Be Your Inspiration

Wednesday 29 April 2015

Warga NTB Jadi Korban Ledakan Bom di KBRI Yaman

Aisya, TKW asal NTB saat dievakuasi di salah satu rumah
di Yaman  setelah terkena serpihan kaca yang hancur 
akibat gedung KBRI dibom tentara Arab Saudi

Peristiwa ledakan bom di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman Senin (20/4) lalu, mengakibatkan Aisyah,  TKW asal NTB jadi korban. Aisyah warga Praya, Lombok Tengah (Loteng) ini, mengalami luka cukup parah, akibat ledakan bom itu. Kini korban sedang dalam proses evakuasi melalui Arab Saudi, untuk segera diterbangkan ke Indonesia.


Kabar duka itu disampaikan langsung Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri, Dr. Lalu Muhammad Ikbal, ditemui di Mataram, Jumat (24/4/2015).

Saat ledakan bom yang bersumber dari serangan udara itu terjadi, Aisyah diketahui terpisah dari rombongan 50 orang yang ditempatkan di basement kantor konsulat. “Aisyah terkena ledakan, lukanya cukup parah akibat terkena serpihak kaca,” kata Ikbal. Korban pun sempat pingsan, dan langsung menjalani operasi.
Mereka sempat khawatir Aisyah akan meninggal akibat luka sayatan kaca di urat nadinya, namun setelah dioperasi bisa diselamatkan. Serpihan kaca masuk ke beberapa bagian tubuhnya, terbanyak di tangannya. Lukanya pun cukup dalam akibat tertusuk serpihan kaca.      

Aisyah dirawat di rumah sakit Yaman, kemudian dievakuasi ke Sana’ah. Bertahap evakuasi berlanjut ke Al Hudaidah, untuk dibawa keluar dari Yaman. “Besok (hari ini) tim kami akan membawa Aisyah  ke Jizan, Arab Saudi. Lantas langsung kita terbangkan ke Indonesia menuju Lombok,” kata pria asal Praya Lombok Tengah ini. Selain Aisyah, korban luka saat itu dua orang dari tim evakuasi.
Suasana depan KBRI di Sana'a Yaman setelah dibom pesawat tempur Arab Saudi

Aisyah sebenarnya masuk rombongan terakhir yang nyaris luput dari evakuasi. Karena 50 orang ini tidak menginformasikan diri tentang keberadaannya. Bahkan tanggal 15 itu, sebenarnya menjadi pemulangan besar- besaran dan evakuasi ditutup. Namun tiba-tiba mereka mendapat kabar masih ada 50 WNI masih terperangkap di daerah Aman,termasuk diantaranya Aisyah yang diketahui menjadi TKW.  Akhirnya tim dari wilayah barat terpaksa kembali menerobos dan membawa keluar 50 orang tadi dan sempat diamankan di KBRI. Ledakan pun terjadi. ‘’Saat itu dua staf KBRI keluar dari basement untuk melihat situasi, tiba tiba ada bom udara. Ternyata korban luka ada juga Aisyah,” tutur Ikbal.

200 Warga NTB Dievakuasi

Eskalasi konflik  yang semakin meninggi di Yaman, membuat Kemenlu memerintahkan semua WNI harus dievakuasi. Dari total 2000 orang yang tinggal tersebar di bebapa daerah di Yaman, 200 diantaranya berasal dri NTB yang menempuh pendidikan tinggi.  Selebihnya berasal dari Pulau Jawa.

Evakuasi secara bertahap sebenarnya sudah dilakukan sejak 2014 lalu, ketika konflik awal dimulai dipicu setelah kubu pemberontak Al Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Tahun lalu, 300 orang dievakuasi. Kemudian awal Januari 2015 lalu, ada 175 WNI kembali dievakuasi ketika pemberontak Al Houti makin menguasai Yaman.

Ketika serangan semakin massif, Kemenlu pun membuat tim evakuasi untuk wilayah barat,  meliputi Sanaah, Aden, Al Hudaidah. Sementara Wilayah timur, meski medannya tidak terlalu sulit, tetapi konsentrasi WNI di wilayah itu lebih banyak.

“Sampai hari ini tidak ada tanda tanda eskalasi konflik akan menurun. Kita sampaikan kepada WNI di Yaman, bahwa saat yang terbaik untuk evakuasi adalah ketika banyak opsi tersedia,” tuturnya.
Opsi penyelamatan yang dilakukan, melalui tiga jalur. Yakni laut menggunakan kapal  di wilayah Jiboti. Melalui udara menggunakan pesawat TNI AU dari Salalah wilayah Oman, yang berbatasan dengan Yaman. Kemudian  melalui darat dari Salalah dan Jizan Suadi Arabia. ‘’Ada lima tim dari perwakilan Indonesia yang terlibat proses evakuasi,’’ paparnya.

Sementara Yusron, tim evakuasi dari wilayah Timur mengungkapkan, jumlah warga NTB cukup banyak. Mereka 95 persen di Yaman untuk kuliah. Sebab penilaiannya, secara tradisi banyak pesantren di NTB yang mengirimkan santri untuk belajar di Yaman. Dan secara tradisional pemahaman Islam di NTB, pada umumnya lebih dekat dengan Islam di Yaman daripada Saudi Arabia. (Suara NTB)
Share:

1 komentar:

IBU TUTI TKI SINGAPUR said...

SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive