Wisatawan di Gili Trawangan Lombok Utara |
Anggaran pembangunan dan pengembangan industri
kepariwisataan secara keseluruhan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB
tahun 2016 mencapai angka Rp 33 miliar lebih. Dana tersebut lebih besar dari
nilai anggaran pada 2015 yang hanya mencapai Rp 26 miliar lebih. Sejumlah Rp 1 miliar
dialokasikan lagi tahun ini untuk menata jalan lingkar di Gili Trawangan.
Dikutip dari situs sirup.lkpp.go.id, anggaran tersebut banyak
dialokasikan untuk penyelenggaran festival di luar daerah. Beberapa daerah yang
akan menjadi lokasi festival Lombok Sumbawa diantaranya, Makassar, Jogjakarta,
Surabaya, Batam, dan Balikpapan. Selain menyelenggarakan Lombok Sumbawa
Festival di Surabaya, Disbudpar juga mengalokasikan anggaran senilai Rp 200
juta untuk sebuah pentas seni di tempat yang sama (Surabaya).
Dana yang dialokasikan untuk Festival Lombok Sumbawa di
luar daerah tersebut sebagian besar mencapai Rp 200 juta, termasuk di Kota
Surabaya. Jika ditotal, jumlah anggaran pengelolaan industri pariwisata yang
dibelanjakan ke luar daerah mencapai sekitar Rp 1 Miliar lebih.Selain itu, dari
dana tahun 2016 ini, Disbudpar juga kembali menggelontorkan anggaran senilai Rp
1 miliar lebih untuk penataan jalan lingkar di Gili Trawangan. Tahun lalu,
destinasi wisata tersebut juga pernah mendapat kucuran dana dengan nilai yang
hampir sama.
Jalan Lingkar Gili Trawangan Lombok Utara |
Disinyalir, dana yang dialokasikan untuk menata jalan
lingkar trawangan tersebut rencananya akan dialihkan untuk membenahi pelabuhan.
Informasi yang dihimpun Suara NTB, dari Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan
APGT, Sam Samba, pihaknya telah bersepakat dengan Disbudpar agar dana tersebut
dialokasikan untuk membenahi pelabuhan di gili setempat.
Pihaknya menyarankan, jika pemerintah ingin membantu,
sedianya mereka ingin ditopang untuk membenahi infrastruktur mendasar. “Kita
menyarankan agar pemerintah lebih fokus untuk ke arah penataan dan pembangunan
infrastruktur mendasar. Termasuk yang akan dibangun adalah pintu masuk
menggunakan jeti di pelabuhan,” terangnya.
Awal Maret mendatang, Disbudpar akan membeli Jetsky
menggunakan anggaran yang dialokasikan senilai Rp 350 Juta. Selain itu,
Disbudpar juga hendak mengadakan alat kesenian dengan anggaran senilai Rp 300
juta. Namun, pengadaan ini tidak dilakukan melalui mekanisme lelang. Tahun ini,
Disbudpar juga hendak menganggarkan senilai Rp 100 juta untuk memenuhi
kebutuhan Lombok Audax.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. Lalu
Muhammad Faozal, S.Sos., M.Si mengakui akan melakukan perbaikan jalan lingkar
Gili Trawangan tersebut. “Memang benar akan kita lakukan perbaikan. Pada
dasarnya kita ingin melakukan pembenahan performance landscape, sehingga
menjadi enak dipandang dan wisatawan menjadi senang,” katanya di Mataram, Senin (29/2/2016).
Rencananya setelah dibenahi, setiap orang dapat menikmati
ruang terbuka hijau. Namun saat ini rencana perbaikan tersebut masih dalam
proses desain. Sehingga perencanaan menjadi matang dan perbaikan tersebut dapat
berjalan sesuai harapan.
''Melalui pembenahan ini jika ingin rubah wajah jalan.
Seperti kita lihat saat ini di sana
masih banyak yang tidak ada drainasenya. Sehingga pada saat musim hujan,
genangan air berada dimana-mana dan tidak elok dipandang,” kata Faozal. (lingga/Met)
0 komentar:
Post a Comment