Be Your Inspiration

Sunday 12 November 2017

Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional pada Maulana Syeikh

Presiden Ir. Joko Widodo memberikan ucapan selamat pada ahli waris Maulana Syeikh Ummi Hj. Rauhun dan Ummi Hj. Raihanun Zainuddin Abdul Madjid usai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/11/2017)

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid, tokoh nasional asal NTB di Istana Negara, Kamis (9/11/2017). Pemberian gelar Pahlawan Nasional pada kakek Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ini dilakukan bersamaan dengan 3 pahlawan nasional lainnya. Pada penganugerahan pahlawan nasional ini juga dihadiri Wakil Presiden H. M. Jusuf Kalla dan jajaran kabinet.

Hadir juga pihak keluarga lainnya, yakni putri putri Ahli Waris yang merupakan para  Cucu dari Maulana Syeikh, diantaranya Dr. Hj. Sitti Rohmi, Ir. H. Samsul Luthfi bersama istri serta Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj.Erica Zainul Majdi.  Sementara Ummi Hj. Sitti Raihanun hadir bersama  putra beliau H. Lalu Gde Wire Sakti Amir Murni dan sejumlah keluarga/kerabat lainnya. Sedangkan dari unsur pemerintah daerah, hadir Gubernur NTB didampingi Sekda NTB, Ir.H.Rosiady Sayuti, M.Sc.P.hD, Kadis Sosial, H.Ahsanul Khalik, Karo Humas dan Protokol, H.Irnadi Kusuma beserta jajarannya dan sejumlah tokoh NTB lainnya.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh. Yakni Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari NTB, Almarhumah Laksamana Malahayati dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepri, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.

Anugerah gelar Pahlawan Nasional ini menjadi kebanggaan bagi keluarga besar pendiri Nahdlatul Wathan (NW) ini. Mereka mengharapkan gelar pahlawan nasional bagi Maulana Syeikh ini menjadi panutan bagi generasi muda di NTB. Seperti disampaikan Ummi Hj. Sitti Rauhun Abdul Madjid, jika gelar Pahlawan Nasional ini diharapkan bisa menjadi motivasi generasi muda untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda bisa mempedomani perjuangan Maulana Syeikh dalam membangun dan merintis pembangunan pendidikan saat-saat terbatas waktu itu. Terutama dikaitkan dengan kondisi sekarang ini.
Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo menyerahkan anugerah gelar pahlawan nasional tersebut kepada ahli waris Maulana Syeikh, Ummi Hj. Sitti Rauhun di Istana Negara, Kamis (9/11/2017)

Apalagi sosok Maulana Syeikh bagi Ummi Rauhun adalah idola. Sebagai bapak, ujarnya Maulana Syeikh selalu memberikan contoh yang baik bagi keluarga. "Pokoknya Bapak itu adalah orang yang sangat baik, adil, peduli pada anak, keluarga dan semuanya," tuturnya usai menerima anugerah Gelar Pahlawan Nasional bagi Maulana Syeikh di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Untuk itu, ketika menerima gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum ayahnya, dirinya teringat bagaimana perjuangan almarhum membangun pendidikan sejak awal. Apalagi cucu-cucunya sekarang ini banyak sukses di berbagai bidang. Tentunya, jika melihat apa prestasi yang diraih cucunya sekarang ini, jika Maulana Syeikh masih hidup,ujarnya, akan bangga dan gembira. Meski demikian yang paling penting bagi dirinya adalah bagaimana memotivasi anak-anaknya sekarang ini untuk bekerja lebih baik lagi dan mempedomani apa yang sudah ditinggalkan sang kakek.

Hal senada disampaikan Ummi Hj. Raihanun Zainuddin Abdul Madjid. Ditemui sebelum menghadiri penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Maulana Syeikh, dirinya terharu dan bangga atas penghormatan yang diberikan pada almarhum Bapaknya. Bahkan, ketika mendengar Maulana Syeikh diberikan gelar Pahlawan Nasional, dirinya tidak bisa berkata apa-apa dan menangis.

Ummi Hj. Raihanun Zainuddin Abdul Madjid yang lebih dahulu datang ke Istana Negara bersama pendampingnya  Syamsul Rizal berharap gelar Pahlawan Nasional bagi Maulana Syeikh bisa dipedomani oleh generasi muda. Terutama bagaimana perjuangan Maulana Syeikh melakukan syiar Islam dan membangun manusia NTB lewat pendidikan.

Begitu juga Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang juga cucu Maulana Syeikh melihat dianugerahkannya gelar Pahlawan Nasional pada Maulana Syeikh merupakan suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat NTB. Di mana, putra terbaik NTB Maulana Syeikh ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh presiden. Dengan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional ini, ujarnya, merupakan suatu kesyukuran bagi masyarakat NTB. ‘’Kemudian pada saat yang sama, beliau juga menjadi renungan bagi kita semua, sejauh mana kita bisa meneruskan nilai-nilai perjuangan,’’ tambahnya.

Gubernur mencontohkan bagaimana Maulana Syeikh berjuang dalam keadaan penuh keterbatasan tidak pernah meminta-minta pada siapapun. Semua perjuangannya berlandaskan pada potensi yang ada di tengah masyarakat dan perlu diteladani.


Selain itu, ujarnya, makna simbolik dari penganugerahan Pahlawan Nasional bagi NTB adalah semakin percaya diri, jika dari NTB ada pahlawan yang pernah memperjuangkan berdirinya republik dan mempertahankan republik. (Marham)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive