Be Your Inspiration

Friday 29 December 2017

Pemilihan Putri Pesona Desa 2017 Ala BPPD Lombok Timur

Finalis Putri Pesona Desa Lombok Timur 2017 yang sedang mengikuti Half Day Meeting.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur mengelar seleksi putri pesona desa. Sebanyak 13 finalis putri pesona desa yang siap merebut gelar bergengsi sebagai putri pesona desa tahun 2017.

Ketua BPPD Lotim, Akhmad Roji mengatakan, kegiatan pemilihan putri pesona desa dilakukan sebagai salah satu cara mempromosikan pariwisata daerah Kabupaten Lotim. Promosi dengan mengangkat potensi lokal desa di kabupaten Lombok Timur. 

Menurut Akhmad Roji, BPPD Lotim melakukan promosi pariwisata yang berbeda dibandingkan dengan cara yang dilakukan daerah lain. Melalui gelaran pemilihan putri pesona desa yang kali pertama digelar se Indonesia diharapkan Lotim bisa menjadi pelopor. Seluruh daerah bisa melakukan hal yang sama dalam melakukan promosi. "Diharapkan  Lotim sebagai pelopor pertama program dan diharapkan bisa dijadikan program nasional," ucapnya.

Pada Hari Kamis (28/12/2017), digelar Half Day Meeting kepada 13 finalis. Kegiatan tersebut berisi pembekalan kepada seluruh peserta. Diihadirkan pemateri Kepala Bagian Humas dan Protokol Sektretariat Daerah Kabupaten Lotim, Ahmad Subhan dengan materi Publik Relation, Direktur Selaparang TV, Widiyanto menyampaikan materi Public Speaking.

Karena temanya tentang putri pesona desa, dihadirkan juga materi peran pemuda membangun desa yang disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tresni Dewi Kartika.

Peserta juga dibekali pemahaman diri, self assessment yang disampaikan Direktur ADBMI Foundation, Roma Hidayat. Pemateri juga dihadirkan dari, tata rias dan profesional dalam rekrutmen putri indonesia NTB yakni ibu Faridah dari Ikatan Pengusaha Wanita.

Setelah melalui tahapan pembekalan kepada finalis, ajang final acara digelar Minggu tanggal 31 Desember 2017 mendatang di Gedung Wanitia Selong. Acara puncak Pemilihan Putri Pesona Desa itu dirangkai dengan parade kuliner Selaparang. Menampilkan jajanan khas Lotim dari seluruh penjuru Gumi Selaparang.

Pada sesi acara half day meeting dengan finalis, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim Ahmad Subhan mengajarkan bagaimana cara membangun komunikasi yang baik. Berinteraksi  dengan semua orang harus menyenangkan.

Trisna sendiri menjelaskan, karena notabenenya berasal dari desa, maka para putri desa ini bisa sebagai lokomotif pembangunan desa. Desa katanya adalah harapan kemajuan suatu bangsa. "Untuk sukses tidak selalu untuk ke kota besar," paparnya.

Harapan kemajuan desa ada di pemuda. Karena potensi pemuda itu sangat bagus sekali untuk memajukan desa. Pemuda menjadi penggerak pembangunan desa. Untuk membagun msyarakat yang madani, pemuda sebagai lokomotif.

Sementara Widiyanto mengemukakan, sebagai putri tidak terjebak pada penampilan. Kecantikan bukan karena bedak dan lipstik. Kecantikan itu adalah yang memiliki kemampuan dan ide-ide pembangunan. "Soal kecatikan, orang cantik itu seharusnya karena karakter. Sopan santun, Etika bukan karena wajah," paparnya. Kecantikan yang sebenarnya ada di dalam diri. (Rusliadi/Lombok Timur)

Share:

Pelaku Pariwisata NTB Harus Jual NTB Sesuai Kalender Event 2018

 
Festival Layangan di Pantai Kuta Lombok Tengah sebagai rangkaian Kalender Event Pesona Bau Nyale

Beberapa waktu lalu, Pemprov NTB telah meluncurkan kalender event pada tahun 2018. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB juga mengajak para pelaku pariwisata untuk turut menjual paket-paket wisata sesuai dengan kalender tersebut.

"Kalender event sudah diluncurkan. Ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha pariwisata untuk membuat paket dan mempromosikan bernagai event itu sesuai jadwal yang sudah ditentukan," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata NTB H. Afan Ahmad. 

Ia mengatakan bahwa promosi tentang berbagai kegiatan pada kalender event itu juga perlu dilakukan oleh para pelaku pariwisata. Itu akan memudahkan akses wisatawan untuk mengetahui berbagai kegiatan menarik yang akan dilakukan di NTB pada 2018 mendatang. 

"Jadi wisatawan bisa lebih tahu tentang kegiatan apa saja dan bulan apa saja kegiatan itu dilakukan. Kegiatannya seperti apa, mereka bisa tahu semua," ujarnya. 

Diketahui bahwa ada 15 acara pariwisata besar yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB, atau Dispar NTB selama tahun 2018. Diantaranya yaitu Rinjani 100, sebuah lomba lari jarak jauh melintasi Gunung Rinjani tingkat internasional. Selain itu, ada pula Pesona Khazanah Ramadhan yang akan dilaksanakan 16 Mei – 13 Juni 2018, Mantar Paragliding XC Open dilaksanakan pada 15-18 Juli 2018, Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) digelar 18 Agustus – 16 September 2018, Festival Pesona Moyo 10 September – 8 Oktober 2018, Festival Pesona Senggigi 20 September 2018, Sail Samota (Saleh Moyo Tambora) 12 – 20 September 2018, Rinjani Golf Tournament pada November 2018, Pesona Desa Wisata bulan November 2018, Festival Lawata bulan November 2018, Festival Pesona Bau Nyale, dan lainnya.

Semua kegiatan itu dapat dikombinasikan dengan paket wisata yang akan dibuat oleh para pelaku pariwisata. Ini juga akan memudahkan wisatawan dalam memilih kegiatan yang ingin diikuti atau kegiatan yang ingin disaksikan. 

"Mari kita semua promosikan potensi yang kita punya. Daerah juga harus turut melakukan promosi dengan media apa saja yang dimiliki. Kalau kita semua bekerja bersama dalam  mempromosikan NTB, maka target kunjungan 2018 bisa saja tercapai," harapnya. 

Target kunjungan pada 2018 sebanyak 4 juta wisatawan. Hal ini lebih banyak dari target kunjungan pada tahun 2017 mencapai 3,5 juta wisatawan. Salah satu upaya untuk mencapai target itu melalui berbagai kegiatan yang telah diluncurkan oleh Pemda. 

"Target itu kan melalui kajian-kajian yang sudah dilakukan. Semoga dengan berbagai kegiatan ini lebih banyak wisatawan yang datang berkunjung ke NTB," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Wednesday 27 December 2017

Desa Sapit Lombok Timur dan Qur'an Kuno yang Berusia Ratusan Tahun


 Pemangku Adat Desa Sapit menunjukkan Alquran kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Alquran kuno ini dikeluarkan saat ada acara adat di desa ini. 
Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur (Lotim) menyimpan banyak sejarah masa lampau. Salah satunya, sejarah saat penyebaran agama Islam di Pulau Lombok, berupa Alquran kuno. Seperti apa keberadaan Alquran kuno dan peninggalan sejarah yang masih disimpan warga Desa Sapit?

Aquran kuno ini masih tersimpan rapi di langgar budaya Desa Sapit. Kitab suci umat Muslim ini ditulis tangan dengan khat Utsmani. Usia kitab berisi firman-firman Allah SWT ini diprediksi sudah hitungan ratusan tahun.  "Sudah begini bentuknya kita temukan," ucap pemangku Adat Desa Sapit, Mustirip bersama dengan penghulu desa setempat kepada Suara NTB.

Seraya menunjukkan Qur’an kuno ini, sang Pemangku menuturkan, kitab suci Alquran ini hanya bisa dikeluarkan saat acara-acara adat berlangsung. Melihat sampul dari Quran terlihat sudah berbahan kulit. Kertasnya dari bahan yang cukup keras. Ayat-ayat dalam masih bisa terbaca dengan jelas. Sebanyak 30 juz. Semua masih lengkap dan bisa terbaca dengan baik. Karena sudah turun temurun, Mamiq Mustirip mengaku tidak mengetahui siapa yang menulis.

Selain Qur’an ada juga naskah khutbah Jumat dengan tulisan kuno. Untuk tulisan khutbah ini hanya orang tertentu katanya yang masih bisa membaca. Tidak semua bisa membaca karena tulisannya sudah jarang yang mengerti tulisannya.    

Masih tersimpannya transkrip Kitab Suci Alquran Kuno di Desa Sapit ini menempatkan desa yang berada di bawah Gunung Rinjani ini menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Budaya desa setempat menjadi daya tarik tersendiri.

Adat istiadat desa setempat juga masih tetap dipertahankan. Misalnya hama penyakit di tanaman. Hama penyakit yang menyerang masyarakat dan lainnya. Oleh sesepuh adat dan tokoh masyarakat serta pemerintah menggelar ritual tolak bala. Kemudian untuk selamat tanaman dilakukan setelah tanam padi, padi sekitar usia satu bulan setengah sampai dua bulan dilakukan kegiatan penyelamatan.

Nilai budaya yang melekat pada masyarakat Desa Sapit ini merupakan perpaduan dari nilai-nilai Islam dan kepercayaan leluhur dari masyarakat Adat Desa Sapit. Pengaruh Islam utamanya sangat besar. Islam masuk karena dikaitkan dengan adat-istiadat. Erat kaitannya , adat itu identik dengan agama, sehingga dikenal dengan sebutan adatgama.

Dilihat dari kegiatan adat sorong serah aji krama, sebuah ritual adat dalam perkawinan. Ada perayaan Muharram dengan memasak bubur putih. Ada juga bubur merah yang digelar pada bulan Safar.  Prosesi-prosesi adat berbeda-beda sesuai dengan ketepatan waktu dalam penanggalan Islami ini katanya sudah ditemukan sejak lama. "Turun temurun itu sudah," imbuhnya.

Selama bulan Muharram, tidak boleh ada kegiatan pembangunan. Baru boleh pembangunan fisik, termasuk pembangunan masjid setelah perayaan Safar dengan ritual masak bubur merah. Larangan tersebut  menurut keyakinan para tetua, jika dilanggar dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Namanya Muharram, bulan haram, sehingga tidak boleh berbuat. 

Menikah pun juga tidak boleh di bulan Muharram. Kegiatan gawe adat seperti begawai.
Memang tidak ada sanksi. Namun sudah tertanam sendiri dalam hati dan sanubari masyarakat. "Ndek te kanggo maliq," ungkapnya.

Melanggar ketentuan adat memang tidak tertuang sanksi tegas. Namun kepercayaan atas larangan itu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup yang diyakini sudah terpatri dalam kehidupan masyarakat. Dalam hati masyarakat sudah sangat kuat. (Rusliadi/Lombok Timur)


Share:

Tuesday 26 December 2017

Cari Siput, Empat Warga dalam Satu Keluarga Meninggal Tersetrum di Lombok Timur

 Jenazah empat warga yang jadi korban tersengat listrik di Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak Lombok Timur saat dievakuasi dari lokasi kejadian, Senin (25/12/2017).
Nasib naas menimpa satu keluarga di Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Empat warga tewas setelah tersengat aliran listrik ketika ke empatnya sedang mencari siput di sawah dekat rumahnya. Ke empat korban merupakan kedua orang tua dan dua anaknya.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (25/12/2017) sekitar pukul 10.00 wita. Adapun jumlah korban yang meninggal akibat kejadian ini sebanyak empat orang, di antaranya, Haeriah, (35) seorang ibu rumah tangga, Inaq Sanah (50), ibu rumah tangga, Amaq Sanah, (55) dan Ikmattullah, (30). Ke empat korban berasal dari Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak. Ke empat korban diketahui masih memiliki satu hubungan darah atau satu keluarga.

Kronologis kejadian, yang menimpa empat warga Desa Pijot yakni, ketika ke empat korban sedang mencari siput di salah satu sawah. Saat itu, tanpa mereka sadari kabel aliran listrik milik PLN yang melintas atau tiangnya berada di areal sawah milik korban terkelupas.

Selanjutnya korban atas nama, Inaq Sanah menurut keterangan saksi pertama kali memegang tiang listrik selanjutnya disengat. Rekan korban yang saat itu melihat korban tersengat dan kemudian langsung membantu, akan tetapi korban yang lainya ikut tersengat listrik dan ke empatnya meregang nyawa di tempat. Dengan melihat kejadian tersebut, saksi langsung meminta bantuan warga akan tetapi dari warga pun tidak berani untuk menghampiri TKP, karena pada saat itu aliran listrik masih menyala. "Korban meninggal empat orang, ibu dan bapak serta dua orang anaknya," terang Kapolsek Keruak, Iptu. Arif Budiman.

Atas bantuan warga yabg bisa mematikan arus listrik di TKP, sehingga aliran listrik dapat padam dan warga bersama anggota Koramil dan kepolisian Keruak yang berada di tempat kejadian membantu untuk mengevakuasi ke 4 korban. Arus listrik sangat cepat sengatannya disebabkan keadaan cuaca saat itu sedang hujan gerimis dan air sawah sangat besar di tempat kejadian. "Dugaan sementara, kabel terkelupas akibat gesekan, sehingga aliran listrik menjalar ke tiangnya,"ujarnya.

Kapolres Lotim, AKBP. M. Eka Fathurrahman, SIK, membenarnya tewasnya empat warga Desa Pijot Kecamatan Keruak lantaran tersengat listrik saat berada di sawah. Ke empat korban kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat, Selasa (26/12/2017). (Yoni Ariadi/Lombok Timur)
Share:

Monday 25 December 2017

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Ceramah pada Komunitas Muslim di Amerika Serikat

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan Hj. Erica Zainul Majdi di Amerika Serikat
Saat  menjadi pembicara utama pada Mukhtamar Komunitas Muslim Indonesia di Amerika (IMSA) bekerjasama dengan Komunitas Muslim Malaysia di Amerika (MISG) di Denver, wilayah negara bagian Colorado, Amerika Serikat, Sabtu (23/12/2017) waktu setempat, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang hadir didampingi istri Hj. ERICA  Zainul Majdi menguraikan dan membawakan  Khobar/ cerita tentang kehebatan, kemuliaan dan keagungan Islam kepada komunitas Muslim yang ada di daratan Amerika Serikat.

Muktamar dengan tema "Living Under The Light of Qur’an and Sunnah.” atau Hidup di Bawah Cahaya Al-Qur'an dan Sunnah, dibuka resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Budi Bowoleksono.

Di hadapan ribuan jemaah yang hadir, Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya mengajak umat Islam untuk mengulang dan memperbaharui cerita cerita tentang kemuliaan, kehebatan, kepeloporan dan kepahlawan Islam tersebut.

Menurut Gubernur yang juga Ketua organisasi internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia itu, berbicara tentang hidup di bawah cahaya Al Qur'an dan Sunnah, sejatinya adalah bagaimana mengisi ruang ruang hidup ini dengan kebaikan-kebaikan dan kemuliaan Islam. Bahkan Kebaikan dan kemuliaan itu tidak cukup hanya dengan mengisinya saja, tapi juga mewariskannya kepada generasi generasi Islam yang akan datang, melalui ikhtiar dakwah, ujarnya.

Berbagai cerita (Khobar) tentang kehebatan, kemuliaan dan keagungan Islam  tersebut, kata Gubernur TGB haruslah mewujud  dalam realitas (Muayyanah) kehidupan sehari hari. Karena itu menurutnya, dibutuhkan ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk menjadikan  cerita dan realitas yang seiring dan sejalan dengan Khobar kemuliaan Islam seperti yang disampaikan oleh para ulama lewat kitab-kitabnya atau lewat Sunnah  Rasulullah serta dakwah dakwahnya. "Tugas Dakwah adalah untuk  menjembatani Khobar dan muayyanah tersebut, cerita dan realita" ungkapnya. Iktiar inilah menurut TGB yang dapat memperpendek jarak antara cerita dan realita.
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ceramah di hadapan Komunitas Muslim di Amerika Serikat
Apalagi saat ini, Wahyu yang diturunkan oleh Allah, berupa Al-Qur'an yang berisi cerita kemuliaan dan hukum-hukum Islam yang dipedomani umat Islam, bahkan umat manusia, dalam pandangan ulama kharismatik itu, merupakan sumber kebenaran yang tidak terbantahkan keautentikannya. "Kita bersyukurlah menjadi umat yang sumber-sumber ajarannya memiliki tingkat autentitas yang tidak tertandingi oleh ajaran apapun," tegas Gubernur ahli tafsir tersebut.

Tema kegiatan yang diangkat pada kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-18 ini adalah “Living Under The Light of Qur’an and Sunnah.” atau Hidup di Bawah Cahaya Al-Qur'an dan Sunnah. Setiap tahunnya kegiatan Muktamar IMSA-MISG mengambil tempat lokasi yang berbeda-beda dari setiap negara bagian di Amerika Serikat. Muktamar kali ini diselenggarakan di Denver yang masuk ke dalam wilayah negara bagian Colorado, Amerika Serikat.

Perhelatan yang dibuka langsung oleh Kedubes Republik Indonesia, Budi Bowoleksono ini dilaksanakan hingga pada tanggal 26 Desember 2017. Selain TGB, hadir juga sebagai pembicara adalah Ustadz Salim A. Fillah, ustadz muda yang sedang nge-trend saat ini di Indonesia, serta pembicara lain dari Indonesia maupun Amerika.

Yusuf Kurniawan sebagai ketua panitia penyelenggara menyatakan bahwa peserta yang telah tercatat untuk datang menghadiri event Muktamar tahun ini sudah mendekati angka 1000 peserta.
Kegiatan annual ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1999 di Jefferson City, Missouri, Amerika Serikat.

Kegiatan ini pernah menghadirkan sosok tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Yunahar Ilyas, dan Gubernur DKI Jakarta terpilih beberapa waktu lalu, Anies Baswedan. Event Muktamar IMSA ini juga menjadi panggung bagi tokoh-tokoh muslim Amerika yang sudah banyak dikenal di kalangan komunitas muslim di Amerika, seperti Syaikh Yusuf Estes, Imam Suhaib. (Humas NTB/Rilis)

Share:

Friday 22 December 2017

Golden Palace Lombok Buka Restoran Merak

Pembukaan Merak Resto di Hotel Golden Palace

Hotel Golden Palace membuka restoran baru bernama Merak Resto. Ini merupakan restoran yang menyediakan khusus masakan Indonesia. Dengan harapan bisa dinikmati oleh banyak orang. Baik tamu yang menginap ataupun pelanggan yang memang ingin menikmati beraneka ragam masakah khas Indonesia atau masakan nusantara.

“Dengan dibukanya Merak Resto lantai dua ini diharapkan bisa dinikmati oleh setiap orang. Resto ini menyediakan khusus masakan Indonesia,” kata Direktur Utama Hotel Golden Palace Ir. Teddy Sanyoto, MT., MBA, di Mataram, Senin (18/12/2017).

Ia mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pariwisata Indonesia, dan NTB pada khususnya. Merak Resto ini diharapkan bisa memberikan kepuasan bagi tamu yang ingin menikmati beraneka ragam menu nusantara. Sebab wisatawan yang datang dari berbagai negara dan daerah juga kadang ingin menikmati aneka hidangan khas nusantara, termasuk hidangan khas Lombok dan NTB pada umumnya.

“Ada Ayam Taliwang, ada Pelecing dan banyak lainnya. Kami berharap wisatawan dan tamu yang datang benar-benar menikmati hidangan yang diberikan,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya terus berupa untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap orang. Sehingga Hotel Golden Palace menjadi hotel yang senantiasa memberikan kesan mendalam bagi tamunya. Ia juga mengingatkan kepada semua staf dan manajemen Hotel Golden Palace agar terus memperbaiki layanannya, sehingga selalu bisa memberikan pelayanan yang maksimal.

Sementara itu, General Manager Hotel Golden Palace Ernanda Agung mengatakan bahwa dibukanya restoran Merak ini untuk menambah pilihan hidangan bagi tamu dan wisatawan. Ia mengatakan bahwa di Hotel Golden Palace tidak hanya masakan atau hidangan internasional namun juga ada hidangan nusantara dan lokal.

“Ada ares juga dan banyak lainnya. Kami ingin memperkenalkan menu khas Indonesia dan menu khas NTB pada khususnya kepada dunia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi,” ujarnya.

Hotel Golden Palace yang berada di Jalan Sriwijaya Nomor 38 Mataram ini merupakan salah satu hotel bintang empat di Kota Mataram. Fasilitas yang lengkap dan kenyamanan yang optimal menjadikan hotel ini menjadi salah satu hotel ternama di Kota Mataram. Di hotel ini juga Presiden RI Ir. H Joko Widodo pernah menginap beberapa kali dalam kunjungannya ke NTB. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Horee.. Tahun 2018, Sumbawa Tuan Rumah Sail Indonesia

Pantai Tanjung Pasir Sumbawa

Kabupaten Sumbawa ditetapkan sebagai tuan rumah Sail Indonesia 2018. Sail ini bertajuk Sail Samota (Saleh Moyo Tambora). Kegiatan ini diharapkan bisa menyumbang kunjungan wisatawan sekaligus sebagai ajang promosi potensi wisata Samota.

“Kita menjadi tuan rumah Sail 2018, bertempat di Samota. Semua persiapan akan kita lakukan lebih awal, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa Junaidi di Mataram, Rabu (20/12/2017).

Ia mengatakan bahwa ini merupakan momentum yang pas untuk mempromosikan Samota sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Sumbawa. Ia juga berharap Sail Samota ini nantinya bisa mengangkat perekonomian warga sekitar. Karena tidak hanya keindahan, namun Samota juga memiliki banyak kekayaan. Misalnya ikan yang melimpah dengan berbagai jenis.

“Kita ingin wisatawan tahu bahwa Teluk Saleh itu menyimpan banyak kekayaan. Ikannya banyak, mau memancing, mau menyelam bisa. Ini yang menjadi salah satu jualan di Teluk Saleh,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Moyo masih menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Sumbawa. Keindahan berbagai destinasi wisata di pulau ini memang cukup memikat. Tidak heran jika Lady Diana dulu menjadikan pulau ini sebagai tempat untuk menenangkan diri.

“Kita persiapkan semuanya, mulai dari akses dan semua yang dibutuhkan. Kami sangat senang kegiatan besar ini dilakukan di NTB, khususnya di Sumbawa. Untuk konsepnya secara detail belum dibicarakan, itu menyusul,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat juga bisa mempersiapkan diri dengan berbagai event atau acara yang akan dilakukan di Sumbawa. Baik itu kegiatan yang berskala nasional maupun regional. Sehingga saat kegiatan berlangsung, masyarakat menjadi garda terdepan yang menyukseskannya.

“Karena kita ingin mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Sehingga masyarakat perlu untuk mempersiapkan diri. Karena kegiatan ini juga akan dihadiri oleh banyak orang, termasuk wisatawan dari luar daerah dan luar negeri,” harapnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Thursday 21 December 2017

Kapolda NTB Brigjen Firli Didaulat Sebagai Pating Laga Gumi Paer Sasak

Wabup Loteng L. Pathul Bahri menyematkan keris kepada  Kapolda NTB Brigjen Firli. Penyematan ini tanda sudah didaulat sebagai Pating Lage Gumi Paer Sasak.

Masyarakat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendaulat Kapolda NTB, Brigjen. Pol. Drs. Firli, M.Si., sebagai Pating Lage Gumi Paer Sasak (pengemban amanah keamanan bumi Sasak). Pendaulatan dilakukan bersamaan dengan acara safari Kapolda NTB di Praya, Rabu (20/12/2017). Hal ini dtandai dengan pemasangan sapuq (ikat kepala suku sasak) dan penyematan keris oleh Wabup Loteng, L. Pathul Bahri, S.IP.

Pendaulatan jenderal bintang satu tersebut disaksikan langsung perwakilan tokoh masyarakat dan agama, serta para pejabat lingkup Pemkab Loteng. Para kades serta perwakilan organisasi masyarakat di Loteng lainnya juga yang hadir dan menyaksikan pendaulatan tersebut. “Ini (pendaulatan) sebagai wujud kepercayaan masyarakat di daerah ini. Bahwa Kapolda NTB mampu dan bisa mengemban amanah untuk mewujudkan keamanan di daerah ini,” sebut Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) NTB, H.L. Putria.

Menurutnya, Kapolda NTB merupakan sosok yang mampu dan bisa mendorong terwujudkan keamanan di daerah ini. Sehingga NTB ke depan bisa benar-benar menjadi daerah yang aman dan nyaman. “Kami selaku masyarakat Loteng yakin Kapolda NTB mampu mengemban amanah tersebut,” tandas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Loteng ini.

Diakuinya tantangan keamanan di Loteng dan NTB pada umumnya di masa yang akan datang jelas semakin berat dan komplek. Untuk itu, butuh figur pemimpin yang bisa dan mau bekerja kerja mewujudkan keamanan di daerah ini.

Memang menjaga keamanan dan ketertiban tidak bisa hanya dibebankan kepada satu orang saja. Dukungan seluruh elemen masyarakat jelas sangat dibutuhkan. Tapi paling tidak, keberadaan pemimpin yang amanah juga sangat menentukan upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah ini. (Munakir Lombok Tengah)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive