Be Your Inspiration

Showing posts with label HIBURAN. Show all posts
Showing posts with label HIBURAN. Show all posts

Wednesday 27 February 2019

Sekotong Jadi Lokasi Shooting Project Putri Indonesia 2019

Proses pengambilan gambar Putri Indonesia 2019 di lokasi wisata Buwun Mas Hill beberapa waktu lalu diharapkan mampu mempromosikan potensi yang dimiliki.
Wilayah Sekotong Lombok Barat (Lobar) menjadi lokasi shooting project Putri Indonesia 2019. Dipilihnya kawasan wisata ini jadi lokasi shooting tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga setempat dan Pemda Lobar.  Sebab dengan tampil di TV nasional, maka potensi wisata di kawasan selatan Lobar ini akan semakin dikenal luas baik di level nasional hingga mancanegara.  

Beberapa hari lalu, Puteri Indonesia 2018 Sonia Fergina Citra, Puteri Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir dan Puteri Lingkungan 2018 Vania Fitryanti Herlambang melakukan shooting video untuk Pagelaran Puteri Indonesia 2019 di beberapa tempat wisata di wilayah Sekotong. Pengambilan gambar dilakukan stasiun tv nasional selama tiga hari (13-15 Februari).

Perpaduan alam dengan hamparan padang savana, pemandangan bukit, lembah, dan laut yang indah dan unik menjadikan Bukit Buwun Mas menjadi lokasi pertama pengambilan gambar. Di sini, Wilda berperan sebagai penari gandrung. Lengkap dengan pakaian khasnya, Wilda ditemani beberapa penari dengan iringan musik gamelan dan gendang beleq khas Lombok kemudian berpose layaknya penari gandrung profesional. Sementara itu Puteri Lingkungan 2018 Vania, menggunakan pakaian tenun Lombok berpose di hamparan padang savana. 

Proses shooting hari ke dua dilanjutkan di kawasan Hotel Wyndham Sundancer, Pantai Elak-Elak dan kawasan Kedaro. Di Pantai Elak-Elak, Puteri Indonesia 2018 Sonia menyusuri tepi pantai dengan menunggang kuda. Terlihat Sonia dengan santai menikmati suasana pagi Pantai Elak-Elak.Pemilihan Puteri Indonesia 2019 sendiri akan digelar di Pulau Lombok dan Sumbawa pada Maret mendatang. Tahun ini, ajang tahunan Puteri Indonesia mengusung tema “Colorful West Nusa Tenggara” atau kekayaan alam dan budaya NTB.

 Bukit Buwun Mas yang terletak di Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong merupakan desa terluas di Lobar ini memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan pariwisata.“Wisata alamnya dengan perbukitan yang indah, wisata bahari dengan lautnya, hiu martilnya, Pantai Nambung. Desa Buwun Mas juga memiliki goa bawah laut yang bisa dikunjungi bagi tamu-tamu mancanegara yang suka berpetualang,”  jelas Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi.

Ispan menambahkan, pariwisata Lobar memerlukan koneksi dan dukungan dari semua pihak. Baik dari masyarakat bawah hingga public figure. “Seperti Puteri Indonesia yang follower-nya banyak sampai ribuan follower untuk mempromosikan wisata di Lombok Barat, khususnya yang ada di wilayah Sekotong,” katanya.  

Senada dengan Ispan, Puteri Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir juga mengingatkan agar para generasi muda gemar dan aktif mempromosikan daerahnya. Salah satu caranya adalah dengan menggali dan mencari tahu potensi-potensi yang masih tersembunyi, kemudian mengunduh di media sosial miliknya. “Ini sebagai kebanggaan buat kita sebagai masyarakat, bangsa kita memiliki banyak tempat indah yang ternyata seperti permata yang tersembunyi. Mungkin banyak teman-teman yang masih belum tau tempat ini, bahwa Buwun Mas Hill begitu indah,”  ungkapnya kagum.

Sementara itu H. Abdul Majid selaku penggiat pariwisata dan salah satu bagian dari yang memviralkan Bukit Buwun Mas di media sosial ini sangat mengapresiasi Bukit Buwun Mas yang menjadi lokasi shooting project Puteri Indonesia 2019. Baginya, hal tersebut dapat membatu mempromosikan pariwisata Sekotong yang merupakan cita-citanya untuk menjadikan “Sekotong Mendunia”. (Heru/Lombok Barat)
Share:

Nyale Melimpah, Pemburu Nyale Puas

Masyarakat yang menangkap nyale, meski hari sudah terang. Biasanya, kalau matahari sudah terbit, nyale sudah menghilang.

Puncak perayaan Festival Pesona Bau Nyale tahun 2019 telah berlangsung Senin (25/2/2019) pagi. Hal ini ditandai dengan turunnya ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Lombok Tengah (Loteng) dan dari berbagai wilayah, bahkan wisatawan mancanegara di Pantai Seger Kuta untuk berburu Nyale (sejenis cacing laut). Para pemburu nyale tahun ini pun mengaku puas, karena nyale kali ini melimpah ruah.


“Tahun ini nyale sangat banyak. Jauh lebih banyak jika dibandingkan pada perayaan event Bau Nyale dua tahun belakangan,” aku Ahyar, salah seorang pengunjung Pantai Seger Kuta.

Kondisi nyale yang melimpah seperti ini memang sangat dinanti oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat lokal Loteng saja. Tetapi juga para wisatawan domestik maupun luar negeri. Apalagi banyak wisatawan yang sengaja datang hanya untuk ikut berpartisipasi berburu nyale. 

“Soal penanggalan waktu pelaksanaan Bau Nyale tahun ini juga jauh lebih presisi. Sehingga hasrat dan keingintahuan masyarakat akan nyale terbayar lunas,” sebutnya.
 
Nyale yang berhasil ditangkap
Masyarakat sendiri sudah mulai turun ke Pantai Seger sekitar pukul 03.00 Wita. Dengan perlengkapan seadaanya, masyarakat tumpah ruah memadati kawasan Pantai Seger. Hingga pukul 06.30 Wita, masyarakat mulai bergerak naik, karena nyale sudah mulai menghilang begitu hari mulai terang.


Sebelumnya pada Minggu (24/2) malam, pengunjung disuguhi berbagai hiburan oleh pemerintah selaku penyelenggara Festival Pesona Bau Nyale, hingga tengah malam. Mulai dari tari kolosal yang menceritakan tentang legenda Putri Mandalika yang diyakini sebagai simbol dari nyale hingga hiburan musik dari artis ibu kota Cakra Khan. Selain itu ada juga beberapa kesenian tradisional yang menemani para pengunjung hingga menjelang dini hari.

Event Bau Nyale menjadi event pembuka dari rangkaian Wonderful Indonesia untuk tahun ini. Di mana Bau Nyale sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu dari top ten (sepuluh besar) event utama Wonderfull Indonesia yang diharapkan bisa menjadi salah satu event yang bisa menarik minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung ke Indonesia dan Lombok pada khususnya.    

“Harapan kita semua, event Bau Nyale bisa semakin dikenal dunia. Dan, mampu menjadi salah satu event utama yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah ini,” ujar Wabup Loteng, H.L. Pathul Bahri, S.IP., seraya menambahkan, dari sisi pelaksaan pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan demi kesempurnaan pelaksanaan event Bau Nyale di masa-masa yang akan datang. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Friday 22 February 2019

Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jawa, Bali dan Lombok Pulau Terindah di Dunia


Menteri Pariwisata Arief Yahya
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi Gili Air Kabupaten Lombok Utara dalam rangka Ground Breaking AMA-LURRA pada hari Kamis (21/02/2019).

Dalam sambutannya, Arief Yahya menjelaskan bahwa majalah Travel and Leisure menetapkan 15 pulau terindah di dunia, 3 diantaranya ada di Indonesia yaitu Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau Lombok. Di kesempatan ini pula Menteri Pariwisata memutuskan bahwa Mandalika akan mengoperasikan sirkuit MotoGP untuk pertama kalinya di Indonesia.

"Nah ini, jadi membuat NTB Positioningnya semakin kuat. Positioning halal itu akan membuat pertumbuhan pariwisata di NTB itu tertinggi," tuturnya.
Dalam kunjungannya, Arief Yahya mengatakan bahwa ini adalah pembangunan resort pertama setelah gempa, sehingga bisa memberikan semangat untuk Lombok Bangkit dan berharap AMA-LURRA menjadi pilihan untuk wisatawan lokal dan mancanegara.

"Semoga ini menjadi semangat untuk membangun NTB pada umumnya, khususnya Gili Matra untuk wisatawan lokal maupun mancanegara pada kelas yang tinggi" tutupnya.

Bersamaan dengan itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc sangat bangga dan menyambut baik kedatangan Menteri Pariwisata untuk ke sekian kalinya. Sehingga membuktikan bahwa pemerintah sangat serius membantu NTB untuk bangkit.

"Kami yakin dengan keseriusan yang baik, yang tulus dari Pak Menteri, kita di lombok ini bukan hanya sekedar ungkapan tapi menjadi kenyataan dari kerja keras kita" tutupnya.

Acara ini kemudian ditutup dengan penanaman pohon dan penandatangan papan kayu oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Menteri Pariwisata. (Humas Setda NTB)
Share:

Thursday 1 November 2018

Upin Ipin Sumbang Rp542 Juta bagi Korban Gempa Lombok

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dan istri menerima perwakilan Yayasan Amal Malaysia Les Copaque (produser film animasi Upin dan Ipin di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (31/10/2018) malam.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Istri Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menerima silaturrahmi dengan Yayasan Amal Malaysia, Les Copaque sebagai produser film animasi Upin dan Ipin dan dari MNC TV.

"Atas nama masyarakat NTB kami merasa sangat haru dan bahagia saudara bisa hadir ditempat kami,'' Ungkap Bang Zul saat menerima tamu di Pendopo Gubernur, Rabu (31/10/2018) malam.
Upin dan Ipin hadir bukan hanya untuk menghibur namun punya pesan tersimpan. Upin dan Ipin dapat memberikan harapan kepada semua masyarakat Nusa Tenggara Barat terkhusus, karena Indonesia adalah Negara berkembang. Tidak ada yang tidak mungkin nothing is impossible, Upin dasn Ipin memberikan kita semangat menjelma menjadi impian yang mustahil bisa terjadi. Upin dan Ipin dapat mendistribusikn banyak harapan untuk kita. Semoga kedatangan di Lombok mampu mengubah dunia juga.

Pada bencana Tsunami 2004 bertugas membantu korban Tsunami, semenjak saat itu munculnya komitmen untuk membantu terus saudara kami di Indonesia. "Ini Kali ke-5 kami ke Lombok dan sekarang hampir sebanyak 542 juta telah kami bawa ke Lombok sumbangan dari Malaysia, atau sekitar 10 ribu ringgit. Kami berkomitmen, kami bahwa cubit pipi kiri, pipi kanan terasa yaitu maknanya bencana di Indonesia kami di Malaysia juga merasakan, diharapkan hubungan dua negara menjadi lebih kukuh". Jelas Abdul Hamid Ketua misi cintaku di Bumi Lombok II . (Marham)
Share:

Monday 29 October 2018

Wulan Guritno dan Ben Joshua Terkesan di Mekaki Marathon

Wulan Guritno dan Ben Joshua di Mekaki Marathon 2018. (dokumentasi Suara Merdeka.com)

Artis ibukota terkesan mengikuti Mekaki Marathon yang digelar, Minggu (28/10/2018). Bahkan, ada yang ketagihan untuk ikut kedua kalinya. Adalah  Wulan Guritno, mengaku terpikat keindahan alam Mekaki, sehingga dirinya kembali bersedia ikut Mekaki Marathon kali ini. 

"Pada pengalaman kedua ini saya sudah pelajari medan sudah tahu kondisi di mana harus berlari cepat dan pelan," katanya saat ditanya usai mengikuti lomba.

Ia berharap melalui even ini mempercepat pemulihan masyarakat Lombok akibat dilanda gempa. "Semoga masyarakat Lombok bangkit dan kami mendukung secara moral  dan pembangunan. Kebetulan saya bangun sekolah sementara, sudah bangun 4 kelas mudah-mudahan anak bisa terobati dan sekolah," tuturnya.

Sementara itu Ben Joshua mengaku kehadiran di Mekaki Marathon merupakan kunjungan kali pertama ke Lombok. Sebab ia tak pernah ke Lombok. "Kami ingin Lombok bangkit dan pariwisata cepat pulih,"ujarnya.

Ia mengaku akan melihat lokasi wisata di Lombok, sebab ia berencana akan  traveling dan menikmati alam Lombok sepuasnya. (Heruzubaidi Lombok Barat)
Share:

Thursday 25 October 2018

Ormas Orang Indonesia Bantu Perpipaan Warga Dusun Terpencil

Ormas Orang Indonesia memberikan bantuan pada korban gempa di Lombok Utara

Musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals ikut berkontribusi dalam memulihkan kondisi sosial pascagempa Lombok. Melalui organisasi kemasyarakatan (Ormas) Orang Indonesia (OI), pelantun lagu Omar Bakri itu membantu warga Dusun Grenggeng - dusun terdalam di Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, dengan perpipaan lebih dari 3 km.

Warga Dusun Grenggeng, Budiartoyo, mengaku sangat terbantu oleh uluran tangan OI. Betapa tidak, pascagempa 5 Agustus pihaknya sangat berharap bantuan pipa untuk mendukung pemenuhan air warga Grenggeng yang bermukim di 4 kampung.

Pascabencana gempa bumi melanda, masyarakat setempat kesulitan mengakses air bersih. Perpipaan putus, bak penampung pecah, dan musim kemarau menjadi penyebab warga kekurangan air bersih.
"Pasokan air dari pemerintah tidak pernah kita dapat sampai saat ini. kami bersyukur ada relawan dari OI yang sudah membantu kami mengaliri air. Kepada Pemerintah Lombok Utara kami hanya minta dibukakan jalan saja agar kampung kami ini kesannya tidak terisolir," kata Budiartoyo.

Kepala Dusun Grenggeng, Suparto menambahkan air bersih bantuan OI dapat dinikmati oleh 165 kepala keluarga (KK) atau sekitar 557 jiwa. Sebelum Tim OI datang membantu, warga setempat mengambil air menggunakan jeriken dengan jarak 1,5 kilometer. "Maka dari itu saya mewakili seluruh warga di sini sangat bersyukur sekali, sekarang warga tidak perlu lagi ambil air di tempat yang jauh," imbuhnya.

Tim relawan yang hadir pada peresmian perpipaan itu antara lain, OI, OCC dan Basarnas selaku perwakilan pemerintah. OI memilih Dusun Grenggeng sebagai lokasi sasaran berkat informasi bahwa keberadaan dusun tersebut jauh dari akses dan jangkauan pemerintah.

"Setelah kita tinjau lokasi, dan kita analisis, kemudian kita mengumpulkan donasi dari anggota OI seluruh Indonesia. Alhamdulilah kita bisa membantu warga di sini membangun penampungan dan mengalirkan air bersih ke rumah-rumah," papar Sekjen OI, Ainu Rofik.

Perbaikan pipanisasi warga sudah dilakukan sejak satu bulan lalu. Bersama  masyarakat setempat dan Basarnas, OI berhasil memasang pipa hingga air tersuplai ke warga terpencil. Pihaknya juga bahu membahu membangun 3 titik penampungan air yang tersebar dusun itu.

Rofik tak menyebut jumlah donasi yang disalurkan ke warga pedalaman. Namun demikian, khususnya pipa saja OI menangani pipa sepanjang 3,5 km. Sedangkan di satu titik penampungan air di permukiman warga, diklaim menghabiskan sekitar Rp 50 juta. "Anggaran tersebut berasal dari donasi anggota OI seluruh Indonesia dan dari donatur. Kita memang khusus menyasar daerah-daerah terpencil, sekiranya nanti ada kerusakan dan masyarakat yang membutuhkan air mohon kami di informasikan karena ini kita akan pantau terus," tandasnya. (Johari/Lombok Utara)

Share:

Tuesday 9 October 2018

"Syahrini" Hebohkan Inspiratif Expo Diskominfotik NTB

‘’Syahrini’’ bersama tuannya sedang menonton Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Minggu (7/10/2018). 
Siapa sangka, event Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB di ajang Car Free Day, Minggu (7/10/2018), kedatangan tamu yang tidak biasa. Inspiratif Expo kali ini kedatangan Syahrini yang ikut berbaur dengan penonton. Kedatangannya membuat heboh dengan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Hal ini membuat para penonton tergelak bahkan merasa terhibur.

Syahrini yang hadir di Inspiratif Expo ini artis atau penyanyi papan atas Indonesia, melainkan seekor kambing betina berbulu cantik berwarna hitam dan putih. "Syahrini" merupakan salah satu hewan peliharaan dari H. Tirmizi warga Dasan Agung kota Mataram.

"Syahrini"kehilangan induknya sejak terjadinya gempa beberapa waktu lalu. Tirmizi yang mengetahui kondisi "Syahrini" langsung merawat dan membesarkannya."Waktu saya temukan dia masih berusia 1 bulan. Kalau sekarang sudah 3 bulan," tuturnya.
Syahrini bersama tuannya saat tampil di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB 2018
Tirmizi juga mengaku sudah memiliki kedekatan dengan "Syahrini". "Syahrini" merasa seolah-olah Tirmizi adalah induknya."Dia ikut kemanapun saya pergi. Sampai mau tidur sekalipun dia juga ikut, tapi siapa sih yang  mau tidur sama kambing,"ucapnya sambil tertawa.

"Syahrini" sudah bergaya layaknya hewan peliharaan. Mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga kebiasaannya. Makanan sehari-harinya pun tidak seperti kambing pada umumnya. "Syahrini" kerap memakan buah-buahan, dan sangat penurut pada tuannya. Sebenarnya Syahrini memiliki saudara lagi bernama Syahroni. ‘’Namun, karena sakit pascagempa, Syahroni digorok,’’ ujarnya. (Marham)
Share:

Tuesday 24 April 2018

Ervin Ramadhani Savitri, Siswa Inklusi yang Membanggakan SMAN 6 Mataram dan NTB

Penampilan Ervin Ramadhani Savitri di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Ahad (22/4/2018)
MESKI memiliki keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi Ervin Ramadhani Savitri, siswi Kelas XI SMAN 6 Mataram untuk berprestasi dan mewujudkan cita-citanya. Siswi inklusi ini mampu membuat nama sekolah dan daerah bangga atas prestasi yang diraihnya. Ervin – sapaan akrabnya mampu meraih juara I Nasional Solo Singer Berkebutuhan Khusus Tahun 2017 di Jakarta.

Belum lagi saat duduk di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Mataram, Ervin juga meraih 1 nasional SDLB/MILB/SMPLB/MTsLB di Palembang Sumatera Selatan tahun 2015 lalu. Tidak hanya itu, pada momen Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB di ajang Car Free Day di Jalan Udayana Mataram, Ahad (22/4/2018), Ervin mampu menghipnotis pengunjung yang hadir.

Diiringi Grup Musik SMAN 6 Mataram menghibur pengunjung Car Free Day di Jalan Udayana Mataram Ervin membawakan lagi ‘’Kutemukan Asa’’ yang merupakan lagi ciptaannya sendiri. Lagu ini juga menjadi soundtrack Film dengan judul yang sama dan dimainkan Teater Odop SMAN 6 Mataram. Bahkan, saat tampil di panggung Inspiratif Expo, Ahad kemarin, penampilan Ervin mampu memberikan hiburan yang maksimal pada penonton.

Kepala SMAN 6 Mataram, Sunoto bersama sejumlah guru yang hadir pada acara ini juga memberikan apresiasi terhadap Ervin yang telah mengharumkan nama sekolah sekolah selama ini. Sunoto menuturkan, sebagai siswa inkluasi, Ervin tidak canggung bersekolah dengan siswa normal lainnya. Malahan di Teater ODOP, Ervin justru mampu memberikan suasana teater menjadi hidup dan berkarakter. Termasuk dalam film yang diproduksi pihak Teater Odop belum lama ini.

Sebagai siswa penyandang tuna netra, tuturnya, Ervin tidak malu dan canggung bergaul bersama teman-temannya. Malahan sebagai siswa penyandang tuna netra, kehadiran Ervin justru mampu membawa nama harum nama sekolah, baik di bidang musik atau teater. Bagi Sunoto, kehadiran Ervin telah mampu memberi inspirasi bagi banyak pihak, terutama bagi siswa yang normal untuk lebih berprestasi lagi.

Dalam kesehariannya di sekolah, ujarnya, Ervin belajar bersama siswa reguler lainnya tanpa dibedakan. ‘’Jadi apapun aktivitas siswa reguler, siswa inklusi ikut atau sama persis. Itulah bedanya sekolah inklusi dan SLB,’’ terangnya, seraya menegaskan komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan terbaik pada siswa tanpa membedakan satu sama lain. Di tahun ajaran 2017-2018, ada 5 siswa inklusi, khususnya tuna netra yang belajar di SMAN 6 Mataram. Dalam belajar, mereka dipenuhi kebutuhannya untuk menuntut ilmu yang sama dengan siswa normal lainnya. Salah satunya, belajar menggunakan huruf Braille yang sudah disediakan sekolah.

Sementara Ervin Ramadhani Savitri, tetap berkomitmen untuk menjadi yang terbaik. Di tengah keterbatasan yang dimilikinya, Ervin terus mengasah bakatnya di bidang musik dan teater. Dirinya juga sangat berterima kasih atas dukungan pihak sekolah, orang tua dan pemerintah daerah yang selama ini mendukungnya dalam setiap kegiatan yang diikutinya.

Ervin yang bercita-cita menjadi guru dan musisi ini bertekad terus berprestasi dan mengharumkan nama sekolah, orang tua dan daerah.  Dirinya juga berharap pada peringatan Hari Kartini tahun 2018 ini, kaum perempuan semakin diberikan kesempatan di berbagai bidang dan sektor.

Pada Inspiratif  Expo kemarin, pihak SMAN 6 Mataram menampilkan sejumlah persembahan, seperti hiburan musik, drama, hingga penampilan Grup Tari Pelegongan Mesatie yang dibawakan Trisna, Putu Ayu, Ria, Nanda mendapat respons positif dari pengunjung yang hadir. Begitu juga, sejumlah siswa yang tergabung dalam Teater Odop, yakni Salim, Nurmayani, Hamdani, Juldani Aditya, Ning mampu memukau pengunjung yang hadir. (Marham)
Share:

Thursday 12 April 2018

Saat Promosi Film Teman Tapi Menikah di Lombok, Adipati Dolken Ingin Keliling Lombok

Adipati Dolken yang berperan sebagai Ditto dan Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Ayu saat bertemu dengan penggemar sekaligus penonton film Teman Tapi Menikah, di CGV Cinemas Mataram, Senin (9/4/2018).
ARTIS peran Adipati Dolken berkeinginan untuk keliling Lombok pada suatu hari nanti. Selama ini, ia tidak pernah bisa bebas berkeliling karena urusan pekerjaan. Ia berharap suatu saat bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata yang ada di Lombok.

"Harapan saya ke depannya saya bisa berkunjung ke banyak destinasi wisata di Lombok. Sebenarnya sudah sering ke Lombok. Tapi karena selalu datang karena urusan pekerjaan," ujarnya saat promosi Film Teman Tapi Menikah di Mataram, Senin (9/4/2018).

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah jatuh cinta dengan Lombok. Ia berharap bisa berkeliling Lombok dan menikmati berbagai destinasi wisata yang ada.

"Pengen aja gitu keliling Lombok dan lihat keindahan alamnya. Saya harap bisa mendapatkan banyak pengalaman dari hal itu," ujarnya.

Laki-laki kelahiran 19 Agustus 1991 ini memang suka jalan-jalan. Terlihat dari unggahan di media sosialnya yang banyak memperlihatkan foto dan video jalan-jalannya.

"Saya sudah pernah ke gili, sudah sering malah. Jadi saya mau berkeliling Lombok saja. Kayaknya seru," ujarnya.

Ia ingin berkunjung ke pantai, ke desa adat dan banyak lainnya. Kunjungan sebelumnya ia berkunjung ke Pantai Pink. Ia melihat Pantai Pink sangat indah. Sehingga ia merasa sangat nyaman dengan kunjungannya. Ia juga berharap kondisi yang sama di destinasi wisata lainnya. Sehingga ia bisa menikmati kunjungannya nanti.

"Semoga ada kesempatan untuk berkunjung lagi. Saya berharap benar-benar bisa berkeliling Lombok," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Saat Anang Hermansyah, Ashanti dan Aurel Hadiri Puncak Festival Pesona Tambora 2018 di Dompu

     Penampilan keluarga Anang Hermansyah di panggung Festival  Pesona Tambora 2018 di Dompu NTB
Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2018 kembali digelar di padang savana Doro Ncanga Dompu sebagai ajang promosi untuk semakin mengenalkan potensi pariwisata Dompu dan sekitarnya. Berbagai event diselenggarakan menjelang festival hingga menjadikan Tambora hampir memuncaki trending topic media sosial nasional.

Kehadiran Anang Hermansyah, Ashanty dan Aurel penyanyi nasional yang turut memeriahkan festival untuk tahun ke 4 ini ikut menjadikan Tambora sebagai trending topic. Tidak heran, saat ketiga penyanyi ini tampil para tamu undangan langsung berkerumun mendekati panggung utama. Apalagi Ashanty memberikan kesempatan kepada tamu undangan untuk mendekati panggung dan para penggemar keluarga Anang ini tidak lagi menghiraukan walaupun diminta tetap duduk di depan panggung.

Kendati ribuan warga dan tamu undangan memenuhi hamparan sekitar panggung utama saat Anang, Ashanty dan Aurel tampil bernyanyi, namun tamu undangan ini kembali mengosongkan sekitar panggung utama untuk menyaksikan 10 orang anggota pasukan TNI AL yang melakukan terjun payung di lokasi puncak acara FPT, Rabu (11/4).

Staf ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuty yang mewakili Menteri Pariwisata pada acara FPT 2018 di Sarae Nduha Doro Ncanga Dompu, Rabu (11/4) kemarin mengungkapkan, event FPT telah ditetapkan menjadi kalender event wonderful Indonesia. Event ini sudah keempat kali dilaksanakan sejak diresmikan tahun 2015. “Event ini menjadi perhatian dan diharapkan bisa menarik wisatawan,” kata Esthy.

Ia pun mengungkapkan, secara nasional target kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019 sebanyak 20 juta jiwa dan 275 juta jiwa domestik. Pada 2018 ini sebanyak 17 juta jiwa dari mancanegara. Berbagai event diselenggarakan sebelum puncak FPT hingga acara puncak perlu terus dievaluasi dan ditingkatkan. “Di sini ada Taman Nasional Gunung Tambora yang 4 tahun lalu sudah diresmikan dan di sini ada pabrik gula. Ini akan sangat mendukung pencapaian target (kunjungan wisatawan),” katanya.

Esthy juga mengungkapkan, Kementerian Pariwisata RI telah meluncurkan program strategis dalam mengatasi kendala untuk destinasi wisata. Yaitu digital tourism, homestay (pondok wisata) dan konektivitas udara). “Kita punya prioritas program untuk mengatasi kendala seperti kesulitan akomodasi, mungkin mas anang rasakan. Kemudian aksessibilitas yang mbak Ashanty merasakan. Kita ada program strategis, moment tourism,” jelasnya.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D menegaskan, tugas pemerintah menyiapkan destinasi wisata yang baik dan indah, serta event atau kegiatan yang bisa membuat orang hadir di tempat wisata. Hal itulah yang dibuat panitia untuk pelaksanaan FPT yang sudah tahun ke-4. “Itulah yang dilakukan panitia hari ini mendatangkan Mas Anang, Ashanty, dan Aurel,” katanya.

Ia pun berharap, event FPT bisa menjadikan Pesona Tambora yang lebih baik, lebih terkesan dari festival – festival Pesona Tambora tahun – tahun lalu dan akan terus ditingkatkan, sehingga festival ini akan masuk dalam peringatan para pelancong, para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin mengungkapkan, pelaksanaan FPT tahun 2018 ini digeser dari tempat biasanya karena ingin memberikan nuasa yang baru dan ingin lebih banyak tempat wisata di Dompu disaksikan oleh wisatawan. Tahun ini ada banyak kegiatan yang dilakukan dan yang cukup menantang yaitu event Tambora Challange 320 KM yang diikuti oleh 40 orang pelari profesional. Event ini menjadi event lari maraton terpanjang di Asia. “Apa yang disaksikan dan dirasakan hari ini berkenan menjadi sesuatu yang terkesan yang sangat memberi inspirasi bagi masa depan pariwisata Indonesia, khususnya Provinsi NTB,” harapnya.

H Bambang juga menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada pemerintah pusat yang telah mendukung dan membiayai berbagai kegiatan FPT untuk kemajuan pariwisata Dompu. Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada berbagai pihak lainnya yang ikut mendukung suksesnya acara. “Saya berterimakasih secara khusus kepada sponsor, para pendukung kegiatan dan terutama pemerintah pusat yang telah membiayai kegiatan ini,” katanya.

Ia pun berharap, pelaksanaan festival tahun 2019 mendatang akan semakin heboh dengan berbagai atraksi yang lebih menantang selama sepekan di Tambora. Karenanya, kegiatan pada festival Tambora 2018 diharapkan menjadi awal dan permulaan untuk pertemuan berikutnya. (Nasrullah/Suara NTB Dompu)
Share:

Monday 12 March 2018

Pemain Film Benyamin Biang Kerok Sapa Penggemar di CGV Cinemas Lombok

Reza Rahadian dan Delia melakukan selfie bersama penonton yang ada di salah satu auditorium CGV Cinemas Mataram, Minggu (11/3/2018)

CGV Cinemas Mataram sudah beberapa kali mendatangkan para pemain film-film yang sedang tayang. Kali ini CGV mendatangkan artis peran Reza Rahardian yang berperan sebagai Pengki dan Delia Husein sebagai Aida dalam film Benyamin Biang Kerok. Banyak penggemar yang datang dan ingin bertemu kedua artis ini.

Sebelum menyapa penggemarnya di Lombok, Reza dan Delia menyempatkan diri nonton bareng. Salah satu auditorium di CGV Cinemas Mataram dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan Film Benyamin Biang Kerok bersama Reza dan Delia.

"Kita sudah beberapa kali mendatangkan artis khususnya artis dari film yang sedang tayang. Kita ingin berikan kesempatan kepada penggemar atau penonton yang ada di Lombok untuk bertemu dengan artis idolanya," kata Head of Marketing Site CGV Cinemas Mataram, Teguh Widyo, di Mataram, Minggu (11/3/2018).

Ia melihat antusias penonton di Lombok untuk bertemu para pemeran film Benyamin Biang Kerok cukup bagus. Terbukti dengan banyaknya penggemar yang hadir pada acara temu sapa bersama dua pemeran Benyamin Biang Kerok yang datang pada Minggu (11/3/2018) sore. "Mereka kurang lebih satu jam di sini untuk menyapa penggemarnya," ujarnya.

Sebenarnya film Benyamin Biang Kerok ini merupakan versi yang baru dari judul yang sama. Berbeda dengan versi lama, Pengki di Benyamin Biang Kerok terbaru adalah anak orang kaya yang hidup bergelimang uang.

Film yang tayang sejak 1 Maret 2018 ini bisa dibilang meminjam judul dan nama pemeran utama dari film versi 1972. Sementara Benyamin Biang Kerok garapan Hanung Bramantyo dihidupkan lagi dengan cerita baru.

Karakter Pengki yang diperankan Benyamin Sueb diteruskan Reza dalam film versi anyar. Dengan gaya yang kocak dan tawanya yang khas, Reza terbilang sukses memerankan tokoh Pengki. Berbeda dengan film lama, Pengki yang diperankan oleh Reza Rahadian adalah anak orang kaya yang hidup bergelimang uang di rumah berteknologi canggih.

Dalam film versi baru, Pengki menikmati kekayaan hasil kerja keras ibunya (Meriam Bellina), pebisnis terkemuka di Indonesia. Sebaliknya, ayah Pengki (Rano Karno) hidup sederhana di rumah bergaya Betawi sambil mengurus kambing.

Pengki punya sahabat setia, Somad (Adjis Doa Ibu) dan Achie (Aci Resti). Kalau sedang tidak melatih tim sepak bola anak-anak di kampung Betawi, mereka sibuk menjalankan misi rahasia dengan bantuan teknologi rakitan Somad. Misi mereka saat ini adalah menyelamatkan Aida (Delia Husein), penyanyi pujaan hati Pengki yang dipenjara oleh mafia kejam, Said To Nirojim (Komar).

Pengki bersama Somad dan Achie berencana menyabotase kasino ilegal di Jakarta setelah mengetahui markas dan pemukiman warga Betawi pinggiran akan digusur. Kasino yang mereka sabot adalah milik Said yang saat itu sedang berjudi bersama Hengki. Keduanya adalah mafia terbesar yang menguasai bisnis judi.

Sebagai anak Betawi kaya, Pengki dianggap lelaki tak berguna. Maminya selalu menganggap Pengki hanya sebatas anak manja yang menghambur-hamburkan uang ibunya. Cintanya kepada Aida mengubah sikap Pengki. Pengki jadi punya cita-cita yaitu memiliki sekolah yang bisa menampung anak-anak miskin. Sayangnya, Said memergoki hubungan Pengki-Aida sekaligus berhasil membongkar kedoknya saat dia menyatroni kasino miliknya.

Kisah yang menarik inilah yang membuat banyak penggemar film Benyamin sangat ingin betemu dengan artis idolanya ini. Dengan didatangkannya Reza dan Delia, manajemen CGV Cinemas Mataram berharap bisa mengobati kerinduan para penggemar di Lombok terhadap artis peran ini.

"Dalam waktu dekat akan kita datangkan lagi artis salah satu film. Untuk kepastiannya akan kita umumkan segera, siapa saja artis yang akan datang," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Sunday 4 March 2018

Mengenal Tari Rudat, Tarian yang Masih Eksis di Lombok

 Pertunjukan Tari Rudat yang merupakan salah satu kesenian di Lombok yang masih tetap eksis hingga saat ini.
Tari Rudat merupakan salah satu kesenian yang belakangan semakin sering dipertontonkan pada acara-acara tertentu. Kesenian ini masih tetap bertahan meskipun saat ini sudah semakin banyak kesenian modern yang berkembang di tengah masyarakat.



“Dalam dua bulan kadang ada satu kali jadwal manggung. Kadang juga sebulan itu bisa dua kali. Biasanya rudat diadakan untuk acara-acara tertentu di kampung. Karena isinya sarat dengan nilai moral,” kata Penari Rudat asal Kabupaten Lombok Timur Muhammad Ramli, di Mataram, Kamis (1/3/2018).

Tari Rudat ini biasanya ditampilkan pada acara seperti Khitanan, Khatam Alquran, Maulid Nabi, peringatan Isra Mi’raj dan acara peringatan hari besar Islam lainnya. Sehingga tidak heran jika saat ini sudah semakin banyak warga yang menggunakan kesenian Rudat untuk menghibur tamunya yang datang.

Dalam pertunjukannya, Tari Rudat ini biasanya dimainkan oleh 13 orang penari. Dalam kelompok penari tersebut biasanya dipimpin oleh seorang komandan. Tari Rudat ini biasanya ditampilkan dengan gerakan-gerakan yang didominasi oleh gerakan kaki dan tangan. Gerakan tersebut hampir mirip dengan  gerakan bela diri atau gerakan pencak silat.

Selain melakukan gerakan tari, penari juga sambil menyanyikan lagu-lagu berirama melayu dengan lirik berbahasa Indonesia dan Bahasa Arab. Dalam pertunjukan Tari Rudat ini juga diiringi oleh iringan musik seperti rebana, jidur, dap, mandolin dan biola.



“Ada beberapa instrumen musik yang mengiringi tarian rudat. Terutama rebana itu harus ada, sehingga panari bisa menyesuaikan gerakannya dengan musik pengiringnya,” ujarnya.

Kostum penari tersebut biasanya terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang, kain songket Lombok dan kopiah karbus. Selain itu juga terdapat beberapa atribut seperti pangkat prajurit pada bahu, kain selempang dan ikat pinggang. Untuk kostum pemimpin penari biasanya dibuat sedikit berbeda, perbedaan tersebut bisa dari kopiah, warna baju, dan ada juga yang membawa pedang.

“Harapannya semakin banyak generasi muda yang mau melestarikan budaya dan kesenian ini. Karena bisa dibilang sekarang ini sudah semakin sedikit anak muda yang mau melestarikan kesenian tradisional,” sesalnya. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Thursday 22 February 2018

Mengenal Wura Bongi Monca, Tari Selamat Datang Ala Suku Mbojo

 Tari Wura Bongi Monca yang merupakan kesenian tradisional Bima
Kebudayaan dan kesenian asli menjadi salah satu pembeda dari daerah lain. Saat ini kesenian daerah juga semakin sering dipertunjukkan pada acara-acara resmi. Salah satunya Tari Wura Bongi Monca yang merupakan tari selamat datang yang berasal dari Bima.

Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Bima.

“Kalau acara-acara biasanya ada Tarian Wura Bongi Monca. Semacam tarian untuk menyambut tamu,” kata penari asal Bima Kumalasari, di Mataram, Selasa (20/2/2018).

Konon, Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang sudah ada dan berkembang pada masa Kesultanan Abdul Kahar Sirajuddin tahun 1640-1682. Tarian ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu istana yang sedang berkunjung.

Dengan gerak yang gemulai, para penari menyambut kedatangan tamu sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Nama Tari Wura Bongi Monca sendiri diambil dari bahasa Bima yang berarti menabur beras kuning. Sehingga tarian ini dapat diartikan sebagai tari penabur beras kuning.

Dalam tradisi Bima, beras kuning adalah lambang kesejahteraan dan mengandung makna-makna kehidupan di dalamnya. Selain itu bagi masyarakat Bima, tamu dianggap sebagai pembawa rejeki atau berkah. Sehingga mereka menyambutnya dengan meriah sebagai tanda penghormatan, doa, dan rasa syukur.

“Saya berharap di setiap kegiatan ada tarian trandisional yang melambangkan daerah kita. Salah satunya Tari Wura Bongi Monca ini,” ujarnya.

Dalam pertunjukannya, Tari Wura Bongi Monca ini biasanya dimainkan secara berkelompok oleh 4 sampai 6 penari perempuan. Seirama dengan alunan musik pengiring. Musik pengiring tarian ini diantaranya seperti gendang besar, gong, sarone dan tawa-tawa. Dalam mengiringi Tari Wura Bongi Monca ini, para pemusik biasanya memainkan irama yang terkesan lambat dipadukan dengan gerakan para penari.

Dalam pertunjukannya, para penari dibalut dengan busana khas Bima. Pada bagian kepala, rambut digelung dan menggunakan bando atau hiasan bunga-bunga. Selain itu juga terdapat aksesori seperti gelang dan kalung sebagai pemanis dan selendang yang digunakan untuk menari. (Linggauni/Suara NTB)



Share:

Friday 19 January 2018

Ini Dia .. Kalender Event Wisata Kabupaten Sumbawa Tahun 2018

Seni Rantok yang dilakukan oleh warga Sumbawa pada sebuah acara wisata di Sumbawa.
Promosi destinasi wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan untuk mendatangkan banyak wisatawan. Kabupaten Sumbawa telah menetapkan setidaknya 24 kegiatan wisata tahun 2018 untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang dimilikinya.

“Kami sudah menetapkan banyak kegiatan dan waktunya juga sudah ada. Kami berharap ini bisa menjadi acuan untuk wisatawan bisa berkunjung pada dan menikmati setiap suguhan dari kegiatan itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Junaidi.

Berbagai kegiatan itu diantaranya pesta rakyat pada Januari, Ponan dan Labangka Fiesta pada Februari, SAKA buffalo race championship 1 dan kemah wisata pada Maret. Pada Bulan April ada ekspedisi pulau kecil, Mei ada SAKA buffalo race championship 2 dan semalam di dalam Loka, Juni ada festival Teba Murin, Juli ada SAKA buffalo race championship 3 dan Festival Pesona Moyo dan Agustus ada Festival Kampung Syahdu, Samba dan MU. Sedangkan pada September ada Sail Moyo Tambora, SAKA buffalo race championship 4, Festival Melala dan Festival Teluk Saleh. Pada Oktober ada Rantok 1001 Denang, Festival Raja Kape dan Festival Gerbang Barat. Sedangkan pada November ada Festival Pesona Agal dan Festival Pesona Paraso.

Pelaku pariwisata dan wisatawan bisa menjadikan kalender event itu sebagai acuan saat ingin berkunjung ke Sumbawa. Tentu saja wisatawan tidak hanya dapat menikmati berbagai event itu saja. Banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi sebelum atau setelah menikmati berbagai event tersebut. “Semua kegiatan itu ada yang kegiatan nasional dan ada yang tidak,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa semua kegiatan itu merupakan kegiatan yang penting sebagai promosi pariwisata Sumbawa. Ini juga ajang untuk meningkatkan kearifan lokal warga setempat. Sebab pariwisata Sumbawa dirancang sebagai pariwisata berbasis masyarakat. Dengan harapan masyarakat Sumbawa dapat terlibat langsung dan menjadi bagian dari dunia pariwisata saat ini. “Semoga dengan berbagai kegiatan yang kita rancang ini kunjungan wisatawan bisa meningkat dari tahu sebelumnya,” harapnya. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Sunday 14 January 2018

Fedi Nuril, Ingin Mendaki Gunung Rinjani

Pemeran Fahri dalam Ayat-Ayat Cinta 2 Fedi Nuril dan artis pemeran Ayat-Ayat Cinta 2 saat menunjukkan Suara NTB pada Meet and Greet Film ini di CGV Sinema Transmart Mataram, Kamis (11/1/2018)
Lombok masih menjadi salah satu tujuan pencinta wisata ketinggian. Rinjani masih memiliki pesona yang bagus untuk memikat wisatawan. Tidak terkecuali bagi artis Fedi Nuril yang mengutarakan keinginannya ingin mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia ini. Pemeran Fahri dalam film Ayat-ayat Cinta ini sudah lama ingin berada di puncak Rinjani.

“Belakangan aku memang banyak dengar tentang wisata Lombok. Aku pernah datang dulu sekali tahun 2000an, dan sekarang aku datang lagi. Nanti aku juga akan datang lagi, tapi untuk mendaki Rinjani. Itu salah satu keinginan terbesar aku,” aku Fedi Nuril saat Meet and Greet Film Ayat-Ayat Cinta 2 di CGV Sinema Transmart Mataram, Kamis (11/1/2018).
Danau Segara Anak yang ada di Gunung Rinjani menjadi salah satu daya tarik dari para pendaki. Termasuk, artis pemeran Ayat-Ayat Cinta 2 yang ingin mendaki Gunung Rinjani
Fedi Nuril mengatakan bahwa itu merupakan keinginannya sejak lama. Namun belum sempat terwujud karena padatnya aktivitas di Jakarta. Jika ada kesempatan, ia akan mengajak rekannya untuk mendaki Gunung Rinjani. Menurutnya, Rinjani adalah salah satu gunung yang wajib didaki bagi pencinta ketinggian.

“Rinjani itu kata orang indah. Dan aku lihat di foto-foto orang juga memang indah. Tidak saja di puncak, tapi pemandangan selama mendaki juga terlihat indah. Aku sangat ingin mendaki Rinjani,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Rinjani memang menjadi salah satu gunung yang banyak diimpikan oleh para pendaki. Keindahan alamnya membuat wisatawan atau pendaki merasa terpanggil untuk menaklukkan gunung berapi ini. Wajar jika Fedi Nuril juga memiliki keinginan yang sama.

Rinjani memang tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah, namun juga memberikan kesan yang mendalam bagi setiap pendaki. Apalagi Danau Segara Anak yang ada di kawah Rinjani yang membuat setiap pendaki selalu terpanggil untuk kembali berkunjung. Tidak heran jika banyak artis yang memasukkan Rinjani sebagai salah satu daftar destinasinya saat berkunjung ke NTB dan Lombok pada khususnya.

Meski demikian, ia juga mengutarakan keinginannya untuk berkunjung ke destinasi lain di Lombok. Menurutnya pariwisata di Lombok sudah maju dan wisatawan bisa menikmati suasana di Lombok yang terkenal dengan keindahan alamnya. “Lombok bagus banget, lain kali memang harus jalan-jalan,” harapnya. (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Tuesday 9 January 2018

Gemulai Tari Lenggo Bima yang Memikat

 
Penampilan Penari Lenggo Bima yang gemulai
Tari Lenggo merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Bima. Tarian ini kerapkali dipertontonkan pada berbagai acara di Bima. Tarian ini menjadi salah satu budaya luhur di Bima yang masih lestari hingga saat ini. 

Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian. Pertama, Tari Lenggo Melayu  yang dimainkan oleh penari pria. Kedua, Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari wanita. Tarian Lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja.

"Biasanya kalau ada acara setingkat Kabupaten itu pakai Tari Lenggo. Ini juga bertujuan untuk dipertontonkan agar masyarakat bisa tahu bahwa mereka memiliki budaya yang harus dilestarikan hingga dimasa mendatang," kata penari asal Bima Nadya, di Mataram, Senin (8/1/2018).

Nadya mengatakan bahwa tarian ini pada zaman dahulu diciptakan khusus untuk upacara adat. Namanya Hanta Ua Pua yang diselenggarakan di Bima. Tari Lenggo Melayu ini dibawakan oleh para penari pria, sehingga masyarakat Bima menyebutnya Tari Penggunaan Mone. Sedangkan penari putri  dinamakan  Tari Lenggo Siwe.

Gerakan dalam Tari Lenggo Siwe ini merupakan hasil kreasi dan pengembangan dari Tari Lenggo Melayu. Tari Lenggo ini kemudian sering ditampilkan dalam acara adat Hanta Ua Pua, yaitu upacara peringatan masuknya agama Islam di Bima pada zaman dahulu. 

"Jumlahnya biasa genap. Karena biar sesuai dengan gerakan-gerakannya. Harapan saya di masa mendatang di setiap sekolah di Bima ada pelajaran menari. Berupa tarian nusantara. Jadi budaya kita ini bisa tetap lestari," harapnya. 

Tari Lenggo biasanya dimainkan oleh empat sampai enam orang penari. Dalam pertunjukannya, konsep tarian ini cenderung lebih mengarah pada tarian penyambutan. Dimana penari menari mengiringi kedatangan tamu atau para Penghulu Melayu saat acara adat Hanta Ua Pua. Gerakan Tari Lenggo didominasi dengan gerakan-gerakan pelan dan lemah gemulai mengikuti iringan musik pengiringnya.

"Kalau sejarahnya kurang lebih seperti itu. Karena penari juga biasanya diberitahukan tentang sejarah tariannya. Agar bisa lebih menjiwai tarian yang dibawakan," ujarnya. 

Tari Lenggo diiringi oleh musik tradisional dari Bima. Alat musik pengiring tersebut biasanya terdiri dari gendang na'e (gendang besar) kemudian Silu (serunai) dan gong.  Musiknya biasa berirama lembut dan pelan sesuai dengan gerakan tarian para penari. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

Wednesday 3 January 2018

Jikustik Meriahkan Malam Tahun Baru 2018 di Golden Palace Hotel Lombok

Penampilan grup band Jikustik pada acara penyambutan malam tahun baru 2018 di Hotel Golden Palace Lombok. 
Golden Palace Hotel Lombok  mengadakan acara malam pergantian tahun bertajuk “Exclusive Gala Dinner With Jikustik dan Electrified Sky Party With FDJ Mareta Frank”. Sedangkan konser “1000 Tahun Lamanya” berlangsung di Garuda Ballroom Lantai tiga Golden Palace Hotel Lombok. Sesuai dengan tema yang diangkat, maka konsep acara yang bertempat di  Ballroom merupakan Exclusive Gala Dinner dengan menghadirkan Group Band papan atas Jikustik.

“Hampir semua album dari Band Jikustik cukup populer, karena memang lirik – lirik lagunya bagus dan romantis. Dari kesekian banyak lagu Jikustik, lagu terbaik yang paling enak didengar dan hampir semua orang kenal dan pernah mendengar lagu ini yaitu berjudul Setia, Puisi, Untuk Dikenang, Maaf, dan Pandangi Langit Malam Ini,” kata General Manager Golden Palace Hotel Lombok,  Ernanda Agung.                                              

Sedangkan konsep acara bertempat di Skylounge & Roof Top Garden adalah “electrified sky party” yang dimeriahkan oleh Female DJ Mareta Frank.

Menurut   Ernanda Agung, pihaknya sangat antusias dengan kehadiran Band Jikustik. “Live Concert tadi  malem (kemarin) seru banget,” ujarnya. Dia membandingkan keseruan itu dengan perayaan pergantan tahun 2016 ke 2017 lalu. Perbedaannya pada artis atau band yang  dihadirkan. Selain itu ada kearifan lokal yang dihadirkan. “Ada nuansa tradisional karena ada Gendang Beleq dan Tari Gandrung serta Jaipong,” sebutnya.

Antusiasme juga terlihat dari jumlah kedatangan pengunjung. Audience saat Jikustik manggung di Garuda Ballroom mencapai 360 orang. Sedangkan saat penampilan  Mareta Frank di Roof Top Garden, jumlah tamu mencapai 250 orang.  (Haris Mahtul/Suara NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive