Untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah NTB, setidaknya upaya yang dapat
dilakukan adalah menambah seat capacity
flight atau kapasitas penerbangan. Demikian simpulan hasil seminar Asosiasi
Agent Ticketting Indonesia (Astindo) NTB yang menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan
Nasional Astindo, Kementrian Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif, serta
Kementrian Perhubungan darat laut dan udara, Kamis (12/3/2015).
-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Friday, 13 March 2015
Promosikan Tambora Menyapa Dunia, Gubernur NTB dan Bupati Dompu ‘’Talk Show’’ di Sindo TV
Dalam rangka mempromosikan event internasional
tambora menyapa dunia yang akan dilaksanakan pada 11 April mendatang,
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M.
Zainul Majdi didampingi Bupati Dompu Drs. Bambang M. Yasin berdialog pada acara
rehat siang yang ditayangkan oleh Sindo TV
bertempat di MNC Tower Kebon Sirih Jakarta Pusat Jakarta Kamis, 12/3/2015
Dalam dialog tersebut
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi menjelaskan NTB terdiri
dari 280 pulau yang terdiri dari dua
pulau besar yakni Pulau Lombok dan
Sumbawa, namun Pulau Sumbawa juga memiliki potensi wisata alam yang cukup bagus.
Menteri Pariwisata Arief Yahya Dukung Tambora Menyapa Dunia
![]() |
Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin bersalaman dengan Presiden PATA Indonesia disaksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (11/3/2015) lalu. |
Meletusnya
Gunung Tambora di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima NTB, dipromosikan
dalam bentuk event pariwisata yang dikemas dalam Tambora Menyapa Dunia (TMD) di
Jakarta, Rabu (11/3/2015) lalu.
Wednesday, 11 March 2015
Guide Keluhkan Minimnya Rute Destinasi Pariwisata di Lombok Barat
![]() |
Wisatawan yang baru turun dari kapal pesiar Seabourn Odyssey disambut gendang beleq di Pelabuhan Lembar Selasa (10/3/2015) |
Kapal pesiar Seabourn Odyssey yang mengangkut 458
wisatawan asal Amerika, Jepang dan Australia singgah di Pelabuhan Lembar, Selasa (10/3/2015). Kapal
pesiar yang singgah tersebut termasuk daftar tunggu yang akan singgah di
Lombok. Di tengah tingginya kunjungan wisatawan dari kapal pesiar tersebut,
para guide mengeluhkan minimnya rute destinasi wisata yang bisa menjadi
alternatif tujuan para tamu.
Bangun “Singapura Besar” di Lombok, Mimpi atau Nyata?
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi |
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, secara prinsip Presiden Jokowi telah setuju dan
mendukung rencana pembangunan Bandar Kayangan atau Global Hub di Lombok Utara.
Dikatakan, posisi strategis Pulau Lombok yang berada jalur Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) II menjadikan daerah ini mempunyai peluang emas untuk
membangun “Singapura Besar” di Pulau Lombok bagian utara itu.
‘’Jadi, misalnya di Selat Malaka yang
mengambil peranan itu Singapura, ya tentu
ALKI II ini kita punya peluang emas. Dimana Lombok dengan perairan laut
dalamnya mempunyai peluang untuk jadi global
hub,” kata Gubernur dikonfirmasi usai menghadiri deklarasi rehabilitasi
100.000 pengguna narkoba di Gelanggang Pemuda NTB, Selasa (10/3/2015).
Dikatakan, dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Presiden Jokowi
beberapa hari lalu mengenai pembangunan Bandar Kayangan itu. Dikatakan Gubernur bahwa, lokasi pembangunan Bandar
Kayangan itu berada pada bagian paling selatan ALKI II.
‘’ Di situ ada laut dalam yang selama ini sudah
digunakan oleh kapal-kapal besar. Jadi, kalau kita tidak membangun global hub, maka kita rugi. Karena hanya
dilewati saja,”terangnya.
Posisi strategis itu merupakan peluang yang harus diambil oleh pemerintah
dengan membangun global hub. Dalam
pertemuan dengan Presiden, kata Gubernur, Kepala Negara hanya meminta rencana
pembangunan global hub itu dikonkritkan.
Misalnya, hal yang terkait dengan masalah lahan dan investornya.
“Regulasi kalau menurut beliau itu gampang. Masalah KEK (Kawasan Ekonomi
Khusus) itu gampang, tetapi harus ada kejelasan dulu dari sisi lahan dan investornya,”tandasnya.
Zainul Majdi menambahkan, menindaklanjuti pertemuan dengan Presiden tersebut,
Pemprov NTB, Pemkab Lombok Utara dan mitra dari pihak ketiga yang akan
mensosialisasikan pembangunan Bandar Kayangan itu termasuk mencari investor yang benar-benar kredibel.
Pembangunan Bandar Kayangan, sudah
memiliki site plan di Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang telah melakukan survei dan pemetaan lokasi secara intens.
Pembangunan infrastruktur pelabuhan kelas dunia itu diharapkan akan
sangat membantu perkembangan ekonomi rakyat Lombok Utara dan NTB umumnya.
Dipilihnya, daerah sekitar Lombok Utara karena wilayah maritimnya dinilai
paling representatif. Di mana garis lautnya berhubungan langsung dengan laut lepas bagian utara yang
memungkinkan lalu lintas penyeberangan antarpulau bahkan internasional.
Posisi ini dinilai sangat strategis sebagai jalur transit menuju Indonesia
bagian Timur, Pulau Jawa maupun transportasi laut internasional. Luas lahan
yang dibutuhkan sebanyak 10 ribu hektar di daerah Kayangan dan Bayan. Untuk
tahap pertama, pembangunan Bandar Kayangan itu membutuhkan lahan sekitar 1.000
hektar. Sementara total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan ekonomi
itu sekitar 10 ribu hektar. (muhammad nasir)
Monday, 9 March 2015
Pantai Gunung Tunaq, Objek Mempesona dari Lombok Tengah
Gapura menuju Gunung Tunak Lombok Tengah |
‘’Kita parkik kendaraan di dekat menara mercusuar, kalau mau
mengexplore seluruh pantai di sini saya rasa sehari saja tidak cukup, sebab
kita harus berjalan kaki dan jaraknya dari satu pantai dengan pantai lainnya
cukup jauh. Kita harus masuk menyusuri hutan – hutan,” jelas Pengendali
Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alama (PEH BKSDA) NTB, L. Gede
Gangga Widarma , sebelum memandu penjelajah untuk menyusuri beberapa pantai di tempat
itu.
Adapun sembilan pantai yang dimaksudkan itu meliputi, Pantai
Sari Goang, Pantai Sari, Bile Sayak, Terasak, Pantek, Teluk Ujung, Penanteng
Aiq dan Pantai Udal. Sementara, pantai yang paling sering dikunjungi oleh para
wisatawan yakni Pantai Sari dan Sari Goang. Pantai tersebut memiliki keunikan
tersendiri yakni terdapat batu berlubang persis seperti gapura diatas air laut.
‘’Pantai yang paling terkenal disini adalah Sari Goang, dan
Pantai Sari. Selain keindahannya, saat menuju tempat itu kita melintasi padang
safana. Para wisatawan kerap diminta untuk diantar ke sana,’’ ujarnya.
Tanpa dipungkiri, seluruh titik wisata itu memang benar –
benar mengundang decak kagum setiap wisatawan yang datang. Beberapa wisatawan
mengakui tempat itu merupakan salah satu kawasan terindah yang pernah ditemui di Pulau
Lombok.
‘’Pantai ini (Sari Goang) merupakan perbatasan antara Lombok
Tengah dan Lombok Timur. Di sebelah sana itu Pantai Surga dan Pantai Ekas,’’
ujarnya sembari menunjuk ke arah tebing – tebing. Selain ditemukan sembilan pantai, sebetulnya di dalam kawasan
tersebut juga terdapat 127 nama titik lokasi. Hanya saja, yang telah berhasil
diidentifikasi oleh BKSDA sejak lima tahun yang lalu baru hanya mencapai 40
titik nama lokasi. Ia berharap, sisa
nama lokasi di dalam kawasan tersebut segera selesai diidentifikasi agar
dapat dikenal oleh para wisatawan.
‘’Sebenarnya disini terdapat sampai 127 nama lokasi, namun
yang sudah teridentifikasi baru hanya 40 nama. Kita berencana untuk melanjutkan
identifikasi itu, namun kesulitan kita terletak pada minimnya jejak sejarah
yang ditemukan,’’ bebernya.
Tempat
Berkembangbiak Penyu Laut
Salah satu pantai dengan pasir putih dan lembut di tempat itu
merupakan tempat berkembangbiaknya penyu – penyu laut. Pantai tersebut yakni Pantai
Bile Sayak. Letaknya sangat dekat dengan kawasan Blok Pemanfaatan. “Kawasan ini menjadi titik lokasi perkembangbiakan penyu
laut. Biasanya penyu – penyu itu naik bertelur di pantai ini. Momentnya yakni
saat bulan purnama,” tuturnya.
Wisatawan yang ingin menyaksikan proses perkembang biakan itu
harus menginap dan tidak cukup hanya satu malam. Penyu laut katanya sangat
sensitif dengan cahaya. Terkecuali cahaya rembulan yang sedang bersinar saat
purnama.
‘’Kalau ada wisatawan yang mau menyaksikan secara langsung,
mereka harus mendirikan camp di sini. Pengamatan bisa disaksikan dengan catatan
tidak boleh menyalakan cahaya, sebab penyu sangat sensitif dengan cahaya,’’
jelasnya.
Selain itu, pantai dengan ombak yang relatif besar itu juga
kerap dimanfaatkan sebagai lokasi berselancar (surving). ‘’Beberapa hari yang lalu pernah ada wisatawan asing yang
datang bermain selancar. Mereka menilai bahwa tempat ini sangat cocok untuk
menjadi tempat surving karena ombaknya sangat mendukung,’’ ujar Gangga Widarma.
Terdapat Situs
Bersejarah
Tidak jauh dari puncak bukit yang menjadi tempat berdirinya
menara mercusuar dan Pantai Bile Sayak, terdapat situs bersejarah berupa petilasan salah satu leluhur masyarakat
setempat. Petilasan itu dinyatakan
sebagai lokasi menghilangnya salah seorang tokoh agama yang dituakan oleh
masyarakat di Lombok bagian selatan. Bahkan, setiap tahun, warga setempat kerap
melakukan ziarah makam ketempat yang disakralkan itu. ‘’Setiap sekali setahun, masyarakat sekitar sini wajib
melakukan ziarah makam ke lokasi petilasan.
Didekat menara mercusuar itu terdapat satu nisan yang bertuliskan huruf jejawan (aksara Sasak dengan bahasa Kawi),’’
ujarnya.
Selain masyarakat dari kawasan setempat, tidak jarang para
khafilah yang datang dari tanah Jawa berziarah ke tempat itu. Petilasan yang ditandai dengan adanya
batu nisan yang diperkirakan ratusan tahun itu masih dijaga oleh masyarakat
setempat hingga saat ini.
‘’Batu nisan itu terletak di Gunung Raden, dan tidak sembarang orang diperbolehkan masuk ke sana. Kalaupun boleh, itu harus menggunakan pakaian adat khas Sasak serta dipandu dengan pemangku,’’ jelasnya. (Teks dan foto : Sahmat Darmi)
Sukseskan Tambora Menyapa Dunia, Pemprov NTB Gelar Deklarasi Transportasi Aman dan Nyaman
Tambora Menyapa Dunia sebentar lagi digelar. Pemprov NTB berusaha menggelar acara ini semeriah mungkin dan mampu membuat wisatawan aman, nyaman dan senang saat berkunjung ke daerah ini, khususnya ke Gunung Tambora Dompu di Pulau Sumbawa.