Be Your Inspiration

Sunday 15 July 2018

Dispar Lombok Timur, Belajar Kelola Destinasi Wisata ke Pulau Jawa


Jajaran Dinas Pariwisata Lotim saat berkunjung ke objek wisata Candi Prambanan, Yogyakarta, Kamis (11/7/2018).  
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) belajar tentang tata kelola destinasi wisata di daerah-daerah yang diakui sudah lebih dulu berkembang. Seperti Bali dan Jawa. Seperti dilakukan pada Kamis (11/7/2018 ) lalu, jajaran Dispar Lotim mengunjungi objek wisata Candi Prambanan, Yogyakarta.



Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan terbilang terindah di Asia Tenggara itu diketahui merupakan warisan dunia yang sudah di tetapkan UNESCO. Komplek Candi seluas 39,8 hektar sangat ramai dikunjungi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Masuk kompleks candi pengunjung dewasa membayar biaya masuk sebesar Rp 40 ribu dan Rp20 ribu bagi anak-anak. Meski di dalam ada beberapa pilihan suguhan atraksi unik berbayar, namun sangat banyak yang menikmatinya. Selain suguhan keunikan candi setinggi 47 meter, para pengunjung bisa berswafoto dan menikmati sajian atraksi yang cukup beragam. Meski di luar harga tiket, namun cukup banyak yang menikmati kesenangan berwisata di Candi Prambanan atau disebut juga Candi Roro Jongrang ini. Sekitar kawasan candi ini juga sudah ada museum.

Di pintu keluar, semua pengunjung melewati pasar yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ada baju dan souvenir dengan beragam bentuk dan model yang menarik. Penempatan pasar pada pintu keluar seperti "memaksa" pengunjung untuk berbelanja.  

Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dispar Lotim, Ahyak Mudin mengatakan secara prinsip semua destinasi itu sama. Ada objek wisata berupa alam pantai, gunung dan situs budaya serta situs bersejarah lainnya. Hanya saja dalam tataran manajerial ada beberapa perbedaan-perbedaan. Termasuk yang  bisa dipelajari di Perambanan yang dinilai sudah cukup profesional dalam menata destinasi.

Dalam hal manajemen tata kelola destinasi, Lotim perlu banyak belajar dari Bali dan Jawa. Pilihannya berkunjung ke Yogyakarta, khususnya ke Taman Wisata Prambanan karena diketahui sudah ada keterlibatan masyarakat sekitar dan pemerintah. Destiasi dikelola oleh masyarakat dengan konsep Destination Managament Organization (DMO). "Ini bisa menjadi sampel yang bagus untuk dikembangkan di Lombok Timur," ungkapnya.



Menurut Ahyak, DMO ada dua sisi besar. Bisa melibatkan masyarakat pada sisi pertama dan kehadiran dari pemerintah sendiri. Jajaran pemerintah, tersebut Dispar perlu mendorong penguatan sumberdaya manusia di birokrasi dan pelaku wisata. Sisi kedua perlu penguatan komunitas-komunitas pelaku wisata. Banyak komunitas yang perlu di dorong terus untuk lebih profesional. "Seperti Pokdarwis, kelompok wanita dan komunitas lain yang ada  di sekitar destinasi wisata," ucapnya.

Penguatan kapasitas pun tidak bisa sembarangan. Perlu dibuatkan kelembagaannya. Terpenting keterakuan komunitas dalam bentuk regulasi. "Semisal ada SK Bupati untuk melegalkan komunitas tersebut sehingga tidak berbenturan dengan komunitas lain," imbuhnya.

Selanjutnya mengenai kemasan atau desain di kawasan destinasi dalam konteks wisata kekinian tidak perlu sama. Apa yang terlihat di Perambanan tidak sama karakteristiknya dengan Lombok. Pasalnya, dalam pengaturan tata kelola harus melihat karakteristik destinasi. Semisal soal kepurbakalaan atau situs-situs budaya mungkin berbeda dengan pantai atau gunung yang menjadi karakteristik Lotim. "Karenanya kita  coba fokuskan pembelajarannya pada manajemen.

Masalah desain destinasi lanjutnya, sedapat mungkin tata lay out-nya tidak meninggalkan karakteristik setempat. Tata kelola ini harus berkelanjutan. Tidak saja bangunan fisik yang dihadirkan. Semisal spot foto di objek wisata. Tidak diinginkan bertahan setahun saja lalu ditinggalkan karena berubah. "Kita inginnya yang sustainabel, antar fisik dan program ini berkelanjutan. Pemeritah dengan peran serta masyarakatnya semua berkelanjutan menikmati kemajuan wisata," katanya. (Rusliadi/Lombok Timur)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive