Gubernur NTB Resmikan Saluran Irigasi Perpipaan di Lombok Timur

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat meresmikan
saluran irigasi perpipaan di Desa Wanasaba Daya Lombok\
Timur, Rabu (2/3/2016)

Gubernur NTB Dr TGH M. Zainul Majdi didampingi Wakil Bupati Lombok Timur H. Khairul Warisin, Dandim Lotim dan Kepala Desa Wanasaba Daya, meresmikan Saluran Irigasi Perpipaan di Desa Wanasaba mulai dari Kali Krasikan Ke Subak Montong Teki Desa Wanasaba Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur sepanjang 2.234 meter, Rabu (2/3/2016). Anggaran pembangunan dengan total anggaran Rp 2,2 miliar murni dari swadaya masyarakat Wanasaba.


Hal ini yang menjadikan Dr. TGH M. Zainul Majdi bangga dan spontan memberikan acungan jempol serta bantuan uang yang akan diterima Kepala Desa Wanasaba Daya H. Kandelan. Gubernur berjanji akan bersama-sama dengan kabupaten untuk membangun embung sebagai dukungan pertanian di Lombok Timur.

TGB sebagai sapaan akrabnya, juga berpesan kepada semua warga Wanasaba untuk tetap menjaga kebersamaan ini dan mengajak warga untuk terus memupuk rasa persaudaraan yang sudah terbina ini dalam menjalankan amanah bagi kemaslahatan sesuai tuntunan agama Islam “Islam tidak hanya mengajarkan shalat dan zakat saja, namun mengajarkan juga amanah untuk untuk bisa menjaga, mengolah dan membangun bumi ini”, pesannya.

Sementara Kades Wanasaba Daya H. Kandelan, mengaku, warganya sudah 4 tahun bercita-cita membangun saluran irigasi perpipaan. “Inilah bukti kuat kebersamaan kami untuk bisa maju dalam pertanian juga bagi kemakmuran warga kami,” ucapnya bangga.

Wakil Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin, mengatakan keberhasilan ini tentunya akan berdampak pada prioritas tanaman padi yang dapat ditanam setiap tahunnya di Lotim ini, karena selama ini hanya bergantung pada sawah tadah hujan. “Mulai saat ini sawah-sawah di Wanasaba sekitarnya yang jumlahnya ratusaan hektar akan dapat ditanami padi setiap tahunnya berkat aliran saluran irigasi perpipaan ini”, ucapnya tegas.

Kegiatan ini dibarengi dengan deklarasi warga Wanasaba untuk tidak buang air besar sembarangan yang diwakili para kadus dari masing-masing wilayah (*)