Be Your Inspiration

Tuesday, 24 October 2017

Hijaukan Lingkar KEK Mandalika, ITDC Koordinasi Gandeng Pemerintah Daerah

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)

Selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Indonesia Tourism Developmnet Corporation (ITDC) berkomitmen akan menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Sesuai instruksi dan arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, saat meluncurkan operasional KEK Mandalika, Jumat (20/10/2017).

Untuk itu, ITDC akan segera berkoordinasi dengan para pihak terkait, terutama pemerintahan daerah guna menentukan langkah-langkah konkret, untuk bisa menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Mengingat, luas area yang mesti dihijaukan cukup luas. “Luas lahan yang mesti dihijaukan tidak main-main luasnya. Jadi perlu kita berkoordinasi dengan semua pihak. Utamanya lagi pemerintah daerah, guna menentukan langkah seperti apa yang akan kita ambil untuk bisa mewujdukan intruksi presiden itu,” tegas General Affair KEK Mandalika, I Gusti Lanang Bratasuta, kepada Suara NTB, Minggu (22/10/2017).
Bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang gundul. ITDC akan merangkul pemerintah daerah dalam menghijaukan kawasan ini.
Untuk kawasan bagian barat KEK Mandalika saja, jelasnya, luas lahan yang perlu dihijaukan mencapai sekitar 400 hektar. Belum lagi di wilayah utara serta barat, terutama kawasan perbukitannya, luas lahannya begitu luas. “Persoalan bibit pohon, tidak jadi soal. Kami punya bibit. Tapi polanya yang akan dilakukan yang perlu kita koordinasi dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Bila perlu, ITDC nantinya akan mengundang ahli penataan kawasan guna membantu menentukan pola dan langkah yang harus dilakukan. karena bagaimanapun instruksi menghijaukan kawasan lingkar Kawasan Mandalika tersebut datang langsung presiden yang mau tidak mau harus dilaksanakan.

“Pada prinsipnya kita, siap. Tapi demikain, dukungan dari pihak terkait juga sangat kita harapkan. Tidak bisa kemudian hanya ITDC yang diberikan beban dan tanggung jawab tersebut,” ujarnya, seraya menambahkan, peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini.
Lagi pula, kalau kawasan lingkar Kawasan Mandalika sudah hijau, masyarakat juga yang akan ikut menikmati manfaatnya. Di mana, lingkungan menjadi asri dan tindak sekaligus bisa meminimalisir potensi terjadi bencana alam yang bisa merugikan masyarakat secara luas. (Munakir)
Share:

Monday, 23 October 2017

Penetapan ’Halal Tourism, Lombok Kalah Sama Bandung

Presiden Joko Widodo berpose di Pantai Kuta Mandalika Lombok Tengah

Pulau Lombok dikenal sebagai salah satu destinasi halal tourism (wisata halal) terbaik dunia. Bahkan pada penghargaan wisata halal dunia beberapa waktu lalu, Pulau Lombok berhasil menyabet beberapa kategori. Namun hal itu tidak lantas membuat pemerintah pusat menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi halal tourism. Justru Bandung-lah yang ditetapkan sebagai halal tourism.

“Kita memang punya dua destinasi halal tourism. Yakni Bandung dan Pulau Lombok. Tapi mohon maaf Bandung sudah duluan kita tetapkan sebagai destinasi halal tourism,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Praya Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017). Dan, Bandung tengah mengembangkan pusat kajian pariwisata halal.

Sebagai gantinya, Pulau Lombok oleh Kemenpar telah ditetapkan sebagai kuliner tourism. Karena memang memiliki kuliner yang khas dan beragam. Beda dengan destinasi-destinasi wisata lainnya. “Lombok saya tetapkan sebagai kuliner tourism, pertimbangannya sangat subjektif. Karena saya suka Ayam Taliwang,” selorohnya.

Bahkan tahun ini Pulau Lombok untuk kedua kalinya berhasil meraih penghargaan sebagai destinasi kuliner terbaik dunia. Sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Selain sebagai destinasi wisata halal.

Menpar menjelaskan, di indonesia sendiri ada 6 destinasi wisata yang telah ditetapkan. Selain Bandung sebagai destinasi wisata halal dan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Ada juga Bali sebagai culture tourism. Karena memang Bali sudah dikenal dengan kekhasan budayanya.

Kemudian ada Makassar yang telah ditetapkan sebagai marine tourism (wisata bahari). Sementara Palembang dan Danau Toba, telah ditetapkan masing-masing sebagai sport tourism dan geo tourism. “Kedepan, keenam destinasi wisata tersebut diharapakan mampu mendorong pertumbuhan pariwisata nasional. Yang memang sudah sangat pesat pertumbuhannya,” tandas Arief. (Munakir)
Share:

Inspiratif Expo Diskominfotik NTB Diisi Penampilan Memukau Tim Kreatif SMKN 2 Mataram


 
Grup Gendang Beleq SMKN 2 Mataram tampil di Inspiratif Expo
Tidak terasa kegiatan Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB sudah memasuki pekan ke 9. Pelaksanaan Inspiratif Expo yang digelar Minggu (22/10/2017)  mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang memadati arena Car Free Day di Jalan Udayana Mataram. Kegiatan yang bertema kekerasan terhadap perempuan dan anak ini menampilkan siswa-siswi SMKN 2 Mataram di bawah asuhan Nurjannah. Tim SMKN 2 Mataram menampilkan grup tari, Gendang Beleq, dance atau perkusi mendapat sambutan meriah dari para penonton.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Sekda Lombok Barat Ir. H. Moch. Taufiq, MSc., dan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto yang juga hadir di lokasi Inspiratif Expo. Selain itu hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) NTB Ir. Hj. Hartina, Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih dan Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno beserta jajaran.
Kepala DP3AKB Hj. Hartina mengingatkan pengunjung Inspiratif Expo, khususnya generasi muda menghindari nikah dini.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas P3AKB NTB Hj. Hartina, mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak menikah pada usia dini. Generasi muda adalah aset bangsa yang harus diselamatkan dari perkawinan usia dini. Jika anak-anak menikah pada usia dini, tambahnya, selain merusak masa depan anak, perkawinan yang dijalani tidak akan langgeng. ‘’Hindari nikah dini, karena merusak masa depan anak-anak,’’ ujarnya mengingatkan.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi mencegah nikah dini ke NTB. Adanya sosialisasi ini setidaknya mampu menekan jumlah generasi muda menikah dini saat usia mereka belum siap ke jenjang perkawinan. ‘’Tidak hanya itu, generasi muda harus menjauhi pergaulan bebas, tidak mengkonsumsi narkoba atau melakukan tindakan-tindakan yang berpengaruh terhadap masa depan,’’ tambahnya.
Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno pose bersama dengan Sekda Lombok Barat yang hadir di Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017). 

Sementara Sekda Lombok Barat H. Moch. Taufiq menilai kegiatan yang digelar Diskominfotik NTB setiap minggu pagi sebagai suatu hal yang sangat positif. Pihaknya berencana mengadopsi Inspiratif Expo yang digagas Tim Kreatif Diskominfotik NTB ini di jajaran Pemkab Lombok Barat. Namun, sebelum menerapkannya, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Lombok Barat yang direncanakan digelar dalam waktu dekat.

Mantan Asisten III Setda Lombok Barat ini melihat, Inspiratif Expo sebagai salah satu wahana yang tepat bagi pemerintah daerah memberikan kesempatan pada generasi muda menyalurkan bakat atau keterampilan yang dimiliki. Apalagi, kelompok seni dari sekolah yang mengisi acara menampilkan berbagai macam seni dan keterampilan yang dimiliki. Setidaknya dengan adanya lokasi bagi generasi muda menyalurkan bakat, sekda yakin anak-anak akan memilki aktivitas tersendiri dan tidak melakukan hal-hal yang negatif.
General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendriyanto hadir di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB. 

Ketika disinggung mengenai lokasi yang cocok untuk kegiatan seperti Inspiratif Expo di Lombok Barat, sekda mengaku masih harus dibicarakan. Namun, ujarnya, ada dua lokasi yang bisa dipergunakan, yakni depan Pendopo Bupati Lombok Barat atau Taman Budaya Lombok Barat di Narmada.

Apresiasi senada juga disampaikan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto. Kegiatan Inspiratif Expo, ujarnya, bisa dimanfaatkan generasi muda dalam memanfaatkan talenta atau bakat yang dimiliki. Apalagi sekarang ini, ujarnya, zaman serba internet, setiap ada kegiatan bisa diunggah ke YouTube atau media sosial. Menurutnya, dari internet, orang yang sebelumnya biasa-biasa saja, bisa terkenal setelah mengunggah atau memposting kegiatannya di media sosial . Meski demikian, pihaknya mengingatkan generasi muda agar dalam berinternet tidak membuka situs-situs yang kontennya membahayakan pergaulan dan masa depan.

Sementara Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno mengucapkan terima kasih atas apresiasi banyak pihak dengan kegiatan Inspiratif Expo ini. Menurutnya, kegiatan yang diklaim berbiaya murah ini sangat tepat bagi OPD lingkup Pemprov NTB atau kabupaten/kota di NTB dalam mempromosikan program-programnya. Pihaknya membuat ruang publik yang boleh diisi oleh siapa saja dalam melakukan sosialisasi. Di mana, sosialisasi program tidak hanya dilakukan di ruang khusus, tapi bisa langsung ke masyarakat. ‘’Kalau berbicara secara paket-paketan. Di sini (Inspiratif Expo) selain dapat olahraga, mereka dapat have fun-nya kemudian dapat informasi-informasi,’’ terangnya.

Diakuinya, Inspiratif Expo ini mendapat sambutan positif dari sejumlah sekolah di Kota Mataram, tapi sekolah luar Kota Mataram juga sudah mendaftar ingin tampil di acara ini. Tidak hanya itu, ujarnya, sekolah-sekolah saling lihat apa akan ditampilkan di event ini. Nanti saat giliran tampil akan memberikan yang lebih dibanding sekolah sebelumnya.  (Marham)
Share:

Mempercantik Tampilan Rumah dengan Furnitur Unik Khas Lombok Tengah

Furniture unik produksi Lombok Tengah yang bisa dipasang di interior rumah Anda
Tren interior rumah dengan tampilan yang unik dan bergaya simpel beberapa waktu belakangan menjadi tren dalam mempercantik tampilan rumah. Apalagi didukung dengan tampilan furnitur pendukung yang memiliki tampilan unik semakin mempercantik interior rumah. Hal inilah yang menjadi dasar Lisma Fatmasari memulai usaha furniture unik untuk mempercantik tampilan rumah.
“Apalagi di sini furniture dengan tampilan yang unik harganya mahal, jika pesan dari luar daerah juga mahal di ongkos kirimnya,” jelasnya saat ditemui di Mandalika Expo, Sabtu (21/10/2017).

Perempuan 28 tahun yang memulai usahanya sejak tahun 2015 ini juga mengatakan dirinya menyukai mendesain rumah dengan tampilan yang enak dipandang. “Di sini juga belum ada usaha serupa, apalagi di tempat saya di Muncan dikenal sebagai sentra kerajinan kayu” terangnya.

Putri Bupati Lombok Tengah ini mengatakan, dalam usaha ini dirinya didukung penuh oleh suaminya yang menjadi partner usahanya. “Ide modelnya dari saya sedangkan dia yang menuangkannya ke dalam bentuk desainnya,” jelas Lisma.

Ia menambahkan, untuk perajin dirinya merangkul keluarga sebagai pekerjanya. Untuk membuat furnitur ini, ujarnya, membutuhkan waktu yang tidak tentu tergantung dari model yang diinginkan oleh pembeli. “Bisa sampai satu minggu pengerjaan jika model yang diinginkan cukup rumit,” katanya.
Fatmasari menunjukkan furnitur yang unik dan cocok untuk interior rumah khas Lombok Tengah

Usaha yang diberi nama Kita Furnitur, Craft and Living ini menerima berbagai pesanan furnitur seperti rak, tempat tisu, valette, jam dinding, dan lainnya. “Modelnya kita sesuaikan dengan keinginan pembeli, mereka maunya bagaimana,” kata Lisma. Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang sekarang, banyak pembeli yang membawa sendiri desain dan model yang diinginkan setelah melihat di internet.

Bahan yang digunakan Lisma sendiri untuk membuat furnitur ini merupakan kayu yang banyak didapatkan di daerahnya. “Sehingga dari segi harga, kami benar-benar menyesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh pembeli,” terangnya. Ia mengatakan jika harga yang murah dan kualitas yang tidak kalah dengan buatan toko menjadikan produknya banyak diincar pembeli. “Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp 50 ribu, tetapi harganya bisa disesuaikan dengan budget,” jelasnya.

Selain membuat furnitur, tidak jarang Lisma juga sering membantu konsumennya untuk menata interior rumahnya. “Banyak orang yang pesan ke kita untuk furnitur ini tapi kami belum berani terima banyak pesanan karena baru berdua yang mengerjakan jadinya masih keteteran,” jelasnya. Kebanyakan pembeli yang tahu usahanya juga lebih banyak melalui mulut ke mulut. “Kami ada rencana untuk menggunakan sosial media juga ke depannya untuk pemasaran produk kami,” jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Primadona Baru Kerajinan Lombok Itu Bernama Roda Ketak

Kadri menunjukkan tas ketak roda yang dibuatnya dan menjadi primadona baru kerajinan NTB

KETAK merupakan salah satu bahan kerajinan tangan yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk diolah menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. Seperti yang dilakukan Kadri, pemilik UD Kadri, yang mengolah ketak menjadi berbagai tas unik yang banyak disukai pembeli.
“Saya sudah menjadi perajin dari tahun 2010 lalu setelah sebelumnya saya belajar dan ikut kerja di orang,” terangnya saat ditemui di Mandalika Expo Puyung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Sabtu (22/10/2017).

Di tempat tinggalnya, Darmaji, Kopang, ia mengatakan dirinya sebenarnya membuat berbagai macam bentuk ketak sesuai pesanan pembeli. “Tetapi yang sedang menjadi tren sekarang adalah tas ketak berbentuk roda ini,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Tas roda ini, kata Kadri, baru mulai diproduksinya sejak 4 bulan yang lalu setelah mendapatkan ide. “Saya lihat dulu bagaimana modelnya baru kemudian saya coba-coba buat,” terangnya.
Tas ketak roda Lombok yang menawan

Setelah jadi, barulah dirinya mencoba menjual kepada para konsumen setianya dan ternyata respons mereka bagus. “Mereka suka modelnya karena bentuknya unik dan beda dengan yang lain,” ujarnya.
Pembuatan tas roda ini, kata Kadri, termasuk rumit sehingga tidak heran perajin hanya bisa membuat 2-3 buah tas roda setiap minggunya. “Modalnya juga cukup besar, misalnya yang pakai warna ini modalnya bisa sampai Rp 120 ribu,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Dalam berproduksi, Kadri dibantu beberapa kelompok binaannya dengan anggota mencapai 400 anggota untuk membuat berbagai berbagai kerajinan dari ketak. “Bahan baku ketak saya peroleh dari Pendem, asalnya dari Kalimantan karena di sini sudah sedikit bahan bakunya,” ujarnya

Dalam 4 bulan produksi tas roda ini, Kadri sudah mampu menjual ribuan tas kepada para pembeli yang menjualnya kembali. “Pasarannya sudah sampai ke Pulau Jawa karena pembeli-pembeli ini banyak yang ambil untuk dijual kembali,” kata Kadri.

Ia mengatakan jika di Darmaji bisa dibilang sentra ketak karena banyak pengusaha ketak yang mengambi barang di dirinya. “Untuk tas roda ini, dalam seminggu saya bisa mengantongi pendapatan bersih sampai Rp 700-800 ribu,” jelasnya.

Harga untuk tas roda ini berbeda tergantung ukuran dan warna tas. “Kalau yang polos, saya hargai Rp 65-100 ribuan, sedangkan kalau yang berwarna harganya Rp 150 ribu ke atas,”jelas Kadri. Dirinya berharap ke depannya usahanya bisa maju sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. “Juga agar Darmaji lebih dikenal sebagai sentra ketak bukan hanya di Beleka saja,” tambahnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Sunday, 22 October 2017

Air Terjun Siu Tao di Bentek Lombok Utara yang Masih Perawan

Air terjun Tiu Sao di Desa Bentek belum banyak dikenal. Selain ini, Desa Bentek masih memiliki lima air terjun yang indah

Desa Bentek, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU) memiliki banyak potensi wisata. Sayangnya objek wisata yang dimiliki tidak banyak dikenal oleh publik. Hal ini mengundang keprihatinan tersendiri bagi Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya.

Kepada wartawan Jumat (20/10/2017), Warna mengakui sentuhan pemerintah di objek wisata di desanya belum banyak disentuh. Sebagai sebuah desa dengan potensi wisata yang beragam, wisata Bentek belum mampu menarik minat pengunjung.

"Cukup banyak objek wisata yang kita miliki yang tidak dipunyai desa-desa lain di Lombok Utara. Kami punya 6 air terjun, salah satu yang paling digemari masyarakat yaitu Tiu Sao," ungkap Warna.
Selain objek wisata itu, lanjutnya, Desa Bentek juga memiliki objek wisata Kampung Durian yang berada di Dusun Batu Ringgit. Termasuk objekwisata pemandian umum yang dinamakan Tiu Demper, dan Sungai untuk River Tubing di Dusun Sanbaro. 

Bentek juga memiliki kampung yang petaninya tidak boleh bertani menggunakan bahan kimia. Namanya Kampung Kelor di Dusun Loang Sawak. Tujuannya untuk mengajak masyarakat kembali ke konsep alam.

Bagi Warna, Desa Bentek yang kini berusia 104 tahun ini perlu digenjot promosi wisata. Pasalnya untuk menjumpai objek wisata itu tidak terlalu sulit. Menuju objek wisata, pengunjung juga disuguhkan dengan sejumlah daya tarik tersendiri guna memikat wisatawan.

Dinas Pariwisata juga dianggap perlu mengintervensi Desa Bentek. Misalnya, Destinasi Paralayang hanya sampai launching dan tidak ditindaklanjuti. ‘’Kita ciptakan image pariwisatanya pelan-pelan, bagaimana supaya dikenal oleh masyarakat. Namun dari semua potensi wisata tersebut mayoritasnya memang belum dipoles," tandas Warna.

Terpisah Kabid Penataan Destinasi dan Usaha Pariwisata Disbudpar KLU, Wayan Bratayasa, menampik pemerintah tidak mengintervensi objek wisata. Hanya saja, pihaknya masih masih harus merencanakan penataan pada objek wisata secara bertahap. Mengingat potensi wisata di KLU cukup banyak dan tersebar di semua desa.

“Semua itu kami pikirkan dan masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda). Saat ini masih terkendala RTRW yang belum disahkan, maka kita alihkan menggunakan Perda tentang desa wisata dan tentang penyelenggaraan wisata yang masih digodok,” ujarnya.
Brata mengakui Desa Bentek sebagai salah satu desa tertua di Lombok Utara memiliki banyak potensi wisata. Oleh karenanya, Bentek termasuk dalam 8 desa wisata yang akan dimunculkan pada tahun 2018 mendatang.

Selain Bentek, ada juga objek wisata Santong, Sembagik, Sukadana, Senaru, Muara Putat, antai Penyambuan, dan Sedayu yang akan ditata oleh dinas. (Johari)

Share:

TGB Gantikan Quraish Shihab

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersama tokoh agama. TGB -- sapaan akrabnya terpilih menggantikan H. Quraish Shihab sebagai Ketua Alumni Al Azhar Mesir Cabang Indonesia

Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar Mesir di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (18/10) malam  memasuki sesi   pemilihan ketua yang akan mengemudikan Organisasi  Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ke depan.  Ketua  Alumni  Al Azhar Mesir Cabang Indonesia, Prof. Dr. H. Quraish Shihab menunjuk Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi  sebagai ketua yang akan menggantikan dirinya.

‘’Jika saya dipaksa untuk terus menjadi ketua,  maka saya akan menunjuk orang yang menggantikan saya,” kata Quraish Shihab seraya menunjuk Gubernur NTB.

Mendapat penunjukkan langsung tersebut,  gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini terlihat terkejut. Atas penunjukkan langsung ini TGB segera mengembalikannya kepada Prof. Dr. H. Quraish Shihab. Seraya memohon agar apa yang disampaikan  berkenaan dengan penunjukan tersebut dijelaskan lebih lanjut.

Penolakan halus TGB ini mendapat tanggapan dari salah satu peserta muktamar,  Ikhwanul Kiram Mashuri dan didukung oleh seluruh peserta yang secara aklamasi menunjuk TGB untuk menerima amanah sebagai ketua OIAA Cabang Indonesia sesuai penunjukan dari Prof. Dr. H. Qurais Shihab.

Terpilihnya TGB sebagai Pimpinan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia secara aklamasi didasarkan  kapasitas, ketokohan, kharismatik dan prestasinya dalam membawa perubahan dan kemajuan pembangunan di NTB. Bahkan, kemajuan NTB saat ini, khususnya kehidupan toleransi beragama yang sangat baik dan konsep pembangunan wisata halal  mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat dunia internasional.

Prof. Dr. H. Qurais Shihab sempat memuji TGB sebagai pemimpin yang berhasil. Ia menilai banyak perubahan dan keberhasilan yang telah dicapai TGB selama memimpin NTB.  Ia juga sempat mendoakan TGB, semoga akan menjadi pemimpin yang lebih luas ke depannya.

Karena desakan dari banyak pihak tersebut, akhirnya TGB menerima amanah sebagai Ketua Alumni Al Azhar Cabang Indonesia. Selesai acara, seluruh peserta muktamar mendatangi TGB untuk mengucapkan selamat dan berfoto bersama. (Muhammad Nasir)
Share:

Friday, 20 October 2017

Jokowi dan Tepat Tiga Tahun Masa Pemerintahannya Kunjungi NTB

Presiden Joko Widodo selfie bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat silaturahmi dengan tokoh agama di Ponpes Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, Kamis (19/10/2017) malam.
Presiden Joko Widodo wawancara dengan wartawan dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah pada perwakilan warga di Masjid Nurul Bilad Kompleks Kawasan Ekonomi Khusus Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017).
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo pose dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah
Presiden Joko Widodo menutup Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Kamis (19/10/2017).


Foto : Dokumen Humas dan Protokol Setda NTB dan Muhammad Nasir.


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive