2019GantiPresiden  ini, tetapi memang kata #2019GantiPresiden  ini yang paling diminati masyarakat. Harga yang dipatoknya untuk kaos buatannya juga bervariasi mulai dari Rp 35 ribu untuk katun biasa dan Rp 60 ribu untuk katun combat.


Meski terbilang baru, ia mengatakan bahwa keuntungan yang diperolehnya dari penjualan kaos #2019GantiPresiden ini sangat memuaskan. “Keuntungannya bisa 200% dari modal awal, karena memang ini kita menjual kreativitas,” terang Itok.

Pembeli kaos #2019GantiPresiden buatannya, imbuhnya, banyak berdatangan dari sekitaran Lombok Barat, Mataram, bahkan sampai Lombok Timur sana untuk kemudian dijual kembali. Para pembeli tahu kaos buatannya ini lebih banyak melalui sosial media yang memudahkannya dalam menggaet konsumen. “Ordernya lebih banyak dari Facebook, mungkin ada 60% pesanan saya dari sana saja,” kata Itok. Pembeli juga tidak dikenakan minimum order dalam memesan karena alat yang dimiliki termasuk lengkap, sehingga dirinya tidak membatasi pembeli. Selain kaos, mug dan gantungan kunci bertagar #2019GantiPresiden juga banyak diminati masyarakat. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)

Share:

Kerajinan Miniatur Tripleks Khas Lombok

Kerajinan dari tripleks, made in Lombok

Kreativitas manusia memang tidak ada batasnya, ide bisa bermunculan darimana saja. Siapa yang menyangka, bahan tripleks yang selama ini digunakan untuk pembuatan perabotan dan konstruksi rumah bisa diubah menjadi suatu kerajinan bernilai seni tinggi. Hal inilah yang dilakukan oleh Lalu Taufan Sanjaya Putra yang sejak 4 tahun belakangan ini mulai membuat kerajinan miniatur dan mainan dari tripleks. Usaha yang bermula dari iseng-iseng semata ini tidak disangka memiliki banyak peminat, karena keunikan bentuknya.

“Awalnya memang dari hobi, di mana mulanya saya hanya mencoba membuat miniatur mobil-mobilan dan pesawat. Itu murni untuk koleksi pribadi, bukan untuk dijual,” terang pria 34 tahun ini saat ditemui di galeri kerjanya yang sederhana di Lingkungan Karang Kelok, Monjok Barat, Mataram, Rabu (11/4/2018).

Kemudian ia tertarik membuat bobor senapan angin yang saat itu sedang hits di tengah masyarakat. Ternyata banyak yang merespon positif akan mainan bobor senapan angin buatannya, sehingga pesanan pun mulai berdatangan.

Tetapi seiring berjalannya waktu, Taufan menceritakan bahwa tren bobor senapan angin mulai kurang diminati masyarakat sehingga dirinya pun sempat vakum membuat. Dirinya pun kembali memutar otak untuk membuat kreasi lainnya dari tripleks yang sekiranya bisa diminati oleh orang. “Baru saya buat yang mainan seperti mobil-mobilan, pesawat dan kerangka dinosaurus yang mulanya untuk koleksi pribadi. Mulanya buat satu, tapi karena ketagihan jadinya buat banyak, eh ternyata banyak yang mau,” pungkas pria yang sebelumnya bergelut di dunia travel ini. Dari situlah usaha kerajinan tripleksnya dimulai sampai sekarang.

Bahan baku yang digunakan Taufan merupakan tripleks biasa ukuran 6 mm yang membutuhkan 2 kali proses plitur. Tripleks dilapisi dengan pernis plitur yang kemudian dijemur kering baru kemudian dipernis lagi dan tripleks siap dipotong. “Waktunya bisa sampai 1 minggu untuk persiapannya,” ungkapnya. Baru kemudian tripleks digambar sesuai bentuk yang diinginkan lalu dipotong sesuai ukurannya.
 L. Taufan Sanjaya Putra dengan kerajinan hasil karyanya berbahan baku tripleks.
Kerangka desain biasanya terdiri dari beberapa potongan tripleks yang disatukan menggunakan paku. Dulunya tripleks disatukan menggunakan lem, tetapi karena biaya yang dikeluarkan tinggi serta hasilnya yang tidak rapi, ia beralih menggunakan paku sehingga gampang saat dipotong.

Setelah dipotong, rangkaian triplekss tersebut dilem dan diamplas baru kemudian dirakit yang semua proses ini membutuhkan waktu 3 hari lamanya. Selembar triples, kata Taufan, bisa menjadi 8 buah kerangka dinosaurus ukuran kecil atau 4 buah ukuran besar. Saat ditanyakan miniatur yang proses pembuatannya paling sulit, ia mengatakan pembuatan mobil dan motorlah yang paling sulit. “Kalau buat dinosaurus pas pemotongan kalau salah potong tidak masalah, tapi kalau motor dan mobil ini tidak boleh salah potong, lurus ya lurus, kelihatan kalau dipotong bengkok,” jelasnya. Ia mengakui proses pembuatan kerajinan tripleks ini masih dilakukan secara manual, sehingga produksinya juga masih terbatas.

Dalam seminggu, Taufan bisa memproduksi 4 mainan berukuran kecil atau 2-3 mainan berukuran besar. “Kadang kita porsir tenaga sampai malam untuk ngerjainnya,” ujarnya. Harga yang dibanderolnya untuk karyanya ini terjangkau bagi semua kalangan, mulai dari Rp 35 ribu saja. Karena harganya yang terjangkau ini, tidak heran banyak pembeli yang tertarik untuk membeli bahkan sampai mengoleksi semua model kerajinannya. Ia menceritakan ada seorang pelanggan setianya memiliki hampir semua model miniatur yang dibuatnya, karena banyak pelanggan yang menilai harganya yang murah dan desainnya unik.

Taufan masih mengandalkan pemasaran melalui mulut ke mulut serta memajang produknya di sebuah lapak sederhana persis di samping kantor Bawaslu Provinsi. “Kalau untuk pasarin lewat internet belum saya lakukan, karena lebih efektif lewat mulut ke mulut. Selain itu juga lurah saya sering bantu promo juga untuk dibawa pameran,” imbuhnya.

Meski produksinya masih terbatas, ia mengaku pesanan juga datang dari dunia pariwisata seperti hotel ataupun perkantoran dengan model sesuai keinginan mereka. Sekarang ini, ia sedang berupaya untuk membuat miniatur ikon Lombok seperti peresean yang masih dalam tahap ujicoba. “Sudah saya buat, tetapi jatuhnya seperti tentara Romawi, sehingga masih butuh banyak proses,” kata Taufan. Ia menginginkan ke depannya miniatur itu bisa menjadi oleh-oleh khas Lombok yang diminati oleh para wisatawan. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
Share:

Thursday 12 April 2018

Saat Promosi Film Teman Tapi Menikah di Lombok, Adipati Dolken Ingin Keliling Lombok

Adipati Dolken yang berperan sebagai Ditto dan Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Ayu saat bertemu dengan penggemar sekaligus penonton film Teman Tapi Menikah, di CGV Cinemas Mataram, Senin (9/4/2018).
ARTIS peran Adipati Dolken berkeinginan untuk keliling Lombok pada suatu hari nanti. Selama ini, ia tidak pernah bisa bebas berkeliling karena urusan pekerjaan. Ia berharap suatu saat bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata yang ada di Lombok.

"Harapan saya ke depannya saya bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata di Lombok. Sebenarnya sudah sering ke Lombok. Tapi karena selalu datang karena urusan pekerjaan," ujarnya saat promosi Film Teman Tapi Menikah di Mataram, Senin (9/4/2018).

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah jatuh cinta dengan Lombok. Ia berharap bisa berkeliling Lombok dan menikmati berbagai destinasi wisata yang ada.

"Pengen aja gitu keliling Lombok dan lihat keindahan alamnya. Saya harap bisa mendapatkan banyak pengalaman dari hal itu," ujarnya.

Laki-laki kelahiran 19 Agustus 1991 ini memang suka jalan-jalan. Terlihat dari unggahan di media sosialnya yang banyak memperlihatkan foto dan video jalan-jalannya.

"Saya sudah pernah ke gili, sudah sering malah. Jadi saya mau berkeliling Lombok saja. Kayaknya seru," ujarnya.

Ia ingin berkunjung ke pantai, ke desa adat dan banyak lainnya. Kunjungan sebelumnya ia berkunjung ke Pantai Pink. Ia melihat Pantai Pink sangat indah. Sehingga ia merasa sangat nyaman dengan kunjungannya. Ia juga berharap kondisi yang sama di destinasi wisata lainnya. Sehingga ia bisa menikmati kunjungannya nanti.

"Semoga ada kesempatan untuk berkunjung lagi. Saya berharap benar-benar bisa berkeliling Lombok," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Pantai Loko Piko di Lombok Utara, Pantai yang Cocok untuk Berwisata

Keindahan Pantai Loko Piko yang ada di Lombok Utara. 
Kabupaten Lombok Utara menyimpan banyak destinasi wisata yang indah. Salah satunya Pantai Loko Piko yang indah namun tidak terlalu banyak wisatawan yang datang berkunjung. Berbeda dengan pantai lainnya di KLU, Pantai Loko Piko ini berpasir hitam. Meski begitu, pemandangan di sekitarnya sangat indah. Deretan pohon kelapa di sepanjang tepi pantai semakin menambah nuansa alami di pantai ini.


Air pantainya berwarna biru dan berombak kecil. Topografi pantainya sangat landai sehingga sangat aman bagi wisatawan untuk berenang atau hanya bermain-main dengan ombak pantai. Gulungan awan di langit biru semakin menyempurnakan keindahan alam pantai ini. Suasana yang sepi karena memang tidak banyak pengunjung yang semakin membuat pantai ini seolah seperti milik pribadi.
“Orang mikirnya di Lombok Utara itu yang bagus cuma gili saja. Padahal Pantai Loko Piko juga bagus. Mungkin karena orang beranggapan kalau pantai yang bagus itu harus berpasir putih," kata warga Lombok Utara Ardian Kusuma, Rabu (11/4/2018).


Kabupaten Lombok Utara tidak hanya memiliki gili, namun juga banyak air terjun dan pantai yang indah. Salah satunya Loko Piko yang saat ini belum menjadi destinasi wisata prioritas di KLU. Sehingga wisatawan masih bisa menikmatinya dengan lebih leluasa, karena tidak banyak wisatawan yang datang berkunjung.

“Pemandangannya juga bagus. Tidak ada salahnya berkunjung dulu sebelum ke gili. Pantainya juga tidak kalah dari gili," ujarnya. Ia menyarankan bagi wisatawan yang suka dengan wisata yang tenang dan tidak banyak orang agar berkunjung ke pantai ini. Selain tidak banyak orang, di pantai ini juga tidak banyak sampah. Sehingga wisatawan bisa menikmati waktunya sambil melihat pemandangan yang menakjubkan, bersih tanpa kotoran atau sampah.

Akses menuju pantai ini juga cukup mudah. Karena lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan utama. Wisatawan bisa dengan mudah menjangkau pantai ini. Selain itu, wisatawan juga bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata lainnya di dekat pantai ini. Sehingga wisatawan bisa berkunjung ke banyak tempat sekaligus. “Dekat juga dengan destinasi lain. Jadi satu kali perjalanan bisa berkunjung ke banyak tempat,” ujarnya. 


Sama halnya dengan Ririn Sintani, wisatawan asal Kota Mataram yang sudah berkunjung ke pantai ini. Ia melihat pantai ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Suasananya yang tidak terlalu ramai sangat cocok untuk wisatawan menghabiskan waktu bersama orang terdekatnya.
"Pantainya bagus, suasananya juga bagus. Saya sangat merekomendasikan wisatawan untuk berlibur ke pantai ini. Karena dijamin pasti menyenangkan," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB) 

Share:

Saat Anang Hermansyah, Ashanti dan Aurel Hadiri Puncak Festival Pesona Tambora 2018 di Dompu

     Penampilan keluarga Anang Hermansyah di panggung Festival  Pesona Tambora 2018 di Dompu NTB
Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2018 kembali digelar di padang savana Doro Ncanga Dompu sebagai ajang promosi untuk semakin mengenalkan potensi pariwisata Dompu dan sekitarnya. Berbagai event diselenggarakan menjelang festival hingga menjadikan Tambora hampir memuncaki trending topic media sosial nasional.

Kehadiran Anang Hermansyah, Ashanty dan Aurel penyanyi nasional yang turut memeriahkan festival untuk tahun ke 4 ini ikut menjadikan Tambora sebagai trending topic. Tidak heran, saat ketiga penyanyi ini tampil para tamu undangan langsung berkerumun mendekati panggung utama. Apalagi Ashanty memberikan kesempatan kepada tamu undangan untuk mendekati panggung dan para penggemar keluarga Anang ini tidak lagi menghiraukan walaupun diminta tetap duduk di depan panggung.

Kendati ribuan warga dan tamu undangan memenuhi hamparan sekitar panggung utama saat Anang, Ashanty dan Aurel tampil bernyanyi, namun tamu undangan ini kembali mengosongkan sekitar panggung utama untuk menyaksikan 10 orang anggota pasukan TNI AL yang melakukan terjun payung di lokasi puncak acara FPT, Rabu (11/4).

Staf ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuty yang mewakili Menteri Pariwisata pada acara FPT 2018 di Sarae Nduha Doro Ncanga Dompu, Rabu (11/4) kemarin mengungkapkan, event FPT telah ditetapkan menjadi kalender event wonderful Indonesia. Event ini sudah keempat kali dilaksanakan sejak diresmikan tahun 2015. “Event ini menjadi perhatian dan diharapkan bisa menarik wisatawan,” kata Esthy.

Ia pun mengungkapkan, secara nasional target kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019 sebanyak 20 juta jiwa dan 275 juta jiwa domestik. Pada 2018 ini sebanyak 17 juta jiwa dari mancanegara. Berbagai event diselenggarakan sebelum puncak FPT hingga acara puncak perlu terus dievaluasi dan ditingkatkan. “Di sini ada Taman Nasional Gunung Tambora yang 4 tahun lalu sudah diresmikan dan di sini ada pabrik gula. Ini akan sangat mendukung pencapaian target (kunjungan wisatawan),” katanya.

Esthy juga mengungkapkan, Kementerian Pariwisata RI telah meluncurkan program strategis dalam mengatasi kendala untuk destinasi wisata. Yaitu digital tourism, homestay (pondok wisata) dan konektivitas udara). “Kita punya prioritas program untuk mengatasi kendala seperti kesulitan akomodasi, mungkin mas anang rasakan. Kemudian aksessibilitas yang mbak Ashanty merasakan. Kita ada program strategis, moment tourism,” jelasnya.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D menegaskan, tugas pemerintah menyiapkan destinasi wisata yang baik dan indah, serta event atau kegiatan yang bisa membuat orang hadir di tempat wisata. Hal itulah yang dibuat panitia untuk pelaksanaan FPT yang sudah tahun ke-4. “Itulah yang dilakukan panitia hari ini mendatangkan Mas Anang, Ashanty, dan Aurel,” katanya.

Ia pun berharap, event FPT bisa menjadikan Pesona Tambora yang lebih baik, lebih terkesan dari festival – festival Pesona Tambora tahun – tahun lalu dan akan terus ditingkatkan, sehingga festival ini akan masuk dalam peringatan para pelancong, para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin mengungkapkan, pelaksanaan FPT tahun 2018 ini digeser dari tempat biasanya karena ingin memberikan nuasa yang baru dan ingin lebih banyak tempat wisata di Dompu disaksikan oleh wisatawan. Tahun ini ada banyak kegiatan yang dilakukan dan yang cukup menantang yaitu event Tambora Challange 320 KM yang diikuti oleh 40 orang pelari profesional. Event ini menjadi event lari maraton terpanjang di Asia. “Apa yang disaksikan dan dirasakan hari ini berkenan menjadi sesuatu yang terkesan yang sangat memberi inspirasi bagi masa depan pariwisata Indonesia, khususnya Provinsi NTB,” harapnya.

H Bambang juga menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada pemerintah pusat yang telah mendukung dan membiayai berbagai kegiatan FPT untuk kemajuan pariwisata Dompu. Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada berbagai pihak lainnya yang ikut mendukung suksesnya acara. “Saya berterimakasih secara khusus kepada sponsor, para pendukung kegiatan dan terutama pemerintah pusat yang telah membiayai kegiatan ini,” katanya.

Ia pun berharap, pelaksanaan festival tahun 2019 mendatang akan semakin heboh dengan berbagai atraksi yang lebih menantang selama sepekan di Tambora. Karenanya, kegiatan pada festival Tambora 2018 diharapkan menjadi awal dan permulaan untuk pertemuan berikutnya. (Nasrullah/Suara NTB Dompu)
Share:

Lion Air Jajaki Rute Penerbangan Lombok - Jeddah


Ruang tunggu Lombok International Airport
Maskapai Lion Air tampaknya belum akan berhenti mengembangkan sayap di Lombok International Airport (LIA). Setelah membuka beberapa rute penerbangan baru awal tahun ini, salah satu maskapai terbesar nasional ini juga kini tengah menjajaki peluang untuk membuka rute penerbangan internasional, Lombok-Jeddah. Apalagi PT. Angkasa Pura (AP) I LIA juga telah membuka tawaran untuk mengisi rute penerbangan internasional tersebut.


“Rute ini (Lombok-Jeddah,red) memang sedang kita jajaki. Potensi serta peluangnya untuk kita buka,” aku Area Manager Lion Grup Denpasar, Fajar Teguh Santoso, kepada Suara NTB, Rabu (11/4/2018).

PT. AP I LIA sempat menawarkan untuk membuka rute tersebut. Pihaknya pun menyambut baik tawaran ini. Di mana nantinya, rute penerbangan khusus untuk melayani penerbangan bagi jemaah umrah yang tren penumpangnya cukup tinggi di LIA. Sehingga nanti, jemaah umrah asal NTB dan Lombok khususnya, tidak perlu lagi transit ke bandara lain.Tetapi bisa langsung ke Jeddah.

Diakuinya, tren penumpang di rute ini cukup bagus. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan kajian untuk memastikan kapasitas serta potensi tingkat keterisian penumpang di rute penerbangan ini. “Banyak faktor yang jadi pertimbangan kita untuk membuka rute penerbangan. Selain potensi penumpang juga ketersediaan pesawat,” jelasnya.


Tapi yang jelas, khusus untuk rute Lombok-Jeddah pihaknya dalam hal ini sangat serius. Meski belum bisa memastikan, kapan rute internasional tersebut akan dibuka. “Prinsipnya jika memang rute ini berpotensi kita akan buka. Sehingga masyarakat yang hendak ke Timur Tengah, khususnya jemaah umrah bisa lebih mudah,”  tambahnya.

Lebih lanjut, selain rute penerbangan internasional ini, pihaknya juga berencana akan membuka satu rute penerbangan domestik lagi dalam waktu dekat ini, yakni rute Lombok-Balikpapan. Apalagi, tren penumpang di rute ini juga cukup bagus. Harapannya, dengan pembukaan rute ini bisa semakin memuka akses transportasi dari Lombok ke wilayah Indonesia yang lain.

Pasalnya, sejauh ini Lion Air memang lebih banyak melayani penerbangan di Pulau Jawa. Di mana hampir semua rute ke kota-kota besar di Pulau Jawa sudah terlayani oleh penerbangan Lion Air Group. Kalau semua kota-kota besar di Indonesia sudah terkoneksi dari Lombok, maka harapannya arus ekonomi bisa lebih cepat.  Dan, NTB khususnya Pulau Lombok bisa berkembang lebih cepat. “Akses transportasi memegang peranan vital dalam mendukung kemajuan suatu daerah. Terutama dari aspek ekonominya,” pungkas Fajar. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive