Be Your Inspiration

Sunday 15 October 2017

Gubernur NTB Minta ITDC Larang Kendaraan Bermesin Masuk Areal Kawasan Mandalika

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau progres pembangunan KEK Mandalika, Jumat (13/10/2017)

Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)  berkunjung ke kawasan pembangunan destinasi wisata berkelas dunia, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort  Lombok Tengah, Jumat (13/10-2017).

Kunjungan mendadak yang hanya didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM&PTSP), Drs.H.L. Gita Aryadi, M.Si dan Karo Humas dan Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STp. ME tersebut, selain dimaksudkan untuk melihat secara langsung tentang progress pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan dalam mewujudkan pembangunan kawasan wisata termegah di Bumi Seribu Madjid ini, juga dalam kunjungan kali ini Gubernur TGB menunaikan Salat Jumat di Masjid Nurul Bilad yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk Salat Jumat sejak dibangun oleh ITDC mulai tahun 2016 lalu. 

Sebelum waktu sholat tiba, Gubernur TGB didampingi sejumlah pejabat ITDC, di antaranya, Direktur Operasi, Indah Juanita, Direktur Konstruksi ITDC, Agus Setiawan dan Kepala PTSP Lombok Tengah, Winarno dengan berjalan kaki meninjau sejumlah lokasi di area KEK Mandalika Resort tersebut.
 
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berada di Masjid Nurul Bilad Mandalika, Jumat (13/10/2017) 
Diawali dengan meninjau fasilitas  di area Masjid yang bangun di atas lahan seluas 8 hektar, dan alokasi biaya pembangunan yang disediakan sekitar Rp 38 milyar, Gubernur TGB tampak sangat serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas yang dibangun, baik interior maupun fasilitas pendukung lainnya.

Dari areal masjid yang tepat dibangun di pintu masuk KEK Mandalika, sekaligus sebagai etalase dan simbol pengembangan destinasi Lombok Sumbawa sebagai "Muslim Friendly Tourism", dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer Gubernur TGB menyusuri  jalan sepanjang Pantai Seger Kuta guna melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dibangun di lokasi sekitarnya.

Sambil terus berjalan kaki,  saat yang sama gubernur secara detail menanyakan kepada Kepala Divisi Operasional dan Divisi Konstruksi ITDC, tentang berbagai aspek pembangunan berbagai infastruktur dasar, seperti akses jalan, saluran drainase, listrik air, area parkir dan akses pengamanan. Termasuk hal yang paling penting ditanyakan Gubernur adalah fasilitas publik  apa saja yang disediakan untuk  dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara gratis, serta lokasinya di mana saja.
 
Peta pembangunan KEK Mandalika dari ITDC
Setelah mendapat penjelasan dari petugas ITDC yang mendampingi,  kemudian gubernur menyarankan kepada ITDC agar akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata Mandalika ke depannya, bebas dari kendaraan bermotor atau  alat transportasi yang bermesin. Yakni bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain- lain. Tetapi kendaraan para tamu dan wisatawan  cukup sampai di area parkir di luar dan  di dalam kawasan, cukup dengan jalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa  kendaraan  bermotor, seperti sepeda gunung, mobil listrik dan lain-lain.
Hal itu selain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, juga untuk menghindari polusi dan kesemrawutan.

Usai Salat Jumat, gubernur kembali melakukan peninjauan ke seluruh area  kawasan Mandalika, terutama nelihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 Km serta saluran drainase. Peninjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan. (Marham)


Share:

Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi Salat Jumat Perdana di Masjid Nurul Bilad KEK Mandalika

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menjadi khatib pada Salat Jumat di Masjid Nurul Bilad Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Jumat (13/10/2017).

Jumat Tanggal 13 Oktober 2017 merupakan salah satu momen bersejarah terutama bagi masyarakat Desa Kuta, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, karena untuk pertama kalinya masjid "Nurul Bilad" , masjid yang berdiri megah dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika digunakan untuk Salat Jumat.

Terasa berkesan bagi masyarakat setempat karena Salat Jumat dimasjid yang sesuai dengan namanya yaitu "Cahaya Negeri-negeri" tersebut langsung dihadiri oleh Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang dan langsung menjadi Khotib sekaligus menjadi imam Salat Jumat.

Salat Jumat perdana dimasjid tersebut dihadiri tidak kurang dari 200 jamaah, nampak diantara jamaah Salat Jum'at yaitu kepala Desa Kuta dan warga desa setempat,  juga beberapa wisatawan muslim yang kebetulan sedang berwisata di tempat tersebut berbaur dengan warga setempat.

Dalam khutbahnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga seorang Hafidz Qur'an ini menyampaikan pesan kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan iman dan Taqwa. Karena begitu pentingnya iman dan taqwa dalam menjalin kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama bagi masyarakat Kuta dan sekitarnya yang berada di sekitar kawasan KEK Mandalika. Sehingga salah satu pertimbangan Mengapa masjid yang ada di kawasan  Mandalika tersebut dinamakan "Nurul Bilad".

Dengan nama Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri  akan menjadi penerang tidak hanya bagi warga dan jamaah masjid, tetapi juga menerangi semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika. Tentunya dengan tetap berpegang teguh pada Iman dan Taqwa,  sehingga sekuat apapun pengaruh perkembangan zaman termasuk berkembangnya kawasan KEK Mandalika ke depannya, warga akan tetap merasakan keberkahan.

"Sebab ada orang yang memiliki harta berlimpah tetapi tidak bahagia. Ada juga orang yang diberi pangkat dan Jabatan yang tinggi  namun justru membawanya kepada kemaksiatan," ujarnya. Itu bisa menjadi pertanda bahwa tidak ada keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu yang diharapkan adalah bagaimana hidup ini berkah dan ada keberkahan di dalamnya",kata TGB dalam khotbahnya.


Selanjutnya Gubernur TGB mengingatkan bahwa kalau ingin menjalani hidup dan kehidupan khususnya ketika bersentuhan dengan pariwisata di KEK Mandalika yang diliputi oleh  rasa kedamaian, maka keberkahan harus dijaga. Dalam menjaga keberkahan itu, semaksimal mungkin satu sama lain untuk selalu saling ingat mengingatkan," tutur Tuan Guru Bajang. "Terkadang ada orang yang tidak peduli dengan orang lain, padahal dirinya tahu bahwa yang dilakukan orang lain itu salah. Namun tidak pernah diingatkan bahkan didiamkan saja. Disinilah pentingnya ada upaya untuk menegakkan Amar ma'ruf dan Nahi Mungkar ", pesan TGB.

Mengakhiri Khutbah Jumat, TGB mengajak kepada para Jamaah yang hadir yang ikut mengawali sholat jumat di Masjid Nurul Bilad tersebut, untuk turut memakmurkan masjid. "Mulai dari hari ini dan seterusnya, masjid Nurul Bilad digunakan sebagai tempat untuk Salat Jumat," ujar Gubernur TGB. (Marham)
Share:

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Optimis PKK Kabupaten Bima Bisa Jadi Juara Nasional

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi menyapa salah satu anak di Bima dalam acara roadshow belum lama ini.

Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menyatakan optimis Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima dapat berprestasi di tingkat nasional sebagaimana prestasi yang telah berhasil diraih PKK Provinsi dan Kabupaten Lombok Barat baru baru ini sebagai terbaik nasional  pada kategori tertib administrasi.

Optimisme tersebut didasarkan pada   hasil pembinaan selama ini yang menunjukkan bahwa PKK Kabupaten Bima merupakan yang paling progresif dalam melaksanakan 10 program PKK. Karena itu, istri Gubernur NTB yang didampingi Wakil Ketua I, Hj. Syamsiah Muh. Amin mendorong dan memberi dukungan penuh kepada jajaran PKK Kabupaten Bima untuk berprestasi adi tingkat Nasional.

Dukungan tersebut disampaikan Bunda PAUD itu saat acara silaturahim dengan jajaran pemerintah Kabupaten Bima, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan segenap jajaran TP. PKK Kabupaten Bima, di Paruga Nae Desa Dena Kecamatan Madapangga, Jumat (13/10/2017), serangkaian Kegiatan roadshow  di Pulau Sumbawa.

Untuk mendorong kesuksesan program PKK tersebut, Hj. Erica saat itu mengajak masyarakat, khususnya kepala desa untuk memberikan dukungan anggaran kepada kader. Yakni dengan mengalokasikan khusus dana desa untuk program yang dijalankan Ibu-ibu anggota PKK.

"Saya yakin, kita tinggal menunggu waktu saja, PKK Kabupaten Bima bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional," ungkap Hj. Erica yang disambut tepuk tangan meriah kader PKK dan masyarakat yang hadir.

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi (kanan) berbincang dengan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri

Optimisme tersebut menurut Hj. Erica karena Bupati Bima saat ini, Hj. Indah Damayanti Putri atau lebih dikenal Dae Dinda merupakan sosok yang begitu nyaman dalam menjalankan program PKK. Karena sebelum menjadi Bupati, Dae Dinda, pernah diamanahkan menjadi Ketua TP PKK Kabupaten Bima. Sehingga. "Kita perlu memasukkan satu katagori lomba PKK di tingkat nasional, yaitu kategori Kepala daerah paling supportif kepada Tim Penggerak PKK-nya," tegas Hj. Erica untuk Bupati Bima yang hadir.

Selain itu, Hj. Erica juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh masyarakat, terutama kader PKK. Yakni terus berikhtiar tanpa lelah memperhatikan asupan gizi bagi anak-anak.  Juga memperhatikan dan mendampingi anak agar terhindar dari predator anak. Termasuk bahaya laten narkoba, yang saat ini tidak hanya orang dewasa. Namun juga anak-anak yang bentuknya sudah semakin bervariasi. Istri Tuan Guru Bajang (TGB) juga itu mengajak orang tua untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

Pesan yang sama juga disampaikan beliau ketika mengunjungi Paud HI Seroja Desa Dena Kecamatan Madapangga. Pesan tersebut disampaikan kepada guru, orang tua murid dan puluhan siswa Paud, sesaat sebelum menghadari silaturrahim di Paruga Na'e Madapangga itu.

Di lokasi silaturrahim, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri menyampaikan selamat datang kepada Ketua TP PKK NTB di kabupaten Bima. Kehadiran Hj. Erica dan jajarannya merupakan bentuk perhatian lebih kepada kader PKK dan masyarakatnya. Sejalan dengan program 10 PKK, lanjut Dae Dinda, masyarakat Bima begitu peduli dengan masa anak-anak. Yakni dengan menjadikan anak anak mereka kaum terpelajar dan berpendidikan tinggi. "Jadi kami punya slogan, yakni meskipun kami miskin, meskipun kami tidak berilmu, yang penting anak anak kami terpelajar," jelas Dae Dinda. (Marham)
Share:

Tuesday 10 October 2017

Berpasangan dengan Suhaili, Muh. Amin Akui Satu Arahan dari TGB

Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin bersama siswa SMAN 5 Mataram di acara Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Minggu (8/10/2017)
Keputusan Ketua DPW Partai Nasdem NTB H. Muh. Amin, SH., MSi., memilih sebagai calon wakil H. M. Suhaili FT, SH., untuk maju pada Pilkada NTB 2018 mendatang tidak terlepas dari arahan dari anggota Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Dr. TGH. M. Zainul Majdi. TGB – sapaan akrab Gubernur NTB itu, ujar Amin, memberikan pandangan pada dirinya bagaimana menghadapi pilkada NTB.

‘’Dan saya maju ini, saya kira berawal dari saya minta pandangan dari beliau, minta pandangan, arahan, konsultasi, termasuk berpasangan dengan Suhaili. Ini artinya, komunikasi yang sudah berlangsung. Bagi orang lain kaget, tapi bagi beliau tidak,’’ ungkap H. Muh. Amin yang juga Wakil Gubernur NTB ini saat ditemui usai menghadiri kegiatan Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Minggu (8/10/2017).

Amin menegaskan, hubungan antara dirinya dengan TGB di sisa setahun masa jabatannya tetap baik dan harmonis. Apa yang disampaikannya ini, ingin menunjukkan pada banyak pihak di luar, jika komunikasi atau hubungan dengan banyak TGB tidak ada masalah. Menyinggung dirinya berpasangan dengan Suhaili dan tidak mendaftar di Partai Demokrat saat membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah beberapa waktu lalu tidak perlu dipermasalahkan.

‘’Kalau ada perbedaan, itu adalah pilihan politik, karena saya adalah pimpinan partai, beliau adalah pimpinan partai dan bukan sesuatu yang harus dipolemikkan atau dipermasalahkan. Saya kira wajar-wajar saja dalam konteks demokrasi,’’ terangnya.

Mantan politisi Partai Golkar ini memastikan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan bersama TGB berjalan dengan baik.  ‘’Bagi saya dan beliau tetap komitmen, dari awal sampai akhir tetap kompak. Jadi tidak terganggu hubungan saya dengan beliau. Dan beliau tidak mempermasalahkan hal itu, karena wilayah politik masing-masing partai dan hubungan tetap harmonis dan kompak di sisa 1 tahun masa pemerintahan,’’ terangnya.


Terkait pilkada, wagub mengaku sudah ke DPP Nasdem mendapatkan surat keputusan mengikuti pilkada NTB bersama Suhaili FT, yang juga Ketua DPD Partai Golkar NTB. Pihaknya sudah melalui mekanisme yang sudah ditetapkan partai, sehingga ada keputusan merekomendasikannya berpasangan dengan Suhaili di Pilkada NTB.  Sementara dari DPP Partai Golkar, tambahnya, pihaknya sudah ada rekomendasi dan menunggu SK penetapan dari DPP untuk maju bersama Suhaili di Pilkada NTB.  (Marham)
Share:

Monday 9 October 2017

Pipik Dian Irawati Popon Terpesona Keindahan Gili di Sekotong

Rombongan Umi Pipik Dian Irawati Popon dan keluarga  menikmati keindahan Gili Sekotong Lombok Barat
Pipik Dian Irawati Popon atau biasa disapa Umi Pipik, istri mendiang Ustad Jefri Al-Bukhori bersama keluarga kecil dan rekan-rekanya berkunjung ke sejumlah gili di wilayah Sekotong. Ia menghabiskan waktu akhir pekannya, setelah menghadiri pengajian di Mataram akhir pekan kemarin. Umi Pipik-sapaan akrab ustazah muda ini mengaku sangat terpukau dengan keindahan pantai gili di wilayah paling selatan Lobar tersebut.

Wanita yang memutuskan memilih menutup aurat dengan cara bercadar tersebut, datang bersama rombongan didampingi panitia acara dari Mataram. Dalam rombongan itu turut serta anaknya yakni Adiba Khanza Az-Zahra, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro dan Attaya Bilal Rizkillah. Wanita kelahiran Semarang, 26 November 1977 tersebut tiba di Pelabuhan Penyeberangan tradisional Batu Kijuk sekitar pukul 13.00 Wita mengendarai kendaraan  dari Mataram. Setelah beristirahat sejenak rombongan Umi Pipik bertolak ke Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Tangkong.

Dipandu tim dari Gili Nanggu, Sudak dan Gili Kedis, Umi Pipik bersama rombongan mengendarai sampan yang biasa melayani penyeberangan ke sejumlah gili tersebut. Ia bersama anak-anaknya sesekali mengabadikan momen saat menyeberang dengan berfoto menggunakan ponselnya. Tak butuh waktu lama rombongan pun tiba di Gili Nanggu. Sesampai di gili dengan garis pantai pasir putih itu, ia pun tertegun kagum akan keindahan alam pantai di gili tersebut.

Di sini, umi Pipik tak menyia-nyiakan kesempatan. Istri mendiang Uje ini pun mengabadikan momennya dengan berfoto. Sementara anak-anaknya juga tak mau kalah, anak laki-lakinya langsung nyebur ke pantai bersama adiknya. Setelah dari Gili Nanggu, rombongan bertolak ke Gili Sudak dan Gili Tangkong.

Menurut Majid salah seorang pelaku wisata asal Sekotong, kedatangan Umi Pipik memang diagendakan. Karena selepas hadiri acara ini Mataram, beliau ingin ke Gili di Sekotong,” jelas Majid. Menurutnya, kedatangan Umi Pipik ke Sekotong membuktikan daya tarik keindahan wisata Sekotong begitu memikat. Kedatangan orang besar dan terkenal seperti Umi Pipik ini akan sangat berdampak positif terhadap wisata Sekotong.

Hal senada disampaikan pelaku wisata Sahnil. Selama berkunjung ke Sekotong, Umi Pipik dan anak-anaknya tiada henti memuji keindahan pantai di wilayah tersebut. Bahkan, anak-anak dari umi Pipik begitu senang dan riang bermain di pantai. Umi Pipik jelas Sahnil menyempatkan santap siang di salah satu lokasi indah di gili tersebut. (Heru Suara NTB) 
Share:

Gili Bedil, Surga Wisata Tersembunyi di Pulau Sumbawa

Gili Bedil Kecamatan Utan Sumbawa NTB (istimewa)
Pulau Sumbawa seperti surga yang tersembunyi. Berbagai potensi wisata yang dimilikinya semakin membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung. Meski saat ini masih terkendala oleh akses dan sarana transportasi yang masih kurang.

Gili Bedil misalnya, destinasi wisata yang ada di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa ini tidak kalah menarik untuk dijadikan sebagai referensi untuk menghabiskan akhir pekan. Disini, wisatawan juga dapat menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut yang dimiliki gili ini.

Gili Bedil merupakan pulau kecil berpasir putih dengan pantai yang landai. Kecantikan pantai ini sudah bisa dilihat dari kejauhan. Apalagi dengan air laut yang jernih, wisatawan dapat melihat hingga ke dalam permukaan lautnya. Terlebih jika wisatawan melakukan aktivitas menyelam, sehingga dapat menikmati keindahan bawah lautnya.

“Kalau ke sana saya sarankan akhir pekan. Jadi bisa berlama-lama, atau bisa membangun tenda di sana,” kata wisatawan asal Kota Mataram Andi Ahmad Hariadi, di Mataram, Minggu (8/10/2017).

Luas daratan pulau ini tak lebih dari satu hektar, sehingga wisatawan yang ingin berjalan-jalan mengelilingi Gili Bedil, hanya memerlukan waktu 15 menit saja. Di sekitar Gili Bedil ini wisatawan akan ditemani oleh pasir putih yang halus. Selain itu,  air laut yang berwarna biru tosca serta pepohonan kelapa dengan embusan angin pantai yang menenangkan.

Di sekitar perairan Gili Bedil memang lebih banyak ditemui jenis karang hard coral, namun tetap menarik karena warna warninya yang cukup beragam. Ikan-ikan kecil juga tampak cukup banyak dan sering menemani wisatawan yang melakukan aktivitas menyelam.

Tak hanya menyelam serta menikmati pesona daratan gili, wisatawan juga dapat berenang santai di pinggir pantai. Karena ombak pantai ini tidak keras dan cocok dijadikan sebagai tempat bermain air bersama kerabat.

Suasana tenang juga bisa didapatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Gili Bedil. Karena gili ini juga jarang dikunjungi wisatawan. Bukan karena kurang menarik, tapi kurangnya promosi, sehingga wisatawan banyak belum mengenal gili. Padahal potensinya untuk memanjakan wisatawan tidak kalah jika dibandingkan dengan destinasi lain yang sudah masuk dalam kalender promosi Pemda.

“Mungkin kalau sudah banyak yang tahu, akan lebih banyak yang mau datang. Karena pantainya itu cantik sekali, apalagi di pinggir-pinggirnya kita bisa lihat ikan-ikan kecil berenang. Jadi masih sangat asri,” ujarnya. (Linggauni - Suara NTB)
Share:

SMAN 5 Mataram Semarakkan Inspiratif Expo Diskominfotik NTB

Wagub NTB H. Muh. Amin didampingi Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno, Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB H. Wirajaya Kusuma dan Ketua Komisi Informasi NTB Ajeng Roslinda Motimori pose bersama siswa SMAN 5 Mataram, Minggu (8/10). 

Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH., MSi., memberikan apresiasi terhadap kegiatan Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) yang digelar setiap Minggu pagi di Car Free Day (CFD) Jalan Udayana Mataram. Tidak hanya itu, wagub mengharapkan kegiatan Inspiratif Expo tetap diteruskan, karena manfaatnya besar bagi masyarakat.

Apresiasi wagub ini disampaikannya saat menghadiri langsung Inspiratif Expo pada pekan ketujuh, Minggu (8/10/2017). Inspiratif Expo yang digelar Diskominfotik NTB ini didukung TVRI NTB, iNews TV, TV9, Lombok TV, RRI Pro2 FM, Harian Lombok Post dan Harian Suara NTB.

Pada pekan ini, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah/BUMN ikut memeriahkan kegiatan ini, seperti, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, PT. Telkom, Komisi Informasi Provinsi NTB, Bawaslu, KPU dan dimeriahkan penampilan seni dari SMAN 5 Mataram.
Wagub NTB H. Muh. Amin pose bersama dengan tenaga pendidik dan siswa SMAN 5 Mataram pada acara Inspiratif Expo Dishubkominfotik NTB, Minggu (8/10/2017). 
Bahkan, pada acara pembukaan Inspiratif Expo kemarin, Wagub yang didampingi Kepala Diskominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB H. Wirajaya Kusuma, Ketua Komisi Informasi Provinsi NTB Ajeng Roslinda Motimori dan ratusan siswa SMAN 5 Mataram, dengan penuh semangat mengikuti senam pagi selama beberapa menit.

Wagub melihat Inspiratif Expo sebagai salah satu media efektif untuk memperkenalkan, mensosialisasikan produk ataupun berbagai informasi pembangunan pada masyarakat atau generasi muda. Di mana, masyarakat yang santai sambil berolahraga pada acara CFD bisa mendapatkan informasi hasil pembangunan atau hasil-hasil yang dicapai oleh pemerintah di berbagai sektor.

‘’Tidak hanya itu, acara ini bisa sebagai media memberikan pemahaman kepada anak-anak muda tentang perkawinan usia dini, menjauhi perilaku menyimpang dan menyadari bahayanya penggunaan atau peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang,’’ terangnya.

Penampilan tari Zikir Zaman SMAN 5 Mataram 

Untuk itu, wagub mengingatkan Inspiratif Expo ini perlu terus dilakukan secara rutin, karena manfaatnya sangat besar, terutama dalam menambah wawasan bagi masyarakat tentang berbagai macam informasi pembangunan. Begitu juga anak-anak usia sekolah  bisa mendapatkan informasi yang sangat berguna bagi masa depan anak-anak itu sendiri, khususnya berkaitan dengan pernikahan dini.


Apresiasi senada disampaikan Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 5 Mataram M. Zuprin. Menurutnya, kegiatan Inspiratif Expo yang digelar Diskominfotik NTB sangat bagus, karena memberikan kesempatan pada generasi muda menyalurkan potensi yang dimiliki. Apalagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang seni diberikan kesempatan tampil menghibur masyarakat di CFD setiap Minggu pagi. 
Penampilan grup perkusi SMAN 5 Mataram.
Pada kesempatan ini, SMAN 5 Mataram menampilkan grup perkusi, tari Zikir Zaman, baca puisi dan musik. Menurutnya, kesempatan ini bisa menjadi ajang bagi siswa menggali potensi yang dimiliki. (Marham)
Share:

Gendang Mainan Limbah Lombok yang Murah

Proses pembuatan gendang mainan khas Lombok dari limbah

GENDANG merupakan salah satu alat musik khas NTB yang banyak digunakan untuk mengiringi acara-acara sakral masyarakat, seperti pernikahan, sunatan dan lainnya. Tidak heran, banyak yang menyukai alat musik tradisional ini termasuk anak-anak. Apalagi dengan beredarnya mainan gendang di pasar atau dibawa oleh penjual mainan yang harganya terjangkau.

Siapa sangka gendang mainan yang banyak dijual itu dibuat di sebuah los sederhana di pasar Mandalika, Bertais. Tampilannya yang menarik dengan warna-warna ngejreng banyak yang menyangka mainan tersebut berasal dari luar Lombok, tetapi nyatanya adalah produk asli Lombok.

Adalah Ahmad Jumahir, yang meneruskan usaha keluarganya dalam pembuatan gendang mainan ini. “Mulanya ibu saya yang buat sejak tahun 2004 lalu, baru kemudian saya yang pegang,” jelasnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Ia mengaku jika hampir seluruh keluarganya berkecimpung membuat gendang mainan ini. Namun gendang yang dibuat hanya beda merek dan pemasaran. Gendang mainan dengan merk Amat Banyak ini dibuat Amat dengan memanfaatkan limbah yang banyak ditemukan di pasar.
Gendang mainan yang banyak diminati anak-anak. Gendang ini dibuat dari limbah yang tidak terpakai. 
Bahan bakunya mulai dari bekas kaleng cat, kaleng susu, karung, serta karpet. “Untuk karungnya saya pakai yang karung bekas pelet udang, karena di sini banyak bekasnya, sedangkan untuk kaleng saya dapat dari pengepul,” jelasnya.

Gendang buatannya biasanya berisi 1 kaleng untuk ukuran kecil dan berisi 2 kaleng untuk yang berukuran besar. Modal untuk membuat gendang mainan ini, menurut Amat, tidaklah terlalu banyak. “Kalau yang berukuran kecil Rp 8 ribu bisa untuk 2 gendang, sedangkan yang besar modalnya sampai Rp 15 ribu,” tukasnya.

Ia mengatakan pembuatan gendang mainan tidak membutuhkan waktu yang lama. “Karena di sini sudah dibagi tugasnya untuk apa saja jadinya cepat selesai,” katanya. Dalam sehari, jika rajin, ia bisa memproduksi 80-100 gendang mainan setiap harinya.

Amat yang dibantu 4 pegawainya untuk produksi mengatakan jika pasaran gendang mainan miliknya ini sudah diminati sampai Pulau Sumbawa. “Toko mainan sama pedagang keliling itu juga sudah banyak yang minati,” jelasnya.

Ia menambahkan jika saat musim ramai seperti sekarang, para penjual pengecer sampai berebut untuk mendapatkan produknya. “Bahkan mereka 5 hari sebelumnya sudah memesan agar tidak kehabisan nantinya,”  ujarnya.

Harga untuk gendang mainan ini dibanderol dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan. “Harganya mulai dari Rp 10 ribu untuk yang berukuran kecil, kalau berukuran sedang Rp 15 ribu, dan Rp 30 ribu untuk yang berukuran besar. Itu harga di saya, beda kalau yang pengecer,” kata Amat. Tidak heran, mainan buatannya banyak diminati oleh para orang tua yang ingin membelikan anaknya mainan.

Amat mengaku dirinya tidak takut bersaing dengan gendang mainan dari luar Lombok. Kalau buatan luar mereka biasanya buat dari kayu asli sehingga harganya mahal. Sementara yang dibuat Amat harganya murah dan bahannya juga murah. Ia menambahkan gendang buatannya gampang dimainkan, karena dilengkapi juga dengan pemukulnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive