Be Your Inspiration

Sunday 6 March 2016

Mencari Misteri Jejak Kerajaan yang Tertimbun Akibat Letusan Gunung Samalas

Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Kompleks Pegunungan Rinjani yang diklaim sebagai salah satu peninggalan letusan Gunung Samalas Tahun 1257 masehi

Selama ini, banyak orang tidak tahu atau buta dengan peradaban Suku Sasak di Pulau Lombok. Ironisnya, orang Lombok sendiri tidak tahu dengan sejarah dan peradaban yang terjadi ribuan tahun yang silam. Apalagi di buku-buku sejarah masa orde baru hingga tahun 2016 nyaris tidak ada yang menyinggung seperti apa peradaban suku Sasak di masa lampau.

Namun, jika mengacu pada naskah lontar atau Babad Lombok, ternyata Pulau Lombok menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan, khususnya bagaimana pola kehidupan sebelum Gunung Samalas atau yang sekarang dikenal sebagai Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Dalam naskah Babad Lombok tertulis bagaimana dahsyatnya Gunung Samalas yang memaksa ribuan jiwa penduduk Lombok waktu itu harus mengungsi dari tempat tinggalnya, karena gunung tertinggi saat itu atau perkiraan ahli vulkanologi tahun 1257 masehi meletus dan sangat membahayakan keselamatan.

Baca Juga : Mengungkap Peradaban Lombok

Bahkan, ada kota atau wilayah kerajaan yang harus tertimbun akibat dahsyatnya letusan Gunung Samalas ini. Tertimbunnya kawasan ini kemudian menimbun sejarah peradaban yang ada di Lombok hingga ribuan tahun silam.

Selain menimbun sejarah Pulau Lombok, dampak dari letusan Gunung Samalas ini menyebabkan cuaca ekstrem di seluruh dunia. Termasuk kutub utara dan kutub selatan. Yang lebih parah lagi, akibat letusan ini puluhan ribu jiwa di Inggris tahun itu meninggal akibat musim dingin ekstrem yang merupakan dampak letusan Gunung Samalas

Bukti abu dari letusan yang tersebar hingga kutub selatan maupun kutub utara ini menurut ahli vulkanologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr. Ir. Heryadi Rahmat, telah menunjuk kepada gunung berapi Samalas di Pulau Lombok.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli geografi Franck Lavigne dari Université Paris 1 Panthéon - Sorbonne bersama sejumlah ahli kegunungapian Indonesia telah mempresentasikan di hadapan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi bagaimana Gunung Samalas meletus dan mempengaruhi cuaca dunia.

Letusan Gunung Samalas yang terbesar di dunia versi Geographic News
Selain itu, jika melihat gambar yang dipublikasikan Geographic News, letusan Gunung Samalas merupakan yang terbesar di dunia. Disusul Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Itu artinya, jika melihat dampak dari letusan Gunung Api di dunia, maka nama NTB tidak bisa dipisahkan. Di mana, dua gunung yang ada di daerah ini, yakni Gunung Samalas di Pulau Lombok meletus 1257 (masih perkiraan) dan Gunung Tambora yang meletus tahun 1815 menyebabkan puluhan ribu orang mati di dunia. Bahkan, tak menutup kemungkinan yang menjadi korban lebih dari ratusan ribu jiwa. Karena yang terdata saja baru di Inggris puluhan ribu jiwa. Belum lagi di negara Eropa lainnya, Asia, Afrika, termasuk Indonesia. Apalagi sebaran abu vulkanik sudah mencapai kutub utara dan selatan.

Lombok memang masih penuh dengan misteri. Misteri yang masih belum terungkap hingga saat ini. (baca juga Mencari Jejak Misteri Kerajaan Besar di Lombok). Banyak misteri yang menimbulkan tanda tanya besar bagi ahli vulkanologi dan peneliti dunia. Apalagi, di beberapa lokasi ditemukan tembikar atau keramik di bahan galian batu apung. Keramik ini diyakini merupakan peninggalan peradaban di Pulau Lombok ribuan tahun silam.

Harus diakui, meletusnya Gunung Samalas ini terjadi saat peradaban manusia masih belum modern. Tidak ada dokumentasi resmi yang menyatakan pernah ada letusan Gunung Samalas di Pulau Lombok. Beda halnya, dengan Gunung Tambora yang meletus tahun 1815, peradaban sudah mulai berkembang. Di Benua Eropa sedang berlangsung perang antarnegara dan tingkat pendokumentasian peristiwa atau kejadian alam di dunia sudah cukup bagus. Belum lagi, negara-negara Eropa sedang giat-giatnya melakukan pencarian terhadap wilayah-wilayah atau negara yang akan dijadikan daerah jajahan.

Untuk itu, kita berharap para peneliti mampu menemukan sesuatu yang baru di balik letusan Gunung Samalas. Termasuk, mampu mengungkap misteri peradaban di Lombok, khususnya dan dunia umumnya. (Marham)
Share:

Friday 4 March 2016

Mengungkap Peradaban Lombok dengan Teliti Jejak Letusan Samalas


Perkiraan Letusan Samalas (Dokumentasi
Geographic News)
Para peneliti dari Badan Arkeologi Nasional dan Université Paris 1 Panthéon - Sorbonne akan menelusuri jejak letusan Gunung Samalas yang menjadi cikal bakal Gunung Rinjani saat ini. Para peneliti ini akan mengungkap bagaimana peradaban masyarakat di Pulau Lombok sebelum Gunung Samalas meletus.

Peneliti dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Dr. Ir. Heryadi Rahmat, MM, mengaku, letusan Gunung Samalas memiliki rahasia besar, khususnya mengenai peradaban Lombok ribuan tahun silam.

Ia menjelaskan, cerita tentang letusan Gunung Samalas terdapat dalam sebuah lontar atau babad Lombok yang saat ini berada di Museum Negeri NTB. Akibat letusan Gunung Samalas itu, ada sebuah kota di Pulau Lombok pada tahun 1257 yang terkubur. Hal inilah yang menjadi dasar untuk dilakukan penelitian oleh para ahli tersebut.

Bukti abu dari letusan yang tersebar hingga kutub selatan maupun kutub utara, telah menunjuk kepada gunung berapi Samalas di Pulau Lombok. Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli geografi Franck Lavigne dari Université Paris 1 Panthéon - Sorbonne, kini memperkirakan bencana besar itu terjadi antara Mei dan Oktober 1257.

Di Inggris, jumlah korban meninggal akibat letusan Samalas itu puluhan ribu orang. Pasalnya, akibat letusan Gunung Samalas yang sampai ke Benua Eropa itu menyebabkan musim dingin yang sangat ekstrim.

‘’Mereka yang hadir  ini para ahli yang kompeten dalam penelitian. Bisa mengungkap budaya Lombok seperti apa sebelum letusan. Itu menjadi bahan. Mengungkap peradaban sebelum terjadinya letusan Samalas seperti apa Lombok ini,”imbuh mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB ini.

Ditanya seberapa lama penelitian ini akan dilakukan? Heryadi menyebutkan waktu yang dibutuhkan bisa puluhan tahun, tergantung apa yang mau diteliti. Dalam pemaparan di depan gubernur, katanya, para peneliti menceritakan ada temuan keramik-keramik yang posisinya berada di bawah batu apung yang banyak ada di Pulau Lombok. Pihaknya berharap, adanya penelitian ini mampu mengungkap peradaban Lombok yang masih jadi misteri. (Marham)


Share:

Wednesday 2 March 2016

Sensasi Dua Batu Payung di Pantai Batu Selayar Lombok Tengah

Pantai Selayar di Lombok Tengah yang menawan
Mungkin nama pantai ini masih sangat asing bagi para wisatawan baik lokal, domestik apalagi mancanegara. Pasalnya, pantai ini terletak di balik Gunung Prabu, tepatnya di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok  Tengah (Loteng). Pantai ini lebih banyak yang menyebutkan dengan sebutan Pantai Batu Selayar.

PANTAI ini masih masih jarang dikunjungi. Banyak spot-spot menarik yang dapat menghilangkan penat di pantai ini. Jaraknya dari pusat Kota Mataram sekitar 65 - 70 Km dan dapat  ditempuh selama 1,5 - 2 jam.

Share:

Rencana Kedatangan Princess of Thailand ke NTB Dimatangkan

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
menerima pihak Kedutaan Besar Thailand
mengenai rencana kedatangan
Putri Thailand ke NTB, Rabu (2/3).
Rencana kedatangan Putri Thailand ke Pulau Lombok tanggal 9 hingga 11 Maret 2016 mendatang terus dimatangkan. Putri Thailand berencana akan berkunjung ke Museum Negeri NTB, Gunung Rinjani, Pura Meru, Kampung Sade dan Pura Batu Bolong.

Terkait hal ini, Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Thailand di Jakarta terus melakukan koordinasi dengan jajaran Pemprov NTB mengenai rencana kedatangan Putri Thailand. Bahkan, Rabu (2/3), istri Wakil Duta Besar Thailand di Jakarta bertemu dengan Ketua Tim Penggerak PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi di Pendopo Gubernur NTB.

Share:

Gubernur NTB Resmikan Saluran Irigasi Perpipaan di Lombok Timur

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat meresmikan
saluran irigasi perpipaan di Desa Wanasaba Daya Lombok\
Timur, Rabu (2/3/2016)
Gubernur NTB Dr TGH M. Zainul Majdi didampingi Wakil Bupati Lombok Timur H. Khairul Warisin, Dandim Lotim dan Kepala Desa Wanasaba Daya, meresmikan Saluran Irigasi Perpipaan di Desa Wanasaba mulai dari Kali Krasikan Ke Subak Montong Teki Desa Wanasaba Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur sepanjang 2.234 meter, Rabu (2/3/2016). Anggaran pembangunan dengan total anggaran Rp 2,2 miliar murni dari swadaya masyarakat Wanasaba.


Share:

Tata Jalan Lingkar Gili Trawangan Butuh Dana Rp 1 Miliar

Wisatawan di Gili Trawangan Lombok Utara
Anggaran pembangunan dan pengembangan industri kepariwisataan secara keseluruhan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB tahun 2016 mencapai angka Rp 33 miliar lebih. Dana tersebut lebih besar dari nilai anggaran pada 2015 yang hanya mencapai Rp 26 miliar lebih. Sejumlah Rp 1 miliar dialokasikan lagi tahun ini untuk menata jalan lingkar di Gili Trawangan.

Share:

NTB Siap Gelar Hari Penyiaran Nasional 2016

Lambang KPI

Setelah sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) baru-baru ini, NTB kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-83 1 April 2016 mendatang. Penetapan NTB sebagai tuan rumah merupakan hasil sidang pleno Rakornas KPI di Makassar tahun 2015 lalu.

Share:

Gizi Buruk di NTB, Kemiskinan Tidak Selalu Jadi Penyebab

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi mengingatkan, jika kasus gizi buruk masih ditemukan di NTB. Di sejumlah daerah masih ada anak-anak yang ditemukan menderita gizi buruk, sehingga diperlukan penanganan serius.  Selain itu, jika ada kasus gizi buruk selalu dikaitkan dengan kemiskinan. Padahal masih banyak faktor penyebab lain yang membutuhkan perhatian.

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive