Be Your Inspiration

Monday 7 May 2018

Dubes Amerika Serikat Joseph R. Donovan Puji Pelaksanaan MCC di NTB

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menunjukkan peta NTB pada rombongan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan di ruang kerja gubernur, Senin (7/5/2018)
Provinsi NTB disebut sebagai daerah yang berhasil melaksanakan program Millennium Challenge Corporation (MCC) yang digagas Pemerintah Amerika Serikat bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi NTB. Bahkan NTB merupakan contoh terbaik dari pelaksanaan program tersebut. Kemitraan MCC dengan Pemerintah Indonesia telah dilaksanakan selama lima tahun untuk mengatasi tangangan pembangunan melalui investasi di bidang gizi, modernisasi pengadaan dan membangun kemakmuran hijau melalui pembangunan berkelanjutan.
Hal itu ditegaskan Duta besar Amerika Serikat Joseph R. Donovan saat menemui Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, di Ruang Kerja Gubernur, Senin (7/5/2018).

Kehadiran Dubes dan sejumlah delegasi lembaga pemerintah Amerika Serikat MCC mengunjungi Provinsi NTB itu, untuk merayakan berakhirnya Compact MCC yakni sebuah progran kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Duta besar AS Donovan dan Delegasi MCC, dipimpin Wakil Presiden dan Sekretaris Dewan MCC, Jeanne Hauch serta Wakil Presiden untuk urusan Kongres dan Hubungan Masyarakat, Karen Sessions, bertemu dengan Gubernur NTB untuk mengapresiasi peran pentingnya di dalam pelaksanaan proyek-proyek Compact MCC di NTB.

Keberhasilan beberapa program MCC di NTB, antara lain, Proyek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat mengurangi (stunting) di delapan kabupaten di NTB, dan berupaya untuk mengentaskan malnutrisi kronis dan stunting, Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB, Pelaksana Program, misalnya Panca Karsa dan Peka Sinergie, menerima pendanaan dari proyek Kemakmuran Hijau Compact MCC untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (7/5/2018)
Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, ini merupakan satu kerjasama yang baik dan terlihat nyata di pencapaiannya dalam pembangunan yang ada, NTB tahun lalu juga mendapat penghargaan IPM kedua terbaik se-Indonesia, dan program MCC ini berkontribusi untuk itu. Tak lupa TGB mengucapkan terima kasih atas program yang nyata-nyata terlihat baik dari bidanv pembangunan dan pemerintahannya, "Saya berharap dan punya komitmen jajaran pemerintah provinsi, usai program ini, kami akan menjamin keberlanjutannya, walaupun bapak- bapak MCC sudah selesai, tapi sisi kemanfaatannya terus kita lanjutkan," ungkap TGB pemaparan program MCC di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur.

Gubernur NTB dan seluruh masyarakat NTB telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk program ini dan mengintegrasikan aktivitas Compact MCC ke dalam rencana pembangunan, ungkap Dubes AS Donovan. Kemajuan yang tercapai merupakan contoh keberhasilan Compact di daerah-daerah Gubernur NTB, Program ini sangat dekat hubungannya dengan apa yang harus kita lakukan beberapa tahun kedepan, kita harus berpikir bagaimana membuat masyarakat mendapat keuntungan dari program tersebut.

Usai diterima di ruang kerjanya, pertemuan tersebut dilanjut di ruang rapat utama sembari menyaksikan pemaparan program MCC. Selama lima hari berada di Lombok, delegasi MCC bertemu dengan peserta penerima manfaat program, antara lain proyek pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat (PSDABM), Kader Posyandu dan Unit Layanan Pengadaan. (Marham)
Share:

Friday 4 May 2018

Sensasi Pantai Rantung Sumbawa Barat yang Diapit Dua Pulau Kecil

 
Sensasi keindahan Pantai Rantung  di Sekongkang Sumbawa Barat  (dokumentasi : Dispar Sumbawa Barat)
Pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang indah di Kabupaten Sumbawa Barat. Pantai dengan hamparan pasir putih yang landai serta dihiasi dua pulau kecil yang mengapung menambah keunikannya.


Dua pulau kecil ini rata-rata memiliki luas 0.5 ha dengan jarak 50 meter dari garis pantai. Jarak antara kedua pulau ini hanya 100 meter. Oleh karena itu, menjadi  lokasi memancing yang sangat ideal untuk daerah tangkapan ikan.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam laman resminya mengajak wisatawan untuk berkunjung ke salah satu pantai eksotis ini. Sebab wisatawan dapat menikmati suasana yang menyenangkan dan menenangkan saat sampai di pantai ini. 

"Pantainya bagus. Cocok untuk berakhir pekan bersama keluarga," kata wisatawan asal Kota Mataram, Ririn, Rabu (2/5/2018).


Oleh para peselancar, ombak di sekitar Pantai Rantung ini disebut sebagai Ombak Yoyo. Karena ombaknya yang naik turun mengayun seperti mainan yoyo. Sehingga membuat banyak peselancar betah di sini, karena melihat ombaknya yang menggoda dan menantang. 

Dua Pulau kecil (gili) satu-satunya fasilitas umum yang tersedia di lokasi ini adalah arena bermain anak yang dibangun oleh PT NNT melalui program Community Development bersama warga setempat. Wisatawan dapat menikmati suasana di pinggir pantai tanpa khawatir ada sampah. Sebab pantai ini masih terbilang cukup bersih. 

Pantai ini berada di Desa Rantung, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat. Akses ke lokasi wisata Pantai Rantung ini juga sudah sangat baik, karena jalannya yang sebagian  telah teraspal. Sehingga memudahkan para pengguna jalan meski saat ini tidak ada kendaraan umum yang melewati lokasi Pantai Rantung. Sehingga untuk sampai di pantai ini harus menggunakan kendaraan pribadi.  "Aksesnya tidak terlalu sulit. Jadi wisatawan bisa lebih mudah menjangkaunya," ujarnya. 

Pantai ini berada di dekat lokasi Pantai Maluk, kurang lebih sekitar 12 kilometer ke arah selatan.  Wistawan dapat bertanya kepada penduduk setempat untuk bisa mencapai pantai yang indah ini.


Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwista KSB IGB Sumbawanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah gencar melakukan promosi Sekongkang. Sebab di kawasan ini banyak pantai yang indah. Sehingga wisatawan dapat menikmati sensasi berlibur yang menyenangkan saat berada di berbagai destinasi yang ada di KSB.

"Kita sedang gencar lakukan promosi Mantar dan Sekongkang. Karena di Sekongkang itu pantainya bagus. Ini menjadi destinasi wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi selama berada di KSB," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Pantai Tanjung Bloam di Lombok Timur dengan Sensasi Habitat Penyu

Pantai Tanjung Bloam yang ada di Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur memiliki banyak destinasi wisata yang patut untuk dikunjungi. Tidak saja Pantai Pink, ada pula Pantai Tanjung Bloam yang belakangan menyita perhatian wisatawan karena keindahannya.  Pantai ini juga dekat dengan Pantai Kaliantan yang kerapkali dijadikan sebagai tempat untuk perayaan Bau Nyale di Lotim.

Belakangan ini semakin banyak wisatawan yang datang ke destinasi wisata ini. Keindahan pemandangannya seakan menjadi magnet bagi wisatawan, terutama wisatawan lokal. Sebab masih belum banyak pelaku pariwisata yang membuat paket wisata ke pantai ini.

Tanjung Bloam lebih dikenal sebagai wilayah konservasi penyu dengan habitatnya yang berada di sepanjang garis pantai. Selain itu, pantai ini juga memiliki keindahan alam yang eksotis dan dapat membuat wisatawan merasa betah berlama-lama.

Begitu tiba di pantai ini, wisatawan akan disuguhkan dengan hamparan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih membiru. Panorama keindahan alam di tempat ini sesekali akan diselingi oleh hilir mudiknya para nelayan yang mencari ikan dengan perahu-perahu kecil mereka.

Daya tarik pantai ini lebih menonjolkan panorama batuan cadas yang  menakjubkan. Dua buah tebing batuan cadas yang mengapit Tanjung Bloam ini memang sangat eksotis, pada sisi kirinya akan terlihat sebuah tebing berbentuk setengah bulat dan di sisi kanannya wisatawan akan melihat sebuah tebing cadas tak beraturan yang menjorok ke pantainya. Warna batuan di tebing yang kuning keemasan dengan corak corak hitam tak beraturan.

"Saya bersyukur karena berwisata sama anak-anak pencinta alam dan tidak menggunakan biro perjalanan wisata. Karena katanya pantai ini tidak terlalu dipromosikan oleh pelaku pariwisata. Yang datang wisatawan lokal saja,” kata wisatawan asal Makassar, Nano Putra, Selasa (1/5/2018).

Pantai ini berada di wilayah Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Jika ditempuh dari Kota Mataram, akan menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan. Jika wisatawan sudah pernah ke Tanjung Ringgit, tidak akan terlalu susah menemukan spot yang menakjubkan ini.

Sebelum sampai Tanjung Ringgit, berbelok ke arah kanan di sebuah jalanan kecil yang seukuran satu kendaraan roda empat itu.  Setelah itu, 500 meter dari tikungan wisatawan akan menemukan sebuah pendopo mini yang menandakan bahwa wisatawan sudah sampai di wilayah tanjung Bloam. Ruas jalanan yang masih berupa jalanan tanah, berdebu dan juga berkelikil membuat pantai Tanjung Bloam ini seperti jauh dari jangkauan para wisatawan.

"Harus banyak tanya kalau ada yang lewat. Karena letaknya tidak dekat dari pemukiman warga. Tapi setelah sampai, pemandangannya luar biasa membuat rasa lelah terbayar tuntas,” ujarnya. (Linggauni/Suara NTB) 
Share:

Wednesday 2 May 2018

Sukseskan MNEK 2018, Pelabuhan Lembar Ditutup Sementara

 
Monumen kendaraan tempur lapis baja yang dibangun di jalur utama perbatasan Gerung-Lembar yang merupakan salah satu monumen yang siap menyambut gelaran MNEK.

 Pelaksanaan event Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) tahun 2018 mulai dibuka hari Jumat (4/5/2018) hingga (9/5/2018). Untuk menyukseskan pelaksanaan even itu, pelayanan penyeberangan di pelabuhan Lembar bakal ditutup sementara waktu mulai pikul 06.00 pagi -12.00 siang. Untuk mengantisipasi terjadi gangguan penyeberangan, pihak PT ASDP dan otoritas terkait telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat khususnya penumpang. 

Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi menyatakan, pihaknya juga akan melakukan sterilisasi kendaraan parkir di pinggir jalan dari pelabuhan lembar jalan Yos Sudarso (Lembar), jalan Ahmad Yani (Gerung), jalan Imam Bonjol (Gerung), dan jalan Gatot Subroto (Gerung).



Pihaknya  juga menghimbau terhadap pengguna angkutan barang dan penumpang agar tidak melakukan parkir sembarangan sehubungan banyak kendaraan tamu yang akan mengarah ke Lembar. Untuk tempat parkir pihaknya menyiapkan kantong parkir di Polres untuk kendaraan bila tidak tertampung di pelabuhan. Sedangkan untuk langkah antisipasi kendaraan berat, pihaknya akan mengalihkan ke BIL II jalur lambat bila sosialisasi tidak efektif

Humas ASDP Lembar, Denny N Putra menyatakan, guna mengantisipasi adanya gangguan akibat penutupan sementara tersebut, pihaknya bersama Balai pengelola transportasi darat (BPTD) sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pihak BPTD memiliki kewenangan atau otoritas terhadap penutupan dermaga. 



Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan kepolisian dan kesehatan untuk mengantisipasi jika terjadi penumpukan dengan cara memaksimalkan kantong-kantong parkir yang ada, kemudian melakukan percepatan pemuatan baik sebelum maupun sesudah adanya penutupan pelabuhan.


Sebelumnya dilakukan rapat persiapan Pelaksanaan MNEK di kantor bupati, hasil pertemuan tersebut tahapan persiapan pelaksanaan MNEK sudah 90 persen. (Heru Lombok Barat)

Share:

Lombok Utara Raih Pangripta Nasional Terbaik Kedua Se Indonesia

Bupati KLU H. Najmul Akhyar menerima penghargaan Pangripta Nasional terbaik kedua nasional dari Pemerintah Pusat di Jakarta, Senin (30/4/2018). 

Kiprah Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam pembangunan daerah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Pada momen penghargaan Pembangunan Daerah bertajuk Anugerah Pangripta Nasional (APN) Senin (30/4/2018), Kabupaten Lombok Utara (KLU) meraih predikat juara II dari 416 kabupaten se Indonesia.

Dalam rilis yang disampaikan Humas Protokol Setda KLU, penghargaan ini tergolong istimewa mengingat usia KLU baru akan menginjak 10 tahun pada 21 Juli mendatang. Namun pada gelaran penganugerahan penghargaan terhadap daerah yang dinilai berhasil dari sisi pembangunan daerah di Grand Sahid Jaya Jakarta itu, KLU mengalahkan kabupaten lain yang berusia ratusan tahun.

Pemberian Anugerah Pangripta Nasional itu diberikan langsung, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, sebelum membuka Musrenbangnas tahun 2018. Selain Presiden, hadir pula Wakil Presiden RI, Drs. HM. Jusuf Kalla, Menteri PPN/Bappenas, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, para Kepala Daerah (Gubernur/Bupati), para kepala Bappeda dan tamu undangan lainnya.

Pemberian penghargaan diselingi dengan penayangan film dokumenter audiovisual kabupaten dan kepala daerah penerima penghargaan pembangunan daerah. Di mana penghargaan yang diterima didasarkan pada tiga indikator yaitu, perencanaan, pencapaian dan inovasi yang dilakukan pemerintah daerah yang selaras dengan visi kepemimpinan.

Penghargaan APN di level pemerintah provinsi, berturut-turut diraih oleh Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sumatera Selatan, dan Pemprov Bali. Di tingkat kabupaten, juara I diraih Kabupaten Tegal, juara II diraih Kabupaten Lombok Utara, dan juara III Kabupaten Banyuwangi.

Di level pemerintah kota, penghargaan juara I sampai III diraih masing-masing Kota Palu, Kota Palembang, dan Kota Surakarta. Selain  penghargaan P2D, penghargaan khusus juga diberikan kepada Pemprov Jawa Barat terkait Pembangunan Bandar Udara.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro menekankan agar rencana kerja pemerintah diarahkan pada infrastruktur pemerataan pembangunan dan pertumbuhan antar wilayah.

"Perencanaan nasional didahului dengan adanya rencana kerja pemerintah dengan implementasi Money Follow Program dengan upaya di segala aspek pada pengurangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antarwilayah, peningkatan nilai tambah ekonomi dan lapangan kerja," kata Bambang.

Sementara Presiden Jokowi pada kesempatan itu mengamanatkan, agar komoditi pengembangan ekonomi ditopang oleh pesatnya kemajuan teknologi, sehingga potensi produktivitas bisa semakin tinggi.

Presiden menjelaskan dalam perkembangan dunia yang begitu pesat, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat. "Gunakan public, private dan patnership dalam membangun Indonesia yang besar,” pesannya.

Sementara, Bupati Lomtyabok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., usai menerima penghargaan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi pembangunan daerah di Lombok Utara. Mulai dari Wakil Bupati, anggota DPRD, pejabat dan staf OPD, elemen NGO, dan seluruh masyarakat Lombok Utara.

“Penghargaan ini adalah karunia Allah. Tidak ada cara terbaik untuk mewujudkan rasa syukur kita kecuali dengan bekerja lebih baik lagi untuk kemaslahatan masyarakat Lombok Utara. Kita adalah pelayan dan harus terus bekerja untuk masyarakat,” pesannya.

Pada kesempatan yang sangat singkat, Bupati KLU juga mendapat bisikan dari presiden agar . “Bekerja terus Pak Bupati'." Kalimat dengan 4 kata itu menjadi motivasi tersendiri bagi bupati dalam mengajak pemangku amanah untuk bekerja dan bekerja.

Untuk diketahui, penghargaan yang diberikan langsung Presiden Joko Widodo kepada Bupati Lombok Utara, terkait beberpa inovasi seperti gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO), Sapu Bersih Gizi Buruk (Saber Gebuk), pencapaian Akta Kelahiran Cepat, dan inovasi BUMDes Mart. Pencapaian penghargaan sebelumnya, diterima bupati, dalam hal kepemimpinan inspirasi daerah. (Johari/lombok Utara)
Share:

Tuesday 24 April 2018

Moeldoko-Hanif Luruskan Pandangan Keliru Soal Perpres TKA

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri memberikan keterangan terkait keberadaan TKA di Indonesia di Bina Graha Kantor Staf Presiden, Selasa, 24 April 2018. (Dokumen : Tim Media KSP)  
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap polemik terkait Peraturan Presiden No. 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tak diperpanjang. Pemerintah terus melakukan sosialisasi dan pelurusan informasi terkait Perpres ini, sehingga tak perlu dibawa ke ranah Pansus DPR, Uji Materi MA maupun menjadi isu utama pada peringatan Hari Buruh 1 Mei mendatang.
Penegasan itu disampaikan Moeldoko usai menggelar pertemuan empat mata dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri di Bina Graha Kantor Staf Presiden, Selasa, 24 April 2018.

Moeldoko mengakui Perpres No. 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing belakangan menjadi komoditas pemberitaan yang menarik dan sangat berkaitan dengan situasi politik saat ini. Namun, ia berharap masyarakat dapat memahami utuh isi Perpres itu, dan tak terjebak pada isu yang mencuat sepotong-potong.

“Yang terjadi di lapangan adalah seolah-olah semua Tenaga Kerja Asing berasal dari China. Ini sungguh berita yang menyesatkan,” kata Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, tidak benar bahwa TKA asing menggeser tenaga kerja Indonesia. “Tidak benar, buktinya malah terjadi penurunan jumlah TKA di Indonesia,” kata Panglima TNI 2013-2015 itu.

Moeldoko juga mengingatkan, selain TKA masuk ke Indonesia, perlu diingat bahwa Tenaga Kerja Indonesia juga membanjiri pasar internasional.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan Perpres No. 20/2018 mengenai TKA lebih mengatur penyederhanaan prosedur perizinan TKA dan mempercepat layanan izin TKA.
“Tujuan dari lahirnya Perpres ini diharapkan memberikan kepastian terhadap investor, agar tidak menghambat investasi masuk ke Indonesia,” kata Hanif. Ia menekankan, investasi merupakan hal yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan, “Kita tidak bisa membangun hanya dengan APBN saja, kontribusi APBN kita hanya sekitar 15-an persen,” papar Hanif Dhakiri.

Hanif menekankan, Perpres ini hanya mengatur kemudahan pada sisi prosedur dan birokrasi masuknya TKA, bukan membebaskannya sama sekali. “Kalau ada didapati pekerja asing bekerja sebagai buruh kasar ya itu pelanggaran. Pelanggaran ya pasti ditindak,” tegasnya.

Hanya saja ia menekankan, agar pelanggaran-pelanggaran itu tidak digeneralisir. “Perlakukan kasus sebagai kasus. Karena kita juga tak ingin apa yang terjadi pada TKI kita digeneralisir,” ungkapnya.

Hanif juga memaparkan, selama tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi ini, lapangan pekerjaan sudah bertambah cukup signifikan. Janji kampanye Jokowi adalah 10 juta lapangan pekerjaan selama 5 tahun. Jika memang janji kampanye 10 juta selama lima tahun, maka berarti per tahunnya sebanyak 2 juta.

“Data yang ada di kami menyebutkan bahwa pada 2014 ada 2,6 juta lapangan kerja, kemudian pada 2015 ada 2,8 juta, pada 2016 ada 2,4 juta, dan pada 2017 sebanyak 2,6 juta. Artinya kan sudah melampaui janji kampanye,” kata Menaker terkait ketersediaan lapangan kerja di Indonesia. (Tim Media KSP)

Share:

Gula Semut Kekait Lombok Barat Siap Ekspansi ke Pasar Eropa

Proses pembuatan gula semut di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Lombok Barat
KEBERADAAN pohon aren yang tumbuh subur di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Lombok Barat (Lobar) telah lama dimanfaatkan masyarakat mulai dari batang sampai buahnya. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan gula aren terbaik di Lombok, karena melimpahnya bahan baku air nira yang diolah menjadi gula aren. Bentuk gula aren yang dulunya hanya berupa gula batok atau gula bumbung sejak beberapa tahun terakhir mulai dilakukan inovasi menjadi gula semut yang bernilai ekonomi tinggi.



“Kalau pembuatan gula yang biasa dijual di pasaran itu memang sudah lama, tetapi produksi gula semut itu baru dilakukan sejak tahun 2009 silam,” cerita H. Mustaan, salah satu produsen gula semut Bukit Tuan sekaligus pengepul gula merah di Kekait kepada Ekbis NTB, Sabtu (21/4/2018).

Ia menjelaskan di desanya ada hampir 300-an orang yang menggantungkan hidupnya dari membuat gula merah berbagai bentuk dan hampir 114 orang yang sekarang ini dibinanya menjadi pembuat gula semut. Makanya tidak heran Desa Kekait dikenal sebagai Desa Aren yang termasyhur sejak dulu, karena potensi aren yang melimpah.



Mustaan menjelaskan, proses pembuatan gula semut lebih sulit dibandingkan membuat gula batok maupun gula bumbung, karena prosesnya yang lama. “Gula semut tidak bisa dibuat dari gula batok atau bumbung yang dihancurkan lalu diubah menjadi gula semut karena pasti rasanya berbeda,” terangnya.

Air nira yang diperoleh dari petani sebelumnya harus langsung diproses menjadi gula karena rasa dan kualitas gula sangat tergantung pada kesegaran bahan baku. Tapi tidak serta merta langsung berubah menjadi gula semut, karena proses pengadukannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Untuk bisa menjadi gula semut dibutuhkan waktu sampai 7-8 jam untuk mengaduknya baru bisa jadi,karena air niranya disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran yang mungkin ikut” jelas Mustaan.



Proses pembuatan gula semut, imbuhnya, sudah dilakukan secara semi-modern tetapi masih dengan sentuhan tradisional. Dalam sehari, satu pembuat gula semut bisa menghabiskan 20 liter air nira yang menghasilkan 3 kg gula. Makanya pemasaran gula semut dan gula aren ini tetap lancar setiap hari terutama menjelang bulan puasa seperti sekarang ini.
Gula semut produksi khas Kekait Lombok Barat
Permintaan menjelang puasa, kata Mustaan, meningkat drastis karena kebutuhan masyarakat yang bertambah akan stok gula merah. “Gula semut ini juga menjadi favorit masyarakat karena mereka sudah tahu manfaatnya bagi kesehatan dan bagi pembuat gula, itu menguntungkan karena harganya lebih mahal,” ceritanya.

Ia membandingkan harga gula merah batok atau bumbung yang hanya dihargai Rp 45 ribu untuk ukuran 1,5 kg, sedangkan gula semut dihargai Rp 40 ribu/kg-nya. Apalagi potensi pasarnya sangat terbuka, dimana dirinya baru-baru ini mendapat tawaran untuk mengekspor gula semut untuk pasaran Eropa.

Mustaan menceritakan tawaran itu bermula dari dirinya mengikuti pameran dari Kementerian PDT di Malaysia dan menarik minat pengusaha dari Swiss yang tertarik akan produk gula semutnya. “Mereka tertarik akan produk gula semut ini, karena memang di sana sedang tren untuk konsumsi gula semut ini,” akunya.

Pengusaha tersebut meminta jumlah pengiriman gula semut yang cukup banyak mencapai 5 kontainer tetapi ditolaknya karena dirasa terlalu banyak sebab produksi belum mencapai nilai tersebut. “Dari hitung-hitungan saya, kalau semua pembuat gula semut mampu menghasilkan 3 kg/hari di NTB khususnya Lombok, hanya mampu produksi 2 kontainer atau 40 ton saja,” jelas Mustaan.

Pihaknya sudah menemukan kesepakatan untuk melakukan ekspor dengan jumlah segitu dan sebenarnya dirinya diminta mulai mengirim di bulan-bulan ini. Tetapi karena berbagai pertimbangan terutama pasar lokal yang sedang butuh, pengiriman ditunda sampai akhir puasa nanti.

Oleh karena itu, sekarang ini pihaknya sedang berupaya untuk mengajak pembuat gula semut yang berada di semua kabupaten di Lombok untuk bekerjasama memenuhi permintaan tersebut. “Saya juga sudah meminta bantuan dinas terkait untuk mengumpulkan pembuat gula merah agar lebih terintegrasi,” kata Mustaan.

Dirinya juga sudah mulai mengurus persyaratan ke Dinas Perdagangan untuk penerbitan SKA ekpor gula semut ini jika jadi. Karena dirinya memang ingin mengangkat nama daerah bahwa produk gula merah NTB tidak kalah saing dengan daerah lainnya. “”Setidaknya kalau ini jalan, banyak lapangan pekerjaan yang akan tercipta karena ini memang sangat memberdayakan masyarakat pedesaan,” sebutnya. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
Share:

Ikatan Istri Pimpinan BUMN NTB Galang Dana di Hari Kartini

Kegiatan IIP BUMN Provinsi NTB saat peringatan Hari Kartini di Ballroom Bank Mandiri Mataram, Ahad (22/4/2018)

IKATAN Istri Pimpinan Badan Usaha Milik Negara (IIP BUMN) Provinsi NTB menggelar serangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini. Peringatan Hari Kartini yang dilaksanakan bersama dan perdana ini sekaligus dimanfaatkan untuk menggalang dana bhakti sosial.


Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam IIP BUMN Provinsi NTB berkumpul di ballroom Bank Mandiri di Cakranegara Mataram, Ahad (22/4/2018). Seluruhnya yang datang, lengkap menggunakan kebaya dan atribut khas Raden Ajeng Kartini. Beberapa kegiatan ditampilkan, sekaligus pemberian reward bagi peserta dengan penampilan terbaik. Jajaran Dharma Wanita Provinsi NTB juga diundang di acara ini.

Ketua IIP BUMN Provinsi NTB, Ny. Cuk Prayitno menyebut peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan bersama tahun ini menjadi awal yang baik untuk tetap melaksanakan kegiatan serupa tahun-tahun mendatang. Banyak kegiatan lain yang sebenarnya dilakukan, misalnya penyuluhan bahaya narkoba ke sekolah-sekolah, pembinaan kepada masyarakat. “Ada kurang lebih 100 orang yang ikut di kegiatan ini. Selanjutnya kita akan laksanakan Bhakti Sosial dari hasil penggalangan dana hari ini,” ujarnya.


Ketua Panitia Kegiatan, Selly Dedi Kurniadi menambahkan, sebelum-sebelumnya kegiatan bersama dilakukan hanya Bakti Sosial, dan peringatan Hari Kartini dilaksanakan di lingkup instansi masing-masing BUMN.

Sementara ini ada 13 BUMN di NTB yang terlibat. Padahal, ada lebih dari 20 BUMN ada di NTB. Dengan kegiatan bersama yang dilaksanakan, diharapkan BUMN yang belum ikut di IIP BUMN NTB tertarik bergabung. “Setelah acara ini, ibu-ibu pimpinan BUMN lainnya ikut aktif di kegiatan-kegiatan IIP BUMN. Karena ini kegiatannya kita memperkuat silaturahmi,” demikian Selly.


Dana yang terkumpul untuk kegiatan bhakti sosial, diarahkan pada santunan anak yatim, pengembangan daerah tertinggal, bantuan-bantuan dan ada rencana penyuluhan kemandirian kepada ibu rumah tangga di daerah untuk mendukung penguatan ekonomi keluarga. (Bulkaini/Ekbis NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive