Tari
Lenggo merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Bima. Tarian
ini kerapkali dipertontonkan pada berbagai acara di Bima. Tarian ini menjadi
salah satu budaya luhur di Bima yang masih lestari hingga saat ini.
Tarian
ini dibagi menjadi dua jenis tarian. Pertama, Tari Lenggo Melayu yang
dimainkan oleh penari pria. Kedua, Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari
wanita. Tarian Lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang
di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara
tertentu saja.
"Biasanya
kalau ada acara setingkat Kabupaten itu pakai Tari Lenggo. Ini juga bertujuan
untuk dipertontonkan agar masyarakat bisa tahu bahwa mereka memiliki budaya
yang harus dilestarikan hingga dimasa mendatang," kata penari asal Bima
Nadya, di Mataram, Senin (8/1/2018).
Nadya
mengatakan bahwa tarian ini pada zaman dahulu diciptakan khusus untuk upacara
adat. Namanya Hanta Ua Pua yang diselenggarakan di Bima. Tari Lenggo Melayu ini
dibawakan oleh para penari pria, sehingga masyarakat Bima menyebutnya Tari
Penggunaan Mone. Sedangkan penari putri dinamakan Tari Lenggo Siwe.
Gerakan
dalam Tari Lenggo Siwe ini merupakan hasil kreasi dan pengembangan dari Tari Lenggo
Melayu. Tari Lenggo ini kemudian sering ditampilkan dalam acara adat Hanta Ua
Pua, yaitu upacara peringatan masuknya agama Islam di Bima pada zaman
dahulu.
"Jumlahnya
biasa genap. Karena biar sesuai dengan gerakan-gerakannya. Harapan saya di masa
mendatang di setiap sekolah di Bima ada pelajaran menari. Berupa tarian
nusantara. Jadi budaya kita ini bisa tetap lestari," harapnya.
Tari
Lenggo biasanya dimainkan oleh empat sampai enam orang penari. Dalam
pertunjukannya, konsep tarian ini cenderung lebih mengarah pada tarian
penyambutan. Dimana penari menari mengiringi kedatangan tamu atau para Penghulu
Melayu saat acara adat Hanta Ua Pua. Gerakan Tari Lenggo didominasi dengan
gerakan-gerakan pelan dan lemah gemulai mengikuti iringan musik pengiringnya.
"Kalau
sejarahnya kurang lebih seperti itu. Karena penari juga biasanya diberitahukan
tentang sejarah tariannya. Agar bisa lebih menjiwai tarian yang
dibawakan," ujarnya.