Be Your Inspiration

Wednesday, 20 July 2016

Kunjungan ke Sumbawa, Wapres Ingatkan Pemerintah Berkewajiban Tingkatkan Pendidikan

Wapres Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Universitas Samawa Sumbawa NTB

Wakil Presiden (Wapres) RI H. M. Jusuf Kalla memberikan kuliah umum dengan tema “Strategi Membangun Dunia Kewirausahaan”, di Universitas Samawa (Unsa), sebagai salah satu rangkaian kunjungan kerja Wapres di Provinsi NTB, Rabu (20/7/2016). Hadir pada kesempatan itu Menteri PU, Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua DPD RI Farouk Muhammad dan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi.
Menurutnya, pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan pendidikan, salah satunya melalui peningkatan jumlah alokasi anggaran. “Tidak banyak negara di dunia ini yang memiliki anggaran 20% untuk sektor pendidikan, ungkapnya. Tingginya anggaran untuk pendidikan Indonesia, sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar,’’ ujarnya.
Di hadapan seluruh undangan yang hadir, wapres menegaskan, tidak selamanya mutu pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lebih baik dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS), justru sebaliknya, PTS harus siap berkompetisi dan bersaing secara positif dengan PTN. ”Jangan berkecil hati dengan status Perguruan Tinggi Swasta," tambahnya.
Praktisi pendidikan di Sumbawa saat menghadiri Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla di Unsa
Jusuf Kalla  juga  mengungkap, untuk mewujudkan hidup yang sejahtera dibutuhkan pendapatan, bisa dalam bentuk gaji atau pendapatan lain dari usaha. Kesempatan yang paling luas adalah mempekerjakan orang atau menjadi pengusaha. Wapres juga mengungkap, untuk menjadi pengusaha dibutuhkan semangat dan keberanian memulai. Dalam hal ini, dukungan yang dapat diberikan pemerintah bagi para pengusaha adalah melalui kredit usaha kecil.”Alhamdulillah, tahun 2016 ini  total anggaran untuk kredit usaha kecil sebesar Rp 120 triliun,” jelasnya.
Lebih lanjut, wapres mengungkap salah satu teori wirausaha, yakni mampu menambah nilai bagi pihak lain. Wapres mengingatkan, agar masyarakat mempergunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sesuatu menjadi hal yang bermanfaat atau mengandung nilai bagi orang banyak. Menjadi pengusaha juga banyak pahalanya, karena bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Namun demikian, Wapres meyakinkan, ketidakseimbangan jumlah lowongan pekerjaan dengan jumlah sarjana yang tidak hanya dialami oleh negara Indonesia, tetapi dialami juga oleh negara-negara maju di dunia. Untuk itu, ia mengajak para generasi muda untuk lebih kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.  (*)
Share:

Wapres Jusuf Kalla Letakkan Batu Pertama Masjid Saidah Sumbawa

Wapres H. M. Jusuf Kalla meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Saidah Rumah Kyai Bait Kalla dan Wisma Ustadzah Pondok Pesantren Internasional Dea Malela Lenangguar Sumbawa NTB

Wakil Presiden (Wapres) H. M. Jusuf Kalla menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Saidah, Rumah Kyai Bait Kalla dan Wisma Ustadzah Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar Sumbawa NTB, Rabu (20/7/2016). Dalam kunjungan ke tempat ini, Wapres didampingi Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Menteri Pekerjaan Umum, Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc., Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME.,  Wakil Ketua  DPR RI, H. Fahri  Hamzah, S.E., Ketua DPD RI  Prof. Dr. Farouk Muhammad, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA, dan pejabat setempat yang hadir.
Ketua Pembina Yayasan  Pendidikan  dan Kebudayaan  Dea Malela, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA., melaporkan di atas tanah yang awalnya seluas  20 hektar akan dibangun ponpes , masjid  dan perumahan guru putra dan putri.
Banyak ponpes  taraf internasional ada di kota besar, namun Din Syamsuddin punya pemikiran ponpes bertaraf seperti ini yaitu Dea Malela harus ada di desa, seperti Desa Pamangong "Saya ingin buktikan bahwa dari desa pun kami bisa berkiprah membangun peradaban dunia. Kami rancang ponpes ini sebagai pusat pendidikan Islam yang bertaraf internasional," ungkapnya.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Saidah Rumah Kyai Bait Kalla dan Wisma Ustadzah Pondok Pesantren Internasional Dea Malela Lenangguar Sumbawa NTB

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi atas nama Pemerintah Provinsi berterima kasih atas kedatangan Wapres ke Ponpes di wilayah Pamangong sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat  terhadap kemajuan NTB. "Kita tahu selain menjadi orang penting di Pemerintahan RI, Bapak Jusuf Kalla juga seorang pengusaha Indonesia yang sangat sukses. Tapi ada satu sisi kepedulian beliau terhadap pendidikan. Hal ini bisa kita lihat dengan hadirnya beliau di tengah-tengah kita," ucapnya.
Gubernur juga mengingatkan kepada putra daerah yang telah sukses untuk ikut membangun tanah kelahirannya. "Bila beliau (wapres) yang dari luar NTB saja memiliki kepedulian dan kontribusi besar di Pamangong ini, maka kita putra daerah tidak boleh ketinggalan untuk berperan serta dlm kemajuan peradaban pendidikan Islam," harapnya.
Menurutnya, Allah telah siapkan kebaikan luar biasa di Sumbawa dengan kekayaan alamnya yang berada di perut bumi, maka PR warga NTB sebagai punggung untuk mengelola dan mengolah dengan iman, ilmu dan akhlak serta tanggung jawab. ‘’Allah SWT  telah memberikan kekayaan yang melimpah untuk kesejahteraan masyarakatnya mari kita jaga bersama-sama atas rahmat ini," harapnya.
Sementara Wapres pada sambutannya menilai Din Syamsuddin adalah sosok putra daerah yang berjuang dan ingin membangun tanah kelahirannya dalam bidang pendidikan. "Tantangan kita berbeda dengan luar negeri. Di Indonesia kalau kita bicara kaya dan miskin itu, 10% orang kaya dan 90% orang miskin. Kita patut berbangga melalui dunia pendidikan ini kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Wapres mengingatkan agar bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam. "Apa yang kita cita-citakan ini pasti ada tantangannya karena pesantren ini bertaraf modern internasional. Ini merupakan tanggung jawab kita mengisi kepala anak-anak kita dengan ilmu yang bermanfaat yang nantinya bisa mereka pergunakan 10 atau 20 tahun ke depan dalam membangun daerahnya dengan penuh tanggung jawab," pesannya. (*)



Share:

Perdamaian, Langkah Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Wagub NTB H. Muh Amin, Wakil Ketua MK Anwar Usman saat menghadiri Anti Radikalisme dan Terorisme di Kota Bima

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, menyampaikan pesan perdamaian harus disampaikan kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk menangkal radikalisme dan terorime.
“Menurut pemahaman kami, radikalisme berawal dari pemahaman agama yang dangkal, disertai dengan kondisi kehidupan sosial yang tidak adil. Maka akan muncul tindakan-tindakan yang merugikan tatanan kehidupan sosial yang ada. Maka pesan-pesan perdamaian harus terus digalakkan,ungkap Wagub saat Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Selasa (19/7/2016).
Kegiatan yang diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB tersebut dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Konsitusi, Anwar Usman SH MH, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayor Jend. Abdurrahman dan Tokoh Agama Pusat, Prof.Dr. H. Ahmad Thib Raya.
Hadir juga saat itu Walikota Bima, H.M. Qurais, Bupati Bima, Indah Damayanti Putri, Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin, seluruh unsur FKPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan pemuda.
Saat itu, wagub menyampaikan selain menyampaikan pesan perdamaian, seluruh unsur harus mampu membangun tatanan ekonomi yang baik serta menciptakan demokrasi yang utuh. Hal ini menurut wagub mampu melahirkan pemimpin yang peduli pada pembangunan, sehingga tidak ada lagi ruang bagi beberapa pihak untuk mengacaukan keadaan.
“Pemerintah daerah beserta seluruh unsur akan berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Upaya persuasif juga terus dibangun untuk mencari dan menjaring aspirasi yang utuh,” jelas wagub di hadapan ratusan pejabat lingkup Pemprov NTB, Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Anwar Usman memberi apresiasi event tersebut serta mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menolak dan menutup akses yang berorientasi pada paham dan aksi terorisme.
Masyarakat juga diminta siap turut serta dalam pencegahan segala paham dan aksi radikalisme di di berbagai daerah, khususnya di Bima. “Paham radikalisme dan terorisme harus disingkirkan. Namun untuk memerangi paham semacam itu sangat dibutuhkan kerja sama semua elemen. Terutama masyarakat harus bantu satu sama lain untuk mencapai keamanan, kemakmuran dan kebersamaan,” tutur Anwar.
Menurut Anwar, deklarasi anti-radikalisme itu merupakan salah satu upaya dan komitmen masyarakat dan pemerintah untuk berjuang bersama mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. “Saya berharap terorisme tidak terjadi di wilayah Bima, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman beraktivitas,” harapnya. (*)


Share:

Tuesday, 19 July 2016

Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional Dibuka Gubernur NTB


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kiri) memukul gendang beleq sebagai tanda pembukaan Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional IV di Lombok Tengah, Selasa (19/7/2016)
Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi membuka secara resmi Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional IV Yang diselenggarakan di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Selasa pagi (19/7/2016). Gelaran yang diinisiasi oleh Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI ini dihadiri langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,  Dr. Hasil Sembiring. M.Si, Wakil Bupati Lombok Tengah.
Hadir juga Kepala BPSB NTB, serta para peserta dari Balai Penelitian Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Lingkup Kementerian Pertanian, Balai Besar PPMBPTH, Dinas Pertanian se NTB, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih se Indonesia, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Produsen Benih Tanaman Pangan, dan Kelompok Tani  dengan jumlah total peserta seribu orang.
Gubernur NTB panen simbolis pada gebyar Pembenihan Tanaman Pangan nasional di Puyung Lombok Tengah

Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB Ir. Husnul Fauzi, MM, menjelaskan, Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional kali ini bertujuan mempertemukan  produsen dan konsumen benih, pertukaran informasi perbenihan tanaman pangan yang terkini. Termasuk, mensosialisasikan teknologi tanaman pangan yang adaptif dan inovatif termasuk sarana pendukung terhadap penggunanya. “Acara ini mempertemukan langsung pemangku kepentingan, praktisi, perekayasa, pelaku bisnis perbenihan tanaman pangan,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan acara ini berlangsung selama 4 hari ke depan hingga Jumat 22 Juli 2016, dengan rangkaian kegiatan seperti display paritas tanaman pangan padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan  lobak. Selain itu, ada juga unjuk tangkas, sarasehan perbenihan tanaman pangan dan pameran pembangunan pertanian, pertemuan Kepala Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih (BPSPTPH) seluruh Indonesia, aneka lomba, gelar teknologi dan wisata agro.    
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Hasil Sembiring. M.Si, dalam sambutannya menyampaikan gebyar perbenihan dilakukan untuk menunjukkan benih-benih terbaru kepada masyarakat . Ia juga mengapresiasi peningkatan produksi pangan NTB. “NTB pada tahun 2014 produksi padinya 2,1 juta ton, pada tahun 2015 meningkat menjadi 2,4 juta ton dan pada tahun 2016 berdasarkan laporan Pak Kadis Pertanian NTB optimis mencapai target,” ujarnya.

Menurut dirjen, Peningkatan produktivitas dengan benih sangat memungkinkan dengan perkembangan banyaknya varietas yang ditemukan, sampai saat ini terdapat 303 varietas padi, 267 varietas jagung dan  87 varietas kedelai. Lebih lanjut ia menjelaskan suatu paritas akan menampakkan hasil maksimal jika ditanam pada waktu dan lahan yang cocok.  (*)
Share:

Gunung Rinjani dan Ayam Taliwang Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2016

Pendakian ke Gunung Rinjani Lombok

Gunung Rinjani masuk dalam daftar nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2016. Bukan hanya Gunung Rinjani, makanan khas Lombok yaitu Ayam Taliwang juga menjadi salah satu nominasi hidangan tradisional terpopuler.

Putra (29) salah seorang pelaku pariwisata asal Lombok Timur ini mengaku cukup senang dengan masuknya Gunung Rinjani sebagai salah satu nominasi. Dengan semakin terkenalnya pariwisata NTB, menurutnya akan berdampak pula terhadap perekonomian warga. Sehingga masyarakat NTB dapat mengambil keuntungan dari banyaknya wisatawan yang datang.

“Saya sudah melakukan voting melalui internet. Saya sangat bangga Gunung Rinjani masuk nominasi. Akan semakin bagus kalau Gunung Rinjani bisa menjadi pemenang Anugerah Pesona Indonesia ini,” harapnya, Kamis (16/7/2016).

Masyarakat NTB, khususnya Lombok cukup bangga karena dua ikon pariwisata yang menjadi andalan masuk sebagai nominasi. Bahkan Gunung Rinjani telah disandingkan pula dengan beberapa dataran tinggi lainnya yang cukup populer. Di antaranya Gunung Tengger, Bukit Penjamur Bengkayang, Dieng, Gunung Jayawijaya, Gunung Kalimutu, Gunung Sibayak dan Ngarai Sianok.

Sementara itu Ayam Taliwang juga menjadi salah satu nominasi yang disandingkan dengan berbagai makanan tradisional lainnya. Misalnya Ayam Betutu Bali, Batagor Bandung, Gudeg Jogja, Mie Titi Makassar, Pempek Palembang, Rujak Cingur, Soto Banjar, Tengkleng Solo, dan Kerak Telor Betawi. 

Selama ini, selain mengunjungi destinasi wisata, wisatawan juga menikmati wisata kuliner yang ada di NTB. Sehingga tidak heran jika Ayam Taliwang masuk dalam nominasi karena menjadi salah satu makanan tradisional yang paling banyak dicari di NTB.

Habib, wisatawan asal Jogja yang tengah menikmati masa liburnya di Lombok juga sangat menyukai Ayam Taliwang di salah satu rumah makan di Kota Mataram. Ia mengatakan bahwa Ayam Taliwang terasa khas dan berbeda dari ayam lainnya.

“Mungkin karena bumbunya ya, ayamnya memang kecil tapi enak. Rasanya beda dari ayam pada umumnya, jadi saya tidak heran kalau Ayam Taliwang masuk nominasi,” ujarnya.


Masyarakat juga dapat melakukan voting agar Gunung Rinjani dan Ayam Taliwang menjadi wisata dan kuliner populer. Caranya dengan membuka laman Vote Pariwisata Populer Indonesia. Setelah itu akan muncul berbagai kategori yang dapat dipilih oleh masyarakat. (lingga)
Share:

Monday, 18 July 2016

Anggota Satpol PP Se-NTB Harus Tingkatkan Kompetensi

Wagub H. Muh. Amin, Inspektur pada Inspektorat NTB Ibnu Salim, Kepala Satpol PP Lalu Dirjaharta. 

WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH. M.Si, mengingatkan semua pihak harus berada pada posisi problem solver atau pemecah masalah dari setiap masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, sulit mewujudkan pembangunan yang baik kalau semua pihak menjadi bagian dari masalah yang ada, terutama masalah keamanan.
"Lakukan pendekatan yang humanis kepada masyarakat. Saya yakin dengan pendekatan seperti itu, segala permasalahan yang terjadi akan teratasi dengan baik, termasuk gangguan-gangguan yang dapat membuat pembangunan terhambat," jelas wagub saat Bimbingan Teknis Pengamanan, Penjagaan Objek Wisata dan Kemampuan Dasar Intelijen bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Se- NTB, di Hotel Puri Saron, Senggigi Kabupaten Lombok Barat, Kamis (14/7/2016). Kegiatan ini dihadiri Inspektur pada Inspektorat NTB Ibnu Salim, SH, MSi, dan Kepala Satpol PP NTB Drs. Lalu Dirjaharta, MSi.
Kegiatan yang diinisiasi Satpol PP NTB ini melibatkan anggota Satpol PP kabupaten/kota se-NTB. Masing-masing kabupaten/kota mengutus tiga anggotanya untuk mengikuti kegiatan ini.
Wagub menyebut setiap daerah memiliki potensi konflik dan masalah, apalagi tugas utama Satpol PP adalah menegakkan peraturan daerah serta mendukung terciptanya kondusivitas daerah. Apalagi, Satpol PP bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Oleh karena itu, saya berharap anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas yang diembannya, agar semakin mampu bertindak cepat, tegas dan humanis serta senantiasa bisa bertindak sesuai koridor hukum agar terhindar dari pelanggaran hukum dan lain-lain,” harapnya.
Sementara Kepala Satpol PP NTB Drs. Lalu Dirjaharta, MSi, menjelaskan, kegiatan bimtek yang digelar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pol PP dalam melakukan pengamanan. Termasuk, menjaga kondusivitas dan tata cara mendapatkan informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan di kawasan wisata.
“Ini juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah daerah di bidang pariwisata, khususnya destinasi wisata halal,” jelasnya.
Dari dari 40 anggota Satpol PP yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam menjalankan tugas, terutama di lapangan. Karenanya, dia meminta peserta untuk serius mengikuti kegiatan dan memanfaatkannya untuk bertukar gagasan dan pengalaman.
Share:

Gubernur NTB Hadiri Halal Bihalal di Ponpes Al Baqiyatussolihat dan Darul Abidin

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi pada prosesi ngurisan saat menghadiri silaturahmi 
dan halal bihalal di Ponpes Darul Abidin Grisak Smangglang Sakra Barat, Kamis (14/7/2016). 

GUBERNUR NTB Dr.TGH. M. Zainul Majdi menghadiri  undangan halal bihalal yang diselenggarakan dua lembaga pendidikan di Lombok Timur (Lotim). Dua lembaga pendidikan itu adalah Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Baqiyatussolihat NW Sikur  pimpinan TGH. Muhammad Husnan, SS dan Yayasan Ponpes Darul  Abidin Grisak Smangglang Sakra Barat yang dipimpin TGH Zainal Abidin QH, SH, Kamis (14/7/2016) lalu.
Kehadiran gubernur disambut suka cita oleh ratusan masyarakat di Yayasan Ponpes Al Baqiyatussolihat NW Sikur  maupun Ponpes Darul  Abidin Grisak Smangglang. Mereka rela berebutan dan berdesakan  untuk sekadar bersalaman dengan orang nomor satu di NTB ini.
Di Ponpes Al Baqiyatussolihat NW Sikur, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi  mengingatkan  tentang pentingnya hubungan antara manusia dengan penciptanya. Begitu juga hubungan dengan antara sesama manusia dalam upaya memperkuat pondasi silaturahmi satu sama lain. Selain itu, tetap memohon pada Allah SWT untuk diberikan petunjuk dan pedoman supaya tidak tersesat dalam menjalankan perintah-Nya.
Sementara di Ponpes Darul Abidin Grisak Smangglang Sakra Barat, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi mengawali silaturahminya dengan melakukan kegiatan ngurisan pada puluhan bayi dan anak-anak. Usai ngurisan, gubernur mengajak kepada seluruh masyarakat untuk  memuliakan dan memakmurkan  madrasah  dan majelis ilmu tempat belajar.
Menurutnya, siapa yang suka mensyiarkan, memulikan dan membesarkan syiar agama, termasuk pengajian, baik di masjid atau musala, maka itu tanda di dalam hatinya ada ketakwaan. Alam hidup, ujarnya, modal yang paling pokok dalam kehidupan ini adalah takwa. ‘’Dalam keadaan apapun mau jadi apapun bawalah iman dan takwa,’’ ujarnya mengingatkan.
Tidak lupa, gubernur menyerahkan  bantuan  kepada  pimpinan ponpes yang didatanginya pada pimpinan ponpes atau yayasan masing-masing. (*)

Share:

Angkasa Pura I LIA Siapkan Jalur Khusus Bagi Peserta MTQ Nasional

Penumpang di Lombok Internasional Airport Lombok Tengah

Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Nasional ke XXVI ketika datang di Lombok International Airport (LIA) pihak PT. Angkasa Pura (AP) I LIA, telah menyiapkan pelayanan khusus. Pihak LIA telah mempersiapkan jalur penjemputan khusus yang terpisah dengan penumpang pesawat biasanya lainnya. Harapannya, para peserta MTQ tingkat nasional tidak perlu berdesak-desakan dengan penumpang biasa lainnya ketika akan keluar dari terminal bandara. 

Demikian disampaikan General Manager (GM) PT. AP I LIA, I Gusti Nengah Ardhita, kepada wartawan, usai halal bihalal dan penutupan posko terpadu angkutan lebaran di LIA, Senin (18/7/2016).

Menurutnya, penyiapan jalur penjemputan khusus sebagai salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pengelola bandara pada para peserta MTQ tingkat nasional. “Jadi nanti begitu turun dari pesawat, peserta MTQ kita arahkan keluar melalui jalur khusus. Di mana di jalur tersebut, sudah siap bus penjemputnya. Sehingga peserta MTQ tidak perlu bercampur dengan penumpang lainnya,” terang Ardhita.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan ruang khusus yang bisa digunakan sebagai posko pelayanan bagi peserta MTQ, sehingga memudahkan panitia penyelenggaran MTQ dalam memantau kedatangan peserta MTQ. Hal ini juga bisa digunakan sebagai tempat registrasi peserta.

Di posko pelayanan juga sudah ada ruang pelayanan kesehatannya. “Nanti posko ini kita serahkan ke panitia penyelenggara. Dan, panitia kita persilakan memanfaatnya semaksimal mungkin selama gelaran MTQ berlangsung,” ujarnya.


Pihaknya, secara materi mungkin tidak bisa mendukung pelaksanaan MTQ tingkat nasional. Tetapi dari sisi sarana dan prasana yang dibutuhkan di area bandara, pihaknya siap mendukung penuh selama dibutuhkan.  (munakir)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive