Be Your Inspiration

Wednesday 3 January 2018

2018, Korean Air dan Royal Brunei Buka Rute ke Lombok International Airport

Korean Air 

Dua maskapai penerbangan internasional Korean Air dan Royal Brunei siap melakukan invasi usaha dengan membuka rute penerbangan di Lombok International Airport (LIA) pada tahun 2018 ini. Korean Air kemungkinan tetap dengan pola carter flight seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2017 lalu. Melayani penerbangan langsung dari Korea Selatan-LIA.

Sedangkan Royal Brunei berencana melayani penerbangan langsung Brunei Darussalam-LIA satu flight sehari. “Untuk Korean Air sudah ada konfirmasi baru mulai penerbangan pada Bulan Februari mendatang. Kalau Royal Brunei masih menunggu konfirmasi dari pihak maskapai bersangkutan,” aku Kepala Dinas Pariwisata NTB, H.L.Moh. Faozal, di LIA, Senin (1/1/2018).

Dengan masuknya dua maskapai internasional ini, ujarnya, jadi harapan baru bagi dunia pariwisata Lombok khususnya dan NTB pada umumnya. Karena tentunya, akan semakin banyak wisatawan dari kedua negara tersebut yang bakal datang dan berkunjung di daerah ini, sehingga pariwisata Lombok akan semakin dikenal dunia.

Saat ini kedua maskapai internasional tengah melakukan persiapan. Begitu pula pihak PT. Angkasa Pura (AP) I LIA juga tentunya juga melakukan persiapan, agar semua kebutuhan untuk pembukaan rute penerbangan dari dan menuju dua negara bisa berjalan.
Royal Brunei
Selain kedua maskapai, Air Asia Malaysia sebagai maskapai internasional yang sudah cukup lama beroperasi di LIA, mulai tahun ini juga akan menambah jumlah penerbangannya. Dari dua penerbangan sehari ditambah satu penerbangan lagi.   ‘’Ini juga direncanakan mulai Bulan Februari mendatang,” tambahnya. Bahkan, untuk penerbangan tambahan tersebut statusnya sebagai penerbangan penghubung. Dari sekitar 37 penerbangan internasional dari berbagai negara.

‘’Jadi nantinya penumpang yang dari Tiongkok, Korea Selatan, Austrailai bahkan dari Honolulu yang hendak ke Lombok akan dilayani oleh penerbangan tersebut,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, General Manager (GM). PT. AP I LIA,  I Gusti Ngurah Ardita, mengaku kalau maskapai-maskapai internasional ini sudah hampir pasti akan masuk membuka rute penerbangan di LIA. Hanya saja, pihak masih terus berkomunikasi dengan pihak maskapai guna mematangkan rencana yang ada.


“Prinsipnya kita siap melayani  maskapai yang akan membuka rute penerbangan di LIA. Terutama lagi  maskapai internasional. Semua kebutuhan berupa fasilitas pendukung di bandara sudah kita siapkan,” ujarnya. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Jikustik Meriahkan Malam Tahun Baru 2018 di Golden Palace Hotel Lombok

Penampilan grup band Jikustik pada acara penyambutan malam tahun baru 2018 di Hotel Golden Palace Lombok. 
Golden Palace Hotel Lombok  mengadakan acara malam pergantian tahun bertajuk “Exclusive Gala Dinner With Jikustik dan Electrified Sky Party With FDJ Mareta Frank”. Sedangkan konser “1000 Tahun Lamanya” berlangsung di Garuda Ballroom Lantai tiga Golden Palace Hotel Lombok. Sesuai dengan tema yang diangkat, maka konsep acara yang bertempat di  Ballroom merupakan Exclusive Gala Dinner dengan menghadirkan Group Band papan atas Jikustik.

“Hampir semua album dari Band Jikustik cukup populer, karena memang lirik – lirik lagunya bagus dan romantis. Dari kesekian banyak lagu Jikustik, lagu terbaik yang paling enak didengar dan hampir semua orang kenal dan pernah mendengar lagu ini yaitu berjudul Setia, Puisi, Untuk Dikenang, Maaf, dan Pandangi Langit Malam Ini,” kata General Manager Golden Palace Hotel Lombok,  Ernanda Agung.                                              

Sedangkan konsep acara bertempat di Skylounge & Roof Top Garden adalah “electrified sky party” yang dimeriahkan oleh Female DJ Mareta Frank.

Menurut   Ernanda Agung, pihaknya sangat antusias dengan kehadiran Band Jikustik. “Live Concert tadi  malem (kemarin) seru banget,” ujarnya. Dia membandingkan keseruan itu dengan perayaan pergantan tahun 2016 ke 2017 lalu. Perbedaannya pada artis atau band yang  dihadirkan. Selain itu ada kearifan lokal yang dihadirkan. “Ada nuansa tradisional karena ada Gendang Beleq dan Tari Gandrung serta Jaipong,” sebutnya.

Antusiasme juga terlihat dari jumlah kedatangan pengunjung. Audience saat Jikustik manggung di Garuda Ballroom mencapai 360 orang. Sedangkan saat penampilan  Mareta Frank di Roof Top Garden, jumlah tamu mencapai 250 orang.  (Haris Mahtul/Suara NTB)
Share:

Hotel Puri Indah Lombok Sambut Tahun 2018 Ala Bajak Laut

Karyawan/Karyawati Hotel Puri Indah berpakaian ala bajak laut dalam menyambut Tahun Baru 2018
Hotel Puri Indah merupakan salah satu hotel yang banyak dijadikan sebagai referensi menginap oleh masyarakat dan wisatawan. Pada malam pergantian tahun 2018 ini, Hotel Puri Indah melakukan perayaan dengan mengambil tema pirate. Dimana semua tenaga kerja hotel ini melayani tamu dengan berkostum ala bajak laut. Ratusan orang menghadiri perayaan yang dilakukan sejak pukul 19.00 hingga pada pergantian tahun dari 2017 ke 2018.

“Kita mengambil konsep pirate ini, yang pertama karena ini menarik. Jadi kami ingin anak-anak merasa santai dan orang tua juga bisa menikmati suasananya. Selain itu, pirate ini juga mengingatkan kita pada laut. Bahwa kita punya kekayaan laut yang harus kita jaga, agar hasil laut kita tidak dicuri oleh orang dari negara lain,” kata General Manager Hotel Puri Indah Eko Yuwono, di Mataram, Minggu (31/12/2017).

Banyak hidangan yang disajikan kepada tamu yang datang. Hanya dengan membayar Rp 150 ribu saja, tamu yang datang sudah bisa menikmati aneka hidangan yang sudah disediakan. Ada beberapa menu sari laut yang dinikmati dan dihidangkan sesaat setelah dibakar. Ini menjadi menu favorit tamu yang datang. Karena sari laut yang disajikan pun masih segar, sehingga terasa sangat nikmat.

“Banyak menu yang kita hadirkan, jadi tamu yang datang bisa menikmati sepuasnya. Di malam pergantian tahun kami berharap masyarakat bisa menikmati waktu kebersamaannya bersama keluarga,” ujarnya.

Dalam perayaan kali ini, dilakukan pula berbagai permainan menarik yang melibatkan para tamu. Banyak hadiah menarik yang disiapkan oleh manajemen hotel bagi tamu yang mengikuti permainan. Selain itu, ada hiburan dari penyanyi-penyanyi lokal yang sengaja didatangkan oleh manajemen Hotel Puri Indah.

“Kami datangkan penyanyi untuk menghibur tamu yang datang sembari menyantap aneka hidangan yang sudah kami persiapkan. Penyaninya lokal, karena kita ingin lebih memberdayakan orang lokal kita dalam semua hal,” ujarnya.
Suasana akhir tahun 2017 dan menyambut tahun baru 2018 di Hotel Puri Indah Lombok

Di perayaan tahun baru ini, Eko berharap setiap orang bisa merasakan kebahagiaan dan kehangatan bersama keluarga tercinta. Ia juga berharap tahun ini menjadi lebih baik daripada tahun sebelumnya. Sehingga masyarakat bisa berbahagia menyambut tahun 2018 ini. “Semoga semuanya berbahagia dan selamat tahun baru,” kata Eko.

Hotel yang berdiri di lahan seluas 700 meter persegi ini membangun dekorasi interior menggunakan hiasan kain tenun. Seluruh kain tenun yang digunakan adalah kain bermotif zig–zag dengan beraneka ragam pola. Hotel yang terdiri dari 157 kamar ini berkonsentrasi mengangkat kearifan tenun rang – rang menjadi sebuah karya seni.

Di hotel ini terdapat beberapa paket yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Diantaranya paket renang bulanan, paket pernikahan, bahkan paket-paket promosi di restorannya. Ini merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh manajemen hotel kepada tamu yang datang.


“Masih banyak penawaran menarik lainnya. Kami ingin merubah persepsi masyarakat bahwa masuk hotel itu mahal. Padahal tidak, renang dan makan di hotel itu harganya sama dengan renang dan makan di tempat lain. Apalagi paket pernikahan yang dapat dijangkau oleh semua orang,” ungkapnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Tuesday 2 January 2018

Ketika Dampak Erupsi Gunung Agung Terbayar di Malam Pergantian Tahun di Tiga Gili

Wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan Lombok Utara. Pada malam pergantian tahun, hotel di tiga Gili penuh.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan tiga gili untuk menikmati liburan akhir tahun. Sebanyak 5.400 kamar hotel di gili Meno, Air dan Trawangan dikabarkan penuh pada malam pergantian tahun. Ini menunjukkan masih tingginya minat wisatawan untuk menikmati malam pergantian tahun di gili.

“Penyeberangan sudah ditutup sejak jam satu siang, sehingga pemantauannya bisa lebih mudah. Kalau tidak begitu, bisa membludak orang ke gili. Karena biasanya memang yang ke gili itu selalu banyak setiap malam pergantian tahun,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H. L. Moh, Faozal di Mataram, Senin (1/1/2018).

Ia mengatakan bahwa tidak hanya wisatawan mancanegara, namun juga banyak wisatawan nusantara yang menghabiskan malam tahun barunya di kawasan tiga gili. Meski tidak disebutkan secara pasti jumlah kunjungan wisatawan pada malam pergantian tahun itu, namun Faozal memperkirakan jumlahnya mencapai 6 ribu orang yang masuk ke kawasan gili.

“Kita memang punya 5.400 kamar, itu yang terdaftar saja. Banyak juga home stay yang belum terdaftar. Jadi jumlah kunjungan ke gili bisa saja mencapai 6 ribu orang pada malam pergantian tahun,” ujarnya.

Selain ke tiga gili, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika juga banyak dikunjungi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Sebanyak seribu lebih kamar di Mandalika dikabarkan penuh. Pusat perayaan tahun baru di Mandalika adalah di Pantai Kuta. Faozal memastikan banyak wisman yang berkunjung untuk menikmati sensasi malam pergantian tahun di Pantai Kuta.

“Selain gili yang menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun itu di Pantai Kuta Mandalika. Jadi di sana itu banyak wisman yang datang, saya memantau hampir semua kamar hotel di Mandalika itu terisi,” ujarnya.

Sementara itu untuk penyeberangan dari dan ke tiga gili sudah dibuka kembali pada Senin pagi, Sehingga wisatawan yang ingin kembali dari gili dan ingin berkunjung ke gili sudah dapat melakukan pemesanan tiket penyeberangan melalui Bangsal atau Teluk Nara.

“Sudah dibuka kembali, karena wisatawan juga kan perlu kembali. Buka tutup ini tujuannya demi kondusivitas dan keamanan selama penyeberangan, karena kemarin terlalu ramai,” ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Pemilihan Putri Pesona Desa yang Ada Hanya Ada di Lombok Timur

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur Moh Juhad memukul Gong didampingi Ketua BPPD Lotim, Akhmad Roji saat pembukaan grand final Pemilihan Putri Pesona Desa, Minggu 31/12/2017 malam.

Pada malam pergantian tahun dari 2017 ke 2018, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur menggelar perhelatan akbar, Grand Final pemilihan Putri Pesona Desa 2017. Sebanyak 13 finalis terpilih digodok dengan sejumlah pertanyaan dari dewan juri yang terdiri dari Dinas Pariwisata Lotim, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta praktisi.

Terpilih sebagai juara I, Eka Tabah Warbianti dari Kelurahan Sandubaya Selong, Juara II diraih Baiq Setya Bunga Yanti dari Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia dan juara III, Putri Army H. Ambuwaru dari Sanbudaya. Juara I mendapat hadiah uang tunai Rp 2 juta. Juara II Rp 1,5 juta dan juara III Rp 1 juta. Ada tambahan hadiah-hadiah menarik dari sponsor.

Finalis lainnya yang siap akan menjadi mitra promosi pariwisata adalah Subiatun dari Tanak Rase, Baiq Zuhlia Wahyu Ningsih dari Lendang Nangka, Nabila Unthiyaningrum dari Tanjung, Oktaria Delan Stevany dari Suradadi, Baiq Mugi Rahayu Ratna Sari dari Selaparang, Silva Fahrani dari Selong, Febri Utami dari Pejanggik, Silvia Maulida Damayanti dari Kelayu Utara, Deslia Ayu Rizki dari Banjar Kemunig dan Rizki Handayaningsih dari Rempung.  

Ketua BPPD Lotim, Akhmad Roji mengatakan, acara yang diinisiasinya itu pertama di Indonesia dan hanya ada di Lotim. Dia berharap bisa jadi rujukan nasional. Sebagai bentuk rangkaian kegiatannya, digelar Parade Kuliner Nusantara. Parade kuliner ini diikuti puluhan peserta.
Para juara Putri Pesona Desa 2017 yang digelar BPPD Lombok Timur

Acara yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Kabupaten Lotim dan sponsor dari sejumlah pihak ini berlangsung semarak. Layaknya sebuah acara pemilihan Putri Indonesia, ada riuh pendukung masing masing desa dan keluarga.

Gedung Wanita Selong sebagai tempat pelaksanaan acara disulap gemerlap dengan nuansa megah. Prosesi pemilihan pun cukup alot. Para dewan juri melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan gamblang oleh peserta.

Para putri pesona desa tersebut kata Akhmad Roji, menjadi mitra promosi pariwisata Lotim. Khususnya potensi wisata yang ada di desa. Di mana Lotim dengan segudang potensi wisata yang ada di desa perlu bersinergi dalam mempromosikannya.

Ditegaskan, diperlukan sinergi semua pihak membangun pariwisata. Sinergi ini adalah kata kunci membangun wisata. Jika semua dinas membangun pariwisata Lotim, besar peluang untuk menciptakan lapangan kerja.

Mewakili Bupati Lotim, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Muhammad Juhad dalam prosesi pembukaan acara mengatakan, sebanyak 13 finalis putri pesona desa itu akan jadi duta wisata Lotim. Dalam proses promosi wisata, semua finalis akan selalu dilibatkan. ‘’Kita akan bawa keliling nantinya ikut promosi pariwisata,’’ paparnya.

Rencana lain, selesai pemilihan, para finalis merupakan mitra promosi pariwisata. Untuk memantapkan SDM, para finalis ini akan diberi pembekalan-pembekalan. Ada yang dicoba digodok soal wisata nasional. Saat ini wisatawan sudah banyak melirik Lombok sebagai tempat berlibur. (Rusliadi/Lombok Timur)
Share:

Friday 29 December 2017

Pemilihan Putri Pesona Desa 2017 Ala BPPD Lombok Timur

Finalis Putri Pesona Desa Lombok Timur 2017 yang sedang mengikuti Half Day Meeting.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur mengelar seleksi putri pesona desa. Sebanyak 13 finalis putri pesona desa yang siap merebut gelar bergengsi sebagai putri pesona desa tahun 2017.

Ketua BPPD Lotim, Akhmad Roji mengatakan, kegiatan pemilihan putri pesona desa dilakukan sebagai salah satu cara mempromosikan pariwisata daerah Kabupaten Lotim. Promosi dengan mengangkat potensi lokal desa di kabupaten Lombok Timur. 

Menurut Akhmad Roji, BPPD Lotim melakukan promosi pariwisata yang berbeda dibandingkan dengan cara yang dilakukan daerah lain. Melalui gelaran pemilihan putri pesona desa yang kali pertama digelar se Indonesia diharapkan Lotim bisa menjadi pelopor. Seluruh daerah bisa melakukan hal yang sama dalam melakukan promosi. "Diharapkan  Lotim sebagai pelopor pertama program dan diharapkan bisa dijadikan program nasional," ucapnya.

Pada Hari Kamis (28/12/2017), digelar Half Day Meeting kepada 13 finalis. Kegiatan tersebut berisi pembekalan kepada seluruh peserta. Diihadirkan pemateri Kepala Bagian Humas dan Protokol Sektretariat Daerah Kabupaten Lotim, Ahmad Subhan dengan materi Publik Relation, Direktur Selaparang TV, Widiyanto menyampaikan materi Public Speaking.

Karena temanya tentang putri pesona desa, dihadirkan juga materi peran pemuda membangun desa yang disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tresni Dewi Kartika.

Peserta juga dibekali pemahaman diri, self assessment yang disampaikan Direktur ADBMI Foundation, Roma Hidayat. Pemateri juga dihadirkan dari, tata rias dan profesional dalam rekrutmen putri indonesia NTB yakni ibu Faridah dari Ikatan Pengusaha Wanita.

Setelah melalui tahapan pembekalan kepada finalis, ajang final acara digelar Minggu tanggal 31 Desember 2017 mendatang di Gedung Wanitia Selong. Acara puncak Pemilihan Putri Pesona Desa itu dirangkai dengan parade kuliner Selaparang. Menampilkan jajanan khas Lotim dari seluruh penjuru Gumi Selaparang.

Pada sesi acara half day meeting dengan finalis, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim Ahmad Subhan mengajarkan bagaimana cara membangun komunikasi yang baik. Berinteraksi  dengan semua orang harus menyenangkan.

Trisna sendiri menjelaskan, karena notabenenya berasal dari desa, maka para putri desa ini bisa sebagai lokomotif pembangunan desa. Desa katanya adalah harapan kemajuan suatu bangsa. "Untuk sukses tidak selalu untuk ke kota besar," paparnya.

Harapan kemajuan desa ada di pemuda. Karena potensi pemuda itu sangat bagus sekali untuk memajukan desa. Pemuda menjadi penggerak pembangunan desa. Untuk membagun msyarakat yang madani, pemuda sebagai lokomotif.

Sementara Widiyanto mengemukakan, sebagai putri tidak terjebak pada penampilan. Kecantikan bukan karena bedak dan lipstik. Kecantikan itu adalah yang memiliki kemampuan dan ide-ide pembangunan. "Soal kecatikan, orang cantik itu seharusnya karena karakter. Sopan santun, Etika bukan karena wajah," paparnya. Kecantikan yang sebenarnya ada di dalam diri. (Rusliadi/Lombok Timur)

Share:

Pelaku Pariwisata NTB Harus Jual NTB Sesuai Kalender Event 2018

 
Festival Layangan di Pantai Kuta Lombok Tengah sebagai rangkaian Kalender Event Pesona Bau Nyale

Beberapa waktu lalu, Pemprov NTB telah meluncurkan kalender event pada tahun 2018. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB juga mengajak para pelaku pariwisata untuk turut menjual paket-paket wisata sesuai dengan kalender tersebut.

"Kalender event sudah diluncurkan. Ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha pariwisata untuk membuat paket dan mempromosikan bernagai event itu sesuai jadwal yang sudah ditentukan," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata NTB H. Afan Ahmad. 

Ia mengatakan bahwa promosi tentang berbagai kegiatan pada kalender event itu juga perlu dilakukan oleh para pelaku pariwisata. Itu akan memudahkan akses wisatawan untuk mengetahui berbagai kegiatan menarik yang akan dilakukan di NTB pada 2018 mendatang. 

"Jadi wisatawan bisa lebih tahu tentang kegiatan apa saja dan bulan apa saja kegiatan itu dilakukan. Kegiatannya seperti apa, mereka bisa tahu semua," ujarnya. 

Diketahui bahwa ada 15 acara pariwisata besar yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB, atau Dispar NTB selama tahun 2018. Diantaranya yaitu Rinjani 100, sebuah lomba lari jarak jauh melintasi Gunung Rinjani tingkat internasional. Selain itu, ada pula Pesona Khazanah Ramadhan yang akan dilaksanakan 16 Mei – 13 Juni 2018, Mantar Paragliding XC Open dilaksanakan pada 15-18 Juli 2018, Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) digelar 18 Agustus – 16 September 2018, Festival Pesona Moyo 10 September – 8 Oktober 2018, Festival Pesona Senggigi 20 September 2018, Sail Samota (Saleh Moyo Tambora) 12 – 20 September 2018, Rinjani Golf Tournament pada November 2018, Pesona Desa Wisata bulan November 2018, Festival Lawata bulan November 2018, Festival Pesona Bau Nyale, dan lainnya.

Semua kegiatan itu dapat dikombinasikan dengan paket wisata yang akan dibuat oleh para pelaku pariwisata. Ini juga akan memudahkan wisatawan dalam memilih kegiatan yang ingin diikuti atau kegiatan yang ingin disaksikan. 

"Mari kita semua promosikan potensi yang kita punya. Daerah juga harus turut melakukan promosi dengan media apa saja yang dimiliki. Kalau kita semua bekerja bersama dalam  mempromosikan NTB, maka target kunjungan 2018 bisa saja tercapai," harapnya. 

Target kunjungan pada 2018 sebanyak 4 juta wisatawan. Hal ini lebih banyak dari target kunjungan pada tahun 2017 mencapai 3,5 juta wisatawan. Salah satu upaya untuk mencapai target itu melalui berbagai kegiatan yang telah diluncurkan oleh Pemda. 

"Target itu kan melalui kajian-kajian yang sudah dilakukan. Semoga dengan berbagai kegiatan ini lebih banyak wisatawan yang datang berkunjung ke NTB," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Wednesday 27 December 2017

Desa Sapit Lombok Timur dan Qur'an Kuno yang Berusia Ratusan Tahun


 Pemangku Adat Desa Sapit menunjukkan Alquran kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Alquran kuno ini dikeluarkan saat ada acara adat di desa ini. 
Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur (Lotim) menyimpan banyak sejarah masa lampau. Salah satunya, sejarah saat penyebaran agama Islam di Pulau Lombok, berupa Alquran kuno. Seperti apa keberadaan Alquran kuno dan peninggalan sejarah yang masih disimpan warga Desa Sapit?

Aquran kuno ini masih tersimpan rapi di langgar budaya Desa Sapit. Kitab suci umat Muslim ini ditulis tangan dengan khat Utsmani. Usia kitab berisi firman-firman Allah SWT ini diprediksi sudah hitungan ratusan tahun.  "Sudah begini bentuknya kita temukan," ucap pemangku Adat Desa Sapit, Mustirip bersama dengan penghulu desa setempat kepada Suara NTB.

Seraya menunjukkan Qur’an kuno ini, sang Pemangku menuturkan, kitab suci Alquran ini hanya bisa dikeluarkan saat acara-acara adat berlangsung. Melihat sampul dari Quran terlihat sudah berbahan kulit. Kertasnya dari bahan yang cukup keras. Ayat-ayat dalam masih bisa terbaca dengan jelas. Sebanyak 30 juz. Semua masih lengkap dan bisa terbaca dengan baik. Karena sudah turun temurun, Mamiq Mustirip mengaku tidak mengetahui siapa yang menulis.

Selain Qur’an ada juga naskah khutbah Jumat dengan tulisan kuno. Untuk tulisan khutbah ini hanya orang tertentu katanya yang masih bisa membaca. Tidak semua bisa membaca karena tulisannya sudah jarang yang mengerti tulisannya.    

Masih tersimpannya transkrip Kitab Suci Alquran Kuno di Desa Sapit ini menempatkan desa yang berada di bawah Gunung Rinjani ini menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Budaya desa setempat menjadi daya tarik tersendiri.

Adat istiadat desa setempat juga masih tetap dipertahankan. Misalnya hama penyakit di tanaman. Hama penyakit yang menyerang masyarakat dan lainnya. Oleh sesepuh adat dan tokoh masyarakat serta pemerintah menggelar ritual tolak bala. Kemudian untuk selamat tanaman dilakukan setelah tanam padi, padi sekitar usia satu bulan setengah sampai dua bulan dilakukan kegiatan penyelamatan.

Nilai budaya yang melekat pada masyarakat Desa Sapit ini merupakan perpaduan dari nilai-nilai Islam dan kepercayaan leluhur dari masyarakat Adat Desa Sapit. Pengaruh Islam utamanya sangat besar. Islam masuk karena dikaitkan dengan adat-istiadat. Erat kaitannya , adat itu identik dengan agama, sehingga dikenal dengan sebutan adatgama.

Dilihat dari kegiatan adat sorong serah aji krama, sebuah ritual adat dalam perkawinan. Ada perayaan Muharram dengan memasak bubur putih. Ada juga bubur merah yang digelar pada bulan Safar.  Prosesi-prosesi adat berbeda-beda sesuai dengan ketepatan waktu dalam penanggalan Islami ini katanya sudah ditemukan sejak lama. "Turun temurun itu sudah," imbuhnya.

Selama bulan Muharram, tidak boleh ada kegiatan pembangunan. Baru boleh pembangunan fisik, termasuk pembangunan masjid setelah perayaan Safar dengan ritual masak bubur merah. Larangan tersebut  menurut keyakinan para tetua, jika dilanggar dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Namanya Muharram, bulan haram, sehingga tidak boleh berbuat. 

Menikah pun juga tidak boleh di bulan Muharram. Kegiatan gawe adat seperti begawai.
Memang tidak ada sanksi. Namun sudah tertanam sendiri dalam hati dan sanubari masyarakat. "Ndek te kanggo maliq," ungkapnya.

Melanggar ketentuan adat memang tidak tertuang sanksi tegas. Namun kepercayaan atas larangan itu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup yang diyakini sudah terpatri dalam kehidupan masyarakat. Dalam hati masyarakat sudah sangat kuat. (Rusliadi/Lombok Timur)


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive