Be Your Inspiration

Monday 7 January 2019

Cagar Budaya yang Rusak Akibat Gempa di Lombok Utara Segera Diperbaiki

Rumah Adat Kabupaten Lombok Utara
Pemkab Lombok Utara (KLU) akan menata kembali keberadaan cagar budaya yang rusak akibat gempa. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019, Pemda Lombok Utara menyiapkan anggaran sebesar Rp 6 miliar.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Utara, H. Muhamad, S.Pd., mengakui fokus penataan cagar budaya dihajatkan untuk mengembalikan kondisi objek wisata. Pascagempa, banyak cagar budaya yang rusak. “Banyak cagar budaya yang di-recovery, dananya itu dari DAK. Rehabilitasi sebenarnya telah dilakukan pascagempa akhir tahun 2018, tapi terbentur dengan kepercayaan masyarakat," ujar Muhamad.

Ia menjelaskan, salah satu rehailitasi cagar budaya dilakukan di Masjid Kuno Bayan. Hanya saja, akibat kepercayaan masyarakat prosesnya tersendat. Apa yang sudah dibangun bahkan dirusak, sehingga sampai saat ini, rehabilitasinya tertunda.

Muhamad melanjutkan, perbaikan cagar budaya juga dilakukan di Kecamatan Kayangan. Antara lain lokasinya, di Desa Adat Sesait, Dusun Dasan Beleq Desa Gumantar dan kampung tradisional Segenter. "Cagar-cagar budaya ini prioritas rehabilitasi kita tahun ini, tetapi tergantung ketersediaan anggaran," imbuhnya. “Tetapi karena kita ini keterbatasan budget makanya kita akan melihat yang benar-benar prioritas untuk didahulukan,” ungkapnya.


Disbudpar KLU, tambahnya, memperoleh alokasi dana sebesar Rp 6 miliar dari kementerian. Meski masih rencana, namun pihaknya optimis KLU akan memperoleh prioritas, karena sebagai daerah terdampak gempa.

Dana rehabilitasi itu tidak hanya diperuntukkan  bagi pemugaran cagar budaya, melainkan penataan objek wisata di daratan. Salah satunya disebutkan Muhamad, objek  wisata Senaru ikut rusak akibat gempa. Begitu pula dengan jalur pendakian di wisata Gunung Rinjani.

Bersamaan dengan itu, promosi cagar budaya juga dibutuhkan untuk menarik minat wisatawan. "Kita sudah persiapkan sejumlah event budaya untuk mendukung hal tersebut. Di antaranya dengan menampilkan seni seni budaya lokal," tandasnya. (Johari/Lombok Utara)
Share:

Mohon Keselamatan, Warga Kuta Lombok Tengah Gelar Roah Segare

Prosesi acara ritual roah segare yang digelar warga Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Ritual ini digelar agar warga, khususnya nelayan diberikan keselamatan selama pergi melaut.

RATUSAN warga Desa Kuta Kecamatan Pujut dan sekitarnya, Minggu (6/1/2019), menggelar ritual roah segare. Ritual budaya yang dimaksudkan untuk memohon keselamatan tersebut, sekaligus bentuk upaya melestarikan alam, khususnya laut yang merupakan sumber penghidupan bagi para nelayan di wilayah Lombok Tengah (Loteng) bagian selatan pada umumnya.


Ritual sendiri diisi dengan dzikir dan doa yang diikuti oleh sekitar 500 warga yang hadir untuk memohon perlindungan kepada Yang Maha Kuasa supaya terhindari dari bala bencana yang saat ini banyak terjadi, terutama di daerah pesisir pantai.

Ritual diakhiri dengan prosesi larung atau melepas kepala kerbau yang sudah disembelih ke tengah laut di Pantai Dundang Kuta. Pantai ini merupakan akses keluar masuknya nelayan di daerah tersebut. Usai ritual roah segare, para nelayan di kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya tidak akan melaut hingga tiga hari ke depan. 

"Ke depan ritual budaya masyarakat pesisir Loteng selatan ini kita harapkan bisa terus lestari. Bahkan bisa menjadi salah satu event budaya yang layak jual dan menarik. Sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah ini," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Loteng, H.L. Putria.

Menurutnya, Loteng sangat kaya akan event budaya. Selain Bau Nyale, banyak lagi event-event budaya yang layak dijadikan event pariwisata. Salah satunya ritual roah segare tersebut. Tinggal bagaimana sekarang kemasan event budaya tersebut, dibuat semenarik mungkin tanpa menghilangkan makna dan nilai budayanya. 

Ritual Roah Segare di Pantai Kuta Lombok Tengah
Tujuannya bisa menarik wisatawan domestik bahkan mancanegara untuk datang menyaksikan event budaya tersebut. "Inilah yang menjadi tugas kita bersama ke depan. Bagaimana bisa terus melestarikan budaya yang ada. Dan, bisa dikemas menjadi event pariwisata yang menarik wisatawan," tandasnya.


Di tempat yang sama, Camat Pujut L. Sungkul, menambahkan, ritual roah segare merupakan salah satu cara masyarakat pesisir Loteng selatan untuk mengungkapkan rasa syukurnya kepada yang maha kuasa. Sekaligus memohon pelindungan dari segala bentuk bencana yang mengancam.

"Tidak kalah penting juga ritual budaya ini juga bisa jadi event pariwisata yang menarik. Sehingga ke depan, kemasan acaranya bisa lebih baik. Supaya wisatawan mau datang berkunjung," ujarnya.

Sebagai daerah tujuan wisata, Loteng didorong untuk bisa berkreatif mengemas potensi dan kekayaan budaya yang ada di tengah masyarakat untuk bisa menjadi event budaya. Kalau sudah begitu, masyarakat bisa memperoleh dua manfaat sekaligus. Selain bisa terus melestarikan budaya lelulur, juga bisa mendatangkan manfaat secara ekonomi dengan datangnya para wisatawan. (Munakir/Suara NTB)

Share:

Friday 4 January 2019

Asyiknya Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dan Istri Panen Buah Naga di Lombok Tengah

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah panen buah naga di Desa Tanak Beak Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Istri Hj. Niken Saptaraini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.sc didampingi Kepala Desa Tanak Beak Maknun melakukan panen Buah Naga dan Jambu Kristal, di Kebun Kelompok Wanita Tani (KWT), Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (3/1/2019).

Dikatakan Gubernur dalam sambutannya, potensi buah Naga yang luar biasa di kawasan KWT Tanak Beak, seharusnya mampu mengantarkan masyarakat sekitar untuk keluar dari kemiskinan, dengan menghadirkan lapangan kerja bagi warga sekitarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dalam pengelolaan hasil yang melimpah itu, proses pengolahannya harus berbasis industrialisasi dengan teknologi modern. "Dan untuk sampai pada hal itu, maka anak-anak kita harus pintar, harus sekolah", ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai langkah awal, Gubernur akan mengajak Kepala OPD terkait, seperti Dinas Perindustrian untuk menghadirkan inovasi dalam proses pengolahan, Dinas Perdagangan untuk proses pemasaran, Dinas Pertanian untuk teknologi budidaya yang  unggul dan Dinas Pekerjaan umum dalam menunjang infrastruktur yang baik.

"Setelah semua itu hadir, maka permasalahan stok yang melimpah dan kendala pemasaran akan dapat kita atasi bersama-sama. Masyarakat juga harus menjamin suplai banyak dan tetap ada setiap saat", pungkasnya.
Ketua TP PKK Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah memberikan sambutan sebelum panen buah naga.
Sebelumnya, Hj. Niken selaku Ketua TP PKK NTB dalam sambutannya mengungkapkan rasa kagum dan senang dapat hadir di tengah-tengah masyarakat dengan melakukan panen buah kesenangannya Bang Zul (sapaan akrab Gubernur NTB).

Ia berharap, potensi buah naga yang melimpah, dapat dijadikan sebagai potensi luar biasa bagi desa dalam membantu masyarakat sekitar keluar dari permasalahan kemiskinan dan pekerjaan.

Hj. Niken memberikan apresiasi kepada KWT Tanak Beak yang telah bekerja keras dalam menghadirkan inovasi untuk kesejahteraan kaum perempuan di Desa Tanak Beak, Batukliang Utara. "Mari kita bahu-membahu memajukan NTB", pungkasnya.

Kepala Desa Tanak Beak Maknun dalam dialog langsung dengan Gubernur, mengatakan kebagiaan dirinya dan masyarakat, atas kunjungan orang nomor satu di NTB tersebut.

Ia berharap dengan kedatangan tersebut akan mendatangkan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi petani Buah Naga di Desanya. Dijelaskan Mahnun, saat ini dalam pengelolaan hasil kebun, para petani hanya menjual jasa wisata dan memasarkan langsung hasil kebun buah naga mereka. Belum ada inovasi pengolahan, dikarenakan masih kurang alat dan pelatihan kepada masyakat sekitar.


"Kami berharap gubernur akan memberikan kami bantuan alat-alat produksi dan pelatihan, sehingga masyarakat dapat mengolah hasil yang melimpah menjadi hasil olahan yang bernilai. Sehingga masyarakat kami lebih sejahtera", harapnya. (Humas NTB/Marham)
Share:

Penuhi Janji, Januari 2019 Gubernur Rombak Pengurus BPPD NTB

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc akhirnya merombak kepengurusan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB. Perombakan kepengurusan BPPD NTB berdasarkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 556-01 Tahun 2019 tentang Nama-nama Unsur Penentu Kebijakan BPPD NTB.


Dalam Keputusan Gubernur tersebut terdapat sembilan nama unsur penentu kebijakan BPPD NTB. Mereka adalah, Drs. Ryan Bakhtiar, MM dari Asita, Anita Achmad dari PHRI, Christine Halim dari INCCA. Selanjutnya, Jumadil, M.Pd dari HPI, Nunung Heri Cahyono dari Astindo, Priyadi Nugrahadi dari akademisi, Dr. Salahudin Sukarnawadi dari akademisi, Didiet Indrakusuma dari maskapai dan Alfian Yusni dari media.

Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH., menjelaskan, SK penetapan unsur penentu kebijakan BPPD NTB yang baru sudah keluar dua hari yang lalu.  ‘’Pokoknya sudah keluar SK-nya. Sesuai dengan pernyataan Pak Gubernur dulu,’’ kata Ruslan dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (3/1/2019).



Ruslan mengatakan, perombakan pengurus BPPD NTB tersebut dilakukan Pemprov agar tak lagi terjadi konflik. Pasalnya, konflik di internal BPPD NTB yang terjadi selama ini menganggu promosi pariwisata.

Ia mengatakan SK Gubernur mengenai nama-nama unsur penentu kebijakan BPPD NTB diproses akhir Desember 2018 lalu. ‘’Pokoknya yang penentu kebijakan itu sudah dibuat. Sebelumnya kita juga sudah ubah Pergubnya,’’ ungkapnya.

Pergub mengenai kepengurusan BPPD NTB dibuat baru lantaran mengalami perubahan di atas 50 persen. Sesuai ketentuan, kata Ruslan, jika materinya berubah di atas 50 persen maka dibuat Pergub baru.

‘’Perubahannya mulai dari dasar hukum kita lihat. Tentang personel dan sebagainya. Mulai pengusulannya, siapa yang harus mengusulkan, juga sekarang sudah kita masukkan,’’ jelasnya.

Dalam Pergub yang baru, kata Ruslan, asosiasi mengusulkan nama-nama ke Dinas Pariwisata. Kemudian Dinas Pariwisata mengusulkan nama-nama tersebut ke gubernur. ‘’Ada beberapa pasal kita ubah sehingga jadi Pergub baru,’’ terangnya.

Bagaimanapun juga, kata Ruslan, BPPD harus berkoordinasi bagus  dengan Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata bertindak sebagai selaku pembina. Hal itulah yang dipertegas dalam Pergub tersebut.
‘’Karena Dinas Pariwisata ini pemerintah. Karena pemerintah, dia yang akan membina. Selaku pembina maka segala permasalahan terkait dengan kepariwisataan melalui Dinas Pariwisata,’’ tandasnya.


Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan SK penetapan pengurus BPPD NTB yang baru keluar awal Januari 2019. Dikonfirmasi usai menghadiri acara di Islamic Center, Gubernur  mengatakan akan merombak total kepengurusan BPPD NTB sebelumnya.

"Saya akan ganti semua, 1 Januari mulai berlaku. Semua diganti. Saya sudah lihat nama-namanya. Yang lama-lama sudah ndak ada," kata Gubernur. (Muhammad Nasir/Suara NTB)

Share:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Sumbang bagi Korban Gempa KLU

Bupati KLU H. Najmul Akhyar menerima bantuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jumat (4/1/2019)
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menerima Silaturrahim dan Kunjungan Kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Kabupaten Lombok Utara, Jumat (4/1/2019). Silaturrahim dan kunjungan kerja Gubernur DKI Jakarta itu, dalam rangka menyerahkan bantuan keuangan dan hibah provinsi DKI Jakarta kepada Pemda Kabupaten Lombok Utara dan Pemda Lombok Timur.

Dalam sambutannya, Gubernur NTB menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta beserta seluruh rombongan yang telah berkenan mengunjungi NTB, khususnya di KLU sekaligus untuk menyerahkan bantuan.

“Selamat datang Mas Anies, anggap seperti di rumah sendiri,” kata Gubernur Zulkieflimansyah. Gubernur menjelaskan, ketika musibah gempa melanda NTB beberapa waktu lalu, sebenarnya masyarakat NTB belum siap secara mental. Sehingga menurutnya, trauma masyarakat di daerah ini membekas cukup lama. Namun, ketika musibah gempa yang lebih besar melanda daerah lain, seperti yang terjadi di Palu dan Donggala, masyarakat NTB seperti melupakan penderitaan yang ada.

“Mereka mengumpulkan apa yang mereka punya, untuk kemudian mereka sumbangkan ke saudara-saudaranya di Palu. Misalnya warga Gumantar dari Lombok Utara, yang mengumpulkan panen hasil bumi mereka untuk kemudian dijual dan hasilnya disumbangkan ke korban gempa di Palu dan Donggala beberapa waktu lalu. Padahal mereka juga masih pada tinggal di tenda ataupun hunian sementara,” jelas Gubernur seraya menyampaikan apa yang dilakukan oleh Gubernur DKI beserta masyarakatnya, yang memberikan bantuan, merupakan hal yang luar biasa.

Sementara itu, Gubernur DKI, Anies Baswedan menjelaskan bahwa saat ini masyarakat NTB, khususnya di Lombok sudah mulai bangkit, bergeliat dan memulai babak baru. “Kebangkitan masyarakat Lombok adalah kebangkitan masyarakat Indonesia,” Ungkap Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut.

Ia menyampaikan bahwa hikmah tidak pernah datang di hari kemarin. Justru hikmah itu datang di hari esok. Sehingga, apa yang terjadi di NTB ini merupakan musibah yang pasti ada hikmahnya dari Allah SWT. “Allah sedang merencanakan sesuatu yang tidak pernah kita ketahui,” Jelasnya. Karena itu, Ia memotivasi masyarakat KLU untuk tetap tangguh menghadapi cobaan dan musibah tersebut. Menurutnya, meski gempa bumi meluluhlantakkan bangunan, namun tidak akan pernah menghancurkan semangat masyarakatnya. Bahkan gempa bumi justru menambah ketangguhan masyarakat NTB.

Sebelum menyerahkan bantuan, Gubernur NTB dan Gubernur DKI Jakarta menyempatkan diri menyapa masyarakat Dusun Lendang Brore, Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kab. Lombok Utara. Pada kesempatan yang sama, keduanya meninjau puluhan rumah yang sudah dibangun menggunakan bahan baku bambu, dengan anggaran dari swadaya masyarakat dan bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta lembaga yang bekerjasama dengan pemerintah, seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional)
Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah (2 dari kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung ke KLU, Jumat (4/1/2019).
Di dusun tersebut, kedua Gubernur yang bersahabat sejak di bangku kuliah tersebut disambut antusias masyarakat. Mereka berebut salaman sembari menunjukkan rumah mereka yang sudah dibangun maupun rumah yang masih dalam tahap pembangunan.

Ditemani Bupati Lombok Utara, TGH. Nazmul Ahyar, dua Gubernur tersebut kemudian bertolak ke SMP Negeri 2 Tanjung, tepatnya di Dusun Dusun Cupek Sigar Penjalin,  Kabupaten Lombok Utara. Di sekolah yang sudah rata dengan tanah tersebut, Gubernur Doktor Zul dan Gubernur Anies, disambut puluhan guru dan ratusan siswa.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Anies menitipkan pesan kepada guru-guru di sekolah tersebut untuk selalu mendongeng. Sebab, dengan cara seperti itu akan memantik kecerdasan para siswa. Termasuk, pada puluhan tahun yang akan datang, anak-anak yang menuntut ilmu di sekolah tersebut akan menjadi pemimpin. Dan akan menceritakan kejadian gempa bumi kepada anak dan cucunya pada saat itu.

Kemudian, Gubernur Anies menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur. Menurut Anies, Pemprov DKI telah menganggarkan hibah dan bantuan keuangan kepada Pemda Lombok Timur dan Lombok Utara untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Bantuan tersebut rencananya akan dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Lombok Utara Rp. 19,2 miliar untuk membangun 16 sekolah dari jenjang TK sampai SMP.
2. Lombok Timur Rp. 10 miliar untuk membangun sanitasi lingkungan, rehabilitasi sarana pendidikan dan normalisasi jaringan air bersih.

Melalui Bazis (Badan Amil, Zakat, Infak dan Sedekah) DKI, lanjut Anies, Pemprof Dki juga turut membantu membangun 25 hunian sementara dan fasilitas MCK bagi warga desa Sigar Penjalin, Lombok Utara. Selain itu ditambah donasi dari jajaran PNS DKI, yang telah mengumpulkan sumbangan sebesar Rp. 4,4 miliar untuk membangun SMP 2 Tanjung Mas, Lombok Utara dan fasilitas pendukungnya. (Humas NTB/Marham)
Share:

Tuesday 1 January 2019

2019, Empat Juta Wisatawan Ditargetkan ke NTB

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah bersama Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat launching Calendar of Events NTB 2019 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta Jakarta, Sabtu (29/12/2018).

Pemerintah pusat menargetkan 4 juta kunjungan wisatawan ke NTB pada 2019. Untuk mencapai target kunjungan sebesar itu, berbagai event tingkat nasional dan internasional akan digelar di NTB.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc bersama Menteri Pariwisata, Arief Yahya melaunching Calendar of Events NTB 2019 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta Jakarta, Sabtu (29/12/2018). Gubernur mengatakan Pemerintah menargetkan 4 juta kunjungan wisatawan ke NTB tahun depan. "2 juta wisatawan domestik dan 2 juta wisatawan mancanegara," sebut Gubernur.


Gubernur meminta masyarakat menjadi tuan rumah yang baik. Tuan rumah yang hangat dan memberikan rasa aman dan nyaman pada tamu-tamu yang berkunjung ke NTB.

Ia mengatakan NTB cukup bangga karena pada 2018, daerah ini menjadi tujuan utama destinasi wisata yang  bersahabat dan ramah untuk keluarga. Dikatakan, Kementerian Pariwasata sangat serius membantu bangkitnya pariwisata NTB.

Terdapat beberapa event andalan yang akan terlaksana di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tahun 2019.Termasuk 4 event andalan NTB yang juga masuk menjadi bagian dari 100 Calendar of Event Wonderful 2019 milik Kementerian Pariwisata.

Event-event pariwisata yang akan digelar seperti  Lombok Sumbawa Great Sale,  Festival Pesona Bau Nyale, Tour de Mandalika, Pesona Khazanah Ramadan, Festival Tambora, Moyo dan event lain yang juga menjadi magnet kunjungan para wisatawan. (Muhammad Nasir/Suara NTB)
Share:

Rute Perth - Lombok akan Kembali Dibuka Maret 2019

Maskapai Jetstar rute Perth - Lombok saat mendarat di LIA, November 2013 lalu. Maret 2019, rute Perth-Lombok akan kembali dibuka dengan maskapai AirAsia.

AWAL Maret 2019, penerbangan langsung Perth, Australia - Lombok kembali dibuka. Namun, penerbangan langsung Perth - Lombok tersebut akan dilayani maskapai AirAsia. 

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, pemerintah pusat terus berupaya menggenjot pertumbuhan sektor pariwisata. Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara baik secara kualitas dan kuantitas terus digenjot.

Gubernur mengatakan, salah satu destinasi wisata di Indonesia yang diunggulkan selain Bali adalah Lombok. Sehingga perhatian pemerintah pusat cukup besar untuk pariwisata  Lombok, NTB.

‘’Salah satunya mulai awal Maret nanti akan ada penerbangan dari Perth Australia ke Lombok secara langsung. Kalau tidak salah pemerintah pusat mem-back up sekitar Rp15 miliar tahun 2019,’’ sebut gubernur di Mataram, Jumat (28/12/2018).


Dukungan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembukaan rute Perth - Lombok tersebut untuk membantu maskapai. Karena mereka membuka rute Perth - Lombok tentunya tak ingin rugi. ‘’Harus ada kepastian bahwa mereka perusahaan tak mau rugi juga. Itu dibantu oleh pemerintah pusat untuk block seat,’’ kata gubernur.

Tahun 2019, pemerintah pusat menargetkan angka kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 4 juta orang. Dengan rincian, 2 juta wisatawan domestik dan 2 juta wisatawan mancenagara.
Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini mengajak masyarakat NTB mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik. Tuan rumah yang hangat dan memberikan rasa aman dan nyaman pada tamu-tamu yang akan berkunjung ke Lombok dan Sumbawa.

‘’Kita bangga bahwa tahun  2018 daerah kita adalah  tujuan utama destinasi wisata yang  bersahabat dan ramah untuk  keluarga,’’ katanya.

Doktor Zul mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sangat serius membantu pariwisata NTB bangkit kembali. Dengan dukungan Kemenpar, penerbangan dengan harga terjangkau akan lebih banyak dari Jakarta  ke Lombok. Demikian juga dari Bali ke Lombok. (Muhammad Nasir/Suara NTB)
Share:

Ketua BPPD NTB Farid Said Dukung Perombakan Pengurus BPPD NTB

KETERANGAN - Ketua BPPD NTB Farid Said (dua dari kanan) bersama pengurus BPPD NTB lainnya, M. Nur Haedin (paling kiri), Sahnan M. Rawiya (dua dari kiri) dan L. Abdul Hadi Faishal (paling kanan) saat memberikan keterangan pers di Makassar, Senin (24/12/2018)

KETUA Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Dr. Farid Said mendukung sepenuhnya kebijakan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., yang akan mengganti Tim Unsur Penentu Kebijakan di BPPD NTB. Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur NTB dan ini hal biasa, sehingga harus didukung sepenuhnya.



‘’Saya sebagai pengganti Fauzan (H. Fauzan Zakaria, red) kan juga utuk sementara dalam rangka menyelamatkan pencairan anggaran 2018. Selain itu untuk  mendukung beberapa kegiatan NTB dan bukan untuk kepentingan pribadi. Itupun kalau tidak didukung Dispar NTB dan tim Unsur Penentu Kebijakan BPPD NTB  saya tidak ambil jabatan ini yang hanya menyita waktu saya dalam menjalankan tugas pokok saya,’’ terangnya pada Ekbis NTB, Minggu (30/12/2018).

Dalam hal ini, ujarnya, siapapun yang ditunjuk oleh Gubernur NTB  sebagai tim Unsur Penentu Kebijakan, dirinya akan memberikan dukungan.  Dirinya berharap adanya pengurus baru yang telah ditetapkan gubernur tidak lagi terjadi kekisruhan seperti sebelumnya.

‘’Namun yang perlu diperhatikan dalam penunjukan tim Unsur Penentu Kebijakan  berdasarkan Pasal 45 point 1 sampai dengan 4  UU Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Karena Unsur Penentu Kebijakan yang ditunjuk awal tahun 2018 juga sudah keluar dari aturan di atas. Hal ini bertujuan, agar tidak terjadi konflik lagi di tahun 2019,’’ tambahnya.




Tim Unsur Penentu Kebijakan BPPD, pada pasal 45, ayat pertama, ujarnya, terdiri dari 9 orang. Wakil asosiasi kepariwisataan ada 4 orang, wakil asosiasi profesi 2 orang, wakil asosiasi  penerbangan 1     orang dan pakar/akademisi 2  orang. Pada ayat 2, keanggotaan Unsur Penentu Kebijakan ditetapkan dengan keputusan gubernur/bupati/walikota untuk masa  tugas paling lama 4  tahun.  Pada ayat 3, Unsur Penentu Kebijakan dipimpin oleh seorang ketua dan seorang  wakil ketua yang dibantu oleh seorang sekretaris  yang dipilih dari dan oleh anggota.

Sementara pada ayat 4, tambahnya, ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja,  persyaratan, serta tata cara pengangkatan dan  pemberhentian Unsur Penentu Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan  ayat (3) diatur dengan Peraturan Gubernur/Bupati/ Walikota.



Terkait ditunjuknya dirinya sebagai Ketua BPPD NTB, Farid mengaku, jika langkah yang diambil Kepala Dinas Pariwisata dan Unsur Penentu Kebijakan BPPD NTB  lainnya dalam rangka pencairan anggaran BPPD NTB 2018 sebesar Rp2 miliar untuk mendukung anggaran ulang tahun NTB tanggal 17 Desember 2018 dan peluncuran Calendar Of Event NTB 2019 di Jakarta. Tidak hanya itu, ujarnya, untuk pelaksanaan road show Sales Mission BPPD NTB ke Makassar Sulawesi Selatan dan Malang Jawa Timur, serta membayar utang-utang BPPD NTB yang belum terbayar  sebelumnya.

‘’Setelah seluruhnya program berjalan, maka kepemimpinan saya serahkan kepada Unsur Penentu Kebijakan BPPD NTB. Jadi peran saya sebagai  juru selamat sementara. Setelah itu saya bisa fokus  dengan tugas pokok saya di Poltekpar Lombok dan Tim Pemulihan Pariwisata NTB Bangkit,’’ terangnya. (Marham)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive