Be Your Inspiration

Monday 8 October 2018

Bank Indonesia Sells KEK Mandalika at Annual Meeting IMF-World Bank in Bali 2018

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani

BANK Indonesia berkoordinasi dengan Pemprov NTB ingin memanfaatkan sebesar –besarnya pelaksanaan pertemuan tahunan Bank Dunia – IMF yang berlangsung di Bali pada pekan kedua bulan Oktober 2018 ini.

Inisiatifnya, mendatangkan sejumlah anggota peserta pertemuan tahunan bank dunia – IMF untuk mengeksplore potensi alam, serta investasi di Bumi Gora. Salah satunya yang paling ikonik, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani menyebut  ada sekitar 150 delegasi dari negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), serta para jurnalis internasional akan diboyong mengunjungi Kuta di Lombok Tengah. Agenda ini menjadi rangkaian kegiatan  penutup pertemuan tahunan Bank Dunia IMF yang dipusatkan di Nusa Dua Bali.

Seperti diketahui, setidaknya ada sekitar 27 ribu peserta hadir pada event internasional ini. Pertemuan tahunan akan mempertemukan para anggota bank sentral, menteri keuangan dan pembangunan, eksekutif sektor swasta, lembaga masyarakat sipil, media serta akademisi untuk membahas masalah-masalah global. Termasuk prospek ekonomi dunia, stabilitas keuangan global, pengentasan kemiskinan, pekerjaan dan pertumbuhan, pembangunan ekonomi, efektivitas bantuan serta perubahan iklim.

Bank Indonesia bersama stakeholders telah merancang kegiatan yang dapat menarik minat para peserta pertemuan tahunan World Bank-IMF untuk berkunjung ke Lombok. Achris menambahkan, kapasitas tamu yang dapat difasilitasi maksimal sebanyak 150 orang. Nantinya tamu-tamu ini akan disiapkan kapal penyeberangan cepat untuk transportasinya dari Teluk Benoa Bali, menuju Senggigi, Lombok Barat. “Past boat-nya kita carter. Maskimal kapasitasnya 150 orang supaya nyaman. Dengan penyeberangan 2,5 jam, itu program kita,” ujarnya.

Para tamu ini diagendakan melaksanakan tour di Lombok untuk mengeksplorasi potensi alam dan budaya yang ada. Dan akan diinapkan di salah satu hotel di sekitar KEK Mandalika. Bank Indonesia dalam hal ini bekerjasama dengan ITDC (Indonesian Tourism Development Corporation) selaku pengelola KEK Mandalika.

‘’Setelah mereka datang ke sini, kita harap potensi lokal kita dapat terjual. Terutama para jurnalis internasional kita harapkan mereka yang akan menjadi corong  potensi yang kita miliki ini ke dunia internasional. Tujuan kita itu,’’ jelas Achris.

Ada beragam atraksi akan dipertontonkan. Misalnya parade peresean yang akan menampilkan para petarung-petarung Lombok. Atraksi ini akan dikonsep dengan latar belakang pantai. Ibaratnya, tamu akan disajikan pertarungan gladiator dengan latar pantai KEK Mandalika.

“Kita akan buatkan tempat duduknya menghadap pantai. Jadi mereka akan experience dengan pertunjukan dan alam. Itulah nilai jual yang akan mereka sampaikan nantinya,” demikian Achris.
Selanjutnya, para tamu undangan ini akan mengikutu seminar halal tourism yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia bersama IDB (Islam Development Bank).

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Ari Wibowo 
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Ari Wibowo menambahkan, bisa jadi jumlah peserta yang datang ke Lombok akan lebih banyak. Bila melihat antisiasnya. Kunjungan para delegasi dan jurnalis internasional ini difokuskan ke KEK Mandalika, mengingat Mandalika mulai menjadi ikon Lombok, NTB.

Tujuan utamanya bukan saja KEK Mandalika. Jauh lebih besar lagi yang diharapkan, KEK Mandalika menjadi pesan bahwa Lombok cukup aman, kondusif. Dan diharapkan menjadi citra positif mendorong investasi di NTB. ‘’Kita tujuannya mendorong dari KEK Mandalika. Harapannya akan nyebar ke lain-lainnya. Jadi untuk tahap ini memang dipilih KEK Mandalika, karena kawasan ini relatif tidak terpengaruh gempa. Kalau persepsinya orang Mandalika baik-baik, maka itulah poin yang didapatkan,” ujarnya.

KEK Mandalika ini memberi harapan besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ke depannya. Tergantung ketepatan dan realisasi investasi yang sudah ditanamkan. Semakin cepat realisasi investasinya, semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Mandalika adalan titik awal, tujuannya adalah mengembangkan ekonomi lokal melalui desa wisata. Sehingga manfaat dari ekonomi akan menetes, tidak hanya kepada pemilik modal atau terbatas kepada investor.

Tetapi warga benar-benar menikmati. Itulah yang akan dipersiapkan. Bergeraknya pariwisata dari KEK Mandalika akan bisa dikawinkan dengan sektor-sektor lain. Misalnya pertanian, komoditas pangan wisatawan akan dipenuhi sendiri di tingkat lokal.

Lalu dari kegiatan hulu pertanian, Wahyu Ari mengatakan, umumnya turis menyukai kegiatan-kegiatan pertanian, dari pengolahan lahan, apalagi jika pengolahan lahan menggunakan sapi bajak, atau kerbau. Itu pengalaman yang menarik bagi wisatawan. Keterkaitan semacam itu dapat dikemas dan dijual sehubungan dengan bergeraknya KEK Mandalika,

“Ibaratnya KEK Mandalika ini adalah pembongkar, atau pendobrak untuk masuk lebih luas ke sektor-sektor lainnya. Untuk pencapaian yang lebih inlusif ke masyarakat. ini yang harus kita sama-sama dorong,” demikian Wahyu.

Beberapa hotel dan investasi lainnya sedang proses pembangunan  dan telah masuk. Harapannya. dalam 3 tahun ke depan KEK Mandalika telah lengkap. Sehingga bisa menjadi engine of growth NTB yang baru komplementer dengan penguatan ekonomi mikro melalui local economic development seperti desa wisata, UMKM, industri kreatif dan lainnya.

Perubahan mindset dan attitude bahwa industri pariwisata yang diiringi dengan service excellent seperti Bali menjadi PR penting untuk mengakselerasi ekonomi NTB, kata Wahyu.(Bulkaini/Ekbis NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive