Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah |
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., punya gebrakan baru
dalam mencari calon pejabat tinggi pratama atau pejabat eselon II. Jika selama
ini, banyak staf di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penasaran
terhadap siapa calon yang akan menjadi pemimpinnya, karena harus melalui
panitia seleksi. Belum lagi, pejabat yang ikut seleksi itu berasal dari banyak
OPD, baik lingkup Pemprov NTB, pemerintah kabupaten/kota atau instansi pusat.
Bersama Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., Dr. Zul – sapaan akrab
mantan anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera ini berusaha menyiapkan
calon-calon pemimpin NTB di masa mendatang. Calon-calon pemimpin yang akan
digodok ini berasal dari pejabat-pejabat muda di lingkup pemerintah provinsi
atau kabupaten/kota ini akan ditempa/digodok di salah satu tempat yang namanya
Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D). TGP2D boleh dikata adalah lokasi penggodokan atau kawah
candradimuka bagi calon-calon pemimpin NTB di masa depan.
Hal ini disampaikan gubernur saat pelantikan tiga anggota TGP2D di Ruang
Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (19/10/2018). Tiga anggota TGP2D yang
dilantik itu adalah Dra. T. Wismaningsih, menempati jabatan staf ahli Gubernur NTB Bidang
Sosial Kemasyarakatan. Kemudian Ir. Andi Pramaria, M.Si, menempati jabatan staf
ahli Gubernur NTB bidang Pemerintahan dan Aparatur, Politik, Hukum dan
Pelayanan Publik. Serta, Ir. H. M.
Azhar, M.M, menempati jabatan staf ahli Gubernur NTB Bidang Ekonomi, Keuangan,
Infrastruktur dan Pembangunan.
Menurut gubernur, keberadaan TGP2D tidaklah seperti sekarang ini. Di
pemerintahannya bersama Umi Rohmi – sapaan akrab untuk Hj. Sitti Rohmi
Djalilah, keberadaan TGP2D ini akan dimaksimalkan peranannya. Pihaknya tidak
ingin persepsi TGP2D dipelesetkan sebagai tempat pensiun dini. ‘’Saya berharap
TGP2D itu diisi anak muda, eselon III yang diproyeksikan 20-25 orang jadi
kepala dinas berikutnya," ujarnya.
Dari TGP2D inilah, harapnya, muncul calon-calon pemimpin NTB di masa
mendatang. Apalagi,
ketika ada rencana mutasi dalam enam bulan atau satu tahun ke depan, siapa
calon kepala OPD yang akan muncul sudah kelihatan. Nantinya, yang menggantikan kepala
OPD tak lagi harus belajar dari awal, karena sudah paham apa yang dilakukan
saat dipercaya sebagai pemimpin.
Terlebih di TGP2D ini, calon-calon pejabat ini akan diberikan semacam
penugasan terkait beberapa permasalahan yang dihadapi. Jika mampu menyelesaikan permasalahan yang
diberikan sesuai dengan keinginan pimpinan dan daerah, maka mereka berhak
mendapat prioritas untuk mengisi jabatan yang diperlukan. Namun, pengisian ini
akan dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku. Sebaliknya, jika calon-calon
pemimpin ini tidak mampu menyelesaikan permasalahan seperti harapan pimpinan,
peluang menjadi pimpinan OPD harus dipertimbangkan.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melantik tiga anggota TGP2D menjadi Staf Ahli Gubernur NTB, Jumat (19/10/2018) |
Sebagai pimpinan NTB yang dilantik sejak tanggal 19 September 2018, Dr.
Zul tidak ingin menjadikan pimpinan satu kepala dinas misterius. Artinya, staf
yang ada di OPD bertanya-tanya siapa yang akan menjadi pimpinan mereka. Namun,
adanya TGP2D ini setidaknya calon-calon pemimpin sudah bisa dilihat oleh staf
atau pimpinan daerah, karena kapasitasnya sudah teruji.
Gubernur mengatakan dirinya akan profesional, tidak ada unsur like dan
dislike dalam melakukan mutasi. "Biarkan secara profesional saja.
Meritokrasi harus dikedepankan. Makanya sekarang, TGP2D betul-betul diisi
anak-anak muda, jadi pemimpin masa depan,bisa tes dari sekarang. Bagaimana
gayanya. Jadi kita tak usah lagi pas mutasi,
jadi kepala dinas kayak misteri," katanya.
Untuk diketahui kawah candradimuka adalah kawah yang
terdapat di alam kayangan. Di Kawah Candradimuka itulah
jabang bayi Tutuka, anak Bima, pernah digembleng oleh Batara Empu Anggajali,
sehingga bayi itu tampil sebagai ksatria perkasa yang kemudian lebih dikenal
dengan nama Gatotkaca. (Marham)