Be Your Inspiration

Friday, 24 June 2016

Menteri Koperasi dan UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga Silaturahmi Ramadhan di NTB

Menteri Koperasi dan UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga saat meninjau
salah satu hasil UMKM di Mataram, Jumat (24/6/2016)

Menteri Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga melakukan Silaturahmi Ramadhan 1437 Hijriah di Mataram NTB, Jumat (24/6/2016). Silaturahmi Ramadhan dipusatkan di Hotel Lombok Plaza Mataram dihadiri Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB dan elemen lainnya.

Menteri asal Bali ini, menjelaskan target Kementerian Koperasi dan UMKM ke depan adalah membangun keterpihakan pada ekonomi kerakyatan. "Karena di saat sekarang ini, di saat kondisi dunia yang tidak menentu, Yunani yang jatuh, Cina yang terus mendeviasi nilai Yuan nya, bahkan krisis moneter yang pernah melanda Indonesia, negara harus tetap kuat," ujarnya

Kekuatan dimaksud dapat dilakukan melalui pengembangan UMKM. Dan di situlah juga dibutuhkan peran serta pemerintah, maupun perbankan khususnya dalam bentuk KUR."Ekonomi kerakyatan harus diperkuat untuk menghadapi gejolak dunia tersebut. Langkah yang telah ditempuh saat ini untuk memperkuat ekonomi kerakyatan adalah dengan menekan suku bunga KUR yang semula 22% menjadi 9% agar KUR lebih mudah diakses oleh masyarakat," jelasnya.


Diyakininya,  hal ini akan mendorong menurunnya tingkat kemiskinan. Dengan catatan, serapan KUR oleh masyarakat harus terus dikawal bersama. menteri juga mengungkapkan target pemerintah sekarang ini adalah penyebaran Rp 100 triliun di seluruh wilayah Indonesia. Dan pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung terciptanya dan bangkitnya ekonomi kerakyatan tersebut. ‘’Intinya adalah, pembangunan harus bisa menurunkan kemiskinan,’’ ujar mantan Wakil Gubernur Bali ini.


Dalam silaturrahim tersebut diberikan  Nomor Induk Koperasi Gratis bagi beberapa koperasi, sertifikat Hak cipta, sertifikat hak merek, kredit gratis dari BRI, pemberian izin usaha bagi beberapa UMKM,  pemberian sembako gratis serta pemberian santuan bagi anak yatim, panti asuhan dan orang-orang jompo.


Sementara Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin menyampaikan harapannya di hadapan Menteri Koperasi dan UMKM agar ke depannya NTB diberi perhatian khusus untuk pembinaan dan pengembangan UMKM, baik melalui anggaran tugas pembantuan dan dana dekonsentrasi. 

Diakuinya, permasalahan yang dihadapi Koperasi dan UMKM di NTB yang sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sumber daya yang ada, terutama SDM dan sarana prasarana. "Dengan bantuan dan dukungan pemerintah pusat, kami berharap dapat membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas Koperasi dan UMKM di NTB," harapnya. (*) 
Share:

Thursday, 23 June 2016

Sutiyoso Gelar Safari Ramadhan di NTB

Kepala BIN Sutiyoso didampingi Gubernur NTB menyerahkan bingkisan
pada anak yatim pada buka puasa bersama
di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (22/6/2016) malam.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menggelar silaturahmi dengan Forkopimda, Kominda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda NTB melalui Safari Ramadhan di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (22/6/2016) malam. Dalam Safari Ramadhan ini, dihadiri anggota DPR RI Dapil NTB H. Muhammad Syafrudin, ST, MM Kasdam IX Udayana Brigjen. TNI. Made Sumertha, Kapolda NTB dan pimpinan daerah lainnya.
Pada kesempatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta ini, menyampaikan kebanggaannya berada di tengah-tengah para ulama atau ahli waris para nabi yang ada di NTB. “Saya senang berada di Provinsi NTB, karena saya melihat banyak kemajuan yang terjadi di provinsi ini,’’ pujinya.

Dirinya sependapat dengan mantan Presiden Soekarno yang mengatakan Indonesia memiliki banyak keunikan salah satu keunikannya adalah terdiri dari lebih 17.000 pulau. Di mana masing-masing pulau diisi oleh orang dengan adat istiadat dan agama yang berbeda. Selain itu, ujarnya, keberagaman bisa menjadi titik lemah, tetapi jika keberagaman bisa dikelola dengan baik akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Ia memiliki pandangan Islam yang rahmatan lil'alamin sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah pandangan Islam terbaik yang bisa diaplikasikan di negara Indonesia yang memiliki keberagaman. Jika hal tersebut tidak dipatuhi, maka akan sulit mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang damai. “Pada kesempatan ini, saya meminta bantuan para tokoh agama dan tokoh masyarakat jika ada pemikiran yang menyimpang dari warga masyarakat tertentu untuk tolong diluruskan,”  harapnya.
Sementara Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, menjelaskan, silaturahmi yang digelar Kepala BIN menunjukkan ada semangat persaudaraan yang kokoh dan kuat. Gubernur berharap sinergitas alat-alat negara untuk memastikan pembangunan di daerah, khususnya di Provinsi NTB dapat terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang.
Ditambahkannya, konsep negara yang baik sesuai dengan deskripsi Al Qur’an harus memiliki 2 unsur. Pertama, unsur yang kelihatan dan unsur yang tidak terlihat. Unsur yang kelihatan adalah hal-hal yang kasat mata, seperti alam subur, infrastruktur tertata dengan baik, dan sarana kebutuhan publik terpenuhi dengan baik.
Sementara unsur yang tidak terlihat, yaitu ada nilai-nilai baik yang tumbuh dan berkembang. Dicontohkannya, kekompakan, satu visi dan kebersamaan dalam memaknai bangsa dan negara. "Kedua hal tersebut harus terwujud, sehingga suatu negara menjadi negara yang baik, maju, dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat," harapnya. (*)


Share:

Tuesday, 21 June 2016

Wisata Alam Semongkat, Tantangan Bagi Anda Penyuka Wisata Alam

Air Baku Semongkat Sumbawa

Destinasi Wisata Semongkat dengan karakteristik bentangan alam pegunungannya yang menantang. Begitu memikat, sejuk dan terasa nyaman. Hutan lebat, laksana kebun raya dengan sungai bebatuan yang airnya jernih mengalir sepanjang tahun.

NAMUN kini alam indah tersebut nyaris tak lagi membuat orang terpikat. Fasilitas kolam permandian yang menjadi ikon Semongkat nyaris tak lagi terurus. Butuh sarana pendukung seperti fasilitas olahraga dan paket wisata unik seperti berburu madu sebagai sebuah daya tarik agar destinasi ini bisa hidup dan diminati msyarakat.
Jalan menuju Wisata Alam Semongkat

Semongkat yang dulunya menjadi primadona masyarakat dan wisatawan lokal, kini terlupakan begitu saja. Kolam pemandian yang ada di tempat ini dilapisi lumut dan lumpur. Tak ada fasilitas lain yang membuat orang tertarik. Miskin kreasi untuk menata kembali atau memang sengaja diabaikan begitu saja? Hanya ada segelintir orang yang terlihat berkunjung. Menuju ke pos wisata alam, juga tak ada aktivitas dan sepi pengunjung. Hanya ada beberapa pasang remaja tengah memadu kasih duduk di atas bebatuan besar Sungai Semongkat.

Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Sumbawa, Pincun Nurhinsyah, M.Tp, mengakui kondisi Semongkat yang saat ini memprihatinkan. Hal ini diduga akibat pengelolaan yang tidak optimal. Tak heran, kalau pendapatan dari objek wisata ini pun minim. Kalau diurus dan dibenahi secara serius, tentu ada income yang masuk. 
Kolam renang Wisata Alam Semongkat

Untuk itu, ke depan harus tetap direncanakan program penataan dan pengembangan objek wisata alam Semongkat. Dalam artian, objek wisata yang nyaman dan menarik, sehingga Semongkat benar-benar dijadikan salah satu destinasi yang bisa menarik minat minimal wisatawan domestik. 

Prioritas yang mendesak menjadi perhatian adalam pembenahan kolam pemandian. Penyaringan dari air sungai ke kolam harus steril. Pergantian air juga mesti diperhatikan. Kemudian membuat sungai menjadi lebih menarik dengan trik tertentu.

Hal ini bisa dilakukan melalui koordinasi dengan KSDA. Mengingat KSDA yang menguasai wilayah Semongkat bagian atas. Menurut Pincun, pihaknya pun tak tinggal diam. Di area Samongkatnya, juga dibangun kerjasama dengan pihak PLN melalui dana CSR untuk semacam jembatan gantung. Menghubungkan area permandian Semongkat dengan area penduduk di Lesehan. Termasuk rencana membuat flying fox. Di samping berekreasi ada atraksi. ’Flying fox ini oleh masyarakat Sumbawa cukup diminati. Kita juga benahi gerbang supaya kelihatan cantik. Termasuk membuat taman, agar penataan di sekitar permandian menjadi asri,’’terangnya.  (arnan dan Indra - Suara NTB Sumbawa)
Share:

Selama Ramadhan, Tak Boleh Ada Party di Gili Trawangan

Wisatawan mancanegara saat berwisata di Gili Trawangan.
Selama Ramadhan 2016, mereka tak boleh menggelar party.

Selama bulan suci Ramadhan, para pelaku usaha bidang jasa (pariwisata) di Gili Trawangan dilarang keras menyelenggarakan party atau aktivitas - aktivitas yang berpotensi mengganggu kelancaran ibadah.

Larangan penyelenggaraan party di kawasan pariwisata dipertegas oleh Sam Samba, Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT), Senin (20/6/2016). Ia menuturkan, sejauh ini pihaknya masih berkonsentrasi melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pengusaha - pengusaha "nakal" yang terindikasi hendak menerabas aturan yang diberlakukan.

"Kemarin sudah diturunkan aturan mengenai larangan bahwa tak boleh ada party di Gili Trawangan selama Ramadhan. Sejauh ini teman - teman di lapangan masih fokus untuk bergerak melakukan pengawasan demi penegakan aturan yang berlaku," tuturnya.

Menurut Sam, tidak adanya kegiatan party selama Ramadhan itu tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan industri kepariwisataan. Aktivitas perekonomian masyarakat melalui industri pariwisata tetap menggeliat, sehingga usaha bidang pelayanan dan jasa ini tetap berjalan lancar.

"Sejauh ini pariwisata di Gili Trawangan masih aman - aman saja. Aktivitas ekonomi berjalan lancar, angka kunjungan wisatawan masih seperti pada umumnya," kata dia.

Dijabarkan, pantauan asosiasi terhadap angka kunjungan wisatawan melalui tingkat hunian hotel atau penginapan, jumlah kunjungan wisatawan meski pada bulan Ramadhan khususnya di Gili Trawangan masih terlihat membaik. Okupansi (tingkat hunian) hotel masih berkisar pada angka rata - rata 60 persen - 70 persen. Angka tersebut dinyatakan masuk pada predikat sedang.

"Okupansi hotel di sini dapat kita bahasakan medium, tidak tinggi dan tidak rendah. Karena memang pada bulan - bulan seperti sekarang ini adalah momentnya semi high season dan low season," terangnya.

Persentase tingkat hunian hotel di kawasan tersebut dihitung dari jumlah penginapan yang mencapai angka 700 unit usaha. Dari keseluruhan angka tersebut, masing - masing usaha terdiri dari hotel, home stay, dan penginapan kelas rendah.

Sam membeberkan, ratusan unit gedung penginapan yang berdiri di pulau seluas 350 hektar itu tidak dibangun dengan sistem perencanaan dan tata ruang yang matang. Akibatnya, tampilan pulau kecil di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) itu dari tahun ke tahun sulit dikendalikan. 

Menurut survai yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB sekarang, Drs. Muhammad, MM, banyak keluhan yang muncul dari kalangan wisatawan asing atas amburadulnya tata letak bangunan di gili tersebut. Tata letak bangunan yang tidak sempurna atas suatu kawasan, sebagai dampak pembangunan yang dilakukan tanpa didasari dengan  perencanaan dan rancangan tata ruang yang jelas. (Met)
Share:

Rosiady Sayuti Tutup MTQ Korpri III 2016

Sekda NTB H. Rosiady Sayuti serahkan hadiah pada pemenang
MTQ Korpri 2016

Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Tingkat Provinsi NTB akhirnya ditutup Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, PhD, Selasa (21/6) siang. Dahlan, utusan dari Kabupaten Dompu keluar sebagai Juara I untuk katagori putra Cabang Tilawah disusul rekannya Usman yang Berjaya di cabang tartil. Sementara utusan Kabupaten Sumbawa Ahmad Syukri, SHI, menjadi juara di Cabang Hifdzil Qur’an 3 juz. Di Cabang Hifdzil Qur’an 5 Juz lagi-lagi utusan Kabupaten Dompu Syarifuddin menjadi juara.  

Untuk katagori putri tampil untuk cabang Tilawah Juara I Hj. Haeriah, S.Pdi utusan dari Kabupaten Lombok Timur, untuk cabang Tartil diraih Misdar, S.Pd, dari Kabupaten Bima, cabang Hifdzil Qur’an 3 Juz dimenangkan Nurfaizah, S.Pdi utusan dari Kota Bima dan untuk cabang Hifdzil Qur’an 5 juz diraih Hj. Hani Malkan, S.Pdi utusan dari Kabupaten Lombok Barat.
 
Sekda NTB H. Rosiady Sayuti pose bersama para pemenang MTQ Korpri 2016
Pada kesempatan ini, Sekda NTB H. Rosiady Sayuti, berharap lomba membaca Al Qur’an bagi anggota Korpri yang merupakan bagian dari kegiatan pembinaan mental dan rohani dapat terus terlaksana pada tahun-tahun mendatang. Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini sebagai salah satu wahana ibadah kepada Allah SWT dan ajang silaturahmi satu sama lain.

‘’Ini juga dapat kita jadikan sebagai wadah syiar saling mengingatkan dan introspeksi apakah kita sudah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujarnya mengingatkan.
Sekda juga mengingatkan pada peserta yang tidak mendapat juara agar bersabar dan terus berlatih, sehingga pada tahun berikutnya bisa menjadi juara. (*)


Share:

HIMBARA Berbagi dengan Anak Yatim di NTB

Wakil Gubernur NTB H. Muh,. Amin bersama Dirut BNI Achmad Baiquni
dan jajaran direksi BUMN di NTB pose bersama dengan anak yatim

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, S.H., M. Si menghadiri  acara berbagi bahagia bersama 1500 anak yatim piatu  yang terselenggara atas kerjasama bank BUMN atau Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA) di Hotel Grand Madani Mataram, Senin (20/6/2016).

Apresiasi sebesar-besarnya diberikan oleh Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, S.H., M. Si kepada HIMBARA  yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat mulia, mengumpulkan anak-anak yatim piatu untuk merasakan kebersamaan dalam berbuka di  bulan Ramadhan tahun ini. 

“Ini merupakan contoh yang baik bagi korporasi lain dan masyarakat karena di bulan berkah ini, kita bisa berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu sekaligus mengajarkan indahnya berbagi ke saudara-saudara kita yang kekurangan,” ujarnya dalam sambutannya.

Wagub berharap kegiatan yang menunjukkan rasa kepedulian seperti ini akan terus berlanjut terus untuk tahun-tahun berikutnya. “Saya harap semoga acara ini akan terus berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini, dan bisa memberi kontribusi dalam berbagai sektor pemerintah provinsi maupun warga masyarakat NTB, terutama pada momen-momen tertentu seperti pada bulan penuh berkah ini” harapnya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan penyelenggaraan acara  ini merupakan salah satu wujud syukur atas segala nikmat yang tiada henti telah Allah SQT limpahkan selama ini. “Acara ini adalah bentuk sinergi antara Bank BUMN atau HIMBARA  untuk mengadakan acara buka puasa bersama dengan berbagi kebahagian bersama anak-anak yatim piatu. Hadir pada acara sore hari ini sebanyak 1500 anak dari 40 panti asuhan di kota Mataram.
Pimpinan HIMBARA berbaur dengan anak yatim pada acara buka puasa
bersama di Kota Mataram, Senin (20/6/2016)

Selain mengadakan kegiatan buka puasa bersama di Mataram, HIMBARA juga mengadakan program pasar murah BUMN yang bertujuan untuk meringankan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan ramadhan, program mudik bersama yang merupakan tradisi tahunan setiap hari raya Idul Fitri untuk wilayah Indonesia. Bahkan 3 tahun terakhir ini, HIMBARA juga menyelenggarakan kegiatan mudik bersama untuk tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri.

Selanjutnya Wakil Gubernur bersama Dirut BNI menyerahkan santunan secara simbolik kepada 40 panti asuhan se-Kota Mataram yang diwakili oleh 12 panti asuhan. (*)


Share:

Sekda NTB Buka Pesona Ramadhan Lombok Sumbawa 2016

Pemukulan beduk sebagai tanda pembukaan Pesona Ramadhan 2016

Pembukaan Pesona Ramadhan Lombok Sumbawa Menuju MTQ Nasional XXVI. Acara ini terselenggara atas kerjasama dan peran serta Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (20/6/2016).
Pesona Ramadhan ini merupakan rangkaian untuk menyemarakkan suasana Ramadhan di halaman Taman Budaya Provinsi NTB. Acara ini digelar dari tanggal 20-27 Juni 2016.  Pada Pesona Ramadhan ini ada berbagai macam stand/bazaar. Di antaranya, nuansa budaya, kampung kuliner, foto-foto masjid karya muda mudi NTB, lomba menulis sejarah Islam NTB dan masih banyak lagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. L. Mohammad Faozal, S.Sos, MSi, berterima kasih atas kehadiran perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Deputi Pengembangan Sumberdaya Kementerian Pariwisata RI, IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association), Asosiasi Pelaku Pariwisata NTB, dan para pelaku usaha NTB.

Berkaitan dengan akan diadakannya MTQ Nasional XXVI di NTB, Mohammad Faozal mengatakan, di luar halaman Taman Budaya NTB sudah berjejer angkutan-angkutan publik. ''Ada empat puluh taksi dari empat operator taksi yang beroperasi di Lombok, bus Damri dan koperasi angkutan, sebagai bagian kontribusi organda dalam mendukung suksesnya MTQ Nasional  XXVI dari sisi transportasi,” ungkapnya.

Mohammad Faozal juga menyampaikan acara ini akan dirangkaikan dengan serah terima hibah tanah milik Pemerintah Provinsi NTB kepada Kementerian Pariwisata RI, yakni aset berupa tanah seluas 20 hektar Tanah tersebut akan digunakan sebagai lokasi pembangunan Kampus Politeknik Pariwisata Negeri  Lombok yang berlokasi di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. 

Hal ini juga merupakan tanda NTB semakin dipercaya oleh dunia nasional dan internasional, tidak hanya sektor paiwisatanya saja tetapi sektor pendidikan pun NTB mampu menjadi daerah pusat kajian ilmu.

Menanggapi hal ini  Sekretaris Daerah Provinsi NTB H. Rosiady Sayuti dalam sambutannya sangat bangga dengan didirikannya Politeknik Pariwisata Negeri di NTB. Baginya ini merupakan hal yang sudah bertahun-tahun lamanya dinanti. Dengan adanya Politeknik Pariwisata di NTB tentunya akan menjadikan NTB semakin dikenal oleh khalayak umum.


“Saya berharap mudah-mudahan dengan kegiatan yang kita laksanakan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah kita, karena satu orang wisatawan berkunjung ke daerah kita sudah pasti mereka akan mengeluarkan uangnya untuk biaya transportasi, menginap, makan dan membeli oleh-oleh. Dunia itulah yang akan berkembang dengan baik dan mudah-mudahan dengan pesat yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat kita di NTB,” ujar mantan Pembantu Rektor IV Universitas Mataram ini. (*)
Share:

Friday, 17 June 2016

RUU Kebudayaan, Komisi X DPR RI Minta Masukan dari NTB

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi tukar cenderamata dengan Pimpinan
rombongan Komisi X DPR RI Ferdiansyah. 

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima kunjungan Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (17/6/2016). Hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB H. L. Moh. Faozal dan sejumlah budayawan. Maksud Kunjungan Komisi X adalah menjaring informasi yang substansif dari budayawan dalam rangka perumusan Rencana Undang-Undang (RUU) tentang Kebudayaan.
Pimpinan rombongan yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU tentang Kebudayaan Ferdiansyah, SE, MM memilih Provinsi NTB sebagai salah satu daerah kunjungan, karena memandang Provinsi NTB sebagai salah satu provinsi yang kaya akan budaya. “RUU ini cukup panjang perjalanannya. Oleh karena itu, kami membutuhkan masukan terkait materi apa saja yang belum masuk ke dalam RUU tersebut,”  ujarnya.
Latar belakang perumusan RUU tentang Kebudayaan, karena ada kehawatiran terjadinya infiltrasi budaya akibat dari efek negatif globalisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan dasar hukum yang menyeluruh untuk mencegah terjadinya infiltrasi budaya yang dapat mengikis kebudayaan nasional. “Di sini kami ingin memberikan payung hukum dalam usaha pelestarian budaya nasional maupun budaya daerah. Jati diri bangsa terlihat dari bagaimana kita mempertahankan kearifan lokal. Kekuatan bangsa Indonesia hadir karena kebhinekaannya,”  ungkap Ferdiansyah.
Menanggapi kunjungan ini, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam merumuskan UU tentang Kebudayaan. Pertama, definisi kebudayaan nasional harus disepakati bersama. “Apa saja cakupan kebudayaan nasional. Jika ada pembatasan, harus ada dasar pembatasan tersebut. Jadi,  perlu adanya kejelasan tentang konsep kebudayaan nasional,” jelasnya.

Kedua, penting bagi pemerintah daerah mengetahui posisi kebudayaan daerah di kebudayaan nasional. Banyak sekali inisiatif-inisiatif kebudayaan yang berkembang di daerah perlu diapresiasi oleh kebudayaan nasional. Ketiga, Indonesia belum memandang kebudayaan sebagai suatu aset atau kebanggaan. “Contoh sederhana harusnya tayangan di maskapai Indonesia menunjukkan kekayaan budaya di daerah tersebut, sehingga ketika penumpang berkunjung ke daerah tersebut mengetahui bahwa daerah yang akan dikunjungi memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,” pungkasnya. (*)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive