Be Your Inspiration

Monday 1 April 2019

General Manager Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Agung Terpilih sebagai Ketua IHGMA

Ketua IHGMA Terpilih Ernanda Agung D (GM Golden Palace Hotel Lombok) dan Wakil Ketua IHGMA Terpilih Irfan Oktavian (GM Grand Madani Hotel Mataram) pose bersama usai musda. 

IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) menggelar Musda (Musyawarah Daerah) di Golden Palace Hotel Lombok, Sabtu (30/3/2019). Dalam musda ini, General Manager (GM) Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Agung D terpilih sebagai Ketua IHGMA setelah memperoleh 23 suara dari 39 orang yang hadir.

"Musda ini agenda besarnya adalah memilih Ketua dan Wakil Ketua IHGMA untuk masa kerja 2019-2022. Dan saya terpilih menjadi Ketua IHGMA yang baru dengan perolehan 23 suara dari 39 orang yang  hadir pada musda. Setelah ini akan ada  pelantikan kepengurusan IHGMA yang akan dilaksanakan kurang lebih sebulan dari sekarang,selain pelantikan ketua dan wakil ketua tentu saja sebelumnya kami akan memilih pengurus yang lain seperti bendahara dan sekretaris,’’ ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (31/3/2019).

Ernanda mengaku, terpilihnya dirinya menjadi ketua IHGMA yang baru merupakan tanggung jawab yang berat yang harus diemban. Sebagai ketua, ujarnya,  tentu saja dirinya harus bekerja seperti tema acara, yakni bersama IHGMA meningkatkan SDM menuju Lombok Bangkit. ‘’Jadi IHGMA ini kan merupakan asosiasi profesi GM jadi fokus kami nantinya adalah peningkatan profesionalisme GM khususnya di Nusa Tenggara Barat ini,’’ terangnya.

Setelah ini, tambahnya, pihaknya akan melaksanakan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan kualitas GM. Seperti tahun-tahun sebelumnya, workshop mengenai peningkatkan SDM GM tetap menjadi program tahunan.

Ke depan, Ernanda menambahkan akan ada sertifikasi GM Level 8 yaitu di mana sertifikasi ini setara dengan pendidikan S2. Pihaknya akan berusaha semua GM  tersertifikasi Level 8 dan dapat mengajar sebagai dosen pada kampus-kampus di bawah Kementerian Pariwisata. Diakuinya, dari seluruh GM yang ada di NTB yang sudah tersertifikasi Level 8 ada 21 orang dan berharap ada penambahan.

‘’Dan tentu harapan saya dengan adanya sertifikasi ini IHGMA punya kontribusi untuk meningkatkan kualitas SDMnya, tentu saja dengan kualitas SDM yang bagus akan meningkatkan kualitas pelayanan kita di hotel masing-masing yang tentunya harapan kami ending-nya akan bermanfaat dan berguna untuk pariwisata di NTB," harapnya. (*)
Share:

Masih Berbahaya, Jalur Pendakian Rinjani Batal Dibuka April 2019

Tim survei gabungan di jalur pendakian Sembalun menuju Pelawangan Rinjani, Sabtu (16/3/2019) yang menemukan longsor dan kerusakan jalur di 14 titik. (Dokumen Istimewa TNGR)
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memutuskan membatalkan pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani April mendatang. Kesimpulan tersebut, berdasarkan hasil rapat gabungan Rabu (27/3/2019).  Sebab survei , jalur Senaru dan Sembalun berbahaya bagi aktivitas pendakian karena kerusakan akibat gempa dan potensi bahaya longsor susulan. 


Kepastian itu disampaikan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani  (TNGR) Sudiyono, Kamis (28/3/2019). Sehari sebelumnya ia menggelar rapat bersama sejumlah pihak, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pariwisata, Basarnas, TNI dan Polri, juga Trakking Orgnizer (TO). Rapat isinya mengevaluasi hasil survei jalur pada Sabtu (16/3/2019)  yang juga melibatkan semua pihak yang hadir dalam rapat. 

‘’Kesimpulannya, kami belum bisa buka April ini. Jalurnya masih berbahaya. Kami belum bisa putuskan kapan dibuka sampai dilakukan survei berikutnya,’’ kata Sudiyono. 

Sebelumnya TNGR sempat memastikan akan membuka jalur Rinjani pada April mendatang, sembari melakukan penataan. Empat jalur yang siap dibuka di Senaru, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik. Namun dari hasil survei, kondisi jalur belum memungkinkan dibuka. Terlebih saat tim gabungan turun, tiba tiba gempa terjadi, sehingga perjalanan peninjauan jalur dihentikan.    


Setidaknya dua garis besar kesimpulan dalam rapat itu. Pertama, kondisi jalur dari Sembalun hingga Pelawangan terjadi kerusakan 14 titik, tiga titik diantaranya rusak berat. Hasil survei itu sudah dapat gambaran bahwa untuk diputuskan dibuka, diperlukan survei ulang.  

Sementara hasil pengecekan sebelumnya, didapat kesimpulan, jalur Sembalun sebelum menuju Pelawangan 200 meter rusak parah.  kerusakan ditemukan di jalur menuju Pos 3 dan Pos 4 dan dianggap masih berbahaya. ‘’Kita ingin tutup jalurnya yang berbahaya ini. Kemudian dalam survei berikutnya kita akan buka jalur lain,’’ terangnya. 

Dalam pengecekan jalur berikutnya, akan dilakukan survei potensi jalur sekaligus akan memasang rambu- rambu untuk para pendaki agar tidak melalui jalur berbahaya. Kesimpulan lain, jalur menuju danau tidak layak untuk dilalui karena terjal dan berbahaya pascalongsor. ‘’Sudah sangat tidak memungkinkan menuju danau, ada retakan-retakan dan sangat berisiko,’’ jelasnya. 


Pendakian belum bisa dibuka juga karena pertimbangan belum ditemukan mata air di dua jalur tersebut.  Demikian juga jalur Senaru  menuju Danau Segara Anak, masih terjal dan berisiko. Jalur ini harus dilakukan survei ulang karena belum tuntas sampai ke danau. ‘’Kemarin saat pengecekan jalur, PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) belum dilibatkan. Nanti pada saat survei berikutnya, akan kami ajak juga supaya hasilnya lebih maksimal,’’ ujarnya.  

Sementara survei ulang untuk jalur Sembalun ke Pelawangan juga akan dilakukan pengecekan ulang bersama tim yang sama, sembari memastikan cuaca berdasarkan informasi dari BMKG. 
Sementara rekomendasi yang disampaikan sesuai kesepakatan rapat, harus ada jembatan antara Pos 2 dan Pos 3 karena jalurnya putus akibat longsor. Butuh solusi untuk suplai air bersih ke Sembalun, papan informasi di arah tiga titik jalur alternatif dan papan informasi untuk jalur berbahaya atau rawan longsor sepanjang jalur. 

Kemudian perbaikan jalur pendakian 150 meter sebelum pelawangan, penanaman pohon berakar di sepanjang jalur, semua guide harus memiliki Handtalky (HT) yang bisa terhubung ke pusat informasi. Terakhir, membatasi  jumlah pendaki karena semakin berkurannya kawasan aman. (Haris Mahtul/Suara NTB) 
Share:

Saturday 30 March 2019

Gubernur Kembali Rombak Komposisi Pejabat

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melantik dan mengambil sumpah pejabat yang dilantik di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Jumat (29/3/2019).

Sebanyak 59 pejabat Lingkup Pemerintah Provinsi NTB,  dilantik Gubernur,  Dr. H. Zulkieflimansyah,  Jum'at (29/03/2019) malam. Pejabat yang dilantik di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB itu terdiri dari 5 pejabat Tinggi Pratama,  31 Pejabat Administrator dan 23  Pejabat Pengawas.

Salah satu pejabat Tinggi Pratama yang dilantik Gubernur Doktor Zul adalah Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Provinsi NTB,  Najamuddin,  S. Sos., M. M.

Selain Kepala Biro Humas Protokol, Pejabat Tinggi Pertama yang dilantik Gubernur antara lain, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Wedha Magma Ardi, MT, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang. Sedangkan Kepala Dinas PUPR yang dilantik adalah Ir. H.  Azhar,  MM. Selanjutnya, Sadimi,  ST.,  MT menduduki Jabatan sebagai Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.  Staf Ahli Bidang Ekonomi,  Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan ditempati Chairul Mahsul, SH., MH yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan.
Pada pelantikan yang diawali pengambilan sumpah Jabatan itu,  Gubernur menjelaskan sebenarnya belum akan melakukan rotasi dan pengisian jabatan hingga selesai Pemilu, 17 April 2019 mendatang.  Namun, berdasarkan diskusi dan masukan, bahwa ada tugas dan kerja-kerja besar yang mendesak dilakukan,  maka pelantikan tersebut harus segara dilaksanakan.

"Selamat kepada pejabat yang menempati posisi yang baru. Semoga amanah in dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ucap Doktor Zul.

Doktor Zul menjelaskan, kalau pada pelantikan sebelumnya, pejabat yang dilantik sebagian besarnya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kali ini yang kita akomodasi adalah yang dari Bappenda. Kalau ada dinas lain yang masih kosong dan belum terisi saat ini,  pada kesempatan lain akan diberikan prioritas sebagaimana Bappenda pada hari ini," ungkapnya.

Untuk pergantian dan pengisian jabatan kata Gubernur membutuhkan waktu yang lama. Sebab,  untuk menggantikan pejabat yang dirotasi ke posisi lain membutuhkan kajian. Sehingga, penempatan posisi yang ada, benar-benar sesuai dengan kapasitas dan kemampuan seseorang, alias tidak sembarangan.

"Semoga dengan RPJMD yang baru, target yang baru, saya kira akan ada dinamika. Mudah-mudahan NTB Gemilang bisa direalisasikan dengan SDM-SDM di NTB ini yang luar biasa," harap Gubernur di hadapan pejabat yang dilantik dan kepala OPD yang menyaksikan pelantikan tersebut.

Pelantikan tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada seluruh pejabat yang dilantik. (Marham/Humas NTB)
Share:

Sunday 24 March 2019

ITDC dan Dorna Sport Matangkan Desain Sirkuit MotoGP di KEK Mandalika


Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer
Persiapan pembangunan sirkuit MotoGP di kawasan The Mandalika saat ini terus dimatangkan. Terutama terkait desain sirkuit yang akan dibangun tersebut. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Dorna Sport, selaku pemegang hak penyelenggaraan MotoGP tengah memulai proses homologasi sirkuit. Supaya benar-benar memenuhi standar yang ada.


‘’Homologasi ini merupakan proses akhir dari persiapan pembangunan sirkuit. Sebelum sirkuit tersebut mulai dibangun,’’ ungkap Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, kepada wartawan, di Praya, Kamis (21/3/2019).

Homologasi dilakukan supaya desain sirkuit yang dibangun di kawasan The Mandalika itu nantinya memenuhi standar. Tapi bukan berarti desain sirkuit yang sudah dibuat belum memenuhi standar. Tetapi lebih pada bagaimana menyesuaikan desain yang ada dengan kondisi riil lapangan.


Karena pihak Dorna Sport sendiri sejauh ini belum begitu mengetahui kondisi di lapangan, baru melihat desain saja, sehingga pihak Dorna Sport juga ingin mengetahui secara detail kondisi lapangan apakah sudah sesuai dengan desainnya.  

Proses homologasi sendiri diperkirakan butuh waktu sekitar 4 sampai 5 bulan. Begitu proses homologasi selesai dilakukan, sekitar bulan Agustus mendatang barulah keluar Detail Engineering Detail (DED) dari sirkuit MotoGP tersebut. Baru setelah itu, pada bulan September proses pembangunan sirkuit sudah bisa dimulai.    
  
Ia menegaskan, kalau yang dibangun ini nantinya adalah trek (jalan) balapan. Bukan kawasan secara menyeluruh. Jalan yang dibangun itu juga khusus. Yang hanya dalam jangka waktu tiga jam saja sudah kering dengan panjang 4,3 km dan akan memiliki sekitar 18 tikungan.


Soal tanggal penyelenggaraan balap MotoGP sendiri, Abdulbar menegaskan sampai saat ini belum ada. Jadwal pelaksanaan balapan sendiri akan diberikan setahun sebelum balapan digelar atau tahun 2020 mendatang. Tapi kalau soal penyelenggaraan sudah pasti di kawasan The Mandalika.

‘’Waktu (balapan) apakah setelah (MotoGP) Sepang Malaysia ataukah sebelum Australia. Itu nanti akan diberikan pada tahun 2020 mendatang. Namun kalau soal hak penyelenggaran itu sudah pasti,’’ tandasnya. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Tuesday 19 March 2019

Objek Wisata Dende Seruni, Lokasi Pemandian Putri yang Melegenda di Pulau Lombok


Objek wisata Dende Seruni Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur.

Satu lagi tempat objek wisata alam yang dipoles sentuhan kreativitas dan kini telah menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung berlokasi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Lokasi ini dinamakan, Objek Wisata Dende Seruni di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya. 

Kawasan itu adalah sebuah teluk kecil atau disebut oleh warga Seruni Mumbul dengan sebutan menanga. Kawasan yang dilihat di peta berbentuk air laut yang menjorong memanjang ke daratan. Air menanga ini tampak tenang tampak riak gelombang. Uniknya dalam menanga ini ada mata air yang konon dalam legenda sebagian orang Sasak menyebutnya tempat pemandian sang putri bernama Dende Seruni. 

Melihat potensi keindahan dan legenda sejarah yang  masih terpendam, Desa Seruni mumbul mencoba memoles kawasan ini sebagai tempat wisata. Menggunakan Dana Desa sebesar Rp 480 juta, Desa Seruni Mumbul ini terbilang berani berinvestasi untuk membangun objek wisata buatan.

Ketua BUMDes Seruni Mandiri Sejahtera, Zainul Wardi, menjelaskan, dilakukannya penataan kawasan tersebut terinspirasi dari beberapa daerah di Yogyakarta. Dituturkan Pak Di, sapaan akrab Ketua BUMDes Desa Seruni ini, dirinya sudah pernah melihat langsung wisata di Yogyakarta saat berkunjung beberapa waktu lalu. Dengan wisata bisa dapatkan uang cepat. Dilihatnya, di daerah yang dipimpin oleh Gubernur seorang Sultan tersebut, aktivitas membajak sawah saja bernilai uang dan pendapatan buat desa.    

Beberapa daerah lain juga mengisyarakatkan hasil dari penataan lingkungan bisa mendatangkan uang sebagai sumber pendapatan untuk pembangunan dengan menata lingkungan, justru bisa mendatangkan uang. Targetnya setelah beroperasi akan bisa mendatangkan Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar per tahunnya.

Dituturkan, sebelumnya lokasi yang dibangun itu adalah sebuah menanga tak bernilai. Tidak ada orang yang datang berkunjung. Meyakini ada potensi yang terpendam, sehingga desa berani mengalokasikan anggaran hampir setengah miliar. Sekarang ini, dana yang sudah dikeluarkan sudah mencapai Rp200 juta lebih dihabiskan. Tampak, dengan sentuhan seni kawasan ini telah menjadi magnet bagi para pecinta liburan dan berwisata.

Pak Di mengatakan, rencana ke depan kawasan itu akan dijadikan lokasi wisata bersama dengan warga. Di mana, masyarakat pemilik tanah yang ada di sekitar kawasan akan diajak bermitra  dan menghadirkan keuntungan bersama. Membangun wisata katanya harus berbasis kemasyarakatan dan mengunjungi lokasi bisa juga sambil belajar banyak hal. Selain ada legenda sejarah tentang Dende Seruni, di lokasi ini banyak biawak yang bisa dijual pada wisatawan. "Biawak-biawak ini rencana kita akan melakukan penangkaran," ucapnya.

Mengenai nama diambil dari legenda Dende Seruni.  Dende Seruni ini adalah seorang Putri yang sangat cantik jelita. Kecantikan Dende Seruni ini membuat Patih Mumbul jatuh hati dan ingin memperistrinya. Tipu daya sang Patih mencoba mengajak selingkuh Dende Seruni. Akan tetapi, kekuatan iman Dende Seruni membuat ia tak mudah goyah dan jatuh dari bujukan Patih Mumbul.

Kemunculan objek-objek wisata buatan seperti d Seruni Mumbul ini disambut baik Dinas Pariwisata Lotim. Dipaparkan Kepala Bidang Pemasaran Dispar, Muhir, lahirnya prakarsa-prakarsa  baru membuat objek wisata ini sangat diapresiasi. 

Apalagi di Seruni Mumbul ini prakarsa desa menata lingkungan berorientasi sapta pesona. Kawasan ini diyakini bisa menjadi salah satu alternatif wisata bagi warga sekitar dan bahkan wisatawan asing. Di mana ada nilai edukasi dan catatan legenda tentang Dende Seruni sebagai cikal bakal dari penamaan Desa Seruni Mumbul.  (Rusliadi/Lombok Timur)
Share:

MotoGP Indonesia, Ajang Menarik Minat Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi menerima Chief Executive Officer (CEO) Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer, dan beberapa Pembalap MotoGP, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019). (Foto by Sekretariat Kabinet RI)


GELARAN balapan dunia MotoGP bakal menjadi event utama di kawasan The Mandalika yang diharapkan bisa menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang berkunjung di daerah ini. Selain potensi wisata bahari yang memang sudah dimiliki kawasan The Mandalika. Sebagai main event MotoGP ditargetkan bisa menarik sampai 100 ribu wisatawan ke daerah ini, di setiap gelaran MotoGP.


“MotoGP memang kita siapkan sebagai event utama yang digelar di kawasan The Mandalika yang tentunya diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah ini,” ungkap Direktur Utama (Dirut) Indonesian Tourism Development Corpoation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, beberapa waktu lalu.

Ia pun mengku optimis, target tersebut bisa terpenuhi. Melihat pangsa pasar MotoGP yang termasuk sebagai salah satu event olahraga dengan jumlah penggemar terbesar di dunia. Bahkan Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penggemar MotoGP terbesar kedua setelah Cina.
Dan, penggemar MotoGP di Indonesia termasuk yang paling “gila” MotoGP. Itu bisa dilihat di setiap gelaran event MotoGP. Misalnya di Sepang Malaysia, sepertiga penontonnya berasal dari Indonesia. “Jadi logika kalau MotoGP yang digelar di luar negeri saja orang Indonesia berbondong-bondong datang. Apalagi kalau MotoGP-nya di gelar di Indonesia,” sebutnya.

Hal itupula yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa kemudian pihak Dorna Sport selaku pemegang lisensi gelaran MotoGP mau menggelar MotoGP di Indonesia dalam hal ini kawasan The Mandalika. Karena melihat animo dan antusiasme masyarakat Indonesia yang begitu tinggi terhadap balapan MotoGP.


Indonesia sendiri termasuk negara pengguna sepeda motor terbesar ketiga, setelah Cina dan India. Dan, hampir semua pabrikan sepeda motor utama yang berlaga di MotoGP ada di Indonesia. Ditambah dengan keindahan alam yang ada di kawasan The Mandalika, menjadikanya gelaran MotoGP di kawasan The Mandalika paling berbeda dari yang lain.

Soal kesiapan sudah tidak ada masalah. Listrik, air dan fasilitasnya sudah siap. “Tinggal soal kecepatan kita dalam menuntaskan pembangunan sirkuit MotoGP itu saja. Dan, perlu diketahui sirkuit MotoGP yang ada di kawasan The Mandalika merupakan satu-satunya sirkuit dengan konsep sirkuit jalan raya. Memiliki panjang lintasan mencapai 4,3 km dengan 18 tikungan. Di mana hampir setengah dari panjang lintasan itu menyusuri pantai,” tambahnya. 


Abdulbar mengatakan, untuk menghadirkan MotoGP di kawasan The Mandalika bukan urusan mudah. Kawasan The Mandalika harus bersaing dengan dua daerah lainnya di Indonesia yang juga berminat menggelar event balap dunia tersebut. Namun akhirnya kawasan The Mandalika yang dipilih.

Investasi yang harus dikeluarkan oleh ITDC selaku pemegang hak penyelenggara juga tidak sedikit. Di mana untuk tiga tahun penyelenggaraan event MotoGP tersebut, ITDC harus mengeluarkan investasi mencapai hingga 27 juta Dolar Amerika atau Rp 405 miliar. “Jadi untuk penyelenggaran event MotoGP ini, setahunnya kita harus mengeluarkan invetasi sebesar 9 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 135 miliar,” imbuhnya.


Namun bagi ITDC nilai investasi sebesar itu bukan jadi masalah. Jika melihat multiplayer efek yang bisa ditimbulkan dari gelaran MotoGP tersebut. Karena akan bisa menggerakkan semua aspek.  Bukan hanya bagi kawasan The Mandalika ataupun NTB, tetapi Indonesia secara lebih luas. Artinya, nilai lebih yang bisa diperoleh ITDC dari gelaran MotoGP tersebut jauh lebih besar dari nilai invetasi yang dikeluarkan.

Bicara soal kesiapan akomodasi, terutama hotel memang ketika event MotoGP digelar tahun 2021 mendatang, di kawasan The Mandalika ditargetkan baru akan memiliki sekitar 1.200 kamar. Namun di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram, hotelnya sudah banyak. Bahkan hotel-hotel di Bali pun siap. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh dengan Pulau Lombok, kurang dari 30 menit perjalanan udara.

“Sirkuit MotoGP di Thailand yang mulai menggelar MotoGP tahun 2018 lalu, jaraknya hampir 500 km dari Bangkok. Tapi nyatanya bisa menggelar MotoGP. Apalagi kawasan The Mandalika yang sudah didukung dengan berbagai akses transportasi,” klaimnya. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Lombok dan MotoGP, Interelasi Dua Kultur untuk Tingkatkan Ekonomi

Pengamat Ekonomi Universitas Mataram Dr. M. Firmansyah.

Dari perspektif ekonomi, kehadiran sirkuit dan event MotoGP di Lombok sudah pasti akan memberi efek ekonomi yang besar bagi daerah dan masyarakat. Namun memaksimalkan potensi MotoGP menjadi efek berganda bagi ekonomi yang lebih luas merupakan tugas bersama.
PENGAMAT Ekonomi dari Universitas Mataram Dr. M.Firmansyah kepada Ekbis NTB mengatakan, pemerintah daerah dan semua stakeholder sebaiknya membuat sebuah relasi antara Lombok dengan MotoGP. Upaya interelasi dua kultur ini bisa menjadi daya ungkit ekonomi yang lebih luas.
Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk interelasi dua kultur tadi, mulai dari mencari tagline baru untuk mempromosikan pariwisata hingga melatih UMKM untuk membuat suvenir menarik dari kehadiran MotoGP tersebut.
‘’Mulai sekarang kita buat relasi Lombok dengan MotoGP menjadi satu kesatuan promosi. Ini butuh sebuah sentuhan. Karena sebagian UMKM kita hanya memproduksi sesuatu apa yang sudah umum dikerjakan. Nah, keluar dari keumuman itulah yang kita akan lakukan,’’ jelasnya.
Ia mengatakan, kekayaan lokal yang selama ini menjadi daya tarik wisata sebaiknya mulai dikombinasikan dengan kehadiran MotoGP, karena event tersebut selama ini menjadi magnet bagi jutaan penggemar di dunia.
‘’Bukan hanya branding, juga implentasi dari apa yang sudah dihasilkan. Misalnya membuat suvenir Gendang Beleq dengan kombinasi MotoGP. Interelasi dua kultur, Lombok dan keberadan MotoGP,’’ terangnya.
Untuk itulah pemerintah daerah sebaiknya mulai dari sekarang memberi pelatihan kepada pelaku UMKM terutama yang terkait dengan pariwisata agar keterampilannya bisa meningkat. Terutama dalam membuat produk-produk yang dikaitkan dengan event MotoGP.
Secara umum ia melihat, ada dua kemanfaatan ekonomi dari hadirnya beragam investasi di KEK Mandalika dan sirkuit MotoGP yaitu modal yang masuk serta orang yang masuk. Modal yang masuk lewat investasi MotoGP tentulah sangat jumbo, baik berupa infrastruktur utama atau infrastruktur pendukung. ‘’Modal yang masuk itu harus disertai dengan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pengerjaan proyek sirkuit MotoGP tersebut,’’ katanya.
Master plan Mandalika Race Sircuit 
Selanjutnya, kemanfaatan besar berupa orang yang masuk untuk tujuan berwisata atau menyaksikan event balapan MotoGP. Agar penonton tidak hanya datang untuk menyaksikan para pembalap beraksi di lintasan. Maka harus dibuat sebuah cara agar mereka memberi manfaat bagi entitas ekonomi yang lain. Mulai dari kemanfaatan untuk UMKM setempat, penjual suvenir, pelaku usaha hotel, restoran. Kemudian transportasi lokal, penyedia atraksi, dan penyedia jasa lainnya.
‘’Kalau hanya sekadar nonton balapan. Tidak akan maksimal memberi kemanfaatan ekonomi. Namun bagaimana agar fasilitas lain bisa terangkat namanya gara-gara MotoGP itu,’’ saran Firmansyah.
Hal lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah kebersihan destinasi wisata dan pengelolaan sampah. Masalah kebersihan lingkungan wisata memiliki keterkaitan erat dengan tingkat kunjungan dan image sebuah destinasi wisata. Sehingga ia mendorong Pemda dan masyarakat untuk menjaga kebersihan destinasi untuk memaksimalkan potensi bisnis pariwisata yang besar ini.
 Indonesia Siap Gelar MotoGP
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesiapan Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP tahun 2021 mendatang, di Mandalika, NTB. Kesiapan ini, selain organisasi, juga termasuk infrastruktur untuk penyelenggaraan MotoGP 2021 itu.
‘’Saya sampaikan bahwa kita siap,’’ tegas Presiden Jokowi kepada wartawan usai menerima Chief Executive Officer (CEO) Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer, dan beberapa Pembalap MotoGP, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3).
Menurut Presiden, kedatangan CEO Dorna itu ingin mendapatkan keyakinan kesiapan Indonesia, baik dalam organisasi maupun infrastruktur menuju ke sana, karena sudah ada tanda tangan kerja sama antara ITDC dan Dorna terkait penyelenggaraan MotoGP 2021 mendatang.
Presiden mengingatkan, menyelenggarakan event sebesar Asian Games yang diikuti peserta dari 35 negara saja kita siap. Karena itu, untuk MotoGP 2021 ini, Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk optimistis. ‘’Kita harus optimis, harus optimis,’’ ujarnya.
Ditegaskan Presiden Jokowi, bahwa kesiapan Indonesia sudah rampung. Dengan pendekatan menunjukkan lokasinya seperti ini dan memberitahu pada mereka bahwa kita siap untuk berinvestasi di Mandalika dalam rangka untuk mendapatkan hak penyelenggaraan MotoGP.
Mengenai lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021 yang merupakan street circuit di Mandalika, menurut Presiden Jokowi, telah dipuji oleh CEO Dorna Carmelo Ezpeleta. ‘’Pantainya indah dan sirkuitnya itu mepet dengan pantai. Ini berarti kita akan dapat dua kemanfaatan. Selain olahraga, pariwisata juga secara brand akan terangkat dan Mandalika mendapatkan manfaat karena investasi ini,’’ ujarnya.
Presiden menjelaskan, pemerintah sudah memutuskan mengenai pengembangan Mandalika itu, yang akan menjadi satu dari 10 destinasi wisata baru Indonesia selain Bali. Turut mendampingi.
Presiden Joko Widodo mencoba salah satu motor yang dipergunakan di ajang MotoGP di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Sekretariat Kabinet)
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi mengemukakan, pemerintah betul-betul telah mengupayakan sebuah sejarah. Lahirnya sebuah sejarah MotoGP di Indonesia, dan ini betul-betul telah diupayakan secara maksimal oleh  ITDC sebagai pengelola dari kawasan Mandalika.
‘’Sekarang pihak Dorna Sport SL, Carmelo Ezpeleta betul-betul mendapat kepastian secara langsung dari Bapak Presiden bahwa pemerintah akan mendukung penuh persiapan baik infrastruktur, penyelenggaraan maupun prestasi sendiri,’’ katanya usai mendampingi Presiden menerima ITDC dan Dorna di Istana Kepresidenan Bogor.
Menpora menilai, ini adalah kabar gembira bagi seluruh penggemar Moto GP di Indonesia bahwa kita akan menjadi tuan rumah nanti di Moto GP Mandalika. Diakui Menpora, tentu banyak pertanyaan kenapa tidak di tempat lain yang dulu pernah jadi isu. Yang penting, menurut Menpora, sekarang Indonesia sudah memperoleh kepastian bahwa itu akan diselenggakan tahun 2021 nanti di kawasan Mandalika.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo  itu, Menpora Imam Nahrawi menjelaskan, bagaimana komitmen pemerintah nanti membantu ITDC karena ini bukan semata-mata Indonesia menjadi penyelenggara yang baik. Tetapi harus punya dampak yang lebih luas lagi bagi sektor ekonomi pariwisata maupun sektor prestasi olahraga.
Selain itu, juga disampaikan dari sisi pemenuhan infrastruktur seperti yang disampaikan oleh Presiden agar ada jalan tembus dari bandara ke Mandalika, kemudian perpanjangan runway di bandara. Juga soal pelabuhan karena nanti yang datang minimal 100 ribu orang tentu Lombok belum memungkinkan untuk ketersediaan kamar hotel, tetap dibutuhkan pelabuhan yang bisa akses langsung cepat ke Bali.
‘’Di Bali tentu dari sisi ketersediaan hotel itu pasti lebih banyak lagi. Jadi, itu tiga hal selebihnya ITDC tadi diminta koordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar beberapa kewajiban-kewajiban sebelum dilaksanakannya 2021 itu bisa terpenuhi dengan baik,’’ terang Menpora. (Faris/Setkab)
Share:

Thursday 14 March 2019

AirAsia Indonesia Tandatangani Kerjasama dengan Pemprov NTB


Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah (Kiri) dan Direktur Utama PT. AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menandatangani naskah kerjasama di Tangerang Banten, Kamis (14/3/2019) 
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menandatangani nota kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding)  dengan PT. Indonesia AirAsia yang diwakili Direktur Utamanya, Dendy Kurniawan, untuk tujuan pengembangan penerbangan dan dukungan peningkatan pariwisata di Nusa Tenggara Barat di Kantor Air Asia di Jalan Marsekal Suryadharma Kota Tangerang Banten, Kamis (14/03/2019).

Gubernur Zulkieflimansyah menyatakan bahwa penandatanganan nota kesepakatan bersama itu  adalah tindak lanjut konkret dari dua pertemuan antara Pemprov NTB dengan PT. Indonesia AirAsia  sebelumnya. Pascapenandatanganan MoU, Air Asia akan menambah rute penerbangan langsung (direct flight) Perth (Australia) – Lombok dengan menempatkan dua pesawat di Bandara Internasional Lombok dan menambah frekuensi penerbangan Kuala Lumpur – Lombok menjadi lebih dari dua kali sehari.

“Ini ikhtiar cepat dan akselerasi untuk membangkitkan dan menggairahkan kembali perekonomian NTB pascabencana dari sektor pariwisata. Kerjasama dalam memperbanyak rute penerbangan domestik dan internasional, terutama direct flight, dengan AirAsia akan sangat membantu dalam meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan asing ke Lombok dan Sumbawa,” kata Zulkieflimansyah dalam sambutannya sebelum penandatanganan MoU.

Bukti bahwa kerja sama itu konkret dan cepat, disebutkan oleh Zulkieflimansyah bahwa tiket penerbangan dari Perth ke Lombok sudah bisa dipesan mulai Kamis 14 Maret 2019.

“Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya armada maskapai, rute dan frekuensi penerbangan, akan menurunkan harga tiket dan ujung-ujungnya bakal semakin banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang kembali berkunjung ke NTB” imbuh Gubernur Zul.

Hal senada dibenarkan Dirut PT. Indonesia Air Asia, Dendy Kurniawan. Bahkan, menurut Dendy Kurniawan, acara hari ini adalah sejarah baru bagi Air Asia Indonesia, karena pertama kalinya seorang gubernur datang dan menandatangani kerja sama bidang penerbangan.

“Kami merasa bangga dan terhormat karena ini baru pertama kalinya kantor kami dikunjungi gubernur dan sekaligus menandatangani sebuah kerjasama. Dan kami sepakat untuk mendukung kebangkitan perekonomian NTB pascabencana gempa bumi lalu, melalui sektor pariwisata dan tentunya kapasitas kami sebagai sebuah maskapai penerbangan dalam penyelenggaraan penerbangan ke NTB.” papar Dendy.

Dendy juga menekankan dalam waktu dekat akan menempatkan dua pesawat Air Asia di Lombok untuk melayani rute baru direct flight Perth – Lombok dan penambahan frekuensi baru Kuala Lumpur – Lombok. Selanjutnya juga akan membuka rute baru Yogyakarta dan Bali pada pertengahan tahun ini.
Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Pariwisata L. Moh. Faozal pose bersama dengan jajaran AirAsia Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Zulkieflimansyah juga berharap dukungan dari Air Asia terkait akan digelarnya balapan MotoGP di sirkuit Mandalika pada 2021.

“Lombok akan menjadi tuan rumah balapan MotoGP pada 2021, dan kontraknya akan berjalan selama 3 tahun atau 3 musim balapan. Saat ini kami juga sedang membangun sirkuit jalan raya berkelas internasional untuk balapan MotoGP. Kami berharap, jaringan luas Air Asia di lingkup global mau membantu dalam sosialisasi dan memperkenalkan Sirkuit Mandalika menjelang MotoGP Lombok 2021 nanti.” Sebut Zul.

Baca Juga :LIA Jadi Hub AirAsia

Pembangunan sirkuit dan gelaran balapan MotoGP Lombok, disebutkan Zul akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 7 ribu orang. Sementara jumlah penonton diperkirakan mencapai 300 ribu dari domestik dan mancanegara. Itu menjadi potensi bagi maskapai penerbangan seperti Air Asia untuk turut mengambil kue penumpang pesawat ke Lombok.

Dendy merespon positif harapan Gubernur NTB, dengan menyatakan bakal menggerakkan 97 juta database jaringan Air Asia global untuk membantu sosialisasi Sirkuit MotoGP Mandalika Lombok.

“Kami sangat mendukung promosi sirkuit MotoGP di Lombok. Ada 97 juta database Air Asia yang bisa kami gerakkan untuk meningkatkan awareness publik dunia bahwa salah satu seri balapan MotoGP akan digelar di Lombok Indonesia pada 2021 mendatang.” tambah Dendy.

Sebagai informasi, balapan MotoGP di Indonesia pernah digelar pertama kali di Sirkuit Sentul Bogor Jawa Barat pada tahun 1997 silam. 24 tahun setelahnya, baru akan digelar kembali di Lombok NTB.

Dalam penandatanganan nota kesepakatan bersama tersebut, Gubernur NTB didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M. Faozal dan ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Anita Ahmad dan sejumlah pengurus lain. (Marham/Humas NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive