Be Your Inspiration

Showing posts with label KESEHATAN. Show all posts
Showing posts with label KESEHATAN. Show all posts

Sunday 3 March 2019

Dukung Program Zero Waste, Warga Lingkar Kawasan Mandalika Dilatih Kelola Sampah


Pedagang di kawasan Pantai Tanjung A’an dilatih mengolah sampah.
Puluhan pedagang dan warga yang ada di kawasan Pantai Tanjung A’an, mendapat pelatihan khusus pengelolaan sampah dari Indonesia Tourism Development Corporatioan (ITDC) selaku pengelola kawasan The Mandalika Kuta, selama tiga hari sejak Kamis (28/2/2019). HarapanNya, masyarakat bisa mengelola sampah supaya tidak mengotori destinasi wisata yang ada. Bahkan bisa mendatangkan manfaatnya bagi warga lingkar kawasan.

Pelatihan tersebut sekaligus sebagai salah satu upaya mendukung program pemerintah provinsi dalam mewujudkan NTB Zero Waste. “Melalui pelatihan paradigma berpikir masyarakat soal sampah coba kita ubah. Bahwa sampah bisa menjadi barang yang bernilia jual dan bermanfaatnya,” Direktur Keuangan dan Strategi Korporat ITDC, Nusantara Suyono, Jumat (1/3/2019).

Ia menjelaskan total ada 25 pedagang dan warga yang dilatih Dengan menggandeng tim dari Bank Sampah NTB. Di mana nantinya, tim Bank Sampah NTB Mandiri akan terus mendampingi pedagang dan warga sampai pada terbentuknya bank sampah di kawasan tersebut, sehingga pelatihan diberikan ada keberlanjutannya dan tidak hanya sampai pelatihan saja.

Nusantara menjelaskan, persoalan sampah memang menjadi perhatian utama bagi pihak ITDC, karena bicara pariwisata tentu tidak akan bisa lepas dari persoalan kebersihan. Sementara sampah di kawasan The Mandalika Kuta sampai sejauh ini belum terkelola dengan baik.

Terlebih kawasan Pantai Tanjung A’an merupakan salah satu destinasi wisata andalan yang ada di kawasan The Mandalika Kuta. Untuk itu, diperlukan upaya kongkrit dalam mengelola sampah di kawasan tersebut. Supaya tampilan kawasan tersebut bisa semakin indah dan bisa memancing minat wisatawan untuk datang berkunjung.  

Camat Pujut Lalu Sungkul menambahkan, pemilahan sampah merupakan program yang positif dan harus segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat kebersihan merupakan tolak ukur utama dalam suatu kawasan destinasi pariwisata. Sampah tidak melulu menjadi hal yang tidak berguna, tapi bisa disulap menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomi.

Selain bisa berguna bagi masyarakat, itu juga bisa mengurangi beban pemerintah terkait pengelolaan sampah di TPA, karena sebelum sampai di TPA, sampah dikelola terlebih dahulu. “Sampah yang dibuang ke TPA itu nantinya, memang benar-benar sampah yang sudah tidak bisa dikelola oleh masyarakat. Selama masih bisa dikelola dan didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat, sampah tidak perlu dikirim ke TPA,” tandasnya. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Wednesday 13 February 2019

Penerapan Zero Waste di NTB, Lingkup Kantor Gubernur NTB Harus Jadi Contoh

Kepala Biro Umum Setda NTB H. Fathul Gani mengecek bahan prasmanan yang terbuat dari gerabah dalam sebuah acara di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB.
KEBIJAKAN NTB bebas sampah (zero waste) yang dicanangkan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., menjadikan lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi NTB menjadi contoh. Setda yang menjadi tempat kerja gubernur, wakil gubernur, sekretaris daerah dan beberapa kepala biro harus mengimplementasikan apa yang menjadi perintah gubernur.



Untuk itu, Biro Umum Setda NTB di bawah komando Drs. H. Fathul Gani, MSi., berusaha menjadi contoh bagi OPD lain, terutama dalam menjadikan lingkup Setda NTB bebas sampah, khususnya sampah plastik. Kini dalam setiap acara yang digelar di lingkup Setda NTB atau Kantor Gubernur NTB tidak lagi menemukan penggunaan bahan baku plastik atau bahan sekali pakai. Tamu yang menghadiri acara rapat atau pertemuan disuguhkan makanan ringan atau minuman dengan menggunakan wadah dari gerabah, seperti piring, gelas hingga kendi. Begitu juga wadah tempat prasmanan menggunakan gerabah.

Kepala Biro Umum Setda NTB H. Fathul Gani, menegaskan, penggunaan gerabah dalam setiap acara di lingkup Pemprov NTB merupakan bentuk penerapan kebijakan zero waste yang telah diluncurkan pimpinan daerah. Pihaknya bertekad lingkup setda harus menjadi percontohan bagi OPD lain agar tidak ada lagi sampah-sampah tercecer di beberapa tempat. Termasuk menggunakan gerabah yang merupakan produksi lokal. Adanya penggunaan produk lokal ini setidaknya mampu memberikan kesejahteraan pada perajin.



Tidak hanya itu, pihaknya menjamin gerabah yang dipergunakan saat jamuan, khususnya acara berlangsung sudah bersih dan steril atau siap dipergunakan. Dalam hal ini, pihak Biro Umum sebelum mempergunakan bahan-bahan saat acara telah melalui proses sterilisasi. ‘’Ndak usah khawatir. Bahan-bahan yang kami gunakan telah melalui proses,’’ujarnya meyakinkan.

Sebelumnya, Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah mengingatkan agar lingkup Kantor Gubernur menjadi contoh penerapan zero waste di NTB. jika sudah diterapkan di Kantor Gubernur NTB sudah bagus bisa diterapkan di tempat lain, sehingga seluruh OPD lingkup Pemprov NTB bebas sampah. (Marham)

Share:

Friday 9 November 2018

Sulap Sampah Organik Jadi Pakan Ternak dengan Lalat Hitam

Lokasi pengolahan sampah di Lingsar Lombok Barat menggunakan lalat hitam

Pemprov NTB menggandeng mantan Deputi Menteri BUMN, Prof. Agus Pakpahan menyulap sampah organik menjadi pakan ternak. Proyek percontohan dilaksanakan di lahan milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat (Lobar).
Ditemui di sela-sela pembukaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan training pemuda peduli sampah di Unit Pengolahan Sampah Organik di Lingsar, Lobar, Kamis (8/11/2018), Agus Pakpahan mengatakan, patut disyukuri adanya makhluk tropika yang disebut lalat hitam. Dengan adanya lalat hitam ini, memberikan teknologi bagi kita.
‘’Bukan saja mendapatkan kompos, tapi juga protein, pakan ternak. Sumber pakan ternak itu mahal karena kita impor. Bayangkan, dari sampah bisa menjadi protein. Karena pemanfaatan lalat,’’ katanya.
Dengan adanya bioteknologi dengan memanfaatkan lalat hitam dalam pengolahan sampah. Berbagai penyakit yang dapat diakibatkan oleh sampah yang dibuang sembarangan dapat dicegah.
Dengan bantuan ’pasukan lalat hitam (black soldiers fly), bukan hanya mendekomposisi sampah. Tetapi juga menyehatkan. Karena bakteri-bakteri berbahaya dapat dibasmi. Hasil pengolahan sampah menggunakan teknologi lalat hitam ini kemudian dapat dikembangkan untuk pertanian organik.
Di Unit Pengolahan Sampah dengan teknologi pasukan lalat hitam ini, dapat menghasilkan bioteknologi. ‘’Kita di sini menghasilkan bakteri. Langsung saja dilepas, maka dia akan menghasilkan nitrogen dari udara,’’ terangnya.
Ia mengatakan, teknologi pengolahan sampah organik seperti ini dapat dikembangkan berskala rumah tangga dan desa. Tinggal mengorganisasikan pabrik penghasil telur lalat hitam dan penghasil sampah. ‘’Kalau penghasil sampah dan penghasil telur lalat disatukan, jadi tempat pengolahan sampah,’’ ujarnya.
Lalat-lalat hitam yang jadi pengurai sampah organik jadi pakan ternak.
Ia menyebutkan, pengolahan sampah organik menggunakan teknologi lalat hitam ini dapat membuka lapangan pekerjaan. Karena selain menghasikan pupuk kompos, juga menghasilkan pakan ternak.
Dari  kapasitas 4 ton sampah sehari, kata Agus, baru terpenuhi 5 kuintal. Pasokan sampah organik ke unit pengolahan itu masih terkendala pemilahan sampah. Banyak sampah-sampah yang belum dipilah masyarakat.
Terpisah, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengaku sangat bahagia dengan adanya unit pengolahan sampah organik dengan bantuan lalat hitam tersebut. Menurutnya, persoalan sampah kerap menjadi masalah terutama di kota-kota besar, termasuk NTB.
‘’Dengan kemajuan bioteknologi kita menemukan cara yang sangat baik, tidak menimbulkan efek negatif. Dengan lalat, mampu melahap sampah, untuk kemudian digunakan untuk peternakan,’’ katanya.
Menurut gubernur, teknologi seperti ini perlu digiatkan. Diharapkan apa yang dilakukan provinsi dapat menjadi inspirasi pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan hal serupa.
‘’Sehingga masalah sampah tidak lagi momok bagi kita semua. Kalau ini jalan, sukses,  masyarakat akan mudah mengikutinya. Harus dikembangkan, ini harus jadi contoh dulu. Baru dikembangkan di kabupaten, kecamatan, desa sampai rumah tangga,’’ tandasnya. (Muhammad Nasir/Suara NTB)
Share:

Thursday 26 July 2018

Menteri Yohana Susana Yembise Luncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan di NTB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise dan Sekda NTB H. Rosiady Sayuti memukul gendang beleq sebagai tanda peluncuran kampanye stop perkawinan anak di Graha Bhakti Kantor Gubernur NTB, Rabu (25/7/2018)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA  meluncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan Mewujudkan SDGs yang responsif gender inklusif dan transformatif serta Peringatan Hari Anak Provinsi NTB dirangkai dengan Kampanye Stop Perkawinan Anak melalui Pendewasaan Usia Perkawinan di Gedung Graha Bhakti Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/7/2018).

Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan Deklarasi multipihak dan dokumen rekomendasi hasil konsultasi publik kepemimpinan perempuan dalam pencapaian SDGs oleh Menteri KPP dan PA kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc, Ph. D mewakili Gubernur NTB mengucapkan terimakasih kepada Menteri KPP dan PA RI karena telah berkenan hadir dan meluncurkan gerakan Kepemimpinan Perempuan  yang responsif gender inklusif dan transformatif dalam rangka menunjang SDGs.

"Saya harap agar peran perempuan dalam pembangunan masyarakat dapat secara nyata meningkat dari sebelumnya. Tentu hal ini akan dapat kita lihat dan rasakan apabila kualitas pendidikan dan derajat kesehatan untuk perempuan juga meningkat," ujarnya.
 
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise
Dalam sambutannya Sekda juga memaparkan kaitan antara SDGs dan  Program Generasi Emas NTB yang terus digalakkan oleh pemerintah Provinsi NTB. "Kami di NTB telah melaunching program-program yang mendukung peningkatan kualitas SDM sejak dini. Pertama yaitu Generasi Emas NTB 2025 yang tugasnya mengawal calon ibu agar mendapat pendampingan untuk menjamin terpenuhinya sehingga  mampu melahirkan bayi-bayi yang sehat. Selanjutnya pendidikan anak usia dini betul-betul efektif dan berkualitas. Yang ketiga yaitu Program Pendewasaan Usia Perkawinan. Ketiga hal ini sangat penting karena dapat mendukung terwujudnya peningkatan kualitas SDM terutama pada perempuan", paparnya.

Ketua Panitia, Wakil direktur LPSDM dan Steering Committee Gender Watch, Ririn Hayudiani melaporkan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Institut KAPAL Perempuan, LPSDM dan merupakan bagian dari Kemitraan Australia - Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU).

"Kegiatan yang diluncurkan ini merupakan akumulasi dari hasil pembelajaran selama 4,5 tahun yang pembelajarannya diambil dari implementasi strategi penghapusan kemiskinan melalui kepemimpinan perempuan. Gerakan ini dimaksudkan untuk mengikat komitmen dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam memastikan kesetaraan gender dan prinsip inklusif terintegrasi dalam 17 tujuan SDGs," ungkapnya. (Humas  KPP dan PA)


Share:

Thursday 24 May 2018

2011 Hingga 2017, 642 Penderita Gangguan Jiwa di NTB Dipasung


dr. Elly Rosila Wijaya 
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB, dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM mengungkapkan estimasi penderita gangguan jiwa berat di NTB sebanyak 1.409 orang. Dari jumlah itu, sejak 2011 – 2017, jumlah penderita gangguan jiwa yang ditemukan dipasung sebanyak 642 orang.

Artinya, jumlah penderita gangguan jiwa berat yang dipasung baru ditemukan sekitar 46 persen. sementara yang belum ditemukan masih sekitar 54 persen. “Ternyata sulit nyari mereka yang dipasung itu. Kita saja belum 50 persen dapat itu, sejak 2013,” tutur dr. Elly di Kantor Gubernur, Kamis (24/5/2018).

Ia menjelaskan, laporan kegiatan pengentasan pasung di NTB menggunakan sistem rujukan komunikatif tiga pilar.  Ia membeberkan, estimasi jumlah orang dengan gangguan jiwa ini berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Riskesdas 2013, angka gangguan jiwa berat di NTB 0,21 persen dari total jumlah penduduk,” sebutnya.

Dari hasil Riskesdas itu juga 14,3 persen rata-rata orang dengan gangguan jiwa itu dipasung. Angka detailnya, sebanyak 10 persen di perkotaan dan 18,3 persen di pedesaan. Temuan di lapangan, kata Elly, dari prediksi 40 orang, kadang ditemukan lebih dari angka tersebut. “Sampai Desember 2017, kita menemukan 642  penderita orang dengan gangguan jiwa yang dipasung,” katanya.

Berdasarkan data RSJ Mutiara Sukma NTB, penderita gangguan jiwa yang ditemukan dipasung terbanyak di Lombok Timur, yakni 126 orang. Kemudian Bima 119 orang, Lombok Tengah 113 orang, Lombok Barat 67 orang, Sumbawa 61 orang, Lombok Utara 48 orang, Kota Mataram 42 orang, Dompu 31 orang, kota Bima 23 orang dan Sumbawa Barat 12 orang. (Muhammad Nasir)

Share:

Tuesday 13 March 2018

Bersama Membangun Negeri Melalui Kampung KB di Inspiratif Expo

Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti, Kepala BKKBN NTB Lalu Makripuddin, Staf Ahli Gubernur Nurhandini Eka Dewi, Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno pose bersama

KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan NTB Dr. Drs. Lalu Makripuddin terus berusaha optimal agar masalah Keluarga Berencana (KB) menjadi prioritas banyak pihak di NTB, mulai dari instansi pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan hingga pemerintah desa. Adanya dukungan dari Pemprov NTB berupa Peraturan Gubernur (Pergub) Tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), khususnya Kampung KB membuat jajaran BKKBN Perwakilan NTB mudah dalam melaksanakan tugas di lapangan. Termasuk dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa.



‘’Kita di NTB merupakan satu-satunya provinsi yang memiliki landasan kuat dalam melaksanakan Kampung KB, karena sudah ada peraturan gubernur. Kampung KB harus disukseskan oleh kita semua di provinsi dan kabupaten/kota, kecamatan dan desa,’’ ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Bersama Membangun Negeri Melalui Kampung KB dalam acara Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB di Jalan Udayana Mataram, Minggu (11/3/2018).

Hadir juga di acara ini, Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc., PhD., Staf Ahli Gubernur Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Nurhandini Eka Dewi, Kepala Diskominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, MSi., dan sejumlah pejabat BKKBN Perwakilan NTB lainnya.

Sebagai bentuk realisasi dari pergub itu, ujarnya, sekarang ini di NTB sudah ada 126 Kampung KB yang tersebar di kabupaten/kota. Pihaknya akan terus menambah Kampung KB di NTB, sehingga semakin banyak keluarga yang mengikuti program KB ini.
Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti memberikan sambutan



Menurutnya, ada beberapa kriteria pihaknya dalam menjadikan sebuah Kampung KB. Pertama, tingkat pendidikan rendah, kemiskinan tinggi dan banyak keluarga belum mengikuti program KB. Inilah yang menjadi prioritas pihaknya bersama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di NTB.
Makripuddin mengakui, Kampung KB memberikan banyak inspirasi dari warga kampung untuk berubah atau menjadi lebih baik. Dia mencontohkan, bagaimana satu Kampung KB di Kabupaten Sumbawa, yakni Kampung KB yang ada di Kecamatan Lisung dan Kecamatan Lape, mampu menggugah kesadaran warga sekitar untuk lebih meningkatkan kesamaan dalam bermasyarakat.

Masyarakat yang ada di Kampung KB ini memiliki kesadaran memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat secara bergotong royong. Selain itu, ada intervensi dari kepala dinas untuk memberikan bantuan.  Bahkan secara berkala setiap tahun menggelar workshop. Dalam workshop ini ketua pokja bertemu dan membahas permasalahan yang dihadapi dan bersama-sama merumuskan apa yang akan dilakukan, baik oleh masyarakat atau instansi terkait.
Duta GenRe NTB 2017 Baiq Mega Hikmah memberikan motivasi pada pengunjung Inspiratif Expo 2018

Hasil pertemuan itu kemudian dituangkan dalam instruksi bupati. Isinya adalah, semua instansi harus mendukung apa yang diusulkan oleh Kampung KB, sehingga cepat terealisasi. Karena  Kampung KB tidak memerlukan  menunggu terlalu lama, mungkin 6 bulan atau 8 bulan sambil melihat perubahan yang terjadi di kampung itu. Perubahan itu terjadi pada lingkungannya maupun hal lain yang menyangkut masalah yang dihadapi Kampung KB.

‘’Alhamduillah karena instruksi bupati, maka intervensi dilakukan instansi terkait sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Ini artinya bisa terlaksana, berkat dukungan kita semua,’’ ujarnya.
Bahkan, ada salah satu wakil bupati di luar NTB yang mendukung penuh program KB. Di mana, SKPD tidak diperbolehkan ikut rapat, kalau tidak ada program untuk Kampung KB. Di NTB masih belum sampai seperti itu. Meski demikian, ada banyak camat di NTB yang tidak mau menandatangani APBDes jika tidak menganggarkan untuk Kampung KB. ‘’Dan Alhamdulillah hampir semua desa yang ada Kampung KB menganggarkan dana APBDes Kampung KB. Hal ini tidak lepas dari keberadaan Pergub Tentang MKJP yang di dalamnya ada Tentang Kampung KB luar biasa pengaruhnya di lapangan,’’ terangnya.

Pihaknya juga menyambut positif rencana Instruksi Presiden tentang Kampung KB sudah ada di meja Sekretariat Negara dan direncanakan sebulan lagi keluar. Walaupun di beberapa lokasi, banyak ketua pokja Kampung KB menegaskan tidak perlu menunggu Instruksi Presiden atau undang-undang dalam bekerja.  Untuk itu, pihaknya mengharapkan dengan adanya Kampung KB merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di NTB.
Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti dan Kepala BKKBN NTB Lalu Makripuddin pose bersama dalang cilik Rahadian Reno Wardana



Sementara Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti, mengingatkan generasi muda untuk merencanakan masa depannya. Menurutnya yang lebih penting adalah bagaimana menyelesaikan pendidikan lebih dahulu baru memikirkan masalah pernikahan. Usia ideal menikah itu, kata sekda adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk perempuan.

Sekda juga mengapresiasi yang dilakukan BKKBN Perwakilan Provinsi NTB yang melakukan kegiatan di Inspiratif Expo yang digelar Diskominfotik NTB. Dari sosialisasi yang dilakukan BKKBN ini, generasi muda bisa mengetahui tentang Kampung KB, Generasi Berencana (GenRe) dan kegiatan lainnya.

Sekda juga mengingatkan dampak dari menikah usia dini yang banyak berakibat buruk bagi generasi muda itu. Selain hilang masa depan juga belum terjamin mereka bisa melahirkan generasi yang sehat.
Acara ini juga diisi dengan sejumlah kegiatan, seperti penampilan dalang cilik Rahadian Reno Wardana, murid Kelas V SD di Gerung yang membawakan masalah dampak menikah usia dini dan banyaknya perceraian yang terjadi. Penampilan cucu dari dalang kondang H. L. Nasib AR ini mendapat sambutan meriah dari penonton.

Selain itu hadir juga Duta GenRe NTB Baiq Mega Hikmah, mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Mataram yang memberikan motivasi pada generasi muda untuk terus berprestasi dan menghindari nikah dini.  Termasuk penampilan Wahyu, pesulap dari SMAN 8 Mataram dan acara menarik lainnya. (Marham/Ekbis NTB)

Share:

Tuesday 5 December 2017

Dampak Cuaca Buruk Akhir 2017, Gubernur Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan masyarakat NTB untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.  Gubernur mengungkapkan, jika pada bulan Desember hingga akhir tahun ini cukup rawan. Di mana, intensitas hujan di beberapa tempat cukup tinggi. Selain itu, adanya perubahan siklon atau badai-badai berdampak terhadap cuaca ekstrem di NTB yang berpengaruh terhadap ketinggian ombak di laut.

‘’Melalui Dinas Perhubungan, kita selalu berkomunikasi dengan seluruh otoritas transportasi, baik darat, laut dan udara, khususnya laut untuk perubahan iklim,’’ ungkap gubernur di Kantor Gubernur NTB, Senin (4/12/2017)..

Selain cuaca ekstrem, NTB, khususnya Pulau Lombok dihadapkan dengan musibah letusan Gunung Agung di Karangasem Bali. Lokasi Gunung Agung yang berdekatan dengan Pulau Lombok atau di timur Pulau Bali berpengaruh besar terhadap dunia transportasi di NTB, khususnya penerbangan.

Gubernur mengaku, penerbangan 90 persen yang menuju NTB dari arah barat, sehingga dampak dari letusan Gunung Agung sangat berdampak. Namun, pihaknya bersyukur dalam beberapa hari terakhir, penerbangan di Lombok International Airport sudah mulai terlihat normal.

Terhadap situasi yang terjadi ini, ujarnya, Pemprov NTB sudah mulai melakukan mitigasi yang sudah ada standard operating procedure (SOP). Misalnya, meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bencana yang kemungkinan terjadi. Selain itu, safety first. Artinya, keselamatan yang utama.

‘’Itu sebabnya, mohon perhatian pada kita semua, apapun keputusan dari otoritas bandara maupun pelabuhan dalam waktu tertentu untuk menutup, jadi ikutilah. Jadi keselamatan itu tidak bisa dihargakan dengan apapun,’’ ujarnya mengingatkan.

Selain mitigasi, ujarnya, untuk memastikan dampak terhadap letusan Gunung Agung terhadap pariwisata tidak besar, terutama terhadap kunjungan tidak berpengaruh. Padahal di akhir tahun, ujarnya, kunjungan wisatawan ke NTB adalah high season. Namun, dengan letusan Gunung Agung banyak orang me-reschedule (menjadwalkan ulang) penerbangan ke Bali dan Lombok.

Gubernur mengharapkan tidak ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, gubernur tidak menampik, ada potensi terjadi penurunan jumlah wisatawan yang datang karena dampak letusan Gunung Agung. Untuk itu, pihaknya sudah bersurat pada pelaku pariwisata agar memberikan insentif pada wisatawan yang terkena dampak dari pembatalan penerbangan dan kesulitan melakukan agenda wisatanya.


‘’Kami sudah berkirim surat ke pelaku pariwisata minta supaya diberikan diskon. Kalau bisa di-free-kan lah. Bukan hanya hotel, tapi seluruh bagian yang ada di industri pariwisata itu. Paling tidak minimal dari publish rate, minimal 50 persen diskon terhadap wisatawan yang terkena dampak pembatalan penerbangan. Ini sebagai simpati dan penghargaan kita terhadap mereka ,’’ ujarnya. (Marham)
Share:

Tuesday 21 November 2017

Nikmati Pangan yang Aman Lewat Germas Sapa

Kepala Dinas Kominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, Kepala Dikes NTB Nurhandini Eka Dewi, Kepala BBPOM Mataram Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB Hj. Budi Septiani melepas balon sebagai tanda pencanangan Gerakan Masyarakat "Sadar Pangan Aman" (Germas Sapa). 

Pangan yang aman adalah faktor penting untuk membentuk sumberdaya manusia berkualitas. Mewujudkan pangan aman adalah tanggungjawab bersama baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat.

Itu ditegaskan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih. “BPOM  menginisiasi menggerakkan semua potensi yang ada pada kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) untuk meningkatkan kesadaran tentang pangan aman,” ujarnya di pekan ke 23, Minggu, (19/11/2017) pada acara Inspiratif Expo Diskominfotik NTB.

Acara Gerakan Masyarakat "Sadar Pangan Aman" (Germas Sapa) mengangkat tema Dengan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman Kita Wujudkan Indonesia Yang Sehat. Sadar Pangan Aman (Germas Sapa)merupakan wujud dari aman dari cemaran mikroba, aman dari cematan kimia maupun aman dari cemaran fisik.

“Germas Sapa adalah gerakan yang mendukung kegiatan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang telah berjalan selama ini, Germas Sapa melibatkan semua sektor terkait dengan permasalahan pangan dan memiliki dampak yang sangat buruk apabila tidak di tangani secara komprehensif,” Kata Kepala BBPOM Mataram NTB.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pangan yang aman melalui budaya keaman pangan meningkatkan sinegiritas pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat di dalam gerakan masyarakat sadar pangan aman meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dr.Nurhandini  Eka Dewi, Sp.A. mencanangkan secara resmi Acara Gerakan Masyarakat "Sadar Pangan Aman" (Germas Sapa) mengangkat tema Dengan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman Kita Wujudkan Indonesia Yang Sehat.

"Masalah keamanan pangan perlu diperkenalkan dengan pendekatan dan pemberdayaan yang inovatif. Germas sapa adalah salah satu usaha Balai Besar POM untuk mewujudkan hal itu,"  ujar dr. Nurhandini  Eka Dewi, Sp.A.

Disaksikan Peserta Germas Sapa dari OPD terkait di kota Mataram, Anggota Pramuka, Siswa-siswi SMA dan perwakilan desa pangan aman dan pasar aman.

Kepala Dinas Kominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, Kepala Dikes NTB Nurhandini Eka Dewi, Kepala BBPOM Mataram Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB Hj. Budi Septiani secara simbolik melepas balon bentuk pencanangan Germas Sapa di NTB. [Marham]





Share:

Wednesday 15 November 2017

Meriahnya Hari Kesehatan Nasional 2017 di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB

Acara Inspiratif Expo yang ramai dan dinanti banyak pengunjung di Car Free Day di Jalan Udayana Kota Mataram

Dengan mengusung tema “Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku” peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ingin menyampaikan pesan bahwa sehat Indonesia bermula dari sehatnya keluarga.
Dikomandoi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, SpA., peringatan HKN ke 53 digelar di keramaian Jalan Udayana Saat Car Free Day bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB dalam Inspiratif Expo, Minggu (12/11/2017).

Dengan seragam biru dongker bertuliskan HKN-53, seribuan peserta memadati jalanan. Sejumlah pejabat berbaur dengan masyarakat yang diawali senam pagi. “Kami melibatkan sekitar 1500 orang dalam peringatan HKN ini,” jelas dr. Eka – sapaan akrabnya.
Wagub NTB H. Muh. Amin didampingi Ketua Yayasan Jantung Provinsi NTB  H. M. Nur melepas balon pada peringatan HKN di Panggung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Minggu (12/11/2017). 

Wakil Gubernur (Wagub)Provinsi NTB, H. Muh  Amin, yang hadir sejak pagi mengajak seluruh masyarakat untuk membiasakan diri menanamkan gerakan hidup sehat. “Melakukan gerakan fisik selama 30 menit, makan buah dan sayur dan sering mengontrol kesehatan secara rutin,” ujar Wagub.

Selain menjalin silaturrahim, peringatan HKN di NTB ini sekaligus mengawali peringatan hari lahir NTB yang ke 59 yang puncaknya pada 17 Desember 2017 mendatang. “Kita berkumpul di sini bukan saja meningkatkan silaturahmi, ini merupakan momentum memperingati hari lahir NTB yang ke 59 pada 17 Desember 2017 mendatang,” kata Wagub.
Penampilan DJ Didik dari Bongkies  DJ School SMKN 2 Mataram di sesi akhir Panggung Inspiratif Expo. 

Semua OPD jajaran Pemrov NTB turut meramaikan HKN. Dinas Perdagangan mengisi sejumlah stan dengan menggelar pasar murah. Dinas Perikanan dan Kelautan menampilkan ikan segar dalam aquarium. Dinas Pertanian dan Perkebunan menyediakan berbagai jenis sayur dan buah. Pemeriksaan mata dan kesehatan gratis dari RSUD Provinsi NTB. Pengenalan produk bermacam obat dari BBPOM Mataram.

Seperti juga gelaran Inspiratif Expo sebelumnya, di pekan ke 12 ini dimeriahkan sejumlah atraksi. Perpaduan peralatan perkusi dengan gamelan dari SMAN 3 Mataram mengisi segarnya udara pagi. 
Wagub NTB H. Muh. Amin bertanya pada salah satu pengunjung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB. 

Dua musisi cilik Jingga dan Biru memainkan biola dan gitar yang memukau penononton.
Keunikan kali ini, diisi oleh atraksi Waras Band. Pemainnya adalah mantan pasien Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Mataram serta atraksi band dari Mahasiswa Kedokteran Universitas Al Azhar Mataram.

Warga masyarakat yang hadir memperoleh bermacam hadiah, seperti sepeda gayung, lemari es dan sejumlah alat elektronik lainnya. Peringatan HKN ini ditandai dengan pelepasan balon udara oleh Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, Sekda Provinsi NTB Rosiady Sayuti dan H. M. Nur Ketua Yayasan Jantung Provinsi NTB. (Marham)
Share:

Monday 6 November 2017

Usia 48 Tahun, RSUD Provinsi NTB Menuju Pelayanan Global

Kepala Bappeda NTB H. Ridwan Syah mencoba fasilitas baru di RSUD Provinsi NTB di usianya ke 48 Tahun, Senin (6/11/2017)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Senin (6/11/2017) genap berusia 48 tahun. Dalam menapaki usia yang hampir menginjak usia emas ini, Rumah sakit terbesar yang dimiliki  masyarakat dan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut terus berbenah dan bergegas menuju pelayanan unggul dan berstandar global. Pada puncak  peringatan ulang kali ini ditandai peresmian Gedung Graha Mandalika, di kompleks RSUD Provinsi NTB di Dasan Cermen Kota Mataram, Senin (6/11-2017).

Graha Mandalika dihajatkan sebagai Pusat Pelayanan Unggul Terpadu yang dipersembahkan Manajemen Rumah Sakit kepada masyarakat, karena dilengkapi fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat lengkap. Di antaranya Poliklinik Mandiri, Laboratorium, Rekam Medis, Lobi Informasi, Ruang Diklat, Unit Riset Biomedik, Skill Laboratorium dan Perpustakaan. Dan khusus bagi keluarga para pasien dan kalangan umum, terutama diprioritaskan untuk keluarga pasien yang berasal dari luar Kota Mataram, juga disediakan fasilitas Kamar Penginapan (Guest House)  sebanyak 24 kamar, terdiri dari kamar deluxe 4 kamar, superior 4 kamar dan katagori standar 16 kamar.

Namun bagi keluarga pasien yang ingin memanfaatkan fasilitas guest house tersebut dikenakan biaya dengan tarif  berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp. 450 ribu perhari sesuai dengan kelas kamarnya.
Sebelumnya diawal tahun 2017 ini  RSUD Provinsi NTB juga telah berhasil mendapatkan predikat Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan penilaian level tertinggi dalam mutu pemberian pelayanan dan menjamin keselamatan pasien.

Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc.,P.hD pada upacara peringatan HUT ke-48 tahun RSUD Provinsi NTB yang digelar di halaman Rumah Sakit menegaskan, dengan prestasi dan adanya penambahan fasilitas RSUD Provinsi saat ini, akan menjadi motivasi dalam menambah semangat pelayanan kesehatan yang paripurna juga kepada masyarakat di NTB. Sekda berharap kepada seluruh civitas RSUD Provinsi NTB terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, tentunya dengan senyuman dan keramahan, sehingga masyarakat akan merasa nyaman dan puas dengan service yang diberikan oleh Dokter dan Perawat di RSUD ini,” katanya.
Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB Hj. Ikhsanti Komala Rimbun Rosiady didampingi Sekda NTB dan Direktur RSUD Provinsi NTB melakukan pengguntingan pita diresmikannya Gedung Mandalika dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan Guest House.

Untuk itu, di hadapan para peserta upacara yang terdiri dari Pejabat lingkup Provinsi NTB, Forkompinda Provinsi NTB, Dokter, Perawat dan seluruh civitas RSUD Provinsi NTB Sekda menghimbau kepada seluruh elemen yang ada di RSUD Provinsi NTB, untuk bersinergi dan selalu berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. “Untuk dapat terus berinovasi dalam bidang pelayanan kesehatan ini, seluruh elemen di RSUD Provinsi NTB ini harus terus belajar dan belajar, perbanyak membaca buku referensi dengan demikian maka ide untuk terus berinovasi itu akan selalu ada setiap saat”, pungkasnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Direktur RSUD Provinsi NTB dr. H. L.Hamzi Fikri, MM mengatakan, dengan semangat ulang tahun ke-48 RSUD Provinsi NTB dengan tema “RSUD Provinsi NTB Bangga Berkarya” ini akan menjadi semangat baru bagi seluruh civitas RSUD Provinsi, mulai dari Dokter, perawat dalam memberikan pelayanan dengan penuh keramahan, senyuman dan keikhlasan, dengan demikian maka sebagai instansi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyakat akan senantiasa memberikan kepuasan bagi masyarakat.

“Semoga dengan prestasi akreditasi Paripurna Rumah Sakit bintang 5 yang kita peroleh saat ini dan penambahan fasilitas kesehatan yang terus kita benahi sesuai dengan kemajuan teknologi medis yang terus berkembang pesat akan menjadikan RSUD Provinsi NTB sebagai rujukan yang unggul di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian di Indonesia Timur”, pungkasnya.

Usai pelaksanaan upacara HUT ke-48 RSUD Provinsi NTB, Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB Hj. Ikhsanti Komala Rimbun Rosiady didampingi Sekda NTB dan Direktur RSUD Provinsi NTB melakukan pengguntingan pita diresmikannya Gedung Mandalika dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan Guest House. (Humas dan Protokol Setda NTB)

Share:

Tuesday 17 October 2017

SMAN 7 Mataram Meriahkan Inspiratif Expo Diskominfotik NTB 2017

Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno menyerahkan hadiah pada peraih doorprize dari RSJ Mutiara Sukma pada acara Diskominfotik NTB, Minggu (15/10/2017) 
Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB pada pekan ke 8, Minggu (15/10/2017) dimanfaatkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma NTB untuk merayakan puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober lalu. Hadir juga dari pihak RSUP yang merayakan Hari Kanker Payudara Sedunia yang tepat jatuh, Minggu (15/10/2017) .

Acara semakin meriah oleh penampilan kesenian tradisional oleh SMAN 7 Mataram, sehingga menjadikan momen Inspiratif Expo pada Car Free Day di depan Kantor Diskominfotik NTB semakin meriah. Panggung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB ajang generasi muda berprestasi dan OPD berkinerja "Sampaikan Informasi Bermanfaat", didukung Harian Suara NTB/Ekbis NTB, Lombok Post, LombokTV, iNewsTV, TVRI NTB, MetroTV-NTB, TV9, RRI Pro 2 FM Mataram dan Radio Global FM Lombok.
Penampilan grup rudat SMAN 7 Mataram di Inspiratif Expo Diskominfotik 2017
Tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini adalah “Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja”. Dengan berseragam serba oranye, para petugas RSJ Mutiara Sukma mengkampanyekan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa di tempat kerja demi terjaganya produktivitas.

“Seperti lirik lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia Raya. Jadi kesehatan jiwa itu yang utama. Ketika sehat jiwa maka sehat raga!” ujar Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB dr. Elly Rosila Widjaya, SpKJ. MM, yang menyampaikan materi di depan masyarakat yang hadir pada acara.

Selain memberikan penyuluhan, pihak RSJ juga memberikan tes kesehatan jiwa gratis kepada masyarakat dan beraneka doorprize menarik kepada masyarakat seperti sepeda, TV, Handphone, Rice Cooker, dan aneka hadiah menarik lainnya. Tampil juga Waras Band, group vocal yang beranggotakan pasien RSJ yang sembuh total didampingi oleh petugas medis.
Siswa SMAN 7 Mataram menunjukkan kepiawaiannya bermain peresean di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB 2017

Setelah kampanye Kesehatan Jiwa oleh RSJ, tampil juga pihak RSUP dengan para surviver kanker payudara mengenakan seragam serba pink,  menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan payudara bagi para wanita. Wanita diminta untuk rajin mengecek payudara masing-masing, baik secara individu maupun pemeriksaan secara medis.

“Kanker payudara lebih banyak membunuh daripada kanker serviks. Jika masih stadium awal kemungkinan untuk sembuh bisa 100% tetapi kalau sudah masuk stadium 3-4 kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Maka periksakanlah kesehatan payudara Anda,”  jelas dr. Ramses.

Penonton semakin banyak mengerubungi panggung Inspiratif Expo , ketika SMAN 7 Mataram menampilkan pertunjukan peresean, karate, Tari Rudat, Tari Selemor Ate dan Tembang Asmarandane dalam empat bahasa, Bahasa Sasak, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang.

Tidak hanya panggung yang meriah, stan Inspiratif Expo juga diramaikan oleh komunitas Buku Ini Aku Pinjam BIAP dengan buku-buku yang dapat dipinjam oleh penonton. Dari anak-anak sampai orang tua tampak antusias meminjam buku-buku dari komunitas literasi tersebut. (Marham)
Share:

Monday 30 January 2017

Dialokasikan Rp 1 Miliar, Himbara dan ITDC Bangun Balkondes di Sengkol Lombok Tengah

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas (kiri) berbincang dengan penjual kain tenun Sasak di Desa Wisata Sasak Ende Desa Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah

PERBANKAN yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN bekerjasama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wisata di Dusun Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut Lombok Tengah.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pembangunan balkondes ini tidak lain merupakan wujud dari sumbangsih BUMN hadir untuk negeri dalam memperkuat dukungan pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah wisata.
Sebagaimana diketahui, KEK Mandalika sebagai bagian dari 10 dari destinasi wisata nasional yang menjadi prioritas pengembangan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Kawasan ini diharapkan dapat mendorong potensi desa wisata di sekitar kawasan Mandalika menjadi lebih berkembang.
"Melalui pembangunan balkondes ini, kami berharap masyarakat menjadi lebih terbantu dan dapat meningkatkan usahanya," kata Kartika Wirjoatmodjo, Jumat (27/1/2017).
Untuk pembangunan balkondes ini, Bank Mandiri mengalokasikan Rp1 miliar. Nantinya, balkondes, dikelola secara profesional yang dilengkapi dengan homestay. Tidak hanya itu, di balai ekonomi ini juga dipamerkan produk suvenir, makanan dan produk lainnya yang merupakan hasil kreasi masyarakat desa.
Balai ini juga memiliki tempat pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat desa agar mampu mengelola dengan baik potensi-potensi yang terdapat di desa tersebut.
Di Lombok, pengelolaan balkondes ini akan dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC).
Menurut Kartika, sebelum di Lombok, Bank Mandiri telah membangun balkondes di sekitar desa-desa Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang dikelola PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero).
Melalui balkondes ini, Bank Mandiri juga akan melaksanakan proses pembinaan secara berkelanjutan. Terutama, bagaimana masyarakat di desa wisata dapat mengelola dan memasarkan hasil produk yang sudah dihasilkan secara online. Termasuk, melakukan pembayaran dengan non tunai. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pendapatan masyarakat.
Selain membangun balkondes, Bank Mandiri juga memberikan bantuan lainnya sebagai bentuk kepedulian sosial. Di Mandalika, Mandiri menyerahkan 10 unit kapal motor tempel ke kelompok nelayan Desa Sengkol. Selain itu, Mandiri juga membantu merevitalisasi SDN 2 Sembalun Lombok Timur. (Ahmad Bulkaini)
Share:

Thursday 8 September 2016

Gubernur NTB Harap Akreditasi RSJ Mutiara Sukma Objektif

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan sambutan pada Survei Akreditasi Versi 2012 di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB

Gubernur NTB Dr. TGH M Zainul Majdi membuka acara survei akreditasi versi 2012 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB, Selasa (6/9/2016).
Tim Surveyor KARS terdiri dari: Dr. Dyah Wiryastini, MARS Surveyor Manajemen, Dr. Aminullah Moeloek, Sp.KJ, MM Surveyor Medis, Gandauli Panggabean, SKM, MARS Surveyor Keperawatan.
Menghadapi survei akreditasi versi 2012 ini, beberapa kegiatan telah dilakukan oleh RSJ Mutiara Sukma, antara lain pembentukan: tim akreditasi, bimtek dari KARS, sosialisasi kepada seluruh staf dan pasien serta keluarga pasien, monitoring dan evaluasi serta beberapa pelatihan dan workshop baik internal maupun eksternal yang terkait dengan standar berupa pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI), bantuan hidup dasar (BHD), teknik evakuasi dan penyelamatan pasien, asset dan dokumen, pemakaian alat pemadam api ringan, serta pelatihan mutu dan keselamatan pasien.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB berharap kepada Tim Surveyior KARS dapat melihat dan menilai secara objektif, sehingga dapat memberikan akreditasi Paripurna ke RSJ Mutiara Sukma. Menurutnya, Inti dari pembangunan terletak pada ikhtiar membangun manusia. Hal ini perlu dilakukan agar manusia yang menghuni Republik Indonesia sehat lahir dan batin. “Dengan demikian, RSJ Mutiara Sukma sebagai salah satu perangkat di baris depan untuk mewujudkan ikhtiar membangun manusia NTB yang sehat lahir dan batin dapat memberikan pelayanan publik terkait dengan tupoksinya,” ujarnya.
Gubernur juga berharap kepada seluruh jajaran RSJ Mutiara Sukma dapat turun ke bawah, menggandeng para pemangku amanah pembangunan yang lain, tokoh masyarakat, dan kelompok lain yang memiliki pengaruh agar menjadikan kesehatan jiwa sebagai perhatian utama bagi kita semua.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur menekankan agar RSJ Mutiara Sukma dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Tak lupa juga Gubernur mengucapkan selamat berjuang kepada RSJ Mutiara Sukma atas pengajuan Akreditasi Paripurna yang pertama di Provinsi NTB. “Bagi saya proses akreditasi tidak hanya berarti pengakuan formal dari alat negara pada kualitas pelayanan bagi rumah sakit, tetapi juga menunjukkan semangat pelayanan yang Insya Allah lebih baik lagi di masa akan datang. Semoga semua ikhtiar yang dilakukan ini membawa kebaikan untuk masyarakat NTB,” pungkasnya. (Humas NTB)
Share:

Friday 22 July 2016

Dukung MTQ Nasional 2016, Newmont Sumbang Bak Sampah pada Pemprov NTB

Wagub NTB H. Muh. Amin menerima bantuan bak sampah secara simbolis dari SR Government Relation PTNNT Kasan Mulyono di Islamic Center, Jumat (22/7/2016)

PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyumbang 400 bak sampah pada jajaran Pemprov NTB. Sumbangan dari perusahaan tambang terbesar di NTB ini, karena melihat masalah sampah merupakan suatu hal yang sangat penting. Penyerahan bak  sampah ini diberikan SR Government Relation Manager PT. NNT, Kasan Mulyono pada Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi di Islamic Center yang menjadi pusat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Nasional 2016 di NTB.

Wagub menyebut persoalan sampah di daerah ini menjadi persoalan yang cukup urgen. Terlebih NTB merupakan daerah destinasi wisata.

Sementara SR Government Relation Manager PT. NNT, Kasan Mulyono mengatakan bantuan yang diberikan Newmont ini sebagai bentuk partisipasi dalam menyukseskan MTQ Nasional. Karena MTQ ini merupakan event nasional, maka Newmont merasa ikut bertanggungjawab secara moral menyukseskan acara tersebut.

“Demi citra NTB sebagai sebuah destinasi wisata nasional dan internasional,” kata Kasan dikonfirmasi usai penyerahan 400 bak sampah secara simbolik di kawasan Islamic Center, Jumat (22/7/2016) .

Kasan mengatakan, pihaknya memberikan bantuan 400 bak sampah yang terbuat dari fiberglas. Bak sampah ini selanjutnya ditaruh pada jalan-jalan utama  dan fasilitas umum di Kota Mataram serta pada venue-venue MTQ yang tersebar di Kota Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Selain bak sampah, pihaknya juga memberikan bantuan 3.000 tas kresek ukuran besar. Tas kresek ini akan ditaruh pada titik-titik tertentu sehingga pada saat acara tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Kasan menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah terutama dalam pengembangan pariwisata.

“Kita turut mendukung program promosi pariwisata dalam berbagai event. Termasuk baru-baru ini kita di KSB (Kabupaten Sumbawa Barat) mendukung pemerintah daerah untuk mengadakan lomba selancar air tingkat Asia,” ungkapnya.

Ia mengatakan, persoalan kebersihan menjadi masalah bersama yang dilihat saat ini. Persoalan kebersihan menjadi tantangan bersama, terlebih NTB mengembangkan sector pariwisata. “Ini tantangan bagi kita smeua supaya wisata kita ini menarik,'' pungkasnya.

Ia menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan bak sampah itu sekitar Rp 600 juta. Selain memberikan bantuan berupa abak sampah, pihaknya juga membantu dalam penyediaan genset MTQ dengan kapasitas 0,5 MW.  (Nasir)
Share:

Tuesday 28 June 2016

Gubernur NTB Harap Tidak Ada Vaksin Ilegal Beredar

Obat ilegal yang berhasil disita.

Maraknya peredaran vaksin palsu di beberapa daerah menimbulkan keresahan berbagai pihak, tidak terkecuali Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Selasa (28/6/2016), Gubernur memanggil Kepala BPPOM NTB Drs. I Gede Nyoman Suandi ke ruang kerjanya.
Kepada Kepala BPPOM gubernur meminta agar masalah peredaran obat dan vaksin di NTB benar-benar dipastikan kelegalannya. “Pastikan tidak ada jalur bagi vaksin dan obat palsu untuk masuk ke NTB, “ ujar gubernur mengingatkan.
Kepala BPPOM hadir bersama Kadis Perindag Budi Septiani dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB, Hairil Anwar, SKM menyampaikan kepada gubernur, sejauh ini di NTB tidak ditemukan vaksin palsu layaknya yang beredar di tiga kota besar, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi.
Orang tua tidak perlu was-was jika anaknya  mendapatkan pelayanan imunisasi di posyandu, puskesmas dan rumah sakit pemerintah, karena di sana vaksin disediakan oleh pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. ‘’Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya,’’ klaimnya.
Ia mengungkap, ada dua jalur yang digunakan untuk memantau peredaran vaksin palsu ini, yaitu jalur resmi melalui jalur Kementerian Kesehatan dan jalur swasta. Untuk distributor swasta, pihaknya mengaku telah melakukan sidak ke lokasi didampingi Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  
Terkait hal ini, gubernur meminta BPPOM secara berkala melakukan  pemeriksaan terhadap bahan obat yang dikonsumsi masyarakat.  Selain itu, merapikan jalur distribusi obat yang beredar di masyarakat.
Sementara pemerintah daerah, dalam hal ini termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas perindustrian dan Perdagangan punya kewajiban memastikan kepastian legalitas obat/vaksin yang dikonsumsi masyarakat. ”Pastikan bahan yang terkandung didalamnya merupakan hal yang aman untuk dikunsumsi, bukan justru membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Gubernur juga meminta kewaspadaan tidak hanya pada kasus peredaran vaksin palsu, seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, tapi juga termasuk peredaran obat. Apalagi, banyak ditemukannya kasus obat herbal di NTB yang justru kandungannya tidak herbal dan membahayakan kesehatan.  
Dalam hal ini, BPPOM,Dikes, Disperindag agar memperkokoh pengawasan. “Bila perlu, Satpol PP secara berkala turut memantau ilegalitas, distribusi dan penggunaan obat yang beredar, termasuk obat tradisional. Gubernur juga meminta pemerintah memberikan edukasi pada masyarakat. Apalagi, vaksin ini baru saja berhasil dibongkar, gubernur merasa khawatir, tenaga kesehatan selama ini cenderung tidak cermat memeriksa vaksin yang diberikan kepada masyarakat,baik dalam hal kemasan, serta legalitas tenaga medis yang ,memberkan pelayanan vaksinasi.
Untuk itu, Dikes dan BPPOM diminta mensosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana mengetahui obat dan vaksin yang asli. Mulai dari datang ke fasilitas kesehatan yang resmi, tenaga kesehatan yang melayani bersertifikat dan ketiga pastikan tenaga itu ikut mengecek bahan yang diberikan adalah resmi atau legal.

Kepada Kepala Biro Humas, H. Yusron Hadi gubernur meminta membuat iklan layanan masyarakat. “Publish layanan masyarakat di media massa untuk mengedukasi masyarakat  dan menumbuhkan kewaspadaan masyarakat terhadap obat maupun vaksin yang dikonsumsi,’’ sarannya. (*)



Share:

Friday 15 April 2016

Ketua TP PKK NTB Ajak Masyarakat Peduli Gizi

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
memberikan sambutan pada acara pameran gizi
yang digelar Poltekkes Kemenkes Mataram.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi mengajak masyarakat untuk peduli pada asupan gizi. Hal itu perlu dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) NTB yang sadar gizi.
Demikian disampaikan Erica Zainul Majdi, saat membuka acara pameran gizi yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Mataram, di salah satu pusat perbelanjaan di Mataram, Kamis (14/4).
Ia mengatakan, mengenai gizi, ada yang perlu dibanggakan dari Indeks Pembangunan Kesehatan (IPKM) NTB yang berada di urutan 17 besar. 
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive