Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi mengunjungi agrowisata Sembalun, Minggu (15/2/2015). |
Melon, salah satu produk pertanian di Sembalun yang dikelola PT.
Agrindo Nusantara memiliki cita rasa berbeda. Bahkan, di Jepang, satu buah
melon dijual seharga Rp 1,5 juta. Harga yang
tidak main-main. Selain diekspor ke Jepang Hongkong, Thailand dan Singapura,
Hasil produksi perusahaan tersebut juga dipasok di dalam negeri.
“Kalau di Jepang pernah menembus harga per buah itu Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 Juta.
Di Singapura kita juga dengan harga seratus delapan puluh ribu tetapi kalau di dalam negeri itu harganya Rp 80 ribu per buah,” tutur Johansah Supervisor perusahaan tersebut, Minggu (15/2/2015).
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi mengunjungi kawasan agrowisata Sembalun. |
Saat dikunjungi rombongan tour sepeda Gubernur NTB, para
pengolah hasil tanaman yang berada di kawasan Sembalun itu menunjukkan hasil
olahannya. Setiap hari perusahaan tersebut memasok puluhan ton buah segar untuk
diekspor ke luar negeri. Selain itu, mereka memasok ke sejumlah kota – kota
besar di Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit.
“Kalau yang lokal kita biasanya memasok buah sekitar 1,5 sampai 3 ton setiap hari. Tujuan memasok
dalam negeri antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan Bali,”
tambahnya.
Lahan budi daya melon seluas 312,5 hektar tersebut juga
dijadikan sebagai kawasan agro wisata. Selain terkenal degan produk strawberry,
sembalun juga merangkak dikenal dengan penghasil melon dan bunga – bunga yang
super.
Melon Sembalun termahal di Jepang yang harganya mencapai Rp 1 juta per butir. |
“Tempat pengolahan juga kita buat sebagai kawasan wisata
agro. Jika ada wisatawan yang datang, kami siap memfasilitasinya. Mereka juga
dapat membeli buah seara langsung di sini,” tambahnya.
Melon yang dihasilkan diSembalun itu tergolong berbeda dengan
hasil di kawasan – kawasan lain. Buah melon di Sembalun tergolong tidak terlalu
besar, namun daging buahnya cukup berserat serta rasanya cukup manis. Kadar air
dari buah melon tidak terlalu tinggi sehingga melon tersebut cukup diminati
oleh banyak pelanggannya. (Sahmat)
0 komentar:
Post a Comment