Be Your Inspiration

Tuesday, 24 May 2016

Plakat Lombok Bersaing dengan Plakat Modern

Plakat Khas Lombok
Plakat yang dibuat perajin lokal masih terhitung plakat sederhana. Bahan dasarnya hanya dari kayu, kerang dan beberapa unsur bahan baku kombinasi yang rata-rata tersedia di dalam daerah. Disisi lain, plakat-plakat tradisional ini harus siap bersaing dengan plakat-plakat yang dibuat secara modern dan bahan baku modern.

Meski demikian, diyakini plakat hasil karya kerajinan tangan perajin masih mampu eksis ke depannya.

Alasannya, karena tradisionalnya adalah ciri khas yang justru diminati, terutama oleh para wisatawan.

Untuk plakat modern, dalam sebuah laman dijelaskan, biasanya dibuat dari bahan resin, resin bening dan resin warna. Resin bening digunakan untuk plakat yang berwarna bening, seperti kaca. Sedangkan resin warna digunakan untuk bagian plakat yang berwarna. Beberapa jenis bahan untuk pembuatan plakat resin ini di antaranya, resin warna, katalis resin, kertas duplex, silicon, katalis silikon.

Dengan cara pembuatan, terlebih dahulu buat cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk bentuk standar seperti kotak dapat menggunakan kertas duplex sebagai cetakannya. Tetapi untuk bentuk yang rumit, maka dibuat dulu cetakannya berdasarkan master yang ada menggunakan silikon yang sudah dicampur dengan katalisnya.

Lalu buat buat adonan resin yang dicampur dengan katalis. Untuk bagian plakat yang bening, maka gunakan resin yang bening, untuk bagian plakat yang berwarna maka gunakan resin warna.

Tuangkan adonan resin ke dalam cetakan dan tunggu sampai kering, setelah kering maka plakat dapat dilepas dari cetakannya dan dilanjutkan dengan proses finishing, yaitu pemotongan dengan gerinda untuk menghilangkan bagian-bagian yang tidak rata, dilanjutkan dengan pengamplasan, lalu terakhir digosok agar mengkilat.

Berbeda halnya untuk pembuatan plakat tradisional, menurut Ketua Pasar Seni Sesela, Lombok Barat, Fatahul Anwar Atta dibuat sederhana, dan ada beberapa proses dalam pembuatannya. Mulai dari pengadaan bahan baku,menentukan sketsa, pemotongan kayu sesuai bentuk, perakitan kayu, pemasangan cukli, pemasangan kulit kerang, pengukiran plakatan, mengolabororasikan dengan campuran bahan lain, lalu finishing.

Alat-alat yang digunakanpun tergolong alat-alat sederhana, serutan kayu, gergaji, pahat dan alat-alat finishing lain pada umumnya. “15 sampai 20 persen plakat ini memberikan kontribusi penghasilan kepada ratusan seratutan perajin di bawah pengelolaan Pasar Seni Sesela. Ini artinya masih besar harapan plakat kita diminati pasar, meskipun plakat-plakat modern mulai banyak dijumpai,” ujarnya.

Untuk mempertahankan pasarnya, ataupun meningkatkannya, Atta mengapresiasi dukungan pemerintah dalam bentuk pesanan rutin. Selain itu, dalam setiap kegiatan kunjungan resmi dan seminar-seminar, plakat hasil kerajinan tradisional masih tetap dicari.

Untuk pesanan ke luar negeri sejauh ini belum ada permintaan rutin, masih sebatas permintaan retail dari beberapa wisatawan yang berkunjung dari negara-negara Eropa, Amerika, Jepang, Malaysia, dan Negara-negara Timur Tengah.

Beberapa hotel yang rutin memesan plakat ini sebagai cinderamata kepada tamu-tamunya, seperti Villa Ombak, Svarga, dan diharapkan yang lain-lain mengikuti untuk mendukung eksistensi kerajinan lokal. Dalam hal ini, diharapkan peran pemerintah untuk memberikan instruksi ataupun dalam bentuk surat edaran.

“Pengaruh pemerintah itu tidak kecil, kita berharap ada kebijakan khusus bagi seluruh pihak untuk saling mendukung menyamakan suara untuk menggunakan plakat kerajinan lokal sebagai suvenir. Karena itu secara tidak langsung akan memberi manfaat bagi kawan-kawan yang menggantungkan perekonomiannya dari kerajinan,” demikian Atta. (Bulkaini)
Share:

Menjual Lombok Lewat Plakat

Plakat Khas Lombok
Plakat khas Lombok adalah hasil karya seni sederhana yang saat ini masih dipertahankan oleh sekumpulan perajin. Meski dibuat atas dasar orientasi bisnis, plakat adalah simbol kerajinan paling sempurna menjual provinsi ini.

Menjual dalam makna positif, plakat menjadi media untuk mempromosikan NTB, Lombok khususnya. Dijadikan cinderamata baik dalam konteks formal maupun non formal. Karena tidak saja dari unsur pemerintahan yang meminatinya.
Share:

Miris, Siswa MI Ma’arif Riyadul Falah Lombok Timur Belajar di Gubuk Reot


Siswa MI Ma'arif Riyadul Falah belajar di emperan rumah
MIRIS rasanya saat menyaksikan aktivitas belajar mengajar siswa kelas jauh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Riyadul Falah, Dusun Bornong, Desa Aik Perapa, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Tidak adanya bangunan yang representatif membuat belasan siswa ini terpaksa belajar di sebuah gubuk reot yang dipinjam dari warga. Tidak hanya itu tak mampu menampung seluruh siswa, memaksa sebagian siswa harus belajar di lantai emperan rumah warga.

Masri, guru di MI Maarif Riyadul Falah menuturkan,
Share:

Dubes Australia untuk Indonesia Paul Grigson Dukung Program Air Bersih di Indonesia

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson
(news.viva.co.id)
Australia bergabung dengan para anggota senior Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, dengan perwakilan dari Palembang dan Makassar, untuk menandatangani dokumen rancangan rekayasa proyek pengolahan air limbah di kedua kota tersebut.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar program seperti ini sungguh-sungguh mengubah kehidupan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.
Share:

Monday, 23 May 2016

Rute Perth - Lombok akan Dibuka Lagi

Rute Penerbangan AirAsia ke dunia
Rute penerbangan internasional dari Perth, Australia menuju Lombok International Airport (LIA), sedang diupayakan untuk dibuka kembali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB meyakinkan maskapai Air Asia agar berkenan menjajaki rute yang pernah dilalui oleh Jetstar tahun 2014 - 2015 lalu.


"Air Asia sudah kita yakinkan agar mau menjajaki rute Perth - BIL secara direct fligth (penerbangan langsung, red). Kami telah bertemu dan membahas ini dengan manager marketing manajemen Air Asia di Jakarta," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB, H.L. Moh. Faozal, S.Sos.,M.Si, di  Senggigi, Kamis (19/5/2016).

Dikatakan, dana marketing fund yang telah disiapkan untuk maskapai Air Asia berjumlah Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut akan diserahkan kepada pihak maskapai, segera setelah menyepakati penjajakan jalur penerbangan internasional ini. Anggaran untuk marketing fund tersebut akan dialokasikan dari kas Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB tahun ini.

Sebagai hasil pertemuan awal, maskapai Air Asia akan menjajaki rute tersebut setelah melakukan analisis pasar. Waktu yang dibutuhkan oleh pihak manajemen Air Asia, kata Faozal hanya sekitar empat bulan. Jangka waktu tersebut relatif lebih singkat ketimbang kebutuhan waktu untuk menganalisis pasar yang dilakukan oleh maskapai Garuda. ‘’Penerbangannya, lebih cepat lebih baik. Tetapi kemungkinan mereka akan mulai pada September besok. Mereka butuh waktu empat bulan untuk mengkaji rute, menganalisis pasar. Lebih singkat daripada Garuda, Garuda malah mintanya tahun depan, dan itu pun belum tentu,’’ katanya.

Faozal mengatakan, Kantor Marketing Manajemen Air Asia telah berpindah dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Hal ini memudahkan akses jangkauan bagi pihaknya untuk membuka komunikasi demi membangun relasi. Upaya meciptakan konektivitas dari luar menuju dalam negeri ini dilakukan demi mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan asing ke daerah ini.

Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pembukaan rute penerbangan langsung dari Australia menuju Lombok, untuk mengambil kesempatan bandara bebas visa. Menurut Kadisbudpar, akan sangat sia - sia kebijakan bandara bebas visa tersebut tanpa adanya akses penerbangan internasional.


"Bandara kita sekarang sudah bebas visa, akan sia - sia rasanya ketika tidak ada penerbangan internasional secara langsung. Kita coba manfaatkan situasi ini demi meningkatkan angka kunjungan wisatawan,’’ katanya. (met/Suara NTB)
Share:

Thursday, 19 May 2016

Legenda Mata Air Sari Gangga (25)


Setelah itu, Putri Ambarwati segera menaiki kudanya disusul prajuritnya yang lain. Mereka kemudian meninggalkan dusun Lendang Kekeh sambil tetap waspada dengan kondisi sekitarnya.

Sementara Amaq Cangking dan 6 prajurit Kerajaan Mantang menuju rumah salah satu penduduk. Mereka kemudian beristirahat sambil tetap berjaga-jaga dengan kondisi sekitarnya.

Salah satu dari penduduk yang sebelumnya bersembunyi keluar dari persembunyiannya terlihat berlari-lari di kejauhan. Sejumlah warga mengikuti di belakangnya. Dengan membawa barang-barang berharga mereka menuju rumah masing-masing.

Kenjung, salah satu komandan prajurit mendekati salah satu di antara mereka dan bertanya mengenai kondisi warga yang berada di persembunyian.

"Gimana keadaan warga yang lain?" tanyanya.

"Mereka semua selamat. Tak ada satupun yang terluka," jawabnya pendek.

"Bagus," ujar Kenjung. "Sekarang benahi rumah dan fasilitas kalian yang dirusak gerombolan penjahat. Dan jangan lupa tetap berjaga-jaga," tambahnya.

"Siap tuan prajurit," jawabnya.

"Amaq Cangking," teriak Kenjung.

"Ada apa prajurit," jawab Amaq Cangking.

"Dusun ini kan selalu diserang orang tidak bertanggung jawab. Gimana kalau Amaq Cangking sudah sehat melatih warga yang lain ilmu bela diri dan membuat pertahanan dari serangan," ujarnya.

"Bagus ide itu, Prajurit Kenjung. Dalam sehari dua hari ini, mudahan saya sehat. Setelah itu, kami akan berlatih ilmu bela diri dan membuat jebakan agar dusun kami tidak selalu jadi sasaran serangan," terang Amaq Cangking.

Warga Dusun Lendang Kekeh kemudian bergotong royong membenahi rumah mereka yang sudah dirusak. Mereka sepakat berlatih ilmu bela diri untuk pertahanan dan keamanan warga di dusunnya.

Sementara di Mantang, Putri Faradilla terlihat sedang kesal. Pedang yang selalu terselip di pinggangnya kini berada di genggamannya. Sejumlah tanaman bunga yang ada di dekatnya menjadi sasaran pedangnya.

Kacek hanya melihat dari kejauhan dengan kondisi tetap siaga.

"Huhhh.... Paman Sentanu, sialan," teriaknya dengan kesal.

"Awass kau, paman,"

Kacek kemudian mendekati Putri Faradilla dan berusaha membujuk agar tidak emosi.

"Ampun Gusti Putri," ujarnya pelan.

"Ada apa Kacek?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Gusti Putri jangan emosi begitu," ujar Kacek mengingatkan.

"Kamu lagi. Kamu sudah bersekongkol dengan Paman Sentanu menghalani hubungan saya dengan Pangeran Kumara. Sekarang, kamu pergi dari hadapanku," perintahnya dengan kesal.

"Maafkan hamba Gusti Putri. Perintah Putri Ambarwati tetap hamba jalani, yakni mengawal Gusti Putri Faradilla dengan segenap jiwa raga hamba," terangnya. (Bersambung)
Share:

Legenda Mata Air Sari Gangga (24)

Matanya kemudian mengawasi ke sekeliling dusun. Di kejauhan dia melihat seorang kakek tua sedang merintih kesakitan. Ambara kemudian melompat turun dan mendekati kakek tua itu.

Sementara kakek tua itu merintih kesakitan sambil memegang perutnya yang berdarah.

Share:

Legenda Mata Air Sari Gangga (23)


"Baik, Gusti Ratu," jawab sosok laki-laki tegap sambil menyembah.

"Sudahlah Ambara. Sekarang kamu awasi pergerakan Sentanu dan anak buahnya," ujar Putri Ambarwati pada Ambara, sang panglima kerajaan.

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive