-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Thursday 15 September 2016
Tuesday 13 September 2016
Wagub H. Muh. Amin Hadiri Peletakan Batu Pertama Renovasi Masjid Jamiq Praya
Wagub NTB H. Muh. Amin, Bupati Loteng H. M. Suhaili FT, anggota DPD RI asal NTB H. L. Suhaimi Ismy pada peletakan batu pertama renovasi Masjid Jamiq Praya. |
Di hari yang penuh berkah ketika jutaan
umat Islam sedang melaksanakan wukuf di padang Arafah, Sabtu (10/9/2016), Wakil Gubernur
(Wagub) NTB H. Muh Amin, SH, M.Si,
didampingi Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT, menghadiri peletakan
batu pertama pembangunan Masjid Jamiq
Guru Bangkol Praya Loteng.
Hadir dalam acara ini, anggota
DPD asal NTB Drs. H.Lalu Suhaimi Ismy, Hj. Bq. Diah Ratu Ganevi, unsur FKPD, tokoh
masyarakat dan tokoh agama se Loteng.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid
Jamiq Praya, Ruslan Turmizi, menjelaskan, pembangunan Masjid Jamiq Praya ini
didesain 3 lantai dengan luas bangunan 40 x 40 m2. Bangunan ini berdiri di atas
tanah seluas 4.500 m2 yang meliputi
tanah wakaf Masjid Jamiq, Jalan Guru Bangkol dan Eks SDN 22 Praya dan
sekitarnya yang berada di sebelah timur.
Perluasan masjid ini, lanjutnya,
karena dukungan Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT yang berkenan
menghibahkan aset milik Pemkab Loteng pada Masjid Jamiq Praya. Pihaknya juga berterima
kasih pada gubernur dan wakil gubernur atas dukungannya memfasilitasi alat berat
guna lancarnya proses pembangunan Masjid Jamiq Praya. Anggota DPRD NTB ini berharap
pemerintah dapat mendukung pembangunan
masjid dengan mengalokasikan dana hibah yang bersumber dari APBD NTB tahun
2017.
Sementara Bupati Loteng H. M.
Suhaili FT berharap di samping masjid
pertama yang memiliki nilai sejarah
sebagai cagar budaya harus dilestarikan dan dijaga. Suhaili berharap, Masjid
Jamiq menjadi pancaran bias sinar (contoh) bagaimana pengelolaan dan penataan
masjid di seluruh masjid di Loteng untuk
menumbuhkan semangat keluarga Islam dalam upaya
memakmurkan masjid. ‘’Sehingga Lombok Tengah yang beriman, sejahtera dan
bermutu mampu terwujud,’’ jelasnya.
Sebagai daerah pariwisata,
ujarnya, Loteng akan dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Untuk
itu, warganya harus memiliki imunitas kegamaan, sehingga ketahanan iman dan moral bisa dipertahankan,
khususnya keberadaan masjid sebagai sarana tempat beribadah kepada Allah SWT.
Tidak hanya itu, pihaknya berkomitmen sebagai pemerintah maupun sebagai pribadi akan terus mengawal proses
pembangunan Masjid Jamiq.
Komitmen serupa juga disampaikan
Wagub NTB H. Muh. Amin. Dalam hal ini, ujarnya, Pemprov NTB akan mengawal dan membantu proses pembangunan Masjid
Jamiq Praya. Sebagai daerah pariwisata, ujarnya, keberadaan Masjid Jamiq bisa
menjadi destinasi unggulan Loteng, khususnya wisata religi, karena memiliki
nilai sejarah masa lalu yang luar biasa. Meski ada pemugaran tidak mengurangi nilai sejarahnya. “Harus ada
bagian-bagian yang dipertahankan, sehingga kelak nantinya sebagai pusat
peradaban Islam dapat diakses oleh
wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal,’’ harapnya.
Wagub
juga berpesan, jika masjid di renovasi secara total, panitia dapat
memajang foto-foto bentuk aslinya beserta riwayat sejarahnya, sehingga
nanti masyarakat bisa mengetahui nilai
sejarah yang terkandung di Masjid Jamiq.
(marham)Menteri BUMN Rini Soemarno Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Mandalika
PT
Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC), BUMN yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan
kawasan pariwisata, Sabtu (10/9/2016) melakukan peletakan batu pertama fasilitas
pendukung kawasan Masjid Mandalika di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok. Peletakan
batu pertama Masjid Mandalika dilakukan Menteri BUMN, Rini Soemarno didampingi
Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc, PhD, Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili
FT, didampingi Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer dan jajaran direksi
ITDC.
Masjid
yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 28 miliar ini direncanakan dapat
menampung kurang lebih 1500 jamaah yang terdiri 1.000 jamaah di area dalam dan
500 jamaah di area selasar. Konsep bangunan mengadopsi nilai-nilai kearifan
lokal dari Masjid Bayan dan bangunan adat Desa Beleq Sembalun yang dikemas
dengan desain yang modern serta eco-friendly, yakni memanfaatkan penerangan
menggunakan cahaya matahari dan angin sebagai pendingin alami. Konsep masjid
berwawasan lingkungan bertujuan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dalam
beribadah.
Direktur
Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer, menjelaskan, pembangunan masjid ini merupakan salah
satu bentuk peran ITDC dalam melestarikan peninggalan sejarah dan budaya
masyarakat Lombok. Selain sarana ibadah, masjid ini juga dilengkapi dengan
pusat edukasi, bangunan serba guna dan area plaza yang dapat digunakan sebagai
sarana pendukung kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat sekitar.
"Pembangunan
Masjid ini merupakan tonggak awal pembangunan seluruh infrastruktur dasar dan
fasilitas pendukung lainnya di kawasan KEK Mandalika," ujar Abdulbar.
Terkait
infrastruktur dasar, pada saat ini ITDC tengah melakukan pembangunan jalan
sepanjang 11 km di dalam kawasan KEK Mandalika. Perseroan juga sedang membangun
fasilitas pengolahan air bersih dengan teknologi sea water reverse osmosis
(SWRO) yang saat ini bangunan induknya sudah selesai dikerjakan dan segera
memasuki tahap commsioning atau uji
coba seiring dengan pembangunan hotel-hotel di Mandalika.
Sementara
untuk pembangunan pembangkit listrik, perseroan telah menyiapkan lahan seluas
60 hektar (ha) sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
di Mandalika. PLTS tersebut diharapkan bisa rampung pada satu tahun ke depan,
sehingga pada 2017 sudah bisa mengaliri listrik di KEK Mandalika. Nilai
investasi pembangunan berbagai infrastruktur dasar dan utilitasnya untuk
kawasan seluas 1.175 ha tersebut mencapai Rp 3,3 triliun.
Untuk
mendorong percepatan pembangunan KEK Mandalika, ITDC juga menggandeng BUMN-BUMN
lain baik yang bergerak di bidang infrastruktur maupun keuangan. Melalui
sinergi antar BUMN tersebut, ITDC optimistis percepatan pembangunan KEK
Mandalika akan terlaksana sesuai rencana.
“Kami
optimistis dengan dukungan semua pihak termasuk sinergi antar BUMN,
pengembangan kawasan Mandalika akan berjalan sesuai yang direncanakan.
Destinasi wisata unggulan ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada
masyarakat di sekitar lokasi wisata terutama guna mendorong pengembangan
ekonomi lokal,” tutup Abdulbar. (*)
Gubernur TGH. M. Zainul Majdi Resmikan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memukul bedug sebagai tanda peresmian Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Senin (12/9/2016). |
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meresmikan
penggunaan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. Peresmian ditandai dengan
penandatanganan prasasti dan pemukulan
bedug usai pelaksanaan Salat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah, Senin
(12/9/2016). Masjid Islamic Center NTB yang dinamai Hubbul Wathan ini memiliki
arti cinta tanah air.
“Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan.
Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa NTB yang merupakan bagian dari Indonesia
adalah amanat harus kita cintai. Wujud rasa cinta itu adalah berupaya nyata
membangun daerah kita ini,” jelas gubernur.
Gubernur menambahkan, tanah air dan bangsa
merupakan amanat yang besar. Tidak kalah dengan amanat shalat, puasa dan yang
lainnya. Amanat ini harus dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat.
“Amanat ini harus dibangun dan diisi dengan
nilai-nilai yang baik dan mulia. Nilai-nilai yang bersumber dari Allah SWT dan
rasul-Nya”, ujar gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.
Turut hadir pada peresmian masjid Hubbul Wathan
Islamic Center tersebut, Wakil Gubernur
NTB, H. Muh. Amin SH, M.Si, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota
Mataram, H. Mohan Roliskana, Anggota Forkopimda dan SKPD lingkup Provinsi NTB. Gubernur
juga menyerahkan hewan kurban secara simbolis. Berupa sapi sumbangan Presiden
RI Ir. H. Joko Widodo kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi NTB yang diwakili TGH. Mahalli Fikri. (Muhammad Nasir)Sejarah, Islamic Center Digunakan Pertama Kali sebagai Shalat Idul Adha 1437 Hijriyah
Ribuan Jamaah memadati Masjid Hubbul Wathan Islamic Center untuk Shalat Idul Adha 1437 Hijriyah, Senin (12/9/2016) |
Islamic Center NTB yang terletak di Kota Mataram NTB, akhirnya dipergunakan sebagai lokasi Shalat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah atau bertepatan dengan hari Senin tanggal 12 September 2016. Islamic Center yang sebelumnya jadi pusat MTQ Nasional ke XXVI Tahun 2016 akan dijadikan sebagai pusat kegiatan peradaban Islam di NTB.
Hadir pada Hari Raya IDul Adha ini, adalah Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Sekda NTB Ir. H. Rosiady H.Sayuti, MSc, PhD, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram. H. Mohan Roliskana dan ribuan masyarakat lainnya.
Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, Hari Raya Idul Adha
bermakna mengokohkan pengorbanan dalam kebaikan. Termasuk dalam membangun
daerah, bangsa dan negara butuh pengorbanan.
‘’Hidup itu butuh pengorbanan. Bekerja membangun daerah, membangun
bangsa, membangun negara itu semua butuh pengorbanan. Dan pengorbanan terbaik
adalah yang dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT,’’ ujar gubernur
ditemui usai salat hari raya Idul Adha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center
NTB, Senin (12/9/2016).
Dikatakan, Hari Raya Idul Adha merupakan momentum rasa syukur kepada
Allah SWT karena dalam hari raya ini banyak sekali karunia dan nikmat yang
diberikan Allah SWT. ‘’Dan juga kesempatan bagi seluruh warga NTB untuk lebih banyak mendekat
kepada Allah SWT. Karena tidak ada yang
bisa kita selesaikan urusan dunia kecuali dengan pertolongan Allah,’’ katanya.
Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini menambahkan, Hari
Raya Idul Adha bermakna untuk
mengokohkan pengorbanan dalam kebaikan. Ia menjelaskan, kenapa masjid IC
dinamakan Hubbul Wathan. Menurut TGB, nama Hubbul Wathan bermakna cinta tanah
air.
Tanah air, bangsa dan negara merupakan amanah dari Allah SWT yang sangat
besar. Menurutnya, amanah ini tidak kalah dengan amanah ibadah lainnya
seperti salat, puasa dan lainnya.
‘’Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan untuk mengingatkan kita semua bahwa
bumi Indonesia, NTB, Lombok ini adalah
amanah bagi kita semua. Karena ini amanah maka wajib kita cintai,’’ imbuhnya.
TGB mengatakan, dengan adanya rasa cinta maka akan melahirkan semangat untuk menjaga dan
memelihara. Pada saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan salat Hari Raya
Idul Adha, TGB mengatakan pemberian nama Hubbul Wathan, mungkin tidak lazim
dalam pemberian nama masjid.
Tetapi, bumi yang dipijak, tanah air merupakan suatu amanah atau titipan
Allah SWT yang sangat besar tanggung jawabnya. Sehingga ia mengajak supaya
masjid tersebut diisi, dimakmurkan sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai
luhur yang dimiliki masyarakat NTB.
‘’Masjid Hubbul Wathan ini dimulai pemanfaatannya pada Hari Raya Idul
Adha ini untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa semangat kurban perlu kita
tanamkan dalam kehidupan sehari-hari,’’ pungkasnya.
Sementara Khatib, Dr. KH. Abdul Malik Madaniy, MA, dalam khutbahnya, mengajak umat
Islam, baik muslimin dan muslimat untuk kembali kepada jati diri sebagai
pemeluk agama yang sangat mencintai perdamaian.
Dijelaskan, salah satu arti pokok kata Islam adalah keselamatan dan
kedamaian. Atas dasar pengertian inilah para ulama dan cendekiawan muslim
menyebut Islam sebagai agama perdamaian. ‘’’Penyebutan ini sangatlah tepat,
karena memang komitmen Islam terhadap kehidupan. Yang damai sungguh sangat
kuat,’’ katanya.
Upaya penyadaran umat akan jati dirinya sebagai pemeluk agama perdamaian
dan kasih sayang ini, lanjut Malik Madaniy, dirasakan sangat penting dan
mendesak beberapa tahun terakhir. Terutama setelah munculnya gerakan
terorganisir atas nama agama Islam yang menebar kekerasan dan kekacauan serta
menimbulkan petaka kemanusian yang sangat mengerikan.
Dikatakan, ribuan nyawa manusia, baik muslim dan non muslim telah
menjadi korban kebiadaban gerakan terorganisir tersebut. Serta ratusan ribu
orang terpaksa mengungsi, meninggalkan kampung halaman dan tanah air mereka,
menyeberang ke benua lain yang lebih aman.
Hal itulah yang dialami umat Islam di Timur Tengah dan Afrika. Di Timur
Tengah, katanya, bercokol gerakanan Islamic
State of Iraq and Syiria (ISIS). Sedangkan di Afrika muncul gerakan Boko
Haram. Di mana mereka menganggap berbagai bentuk teror dan kebrutalan yang
dilakukan merupakan realisasi dari perintah jihad fi sabilillah.
Malik Madaniy mengatakan sangat ironis, jihad yang merupakan konsep
ajaran Islam yang mulia telah berubah menjelma menjadi sebuah monster yang
sangat mengerikan dan menakutkan. Jihad yang dalam Islam bertujuan untuk
memperjuangkan kelangsungan hidup manusia berbalik menjadi sesuatu yang
menghancurkan kemanusiaan akibat pemahaman yang salah.
‘’Mereka telah keliru memaknai jihad dan menerapkannya dalam
memperjuangkan agama Allah. Sehingga bukan jihad yang mereka lakukan tapi irhab
(menebar teror di tengah-tengah kehidupan yang damai),"kata Dosen Fakultas
Yariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Salah satu argumen yang sering dilontarkan oleh pelaku kekerasan atas
nama agama Islam ini adalah dalam rangka membela Islam dan umatnya dari
perlakuan yang tidak adil dari kekuatan negara adidaya dan sekutu serta
anteknya yang memerintah negeri muslim. Tetapi, kata Malik Madaniy, mereka tak
menyadari cara perlawanan yang mereka tempuh kejam dan biadab dengan korban
nyawa manusia yang tak berdosa.
Para pendiri bangsa ini telah menyepakati perjanjian kebangsaan tentang
bentuk negara yang kita yakini yakni NKRI. Sebagai generasi penerus, maka wajib
setia dan menjaga perjanjian tersebut. Indonesia tidak mengimpikan bentuk
negara yang lain termasuk khilafah yang diusung ISIS.
‘’Berbagai
perbedaan pendapat, pandangan dan pilihan di antara kita, kita carikan titik
temunya dengan cara damai. Jauh dari semangat kekerasan dan pemaksaan.
Kekerasan bukanlah solusi permasalahan. Sebaliknya kekerasan akan mengundang
terjadinya kekerasan yang lain,’’pungkasnya. (Muhammad Nasir)
Friday 9 September 2016
Objek Wisata Lombok Tengah NTB
Lombok Tengah memiliki banyak objek wisata menarik, seperti Pantai Kuta, Pantai Seger, Tanjung Aan, Selong Belanak, Gunung Tunaq, Gerupuk, Rembitan Sade, Masjid Gunung Pujut, Sukarara Jonggat, Benang Stokel, Benang Kelambu, Objek Pemandian Aik Bukak dan lain-lain...
Melihat Gunung Agung Bali dari Pantai Gading
Pulau Lombok memiliki banyak objek wisata menarik. Salah satunya, Pantai Gading Kota Mataram. Pantai ini terletak di pantai selatan Kota Mataram. Dari pantai ini Anda juga bisa menikmati pesona Gunung Agung di Pulau Dewata Bali
Christine Panjaitan, Tempatmu Di Sisiku
Lagu ini cukup bagus bagi siapapun yang mendengarnya. Meski baru mendengar lagu ini di awal September 2016, lagu ini tidak bosan untuk didengar. Terima kasih pada penciptanya, Mbak Christine Panjaitan dan yang sudah upload lagu ini di Youtube.