Sungguh
naas nasib NS, siswa salah satu MTs di Lotim. Berniat mencari teman di dunia
maya, malah berujung petaka. Pasalnya, 27 Maret 2015, siswa kelahiran Gunung
Paok Desa Perian Kecamatan Montong Gading diperkosa oleh pacar yang ia kenal
lewat jejaring sosial facebook. Tidak
hanya oleh pacarnya, gadis yang terbilang belia itu juga diperkosa oleh teman
dari pacarnya tersebut secara bergilir.
-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Wednesday, 1 April 2015
Tuesday, 31 March 2015
Perbaiki Jalan, Australia Pertimbangkan Permintaan Pemprov NTB
![]() |
Minister-Counsellor untuk Program Development
Cooperation (DFAT) Australia Jean-Bernard Carrasco |
Pemerintah Australia akan mempertimbangkan usulan Pemprov NTB yang
menginginkan adanya perubahan skema pembiayaan program peningkatan pemeliharaan
jalan provinsi atau Provincial Road
Improvement and Maintenance (PRIM) bantuan lembaga inisiatif infrastruktur
Australia untuk Indonesia (IndII) fase II. Program PRIM fase II 2015-2017
diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar.
Dalam program PRIM fase pertama, mekanisme pembiayaannya pemprov membiayai
60 persen dan Australia sebesar 40
persen. Saat ini, Pemprov NTB ingin
merubah pola itu menjadi 60 persen dana dari Australia dan 40 persen dari
daerah. Atas permintaan itu, pemerintah Australia mengatakan masih
mempertimbangkannya.
Pelajar Christian College Australia Temui Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berpose bersama dengan jajaran pengajar dan siswa Christian College Geelong Australia di Kantor Gubernur NTB, Selasa (31/3/2015) |
Mereka ini bagian dari pertukaran
pelajar dengan beberapa sekolah di NTB, khususnya dengan SMAN 2 Mataram.
Friday, 27 March 2015
WNI Asal Lombok Timur Tewas di Suriah
![]() |
Ridwan alias Abu Umar warga Lombok Timur NTB saat bersama temannya di Suriah. |
Ridwan
alias Abu Umar, salah seorang warga asal Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji
Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga tewas di Suriah. Putra ke enam dari
Ustadz Abu Muhammad Djibril Abdurrahman itu dikabarkan tewas saat memperebutkan
Kota Idlib Suriah saat aksi serangan pajar melawan Syiah Nashariyah.
Ridwan
yang diketahui merupakan wakil Amir Majlenis Mujahidin yang berangkat ke Suriah
sebagai relawan perang delapan bulan yang lalu. Ia tewas terkena tembakan
peluru tank. Paman Korban, Ustadz H. Syafi’i saat dikonfirmasi Jumat (27/3/2015)
menganggap kematian keponakannya itu adalah hal yang biasa.
Thursday, 26 March 2015
Ngeri, Banyak Produk Pangan Mengandung Zat Berbahaya Beredar di NTB
Sejumlah
produk bahan pangan di Kota Mataram diduga masih mengandung zat berbahaya.
Pasalnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) masih menemukan adanya
sejumlah produk seperti krupuk dan terasi mengandung boraks dan rodamin.
Garap Wisata Syariah, Ratusan Hotel di NTB Belum Bersertifikat Halal
Upaya menggarap sektor
industri pariwisata syariah di NTB perlahan mulai dilakukan. Sayangnya, saat
ini hanya 11 hotel berbintang di Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah telah
mengantongi label halal. Padahal, jumlah hotel di NTB mencapai 300 lebih.
Kre Alang, Ikon Sumbawa yang Perlu Dilestarikan
Masitah, perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB Indonesia |
Salah
satu kerajinan tangan yang masih tetap eksis hingga kini adalah Kre Alang. Kre Alang adalah
hasil kerajinan tenunan khas Sumbawa. Pusat produksinya ada di Desa Poto. Kre’ Alang menjadi ikon daerah Sumbawa besar
yang perlu dilestarikan.
Kre
Alang merupakan hasil kerajinan tenunan berupa kain sarung berukuran lebih
kecil dari sarung pada umumnya. Ukurannya setengah dari sarung biasa. Dan bedanya dengan kain tenun lainnya,
Kre Alang memiliki motif yang
dibuat dengan benang berwarna emas.
Ke semuanya berbahan
dasar benang, hanya saja dibuatkan motif dan model yang indah dengan
menggunakan sesek. Dari segi teknik, pembuatannya dengan sistem gurin (lidi pembatas) . Lidi yang lebih
besar pembatas dari bilahan bambu, pembatas dari penahan motif yang satu dengan
motif yang lain. Hasil karya budaya Sumbawa yang di dalamnya terdapat ragam hias, menjadi pembeda dengan tenunan sejenis yang
ada di daerah
lain.
Proses
pembuatannya memakan waktu yang lumayan lama. Untuk satu Kre Alang bisa memakan waktu dua puluh hari jika setiap hari
dikerjakan. Terkadang bisa sampai 1 bulan bahkan lebih jika ada pekerjaan lain
yang dikerjakan. Untuk satu buah Kre Alang dijual dengan harga jutaan rupiah.
Perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB sedang menenun kain pesanan. |
Salah satu perajin di Poto, Masita,
menuturkan, kerajinan menenun mulai
dikembangkan sudah sejak tahun 70-an. Pada masa itu menggeluti kerajinan
menenun Kre Alang dilakukan, karena saat itu kebutuhan ekonomi kurang mencukupi.
Dengan
keahlian menenun, masyarakat Poto waktu itu bisa mencukupi kebutuhan dan membiayai hidup
saat itu. Termasuk untuk
biaya pendidikan. Penjualannya tidak
diperkirakan . Menurutnya ketika kain tenun (Kre Alang) sudah jadi bisa langsung dijual. Tapi,
kalau ada wisatawan yang berkunjung, biasanya mereka membeli Kre Alang sebagai
souvenir atau cinderamata.
Meski demikian, ujarnya, bahan baku Kre
Alang, benang berwarna emas menjadi salah satu persoalan yang
pernah dihadapi para penenun zaman dahulu. Sementara saat ini menjadi hal yang sangat mudah didapatkan. Mengingat benang tersebut sudah
banyak dijual di toko-toko dan bisa diperoleh dengan harga yang cukup murah.
Untuk
Kre Alang ini, bahannya seperti
benang, bisa semuanya didapatkan, tergantung warna yang dipesan peminat, bisa
langsung didapat. Harga bahan seperti benang emas satu gulungan Rp 45.000,
benang untuk satu kotak benang tenunan yang berisi dua belas gulungan Rp
15.000.
Mudahnya
mendapatkan bahan inilah, yang memicu para penenun untuk lebih membuat Kre Alang semakin banyak.Untuk
memperindah hasil tenunan, baginya dibutuhkan ketelitian yang cukup. Selain itu
untuk membuat minat seseorang terhadap tenunan Kre Alang, motifnya harus indah
dan lebih rapi. Saat ini berbagai jenis motif kre alang menjadi permintaan
pembeli. Kreasi para penenun pun beragam jenis, dari lonto engal, kemang satange,
pusuk rebong, gili liuk dan lain sebagainya, tergantung kemampuan penenun
dalam membentuk motif tersebut. (Indra Jauhari/Suara NTB)
Eksotisme Pantai Sekongkang, Rantung dan Lawar Sumbawa Barat
![]() |
Pantai Rantung di Sumbawa Barat yang mempesona. |