Be Your Inspiration

Thursday, 30 June 2016

Akhirnya, 82.2 Persen Saham Newmont Diakuisisi Medco Energi

Lokasi pengolahan konsentrat PTNNT di Batu Hijau Sumbawa Barat
PT Medco Energi Internasional Tbk, Kamis (30/6/2016 ) mengumumkan telah menyetujui untuk mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang menguasai 82,2 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) NTB. Saham PTNNT yang dikuasai Medco ini senilai 2,6 miliar dolar AS atau Rp 34,27 triliun dengan estimasi kurs Rp 13.180 per dolar AS.

Medco Energi dalam siaran pers yang diterima, Kamis (30/6/2016), menjelaskan, penyelesaian final transaksi akuisisi AMI masih menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia dan pemegang saham Medco Energi. Akuisisi saham AMI ini dilakukan melalui kerja sama MedcoEnergi Group dan AP Investment dengan dukungan tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI.


Sebelumnya, pihak AMI baru mengumumkan telah membeli saham PTNNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation yang menjadi salah satu transaksi keuangan terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2016.

AP Investment dipimpin Agus Projosasmito, seorang bankir investasi dan mantan Presiden Direktur Danareksa Securities.

Untuk diketahui Agus Projosasmito pernah memimpin transaksi penting antara lain pendirian Star Energy dengan akuisisi operasi lepas pantai Conoco Phillips di Natuna pada 2002 dan akuisisi Wayang Windu, perusahaan panas bumi, dari Credit Suisse dan Deutsche Bank pada 2004.

Hal senada disampaikan Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro dalam siaran pers yang diterima, Kamis (30/6/2016). Menurutnya, transaksi akan memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi, karena operasi PTNNT di KSB NTB yang berskala dunia.

Itu artinya, kata dia, akuisisi ini akan memperkuat posisi Medco Energi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen papan atas di Indonesia.

Sementara, Komisaris Medco Energi Group Muhammad Lutfi mengatakan, transaksi tersebut membuktikan kolaborasi antara perusahaan Indonesia, bank BUMN, pemerintah dan masyarakat dapat menghadirkan solusi.

Begitu juga, Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro menambahkan, Medco Energi Group menunjukkan sebagai pionir yang bisa menciptakan standar baru baik bagi industri maupun Indonesia. (*)
Share:

Wednesday, 29 June 2016

Hotel Aston Inn Mataram Resmi Beroperasi

Aston Inn Mataram Lombok

Hotel Aston Inn merupakan salah satu hotel di Kota Mataram yang baru saja dibuka pada Senin (27/6/2016). Pembukaan itu sebagai pertanda beroperasinya Hotel Aston Inn pertama di NTB. Peresmian hotel ini dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Mataram H.Mohan Roliskana.

"Pembangunan Hotel Aston Inn ini untuk memenuhi kebutuhan para traveler atau wisatawan yang ingin menginap di hotel bintang tiga dengan harga yang sangat masuk akal," kata Presiden dan CEO Archipelago International John M.Flood, MBA, di Mataram.

Hotel Aston Inn Mataram terdiri dari 130 kamar dengan berbagai tipe, di antaranya twin, double, suite dan lainnya. Harganya pun cukup terjangkau, karena hotel ini bersifat budgeting dan sangat cocok untuk wisatawan.

Terdapat 10 ruang pertemuan dan satu ballroom untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat yang ingin melakukan pertemuan. Bukan hanya itu saja, salah satu fasilitas yang disediakan adalah free wifi dengan kecepatan hingga 1000 mbps. Di samping itu juga disediakan fasilitas kamar yang lengkap dengan suasana yang nyaman.

"Keunikan kami di sini, karena kami mengusung konsep desain yang berbeda dari hotel lainnya. Bisa dilihat desain pada saat memasuki hotel," ujarnya.

Hotel ini juga menyediakan spa, kolam renang, restoran dan sejumlah fasilitas lainnya. Masyarakat juga tidak perlu khawatir terhadap makanan yang disajikan. Karena hotel ini menyajikan makanan yang dijamin halal.

"Semua sajian kami di hotel ini adalah halal. Karena kita juga ingin mendukung pemerintah dimana NTB menjadi salah satu destinasi wisata halal," kata General Manager Hotel Aston Inn Mataram Slamet Fahrurozi.


Sebanyak 90 persen tenaga kerja di hotel ini merupakan masyarakat lokal. Sebab salah satu tujuan dibangunnya hotel ini juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. "Masyarakat kami latih untuk menjadi karyawan andal. Agar bisa memeberikan pelayanan yang maksimal bagi setiap tamu yang datang," kata Slamet. (lingga)
Share:

Wisata Tambang Newmont yang akan Jadi Destinasi Favorit Baru di NTB

 
Haul truck beroperasi di kawasan tambang Newmont Sumbawa Barat
NTB memiliki banyak potensi wisata yang beragam dan tersebar di seluruh NTB, baik di Pulau Lombok dan Sumbawa. Selama ini, pemerintah masih konsen mengembangkan wisata alam, seperti pantai, gunung, peninggalan bersejarah, budaya. Yang terbaru, Pemprov NTB mengembangkan wisata syariah yang lebih mengedepankan wisata halal. Malahan konsep wisata halal ini sudah mendapat pengakuan dunia, yakni World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination.
NTB juga memiliki salah satu potensi wisata yang selama ini belum tergarap maksimal, yakni wisata tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT). Meski selama ini, objek wisata ini sudah banyak dikunjungi wisatawan, keberadaannya masih belum tergarap maksimal. Bahkan, dalam promosi sejumlah wisata ke beberapa daerah, wisata tambang PTNNT di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Atas kondisi ini, PTNNT ingin menjadikan lokasi tambang sebagai salah satu destinasi yang menjadi alternatif bagi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke NTB. Paling tidak setelah mereka menikmati indahnya pantai, alam bawah laut, gunung, wisatawan bisa mencoba suasana baru, berkunjung ke lokasi tambang di KSB.
Hal ini merupakan peluang emas bagi pengembangan destinasi wisata yang unik dan menarik. Apalagi, pada operasi tambang modern dan canggih dengan truk-truk raksasa tidaklah banyak di dunia dan tidak mudah dijangkau oleh wisatawan. Namun, dengan kebijakan PTNNT yang membuka diri dalam pengembangan wisata tambang harus disambut positif dan didukung banyak kalangan.
Manager Corporate Communication PTNNT Rubi Purnomo usai buka puasa bersama media di Hotel Santika Mataram, Jumat (24/6/2016) malam, menegaskan, jika kawasan tambang PTNNT terbuka untuk umum. Pihaknya mempersilakan siapa saja yang ingin berkunjung dan melihat secara langsung lokasi tambang, PTNNT siap menerimanya dengan tangan terbuka. Asalkan, kunjungan para wisatawan tersebut tidak mengganggu kegiatan pertambangan dan sudah diatur dengan baik.  
Lubang galian Newmont di Batu Hijau Sumbawa Barat NTB
Selama ini, ujar Rubi yang didampingi sejumlah petinggi PTNNT, yakni Kasan Mulyono, Ruslan Ahmad, Baiq Idayani dan lainnya, tetap rutin membuka kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat NTB untuk berkunjung ke tambang. Hingga saat ini, sudah banyak masyarakat dan mahasiswa yang ada di NTB maupun daerah lain di Indonesia melihat secara langsung lokasi Tambang Batu Hijau di KSB.
Tidak hanya itu, pihaknya mengundang para netizen dan blogger NTB berkunjung ke tambang Batu Hijau. Mereka bisa melihat secara langsung seperti apa suasana pekerja di tambang dan proses yang dilakukan di areal tambang.
Selain membuka diri bagi kunjungan para wisatawan, PTNNT juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan pariwisata di KSB dan NTB. Apalagi, KSB memiliki kekayaan panorama alam atau destinasi pariwisata yang luar biasa indah. KSB memiliki banyak destinasi wisata, seperti Pantai Maluk dan destinasi wisata paralayang di Mantar. PTNNT bekerjasama dengan masyarakat dan Pemerintah KSB juga sudah mengadakan beberapa even pariwisata di KSB. Salah satunya adalah perlombaan paralayang di Mantar sebagai promosi pariwisata. (*)


Share:

Tuesday, 28 June 2016

Gubernur NTB Harap Tidak Ada Vaksin Ilegal Beredar

Obat ilegal yang berhasil disita.

Maraknya peredaran vaksin palsu di beberapa daerah menimbulkan keresahan berbagai pihak, tidak terkecuali Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Selasa (28/6/2016), Gubernur memanggil Kepala BPPOM NTB Drs. I Gede Nyoman Suandi ke ruang kerjanya.
Kepada Kepala BPPOM gubernur meminta agar masalah peredaran obat dan vaksin di NTB benar-benar dipastikan kelegalannya. “Pastikan tidak ada jalur bagi vaksin dan obat palsu untuk masuk ke NTB, “ ujar gubernur mengingatkan.
Kepala BPPOM hadir bersama Kadis Perindag Budi Septiani dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB, Hairil Anwar, SKM menyampaikan kepada gubernur, sejauh ini di NTB tidak ditemukan vaksin palsu layaknya yang beredar di tiga kota besar, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi.
Orang tua tidak perlu was-was jika anaknya  mendapatkan pelayanan imunisasi di posyandu, puskesmas dan rumah sakit pemerintah, karena di sana vaksin disediakan oleh pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. ‘’Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya,’’ klaimnya.
Ia mengungkap, ada dua jalur yang digunakan untuk memantau peredaran vaksin palsu ini, yaitu jalur resmi melalui jalur Kementerian Kesehatan dan jalur swasta. Untuk distributor swasta, pihaknya mengaku telah melakukan sidak ke lokasi didampingi Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  
Terkait hal ini, gubernur meminta BPPOM secara berkala melakukan  pemeriksaan terhadap bahan obat yang dikonsumsi masyarakat.  Selain itu, merapikan jalur distribusi obat yang beredar di masyarakat.
Sementara pemerintah daerah, dalam hal ini termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas perindustrian dan Perdagangan punya kewajiban memastikan kepastian legalitas obat/vaksin yang dikonsumsi masyarakat. ”Pastikan bahan yang terkandung didalamnya merupakan hal yang aman untuk dikunsumsi, bukan justru membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Gubernur juga meminta kewaspadaan tidak hanya pada kasus peredaran vaksin palsu, seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, tapi juga termasuk peredaran obat. Apalagi, banyak ditemukannya kasus obat herbal di NTB yang justru kandungannya tidak herbal dan membahayakan kesehatan.  
Dalam hal ini, BPPOM,Dikes, Disperindag agar memperkokoh pengawasan. “Bila perlu, Satpol PP secara berkala turut memantau ilegalitas, distribusi dan penggunaan obat yang beredar, termasuk obat tradisional. Gubernur juga meminta pemerintah memberikan edukasi pada masyarakat. Apalagi, vaksin ini baru saja berhasil dibongkar, gubernur merasa khawatir, tenaga kesehatan selama ini cenderung tidak cermat memeriksa vaksin yang diberikan kepada masyarakat,baik dalam hal kemasan, serta legalitas tenaga medis yang ,memberkan pelayanan vaksinasi.
Untuk itu, Dikes dan BPPOM diminta mensosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana mengetahui obat dan vaksin yang asli. Mulai dari datang ke fasilitas kesehatan yang resmi, tenaga kesehatan yang melayani bersertifikat dan ketiga pastikan tenaga itu ikut mengecek bahan yang diberikan adalah resmi atau legal.

Kepada Kepala Biro Humas, H. Yusron Hadi gubernur meminta membuat iklan layanan masyarakat. “Publish layanan masyarakat di media massa untuk mengedukasi masyarakat  dan menumbuhkan kewaspadaan masyarakat terhadap obat maupun vaksin yang dikonsumsi,’’ sarannya. (*)



Share:

Monday, 27 June 2016

Semangat Wisata Syariah di Lombok Tengah Harus Dibudayakan

Wagub NTB H. Muh. Amin, safari Ramadhan di Masjid Agung Praya

PULAU Lombok telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal atau syariah. Dan, itu juga sudah mendapat pengakuan dunia internasional. Untuk itu, diperlukan semangat bersama dari semua kalangan dan elemen masyaraakat di daerah ini tetap menjaga dan mempertahankan nama baik serta branding sebagai destinasi wisata halal.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, MSi, dalam Safari Ramadhan di Masjid Agung Lombok Tengah (Loteng), Jumat (24/6/2016) malam.
Menurutnya, mempertahankan branding sebagai destinasi wisata halal atau syariah tersebut bukan hanya pada arti secara fisik semata. Tetapi lebih luas lagi, yakni mempertahankan branding wisata halal juga harus dengan semangat wisata halal itu sendiri.
Di mana semangat membangun wisata syariah harus dibudayakan dan menjadi budaya masyarakat Pulau Lombok pada umumnya dan Loteng pada khususnya. Mengingat, Loteng juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana pengembangan dan pembangunan wisata halal itu sendiri.
Semangat wisata halal, kata wagub harus diimplemetasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama ketika bertemu dengan wisatawan asing dari manapun asalnya. Dengan kata lain, masyarakat di daerah ini harus bisa memperlakukan wisatawan dengan baik penuh sopan santun dan keramahtamahan.  “Jadi wisata syariah itu bukan hanya dalam arti fisik saja. Kita menerima tamu dengan baik dan penuh ramah tamah juga bentuk implementasi dari wisata syariah itu sendiri,” terangnya.
Kalau semangat wisata syariah sudah menjadi budaya masyarakat di daerah ini, maka pihaknya optimis sektor pariwisata di pulau Lombok dan NTB pada umumnya akan bisa berkembang dengan pesat. Terlebih, secara potensi Pulau Lombok lebih khusus lagi Loteng tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya. “Kalau wisatawan diterima dan disambut dengan ramah tamah, maka itu bisa memberikan kesan yang baik. Dan, tentunya akan semakin membuat besar minat wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah ini,” imbuh Amin.
Kalau wisatawan sudah banyak yang datang berkunjung, tambah Ketua DPW Partai Nasdem NTB ini, dengan sendiri akan memberikan dampak positif bagi daerah. Di mana banyak sektor ekonomi yang bisa tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, masyarakat di daerah ini juga akan semakin bertambah sejahtera.
Hal itulah yang membuat kenapa kemudian pemerintah daerah begitu fokus pada sektor pariwisata. Bahkan sektor pariwisata sudah ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan daerah, karena dampak bagi pertumbugan ekonomi daerah dinilai sangat besar. “Jadi tidak salah kalau kemudian seluruh elemen masyarakat harus mendukung pengembangan sektor pariwisata. Dengan terus menumbuhkan semangat wisata syariah,” pungkas mantan Ketua DPRD Sumbawa ini. (munakir)
Share:

Wagub NTB Tegaskan Tidak Ada Ampun bagi Pelaku Kejahatan Narkoba

Wagub NTB H. Muh. Amin memberikan sambutan pada peringatan HANI 2016

WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, MSi, menegaskan, tidak ada ampunan bagi pelaku kejahatan narkoba. Mengingat ancaman narkoba saat ini sudah menjalar ke berbagai level masyarakat.
"Bahkan, kalau ada PNS yang terbukti memakai narkoba, langsung dipecat. Karena aparat pemerintah itu harus sehat dan jauh dari hal-hal yang merugikan diri dan bangsa," ungkap wagub saat menghadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Tugu Bumi Gora, Jalan Udayana Mataram, Minggu (26/6/2016).
Kegiatan yang digagas BNN Provinsi NTB ini dihadiri unsur FKPD NTB, Bupati Lombok Barat, Wakil Walikota Mataram, tokoh masyarakat dan pelajar. Peringatan HANI 2016 mengambil tema mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba. Peringatan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian berbagai pihak dalam upaya penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

Wagub yang hadir bersama istri, Hj. Syamsiah Muh. Amin menegaskan permasalahan narkoba merupakan tanggung jawab bersama, baik pencegahannya maupun rehabilitasi bagi pecandu narkoba.
Wagub NTB H. Muh. Amin tinjau stand Perbakin NTB di acara HANI 2016
"Berbagai upaya terus kita lakukan, baik oleh BNN maupun pemerintah daerah. Yang kita lakukan tidak hanya merehabilitasi, namun yang penting adalah pencegahan. Dan yang masyarakat memiliki peranan penting di situ, dengan tidak memberikan ruang bagi para pengedar," tegas orang nomor dua di NTB tersebut.
Karena itu, wagub meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai peredaran narkoba saat ini. Wagub menilai, saat ini masyarakat harus berani melaporkan para pengedar narkoba, meski harus mendapat ancaman dari pengedar tersebut.
Selain itu, Wagub menyampaikan berdasarkan survei nasional menunjukkan penyalahgunaan narkotika di Indonesia cenederung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  Pada survei tahun 2015, angka prevelensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia sebanyak 2,20 persen atau lebih dari empat juta orang, terdiri dari penyalahguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu,” jelasnya saat membacakan sambutan Kepala BNN Indonesia.
Dari itu, menurut Wagub terdapat beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan kerja keras semua pihak. “Permasalahan pertama adalah permasalahan di bidang pencegahan, yaitu masih sulitnya menyamakan presepsi dari beberapa lembaga/kementerian pemerintah dalam ikut mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” jelasnya.
Selain itu, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat masih menjadi masalah, yaitu belum adanya sinergi antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan lembaga ke masyarakat dalam upaya pencegahan. Termasuk, belum maksimalnya penanganan kawasan merah yang menjadi sarang peredaran narkoba.
“Kami tetap berusaha menjaga spirit nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga kedaulatan hukum negara dengan menegakkan peraturan dan hukum yang berlaku dan bukan menjadi bagian dari kejahatan tersebut,” ujarnya.
Share:

Gubernur NTB Minta Pelaku Investasi Bodong Ditangkap

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menerima Ketua OJK NTB Yusri
di ruang kerjanya, Senin (27/6/2016)

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta pihak keamanan untuk menangkap pelaku investasi bodong yang merugikan masyarakat dan daerah. Hal itu disampaikan gubernur saat menerima kunjungan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Yusri, di ruang kerjanya, Senin (27/6/2016).

Kunjungan pimpinan OJK terkait dengan pembentukan Satuan Tugas Waspada Investasi di daerah. Satgas ini akan bertugas memantau, mengontrol serta mencegah terjadinya investasi bodong di daerah, yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. “Kalau memang sudah terbukti melakukan investasi bodong, saya minta mereka segera ditangkap dan dikonfrensi perskan,” ungkap gubernur saat itu.

Sementara itu, Ketua OJK NTB, Yusri, menyampaikan Satgas tersebut melibatkan anggota kepolisian daerah, BKMPT, BI, Dinas Koperasi dan UMKM, serta dinas terkait.

“Saat ini, banyak investasi bodong, yang tentunya tidak ada izin. Mereka mengumpulkan dana dari masyarakat dengan janji mengembalikan dana tersebut dalam jumlah besar. Ini harus diwaspadai,” jelas Ketua OJK kepada Gubenur NTB.

Karena itu, Yusri meminta komitmen daerah, melalui Gubernur NTB untuk membentuk satgas tersebut dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk menangkal terjadinya investasi bodang di masyarakat.

“Beberapa waktu yang lalu, sudah ditandatangani Nota Kesepahaman antara OJK, Polri, Jaksa Agung, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UMKM terkait pembentukan satgas ini,”  ujarnya. (*)


Share:

Assessment Center NTB Terbaik Lima Nasional

Sekda NTB H. Rosiady Sayuti menerima penghargaan dari BKN Regional
X Denpasar Made Ardita
Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberikan penghargaan kepada BKD dan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Barat, karena dinilai sebagai instansi pemerintah yang sukses dalam melaksanakan manajemen Aparatur Sipil Negara. Penghargaan diserahkan langsung Kepala BKN Regional X Denpasar. Drs Made Ardita M.Si (27/6/2016) kepada Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, PhD, di ruang Sekda Provinsi NTB.

Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan oleh Tim Penilai BKN Award tahun 2016 yang tertuang pada surat keputusan Kepala BKN Nomor :91/S.KEPT/KA/V/2016, tanggal 23 Mei 2016, ditetapkan BKD dan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan penghargaan dalam kategori “Implementasi Assessment Center Pemerintah Provinsi Terbaik V nasional”.

Assessment Center (AC) merupakan proses untuk menilai keterampilan, pengetahuan, perilaku dan kemampuan individu melalui beragam materi tes, instrumen evaluasi kepribadian dan wawancara. Para penilai (tim assessor)  yang terlatih melakukan penilaian terhadap para peserta tes dan diharapkan, hasil penilaian dapat menjadi masukan bagi peningkatan mutu pegawai.


Provinsi NTB merupakan salah satu daerah yang telah mengembangkan keberadaan Assessment Center  melalui Unit Pelayanan Penilaian Kompetensi (UPPK) BKD dan Diklat Provinsi NTB. Sejak tahun 2012 hingga masih berjalan tahun 2016 ini, hasil uji kompetensi ini menjadi bahan pertimbangan bagi tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dalam pengangkatan pejabat struktural lingkup Pemprov. NTB. (*)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive