Wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan Lombok Utara. Pada malam pergantian tahun, hotel di tiga Gili penuh. |
Banyak
wisatawan yang berkunjung ke kawasan tiga gili untuk menikmati liburan akhir
tahun. Sebanyak 5.400 kamar hotel di gili Meno, Air dan Trawangan dikabarkan
penuh pada malam pergantian tahun. Ini menunjukkan masih tingginya minat
wisatawan untuk menikmati malam pergantian tahun di gili.
“Penyeberangan
sudah ditutup sejak jam satu siang, sehingga pemantauannya bisa lebih mudah.
Kalau tidak begitu, bisa membludak orang ke gili. Karena biasanya memang yang
ke gili itu selalu banyak setiap malam pergantian tahun,” kata Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi NTB, H. L. Moh, Faozal di Mataram, Senin (1/1/2018).
Ia
mengatakan bahwa tidak hanya wisatawan mancanegara, namun juga banyak wisatawan
nusantara yang menghabiskan malam tahun barunya di kawasan tiga gili. Meski
tidak disebutkan secara pasti jumlah kunjungan wisatawan pada malam pergantian
tahun itu, namun Faozal memperkirakan jumlahnya mencapai 6 ribu orang yang
masuk ke kawasan gili.
“Kita
memang punya 5.400 kamar, itu yang terdaftar saja. Banyak juga home stay yang belum terdaftar. Jadi
jumlah kunjungan ke gili bisa saja mencapai 6 ribu orang pada malam pergantian
tahun,” ujarnya.
Selain
ke tiga gili, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika juga banyak dikunjungi
wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Sebanyak seribu lebih kamar di
Mandalika dikabarkan penuh. Pusat perayaan tahun baru di Mandalika adalah di
Pantai Kuta. Faozal memastikan banyak wisman yang berkunjung untuk menikmati
sensasi malam pergantian tahun di Pantai Kuta.
“Selain
gili yang menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun itu di Pantai Kuta
Mandalika. Jadi di sana itu banyak wisman yang datang, saya memantau hampir
semua kamar hotel di Mandalika itu terisi,” ujarnya.
Sementara
itu untuk penyeberangan dari dan ke tiga gili sudah dibuka kembali pada Senin
pagi, Sehingga wisatawan yang ingin kembali dari gili dan ingin berkunjung ke
gili sudah dapat melakukan pemesanan tiket penyeberangan melalui Bangsal atau
Teluk Nara.
“Sudah
dibuka kembali, karena wisatawan juga kan
perlu kembali. Buka tutup ini tujuannya demi kondusivitas dan keamanan selama
penyeberangan, karena kemarin terlalu ramai,” ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment